BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Dal am
kesel uruhan proses pendidikan
di sekol ah, kegiatan
belajar merupakan kegiatan
yang paling pokok.
Hal ini berarti
bahwa berhasil t i daknya pencapaian
tuj uan pendidikan sebagaimana
yang tertuang dal am
Undangundang Republik Indonesia
No. 20 tahun
2003 tentang sistem
pendi dikan nasi onal yai tu
“Untuk berkembangnya potensi
peserta di dik agar
menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreat if ,
mandiri , dan menjadi
warga negara yang demokrati
s serta
bertanggung jawab” sangat
tergantung pada bagaimana
proses belajar yang di alami olehsiswa sebagai peserta di dik.
Belajar merupakan
suatu keharusan atau
kewajiban bagi manusia.
Dalam agama Islam
sudah jelas disebutkan,
sebagaimana dalam hadis
Nabi bahwa ”Belajar
i tu wajib bagi
semua orang Islam
sejak mulai ia
lahir sampai ia mat
i ”.
Jadi
kewajiban belajar sudah
t i dak dapat di tawar
l agi , harus dilakukan
ol eh semua orang semasa i a
hidup.
Ibarat peperangan,
dalam belajar ki ta
j uga harus si ap.
Yai tu mengetahui hal-hal
apa yang membantu
suksesnya belajar dan
apa yang sering
membuat gagalnya pelajaran.
Sehingga bagi seorang
pelajar, harus faham
teknik-teknik Undang-undang Republik
Indonesia nomor 14
Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen Serta Undang-undang
Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003
Tentang Sisdiknas (Bandung: Citra Umbara, 2006), hal. 76 Hasbullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar
Bagaimana Memilih dan Belajar di Perguruan
Tinggi Amerika (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), hal. 9 belajar
yang baik, mengetahui
waktu yang tepat
untuk belajar, mengatur
waktu dan disiplin
dalam belajar, j uga
membiasakan membaca serta
mengunjungi perpustakaan yang
merupakan gudang dari
segala bacaan. Dengan melaksanakan
kebiasaan-kebiasaan baik dalam
belaj ar maka seorang
siswa akan memperol eh prestasi yang tinggi
dan akhirnya sukses dalam studi .
Sel ain mempunyai
kebiasaan belajar yang
baik, membaca juga
merupakan tuntutan pent ing
bagi para siswa.
Karena pada dasarnya
belajar memang t i dak dapat l
epas dari akt ivi tas
membaca. Dalam Islam,
wahyu yang pertama
kali turun adal ah
perintah membaca. Sebagaimana
tertuang dalam Q.S Al
-Alaq 1-5 yang
berbunyiArt inya: “Bacalah
dengan (menyebut) nama
Tuhanmu yang menciptakan;
Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal
darah; Bacalah, dan
Tuhanmu-l ah yang Maha pemurah; Yang mengajarkan (manusia)
dengan perantaran kalam; Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang ti dak
diketahuinya” Akan tetapi
sangat disayangkan, minat
baca di Indonesia
yang sebagian besar
penduduknya beragama Islam
malah sangat memprihatinkan. Malas membaca
adalah virus yang terus menjadi boomerang
bagi generasi muda. Vi rus Al-Qur’an
dan Terjemahnya Jilid II (Kudus: Mubarokatan Toyyibah, Tanpa Tahun), hal. 597 i tu
tel ah di tularkan dari
generasi terdahulunya dan
hingga kini terus
menular kesemua kalangan ti dak
pandang usia.
Riset-ri set yang
dilakukan para pakar
menunjukkan bahwa minat membaca masyarakat
Indonesia masih rendah,
paling rendah di
antara negara tetangga
se-Asia Tenggara, bahkan
masih rendah dibandingkan
dengan Nigeria, negara
berkembang di padang
gurun Af rika. Hal
tersebut merupakan laporan yang
dikemukakan suatu lembaga
pengetesan International Association
for Educational Achievement
(IAEA) pada tahun
1992.
Dengan
kondisi sepert i i tu, maka t i dak heran apabila kuali tas
pendidikan di Indonesia j uga
buruk.
Menurut Ichwani
AS, ada dua
faktor yang sangat
vi tal yang menyebabkan budaya
malas dan rendahnya
minat membaca ti dak
berubah. Pertama, rendahnya
budaya cinta ilmu.
Dalam masyarakat ki ta
budaya cinta ilmu pengetahuan memang
masih kalah dengan
budaya konsumt if dan
kesenangan sesaat. Seperti
shooping ke mal ,
makan di restoran
mewah, membeli barangbarang
yang kurang bermanfaat,
membawa anak rekreasi
yang hanya akan memakan biaya
banyak dan lain-lain,
i tu semua lebih
disenangi dari pada
harus membeli buku
yang harganya relat if
murah dan lebih
bermanfaat. Kedua, kurangnya
kesadaran akan pent ing
dan bermanfaatnya membaca.
Hal tersebut dapat
dilihat dari betapa
sepinya pengunjung perpustakaan.
Anak-anak atau remaja
yang masih menyandang
status pel ajar, l ebih
suka menghabiskan waktunya
untuk bermain, keluyuran,
berkumpul dengan teman-teman
geng-nya dalam, Suroso,
Kemampuan Membeli Buku
dan Minat Membaca,
(http://www.
hamline.edu/apakabar/basisdata/1997/02/28/0075.html, diakses 11 januari 2007).
tanpa
ingat belajar (membaca)
dan mengulangi pelajaran
yang tel ah di terima
di sekol ah.
Memang
ilmu t i dak akan
berkembang tanpa kegiatan
membaca. Melalui kegi atan
membaca buku pelajaran
siswa akan lebih
memahami atau menguasai materi
pelajaran, sehingga siswa
dapat memperol eh hasil
belajar yang lebih tinggi
. Keakt ifan dan
ketekunan siswa untuk
membaca buku-buku pelajaran sangat
di pengaruhi ol eh minat
seorang siswa untuk
membaca. Bila minat membaca di
kalangan siswa tel ah
tumbuh dan berkembang,
diharapkan prestasi belajar
siswa pun akan
meningkat. Dengan adanya
minat membaca yang
tinggi, terutama bacaan
yang berhubungan dengan
bi dang studi Ilmu
Pengetahuan Sosi al (IPS) maka
pengetahuansiswa akan bertambah.
Ilmu Pengetahuan
Sosi al (IPS) merupakan
salah satu mata
pel ajaran yang diberikan
mulai dari SD/MI/SDLB
sampai SMP/MTs/SMPLB. Ilmu Pengetahuan Sosi al
mengkaji seperangkat peri st i wa,
fakta, konsep dan generalisasi yang
berkai tan dengan isu
sosi al. Di SMP/Madrasah
Tsanawiyah, mata pel ajaran
IPS memuat materi
pengetahuan sosial yang
terdi ri dari Geografi ,
Sejarah, Sosi ol ogi , dan
Ekonomi. Melalui mata
pelajaran IPS, peserta di dik
di arahkan untuk
dapat menjadi warga
Negara yang demokratis
dan bertanggung jawab
serta warga dunia
yang cinta damai .
Hal inilah yang menambah pentingnya
ilmu pengetahuan sosial
dal am dunia pendidikan.
Hal tersebut terbukti
dari ruang lingkupnya
yang luas dan
pemberian al okasi waktu setiap minggunya. Sebagaimana tercantum dalam tabel
di bawah ini: Ichwani A.S,
Budaya
Membaca(http://www.Pontianakpost.com/berita/index.asp? Berita=opini&id=96937, diakses 03 November
2006) Tabel. 1 Ruang lingkup dan alokasi waktu mata pelajaran
IPS RuangLingkup Materi
Pelajaran Al okasi waktu 1. Manusia tempat dan lingkungan 2.
Waktu keberlanjutan dan perubahan
3.
Si stem sosial dan budaya 4.
Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
Geografi Sej arah Sosi ol ogi Ekonomi 4x40 meni t Sumber: Olahan Kurikulum KTSP Untuk
menambah dan mengembangkan
pengetahuan umum dan khususnya pengetahuan
sosial seorang siswa
dapat dilakukan dengan memperbanyak
f rekuensi membaca dan j
uga membiasakan diri
dengan belajar yang
baik. Karena pada
dasarnya ilmu pengetahuan
sosial merupakan pelajaran yang
dinamis dalam arti
selal u berkembang, sehingga
mengharuskan siswa untuk
mengi kut i perkembangan tersebut
dengan memperbanyak membaca
dan belajar dengan bai k.
Kegiatan membaca
yang dilakukan di
sekol ah biasanya merupakan
suatu al at untuk
dapat menguasai semua
bahan pelajaran. Adanya
minat membaca yang t
inggi terhadap segala
bidang pengetahuan, terutama
bacaan yang berhubungan
dengan bidang studi
pengetahuan sosial , maka
makin mudahlah bagisiswa untuk menguasai segala bidang
pengetahuan tersebut.
Saat ini ,
masih sering ki ta
jumpai pelajar yang
kurang memperhat i kan kebiasaan
belajar dan minatnya
terhadap bacaan. Kebanyakan
siswa masih juga membudayakan Cramming
yai tu menumpuk pelaj aran
yang harus dipelajar i sampai
saat terakhi r yakni
bila saat ul angan
atau ujian sudah
t iba, sehingga seorang
siswa pada saat i
tu akan
belajar mat i -mat i an semalam
suntuk untuk menghadapi
ujian atau yang
biasa di kenal dengan
ist ilah SKS (Si stem
Kebut Semalam) di
kalangan pelajar. Sel ain
i tu minat terhadap
bacaan pun j uga rendah, sehingga
bagaimana mereka menjadi
pel ajar yang baik
dan sukses apabila
t i dak didukung adanya
faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar dalam
diri mereka.
MTs Darul
Huda merupakan sebuah
l embaga pendidikan t ingkat
dasar yang berada
di pinggir barat
Kabupaten Bli tar, tepatnya
yai tu di Kecamatan wonodadi . Dari sekian
banyaksiswa past inya j uga
mempunyai kebiasaan belajar yang beragam
dan mempunyai minat
membaca yang berbeda-beda.
Hal tersebutl ah yang
menjadikan prestasi belajar
siswa juga berbeda.
Karena kebiasaan-kebiasaan
belajar dan minat
membaca si swa dapat
mempengaruhi hasil belajarnya,
sudah seharusnya penerapan
kebiasaan belajar yang
baik dan peningkatan minat membaca akan sangat
berguna bagi keberhasilan studinya.
Ol eh karena
uraian tersebut di
atas, maka penulis
merasa tertari k untuk meneli
t i reali tas dalam
dunia pendidikan tersebut
dengan judul: Pengaruh Kebiasaan
Belajar dan Minat
Membaca Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata PelajaranIPS di MTs Darul
Huda Wonodadi Blitar.
B.
Rumusan Masalah Rumusan masalah
dalam peneli t ian ini
secara khusus dikemukakan
dalam bentuk pertanyaan
sebagai beri kut: 1.
Apakah terdapat pengaruh
yang signifikan secara
parsi al antara kebi asaan belajar
terhadap prestasi belajar
siswa kelas VIII
pada mata pelajaran
IPS di MTs Darul
Huda Wonodadi Bli tar? 2.
Apakah terdapat pengaruh
signifikan secara parsial
antara minat membaca terhadap
prestasi belajar siswa
kelas VIII pada
mata pel ajaran IPS di MTs Darul Huda Wonodadi
Bli tar? 3. Apakah
terdapat pengaruh signifikan
secara simul tan antara
kebiasaan belajar dan
minat membaca terhadap
prestasi belaj ar siswa
kelas VIII pada mata
pel ajaran IPS di MTs Darul Huda Wonodadi
Bli tar?
C. Tujuan Penelitian Tuj uan dari
peneli t ian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang
si gnifikan secara parsial antara
kebiasaan belajar terhadap
prestasi belajar si swa
kelas VIII pada mata
pel ajaran IPS di MTs Darul Huda Wonodadi
Bli tar.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh yang si gnifikan secara parsial antara
minat membaca terhadap
prestasi belajar si swa
kel as VIII pada mata
pel ajaran IPS di MTs Darul Huda Wonodadi
Bli tar.
3. Untuk
mengetahui apakah terdapat
pengaruh yang signifikan
secara simul tan antara
kebiasaan belajar dan
minat membaca terhadap
prestasi belajar siswa
kelas VIII pada
mata pel ajaran IPS
di MTs Darul
Huda Wonodadi Bli tar.
D. Kegunaan Penelitian 1.
Bagi Sekol ah Hasil dari
peneli t ian ini diharapkan
digunakan sebagai salah
satu pertimbangan dalam
membuat kebijakan mengenai
upaya peningkatan mutu l ulusan.
2. Bagi
pengembangan ilmu pengetahuan Hasil
dari peneli t ian ini diharapkan dapat
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, yakni
tentang faktor-faktor yang
berhubungan dan berpengaruh terhadap prestasi belajarsiswa pada mata pel ajaran IPS.
3. Bagi
penulis Untuk menambah
pengetahuan, pengembangan cakrawala
berpiki r dan sebagai
bahan refleksi bagi penulis
sebagai cal on pendidik ataupun prakti si pendidikan
untuk mencoba menyelesaikan
salah satu permasalahan pendidikan, khususnya yang terkai t dengan prestasi belajarsiswa.
E. Hipotesis Hi potesis
adalah jawaban sementara
terhadap masalah peneli t ian
yang secara teori t i s
dianggap paling mungkin
atau tingkat paling
t inggi kebenarannya.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi