BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah PT. Semen kupang (Persero) merupakan satu
pemasok utamakebutuhan semen khususnya
untuk daerah Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya serta kawasan Indonesia Timur pada umumnya dan juga
sebagai unit usaha (Economic Unit) yang dituntut harus mampu menghimpun dana
dengan perolehan laba untuk kesinambungan
hidup dan pengembangan usaha.
Semen Kupang juga sebagai
stabilisator yang manaperusahaan dituntut menjaga kontinuitas dan stabilitas pasokan
semen bagi kepentingan pembangunan dalamjumlah
yang cukup memuaskan. Dalam hal ini perusahaan dan pemerintah daerah Nusa Tenggara Timur harus bisa
menciptakan sumber daya manusia yang dapat
memenuhi kebutuhan dari PT. Semen Kupang.
Dari hal tersebut maka sasaran
programpembangunan pemerintah dan PT.
Semen Kupang dibidang sumber daya
manusiasaat ini adalah tercapainya kualitas sumber daya manusia dan masyarakatIndonesia
yang maju mandiri dalam suasana
tentramdan sejahtera lahir batin. Output
yang diharapkan dari peningkatan
kualitas sumber daya manusia ini diarahkan pada pemunculan, penumbuhan, pengembangan dan pemantapan sikap
dan perilaku produktif, efektif dan
efisien. Oleh karena itu padaberbagai jenis tingkatorganisasisudah sewajarnya diperlukan upaya untuk
mengembangkan sumber daya manusia secara 1 terus
menerus dan konsisten. Upaya pengembangan sumber daya manusia tersebut bukanlah suatu program yang hanya memiliki
dimensi awal dan akhir.
Akan tetapi seharusnya merupakan
proses yang berjalan terus menerus seiring
dengan proses pengembangan organisasi. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang semakin tergantung pada
memperkuat ketanggapan organisasi dan pada
tim kerja yang setia dan menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sebuah peran yang sentral. Perkembangan dunia
usaha yang semakin pesat akan selalu
diimbangi dengan persaingan antara perusahaan yang sejenis, sehingga dibutuhkan adanya peningkatan kualitas sumber
daya manusia yang digunakan oleh
perusahaan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
ataukaryawan diperlukan falsafah yang tidak
hanya mengakui pentingnya nilai karyawan sebagai individu, karena salah satu elemen pokok dalam suatu organisasi
adalah kesediaan dan kemauan para karyawan
untuk melakukan pekerjaan secara nyata dalam sistem kerja sama organisasi. Konsep ini menitik beratkan
perhatian pada bagaimana agar bisa mendisiplinkan
waktu kerja dan memotivasi karyawan untuk bekerja secara manusia. Pengertian hubungan manusia adalah
menekankan pada suatu lingkungan yang
menyenangkan untuk bekerja,dalam artian kondisi kerja yang bagus,antara lain adanya tunjangan yang baik,
hubungan antara para karyawan yang harmonis,
sikap pimpinan yang penuh perhatian terhadap bawahannya, ini akan dapat mendisiplinkan serta memotivasi
karyawan untuk lebih giat bekerja sehingga
secara tidak langsung hal ini dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
Peningkatan kualitas tenaga kerja perusahaan
harus diimbangi dengan peningkatan
kedisiplinan dari karyawan perusahaan itu sendiri, karena manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam
suatu organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dari itu, masalah yang timbul adalah kurang adanya kedisiplinan dari para karyawan bagian
produksi.
Sesuai dengan kondisi semacam ini
maka perusahaan perlu memperhatikan adanya
kedisiplinan serta pimpinan harus bisa memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat karena berpengaruh terhadap
proses produksi perusahaan.
Sehingga diperlukan adanya
tindakan pembinaan dan pengarahan karyawan terhadap tugas dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Pengarahan dan pembinaan
ini mempunyai arti yang sangat penting agar mereka memahami tugasnya masing-masing.
Dengan memperhatikan betapa
pentingnya peranan karyawan dalam suatu perusahaan
maka dapatlah dikatakan berkembang tidaknya suatu perusahaan tergantung pada baik buruknya kemampuan tenaga
kerja sebagai anggota dari suatu
organisasi perusahaan.
Perusahaan dalam
meningkatkankemampuan karyawan dapat menggalakkan
adanya kedisiplinan waktu maupun proses produksi baik untuk karyawan lama maupun untuk karyawan baru,
dimana kedisipilinan tercermin dari tingkat
absensi karyawan dalam menjalankan tugasnya.
Untuk menjadi tenaga kerja yang
tangguh kita harus berani meluruskan makna
kerja yang sesungguhnya, yaitu menjadikan kerja tidak semata-mata sebagai usaha untuk mencari uang saja
karenaesensi kerja adalah aktivitas dasar manusia dan menjadi inti dari kehidupan yang
sehat. Bekerja bagi orang dewasa seperti
aktivitas bermain bagi anak-anak yang memberikan kegairahan dan keinginan. Kerja memberikan kesenangan dan
makna khusus bagi orang dewasa.
Kerja memberikan kondisi manusia
yang sehat. Bekerja memberikan tujuan sosial,
status sosial, dan relasi sosialyang mengikatkan individu dengan pribadi lain di tengah masyarakat.
Di dalam dunia kerja sering kita jumpai
orang-orang dengan hasil produksi biasa-biasa
saja, namun disisi lain, sering juga ditemui
tipe manusia yang menginginkan
hasil produksi tinggi, merekabekerja dengan penuh antusias dan tekun. Pada pekerja dengan motivasi tinggi
kepuasan bukan diperoleh dari status sosial
intensif yang tinggi namun kepuasaan bagi mereka adalah usaha untuk mencapai hasil produksi itu sendiri. Pekerja
dengan motivasi tinggi ini begitu luar biasa,
mereka adalah faktor yang penting bagi keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi karyawan
adalah faktor yang penting bagi keberhasilan
suatu perusahaan karena itu orang-orang semacam ini dicari dalam dunia kerja.
Dari permasalahan tersebut dapat
diketahui bahwa dengan menunjukan tingkat
kedisiplinan dan motivasi yang tinggi dari karyawan akan memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam mencapaitujuan
yang telah ditetapkan, karena pekerjaan
yang ditugaskan dapat dengan cepat selesai dan absensi karyawan akan berkurang.
Kartono Kartini, Psikologi Sosia untuk
Manajemen Perusahaan dan Industri, Edisi III (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1986), hal 211-212 Adapun permasalahan yang dihadapi perusahaan,
adalah kurang adanya kedisiplinan dan
motivasi kerja karyawanterhadap produktivitas kerja hal inilah yang membuat penulis, dalam menyusun skripsi
mengangkat judul : “PENGARUH
KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT.
SEMEN KUPANG DI NUSA TENGGARA
TIMUR" B. Rumusan Masalah Adapun
rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1.
Seberapa besar tingkat kedisiplinan motivasi dan produktivitas karyawan PT. SEMEN KUPANG? 2.
Apakah ada pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap produktivitas karyawan PT. SEMEN KUPANG? 3.
Apakah ada pengaruh yang signifikan motivasi terhadap produktivitas karyawan PT. SEMEN KUPANG? 4.
Apakah ada pengaruh yang signifikan kedisiplinan dan motivasi terhadap produktivitas karyawan PT. SEMEN KUPANG? C. Tujuan Penelitian Penetapan tujuan penelitian ini dimaksudkan
untuk memberikan kerangka landasan dalam
menganalisa dan mengevaluasi permasalahan yang muncul didalam obyek penelitian.
Adapun tujuan penelitiannya adalah: 1.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kedisiplinan dan motivasi dan produktivitas karyawan PT. SEMEN KUPANG? 2.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap produktivitas karyawan PT. SEMEN
KUPANG? 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan motivasi terhadap produktivitas
karyawan PT. SEMEN KUPANG? 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan kedisiplinan dan motivasi
terhadap produktivitas karyawan PT. SEMEN KUPANG?
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitiannyaadalah sebagai
berikut: 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini untuk dapat mengetahui
tingkat disiplin serta motivasi kerja
sangat berpengaruh terhadap pencapain tujuan perusahaan, karena tinggi rendahnya kedisiplinan serta
motivasi kerja nantinya akan berpengaruh langsung terhadap produktivitas
atau hasil kerja karyawan.
2. Bagi Penulis Hasil dari penelitian ini merupakan penerapan
dari bangku kuliah kedalam praktek
lapangan serta dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan khususnya yang terkait dengan
produktivitas kerja karyawan 3. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian dapat dipakai sebagai bahan
perbandingan atau acuan untuk penelitian
yang sama dimasa yang akan datang, juga dapat digunakan sebagai informasi bagi yang membutuhkan. Dapat dimanfaatkan dalam memberikan informasi dan
dasar penelitian selanjutnya dibidang
kedisiplinan dan motivasi.
E. Defenisi Operasional Berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian
ini,maka didalam defenisi operasionalnya
adalahsebagai berikut : 1. Variabel bebas (variabel yang mempengaruhi),
yakni meliputi : a. Kedisiplinan.
Kedisiplinan dalam penelitian ini ditentukan
berdasarkan aspek-aspek tingkat labour
turn over perusahaan dan tingkat absensi karyawan. Adapun indikator yang terkait didalamnya sebagai
berikut : 1) sTingkat labour turnover perusahaan Yaitu
merupakan tingkat keluar masuknya karyawan disuatu perusahaan. Tingkat turn over yang tinggi
menunjukan bahwa perusahaan tidak
stabil, tetapi sebaliknya apabila tingkat turn over rendah menunjukan perusahaan telah mampu memberikan yang terbaik
kepada karyawannya. Jika tingkat turn
over tinggi maka perusahaan harus secepatnya mengatasi agar tidak berpengaruh terhadapoperasional
perusahaan.
2)
Tingkat absensi karyawan Tingkat
absensi yang ada diperusahaanmerupakan salah satu indikator dari kedisiplinan karyawan perusahaan. Karena
pelanggaran yang paling tinggi dalam
perusahaan adalah berupa tingkat absensi yang tinggi pada perusahaan. Karena pengaruh absensi akan
mengakibatkan biaya–biaya atas produk
yang dihasilkan akan semakin besar dan berdampak pada saat penyerahan barang.
Adapun yang menjadi penyebab dari
tingkat absensi perusahaan adalah sebagai
berikut: a) Ijin Yaitu
karyawan yang tidak masuk kerja dengan karena ada keperluan keluarga dan sebagainya, apabila karyawan yang
absensi dengan alasan ini sangat besar
maka pimpinan harus memberikan perhatian khusus, karena bisa saja alasan yang dibuat oleh karyawan itu
hanya dibuat–buat saja.
b) Sakit Yaitu
karyawan yang tidak masuk karena sakit hal ini bisa dimaklumi perusahaan, tetapi apa bula karyawan
yang sakit berlebihan perusahaan harus
mengadakan penelitian khusus apakah yang menimbulkan sakit karena lingkungan kerja yang
kurang baik atau karena sebab yang
lainnya.
c) Alpa
Yaitu merupakan alasan dari karyawan
yang tidak masuk kerja karena kurang
disiplin. Dengan adanya alpa menunjukan adanya karyawan yang malas untuk kerja atau bosan dengan
pekerjaan yang dihadapinya.
2. Motivasi Motivasi dalam penelitian ini ditentukan
berdasarkan aspek-aspek kebutuhan ;
fisik, rasa aman, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri. Adapun indikator yang terkait didalamnya sebagai berikut:
a.
Kebutuhan fisik : ditentukan berdasarkan tingkat gaji dan tunjangan yang
diperoleh selama periode waktu tertentu.
b. Kebutuhan rasa aman : ditentukanberdasarkan
jaminan kesehatan, jaminan hari tua
(pensiun).
c. Kebutuhan sosial : ditentukan oleh hubungan
interpersonal dengan atasan, bawahan dan
rekan kerja.
d. Penghargaan : ditentukan tanggung jawab yang
lebih besar dan adanya promosi jabatan.
e. Aktualisasi diri : ditentukan prestasi dalam
pekerjaan, kesempatan berkreatifitas,
pertumbuhan dan pengembangan diri.
B. Variabel Terikat (variabel yang
dipengaruhi) yaitu : Produktivitas kerja adalah jumlah hasil
produksi yang ingin dicapai oleh seseorang
pekerja atau unti produksi dalam jangka waktu tertentu. Indicator produktivitas dalam penelitian ini terdiri
dari : 1. Kualitas yaitu tingkat sejauh mana prosesatau
hasil pelaksanaan kegiatan mendekati
kesempurnaan 2. Kuantitas yaitu jumlah yang dihasilkan,
seperti : jumlah Rupiah, jumlah unit
barang yang dihasilkan dan jumlah siklus kegiatan 3. Jam
Kerja yaitu tingkat sejauh mana kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki dengan memperhatikan
koordinasi output lain 4. Kebutuhan Akan Pengawasan yaitu sejauh mana
karyawan dapat melaksanakan suatu fungsi
pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan supervisor
untuk mencegah tindakan yang kurang signifikan F.
Hipotesis Penelitian Untuk
mempermudah menjawab permasalahan yang dihadapi dalam penelitian,dan untuk dapat lebih mengarah pada
permasalahan yang ada maka dalam suatu
penelitian perlu dibuat suatu hipotesis merupakanjawaban sementara terhadap problem yang dihadapi.
Hipotesis adalah tuntunan dalam penyelidikan
untuk mencari jawaban yang yang sebenarnya.
Menurut Margono S hipotesis
adalah : “Jawaban” sementara terhadap
rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara,
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkanpada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melaluui pengumpulan
data
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi