Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: PENGARUH KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEMEN KUPANG DINUSA TENGGARA TIMUR


BAB I  PENDAHULUAN  
A. Latar Belakang Masalah  PT. Semen kupang (Persero) merupakan satu pemasok utamakebutuhan  semen khususnya untuk daerah Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya serta  kawasan Indonesia Timur pada umumnya dan juga sebagai unit usaha (Economic Unit) yang dituntut harus mampu menghimpun dana dengan perolehan laba untuk  kesinambungan hidup dan pengembangan usaha.
Semen Kupang juga sebagai stabilisator yang manaperusahaan dituntut  menjaga kontinuitas dan stabilitas pasokan semen bagi kepentingan pembangunan  dalamjumlah yang cukup memuaskan. Dalam hal ini perusahaan dan pemerintah  daerah Nusa Tenggara Timur harus bisa menciptakan sumber daya manusia yang  dapat memenuhi kebutuhan dari PT. Semen Kupang.
Dari hal tersebut maka sasaran programpembangunan pemerintah dan PT.
Semen Kupang dibidang sumber daya manusiasaat ini adalah tercapainya kualitas  sumber daya manusia dan masyarakatIndonesia yang maju mandiri dalam  suasana tentramdan sejahtera lahir  batin. Output yang diharapkan dari  peningkatan kualitas sumber daya manusia ini diarahkan pada pemunculan,  penumbuhan, pengembangan dan pemantapan sikap dan perilaku produktif,  efektif dan efisien. Oleh karena itu padaberbagai jenis tingkatorganisasisudah  sewajarnya diperlukan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia secara  1   terus menerus dan konsisten. Upaya pengembangan sumber daya manusia tersebut  bukanlah suatu program yang hanya memiliki dimensi awal dan akhir.

Akan tetapi seharusnya merupakan proses yang berjalan terus menerus  seiring dengan proses pengembangan organisasi. Oleh karena itu diperlukan suatu  strategi yang semakin tergantung pada memperkuat ketanggapan organisasi dan  pada tim kerja yang setia dan menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam  sebuah peran yang sentral. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat akan  selalu diimbangi dengan persaingan antara perusahaan yang sejenis, sehingga  dibutuhkan adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang digunakan  oleh perusahaan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia ataukaryawan diperlukan falsafah yang  tidak hanya mengakui pentingnya nilai karyawan sebagai individu, karena salah  satu elemen pokok dalam suatu organisasi adalah kesediaan dan kemauan para  karyawan untuk melakukan pekerjaan secara nyata dalam sistem kerja sama  organisasi. Konsep ini menitik beratkan perhatian pada bagaimana agar bisa  mendisiplinkan waktu kerja dan memotivasi karyawan untuk bekerja secara  manusia. Pengertian hubungan manusia adalah menekankan pada suatu  lingkungan yang menyenangkan untuk bekerja,dalam artian kondisi kerja yang  bagus,antara lain adanya tunjangan yang baik, hubungan antara para karyawan  yang harmonis, sikap pimpinan yang penuh perhatian terhadap bawahannya, ini  akan dapat mendisiplinkan serta memotivasi karyawan untuk lebih giat bekerja  sehingga secara tidak langsung hal ini dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
 Peningkatan kualitas tenaga kerja perusahaan harus diimbangi dengan  peningkatan kedisiplinan dari karyawan perusahaan itu sendiri, karena manusia  merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu organisasi dalam mencapai  tujuan yang telah ditetapkan. Dari itu, masalah yang timbul adalah kurang adanya  kedisiplinan dari para karyawan bagian produksi.
Sesuai dengan kondisi semacam ini maka perusahaan perlu memperhatikan  adanya kedisiplinan serta pimpinan harus bisa memotivasi karyawan untuk  bekerja lebih giat karena berpengaruh terhadap proses produksi perusahaan.
Sehingga diperlukan adanya tindakan pembinaan dan pengarahan karyawan  terhadap tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pengarahan dan  pembinaan ini mempunyai arti yang sangat penting agar mereka memahami  tugasnya masing-masing.
Dengan memperhatikan betapa pentingnya peranan karyawan dalam suatu  perusahaan maka dapatlah dikatakan berkembang tidaknya suatu perusahaan  tergantung pada baik buruknya kemampuan tenaga kerja sebagai anggota dari  suatu organisasi perusahaan.
Perusahaan dalam meningkatkankemampuan karyawan dapat  menggalakkan adanya kedisiplinan waktu maupun proses produksi baik untuk  karyawan lama maupun untuk karyawan baru, dimana kedisipilinan tercermin dari  tingkat absensi karyawan dalam menjalankan tugasnya.
Untuk menjadi tenaga kerja yang tangguh kita harus berani meluruskan  makna kerja yang sesungguhnya, yaitu menjadikan kerja tidak semata-mata  sebagai usaha untuk mencari uang saja karenaesensi kerja adalah aktivitas dasar   manusia dan menjadi inti dari kehidupan yang sehat. Bekerja bagi orang dewasa  seperti aktivitas bermain bagi anak-anak yang memberikan kegairahan dan  keinginan. Kerja memberikan kesenangan dan makna khusus bagi orang dewasa.
Kerja memberikan kondisi manusia yang sehat. Bekerja memberikan tujuan  sosial, status sosial, dan relasi sosialyang mengikatkan individu dengan pribadi  lain di tengah masyarakat.
 Di dalam dunia kerja sering kita jumpai orang-orang dengan hasil produksi  biasa-biasa saja, namun disisi lain, sering juga ditemui  tipe manusia yang  menginginkan hasil produksi tinggi, merekabekerja dengan penuh antusias dan  tekun. Pada pekerja dengan motivasi tinggi kepuasan bukan diperoleh dari status  sosial intensif yang tinggi namun kepuasaan bagi mereka adalah usaha untuk  mencapai hasil produksi itu sendiri. Pekerja dengan motivasi tinggi ini begitu luar  biasa, mereka adalah faktor yang penting bagi keberhasilan suatu perusahaan  untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi karyawan adalah faktor yang penting bagi  keberhasilan suatu perusahaan karena itu orang-orang semacam ini dicari dalam  dunia kerja.
Dari permasalahan tersebut dapat diketahui bahwa dengan menunjukan  tingkat kedisiplinan dan motivasi yang tinggi dari karyawan akan memberikan  kemudahan bagi perusahaan dalam mencapaitujuan yang telah ditetapkan, karena  pekerjaan yang ditugaskan dapat dengan cepat selesai dan absensi karyawan akan  berkurang.
 Kartono Kartini, Psikologi Sosia untuk Manajemen Perusahaan dan Industri, Edisi III (Jakarta :  PT. Raja Grafindo Persada, 1986), hal 211-212   Adapun permasalahan yang dihadapi perusahaan, adalah kurang adanya  kedisiplinan dan motivasi kerja karyawanterhadap produktivitas kerja hal inilah  yang membuat penulis, dalam menyusun skripsi mengangkat judul :  “PENGARUH KEDISIPLINAN  DAN MOTIVASI TERHADAP  PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT.
SEMEN KUPANG DI NUSA TENGGARA TIMUR"  B.  Rumusan Masalah   Adapun rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti adalah sebagai  berikut :  1.  Seberapa besar tingkat kedisiplinan motivasi dan produktivitas karyawan  PT. SEMEN KUPANG?  2.  Apakah ada pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap produktivitas  karyawan PT. SEMEN KUPANG?  3.  Apakah ada pengaruh yang signifikan motivasi terhadap produktivitas  karyawan PT. SEMEN KUPANG?  4.  Apakah ada pengaruh yang signifikan kedisiplinan dan motivasi terhadap  produktivitas karyawan PT. SEMEN KUPANG?  C. Tujuan Penelitian  Penetapan tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan kerangka  landasan dalam menganalisa dan mengevaluasi permasalahan yang muncul  didalam obyek penelitian.
 Adapun tujuan penelitiannya adalah:  1.  Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kedisiplinan dan motivasi dan  produktivitas karyawan PT. SEMEN KUPANG?  2.  Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan kedisiplinan  terhadap produktivitas karyawan PT. SEMEN KUPANG?  3.  Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan motivasi terhadap  produktivitas karyawan PT. SEMEN KUPANG?  4.  Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan kedisiplinan dan  motivasi terhadap produktivitas karyawan PT. SEMEN KUPANG?  
D. Manfaat Penelitian  Adapun manfaat penelitiannyaadalah sebagai berikut:  1.  Bagi Perusahaan  Hasil penelitian ini untuk dapat mengetahui tingkat disiplin serta motivasi  kerja sangat berpengaruh terhadap pencapain tujuan perusahaan, karena  tinggi rendahnya kedisiplinan serta motivasi  kerja nantinya akan  berpengaruh langsung terhadap produktivitas atau hasil kerja karyawan.
2.  Bagi Penulis  Hasil dari penelitian ini merupakan penerapan dari bangku kuliah kedalam  praktek lapangan serta dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah  wawasan khususnya yang terkait dengan produktivitas kerja karyawan   3.  Bagi Peneliti Lain  Hasil penelitian dapat dipakai sebagai bahan perbandingan atau acuan  untuk penelitian yang sama dimasa yang akan datang, juga dapat  digunakan sebagai informasi  bagi yang membutuhkan. Dapat  dimanfaatkan dalam memberikan informasi dan dasar penelitian  selanjutnya dibidang kedisiplinan dan motivasi.
E.  Defenisi Operasional  Berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian ini,maka didalam defenisi  operasionalnya adalahsebagai berikut :  1.  Variabel bebas (variabel yang mempengaruhi), yakni meliputi :  a.  Kedisiplinan.
 Kedisiplinan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan aspek-aspek  tingkat labour turn over perusahaan dan tingkat absensi karyawan. Adapun  indikator yang terkait didalamnya sebagai berikut :  1)  sTingkat labour turnover perusahaan   Yaitu merupakan tingkat keluar masuknya karyawan disuatu  perusahaan. Tingkat turn over yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan  tidak stabil, tetapi sebaliknya apabila tingkat turn over rendah menunjukan  perusahaan telah mampu memberikan yang terbaik kepada karyawannya. Jika  tingkat turn over tinggi maka perusahaan harus secepatnya mengatasi agar  tidak berpengaruh terhadapoperasional perusahaan.
 2)  Tingkat absensi karyawan  Tingkat absensi yang ada diperusahaanmerupakan salah satu indikator  dari kedisiplinan karyawan perusahaan. Karena pelanggaran yang paling  tinggi dalam perusahaan adalah berupa tingkat absensi yang tinggi pada  perusahaan. Karena pengaruh absensi akan mengakibatkan biaya–biaya atas  produk yang dihasilkan akan semakin besar dan berdampak pada saat  penyerahan barang.
Adapun yang menjadi penyebab dari tingkat absensi perusahaan adalah  sebagai berikut:  a)  Ijin  Yaitu karyawan yang tidak masuk kerja dengan karena ada keperluan  keluarga dan sebagainya, apabila karyawan yang absensi dengan alasan ini  sangat besar maka pimpinan harus memberikan perhatian khusus, karena  bisa saja alasan yang dibuat oleh karyawan itu hanya dibuat–buat saja.
b)  Sakit  Yaitu karyawan yang tidak masuk karena sakit hal ini bisa  dimaklumi perusahaan, tetapi apa bula karyawan yang sakit berlebihan  perusahaan harus mengadakan penelitian khusus apakah yang  menimbulkan sakit karena lingkungan kerja yang kurang baik atau karena  sebab yang lainnya.
 c)  Alpa  Yaitu merupakan alasan dari karyawan yang tidak masuk kerja  karena kurang disiplin. Dengan adanya alpa menunjukan adanya karyawan  yang malas untuk kerja atau bosan dengan pekerjaan yang dihadapinya.
2. Motivasi   Motivasi dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan aspek-aspek  kebutuhan ; fisik, rasa aman, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri. Adapun  indikator yang terkait didalamnya sebagai berikut:  a.  Kebutuhan fisik : ditentukan berdasarkan tingkat gaji dan tunjangan yang  diperoleh selama periode waktu tertentu.
b.  Kebutuhan rasa aman : ditentukanberdasarkan jaminan kesehatan,  jaminan hari tua (pensiun).
c.  Kebutuhan sosial : ditentukan oleh hubungan interpersonal dengan atasan,  bawahan dan rekan kerja.
d.  Penghargaan : ditentukan tanggung jawab yang lebih besar dan adanya  promosi jabatan.
e.  Aktualisasi diri : ditentukan prestasi dalam pekerjaan, kesempatan  berkreatifitas, pertumbuhan dan pengembangan diri.
 B. Variabel Terikat (variabel yang dipengaruhi) yaitu :   Produktivitas kerja adalah jumlah hasil produksi yang ingin dicapai oleh  seseorang pekerja atau unti produksi dalam jangka waktu tertentu. Indicator  produktivitas dalam penelitian ini terdiri dari :  1.  Kualitas yaitu tingkat sejauh mana prosesatau hasil pelaksanaan kegiatan  mendekati kesempurnaan  2.  Kuantitas yaitu jumlah yang dihasilkan, seperti : jumlah Rupiah, jumlah  unit barang yang dihasilkan dan jumlah siklus kegiatan  3.  Jam Kerja yaitu tingkat sejauh mana kegiatan diselesaikan pada waktu  yang dikehendaki dengan memperhatikan koordinasi output lain  4.  Kebutuhan Akan Pengawasan yaitu sejauh mana karyawan dapat  melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan  supervisor untuk mencegah tindakan yang kurang signifikan  F.  Hipotesis Penelitian  Untuk mempermudah menjawab permasalahan yang dihadapi dalam  penelitian,dan untuk dapat lebih mengarah pada permasalahan yang ada maka  dalam suatu penelitian perlu dibuat suatu hipotesis merupakanjawaban  sementara terhadap problem yang dihadapi. Hipotesis adalah tuntunan dalam  penyelidikan untuk mencari jawaban yang yang sebenarnya.
Menurut Margono S hipotesis adalah :  “Jawaban” sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan  sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang   relevan belum didasarkanpada fakta-fakta empiris yang diperoleh melaluui  pengumpulan data



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi