BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Masalah yang masih terjadi dalam proses
pembelajaran salah satunya adalah guru
masih cenderung verbalismedalam menyampaikan materi pelajaran terhadap siswa. Kebanyakan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran seperti ini
tak ubahnya penonton, mereka hanyamendengarkan ceramah guru, lalu mencatat materi yang ada dipapan tulismeskipun
tidak dimengerti, bahkan ada siswa yang
bermimpi di siang bolong “tidur di kelas”.
Dari situasi pembelajaran semacam
ini, siswa hanya pasif, tidak ada kesempatan
untuk memakai semua indaranya yang mereka meiliki dan menuangkan kreativitasnya guna
mengaktualisasikan potensi dirinya untuk berinovasi, ataupun berbagi diri (sharing)
untuk mengoptimalkan kemampuan mengindentifikasikan,
dan bertanya untuk memahami materi pelajaran.
Demikian dengan guru kurang,
dibekali dengan kemampuan tehnis keguruan
untuk membelajarkan materi pelajaran secara aktif, mereka kurang memperhatikan keadaan siswa, yang mereka
pikirkan hanya apa yang akan dipelajari
siswa dan mengejar target matapelajaran yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Mereka hampir tidak berpikir bahwa
pembelajaran sangat menaruh perhatian
pada bagaimana membelajarkan siswa di kelas maupun di luar kelas yang memiliki relevansi dengan kondisi
perubahan ekonomi masyarakat yang ada di
sekitar kehidupannya, suatu kondisi nyata yang akan segera mereka temui setelah menyelesaikan studinya. Semestinya
guru dalam proses belajar mengajar harus
dibiasakan membimbing pelajaran yang aktif, kreatif, afektif dan menyenangkan (PAKEM).
Model pengajaran yang aktif, kreatif, afektif
dan menyenangkan nampaknya merupakan
jawaban ataspermasalahan tentang rendahnya keterampilan tehnis mengajar, dimana guru
masih cenderung verbalisme; dengan model
pembelajaran ini diharapkan guru mampu melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Dengan pelibatan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran, maka diharapkan menghasilkan perubahan siswa yang berwujud perubahan tingkah laku yang
meliputi perubahan keterampilan, berpikir,
kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi.
Untuk mencapai kualitas yang diharapkan, maka
kompetensi tehnik mengajar (Keguruan)
harus ditingkatkan dalam menyelenggarakan pengajaran sebagaimana mestinya. Kompetensi yang harus
dikembangkan dalam proses pembelajaran
antara lain, yaitu : (1). Menyusun landasan pendidikan, (2).
Menguasai bahan pelajaran, (3).
Kemampuan mengelola program belajar mengajar,
(4). Kemampuan mengelola kelas, (5). Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar, (6). Kemampuan
menggunakan media/sumber, (7).
Menilai hasil belajar siswa, (8).
Mengenal fungsi dan program penyuluhan, (9).
Memahami prinsip-prinsip dan
hasil penelitian untuk keperluan pengajaran, dan (10). Mengenal dan menyelenggarakan
adminstrasi pendidikan.
Terkait dengan upaya peningkatan kualitas
pembelajaran, salah satu tawaran yang
harus dikembangkan oleh guru adalah bagaimana guru bisa Kusrini. Suti'ah. Marno. 2006."
Keterampilan Dasar Mengajar(PPL I); Berorentasi pada Kurikulum Berbasis Komputensi. Malang.
Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri, hlm 16 Oemar
Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara, hlm. 48.
Suharsimi Arikanto. 1990. Manajemen
Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, hlm 239 menggunakan media sebagai bahan integraldalam
proses pembelajaran dengan sebaik
baiknya; yang pada intinya adalah bahwa pengggunaan media tersebut jika dilaksanakan dengan sebaik-baiknya akan
membawa dampak tercapainya hasil belajar
yang optimal.
Pendekatan pembelajaran yang
masih berorentasi pada guru (teacher oriented),
dimana guru dalam melakukan pengajaran yang masih cenderung verbalismeharus diubah menjadi pendekatan
pembelajaran yang berorientasi pada siswa
(student oriented). Pentingnya perubahan sistem pengajaran ini dapat dikaitkan dengan pendapat Tyson dan Caroll
(1970) yakni "mengajar adalah sebuah
cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan",dan
pendapat Nasution (1986) yakni "mengajar
adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungannya sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan
anak, sehingga terjadi proses belajar".
Lingkungan dalam pengertian ini salah
satunya adalah media pembelajaran.
Dengan ungkapan tersebut di atas, tugas guru
dalam hal ini ialah harus mampu
menggunakan pendekatan mengajar yang memungkinkan para siswa menggunakan strategi belajar yang berorientasi
pada pemahaman yang mendalam terhadap
isi materi pelajaran. Guruseyogyanya memberikan contoh-contoh dan media sepanjang memungkinkan agar mereka
memahami signifikansi materi dan hubungannya
dengan sumber-sumber lain sehinnga siswa lebih memusatkan perhatiannya untuk benar-benar memahami dan
juga memikirkan cara menerapkannya. Hal
ini ada kaitannya dengan pendapat Levie dan Lentz (1982), Muhibbin Syah. 2000. Psikologi Pendidikan:
dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, hlm 182.
fungsi dari media grafis adalah menarik
perhatian dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks
materi pelajaran, memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan, untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Dan pendapat
Hamalik (1986) bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data
dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
Berangkat dari pentingnya perubahan pendekatan
pembelajaran, maka penelitian tentang
pembelajaran Penggunaan Media Grafis dalam Meningkatkan Pemahaman tentang Menggeneralisasi Pelaku
Ekonomi dan Interaksinya Siswa Kelas X.A
MA Aswaj Ambunten untuk segera dilaksanakan. Sebab berdasarkan survey dengan guru mata pelajaran ekonomi
dilapangan. Menurut beliau pada umumnya
respon dan hasil tes siswa kelas X.A MA Aswaj Ambunten terhadap mata pelajaran ekonomi (kompetensi dasar:
menggeneralisasi pelaku ekonomi dan interaksinya)
ini mayoritas masih rendah. Selain dengan guru, peneliti juga melakukan survey dengan siswa, bahwa penyebab
rendahnya nilai yang diperoleh karena
guru yang mengajar mata pelajaran ekonomi masih cenderong memakai sistem pengajaran yang bersifat verbalismedan
materinya sangat sulit dipahami.
. Azhar Arsyad. 1997. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hlm 16-17
Ibid. hlm 15 Dengan menerapkan pembelajaran penggunaan
media grafis, diharapkan siswa
benar-benar termaotivasi dan antusias untuk memahami materi pelajaran ekonomi, yakni memahami pelajaran di dalam
kelas, memahami kaitan dan perbedaan
dengan dunia luar dan menyamapikan gagasan atau informasi dalam menemukann pengetahuannya.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang di
atasdan agar lebih terfokus dalam pembahasan
penelitian ini, maka peneliti memusatkan perhatian pada pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana proses penggunaan media grafis
untuk meningkaktan pemahaman
generalisasi pelaku ekonomi dan interaksinya pada siswa kelas X.A MA Aswaj Ambunten Madura?
C. Tujuan Penelitian.
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media grafis untuk
meningkatkan pemahaman generalisasi
pelaku ekonomi dan interaksinya pada siswa kelas X.A MA Aswaj Ambunten Madura..
D. Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai berikut: 1. Bagi Lembaga (Sekolah).
Sebagai pemberi informasi tentang
hasil dari penggunaan media grafis dalam
proses belajar mengajar matapelajaran Ekonomi, serta sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga untuk
memberikan kebijakan kepada para guru
dalam proses penyampaian materi Ekonomi.
2. Bagi
Guru.
Agar guru lebih mudah dalam
menyampaikan materi yaitu secara logis, praktis
dan sistematis serta efektifdan efesien dalam mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.
3. Bagi Siswa.
Siswa agar lebih mudah dalam
memahami materi yang disampaikan guru serta
lebih mudah dalam memahamikonsep dalam mata pelajaran Ekonomi.
4. Bagi Peneliti.
Penelitian ini dapat menambah
pengetahuan peneliti dalam menggunakan media
grafis dalam pembelajaran Ekonomi.
E. Hipotesis Penelitian.
Adapun rumusan hipotesis dalam penelitian ini
adalah "Jika penggunaan media
grafis digunakan dalam pembelajaran, maka pemahaman siswa kelas X.A MA Aswaj Ambunten tentang generalisasi pelaku
ekonomi dan interaksinya, dapat
ditingkatkan.
F. Pembatasan Masalah Oleh
karena dalam mata pelajaran ekonomi mencakup banyak kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa
yaknisebagaimana terlampir dalam lampiran 1 silabus mata pelajaran, maka dalam
penelitian ini hanya akan di kaji kompetensi dasar yang ke empat, yakni menggenaralisasi
pelaku ekonomi dan interaksinya.
Untuk mencapai kompetensi dasar
yang telah dirumuskan, maka dijabarkan empat buah Indikator yang harus dikuasai oleh siswa
sebagaimana sebagai berikut ini: (1)
kemampuan mendeskripsikan manfaat dan nilai suatu barang, (2) kemampuan menarik kesimpulan Hukum Gossen, (3)
kemampuan mendeskripsikan teori prilaku
konsumen, dan (4) kemampuan mendeskripsikan teori prilaku produsen.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi