Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN TINGKAT PENGHASILAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN INDUSTRI ROKOK SINAR TUNGGAL JAYA MALANG


BAB I  PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Masalah  kependudukan  erat  sekali  dengan  masalah  ketenagakerjaan karena  tenaga  kerja  dan  angkatan  kerja  bersumber  pada  penduduk  baik  secara kualitatif maupun kuantitatif. Kedua hal tersebut mempunyai kecenderungan yang hampir  sama  antara  kepincangan  dalam  masalah  kependudukan  dengan  masalah ketenagakerjaan  dan  jumlah  angkatan  kerja  pada  suatu  waktu  tertentu  merupakan fungsi dari jumlah penduduk.
 Unsur  ketenagakerjaan  (manusia)  merupakan  suatu  unsur  paling  penting yang  mempengaruhi  hidup  matinya  suatu  organisasi.  Dalam  suatu  organisasi  manusia  saling  berhubungan  satu  sama  lain,  membicarakan  apa  yang  menjadi tujuan mereka. Perusahaan juga merupakan suatu organisasi dan tujuan yang ingin dicapai  oleh  suatu  perusahaan  sudah  jelas  yakni  keuntungan  yang  maksimal.
 Keuntungan  maksimal  yang  ingin  dicapai  oleh  perusahaan  dibatasi  oleh  berbagai hal  antara  lain  :  jumlah  dana  yang  tersedia,  kemampuan  mesin-mesin  yang dimiliki, kemampuan merebut pasar dari tangan pesaing, kemampuan tenaga kerja yang dimiliki untuk bekerja dengan optimal (produktivitas yang tinggi) Produktivitas  dalam  sebuah  organisasi  ataupun  perusahaan  akan  selalu dapat  ditingkatkan  baik  pada  tingkat  individu,  pada  tingkat  kelompok  maupun secara  keseluruhan  ditingkat  organisasi  perusahaan.  Banyak  sekali  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  produktivitas  itu  sendiri  salah  satu  diantaranya  adalah lingkungan  kerja  dan  tingkat  penghasilan.  Untuk  para  pegawai  lingkungan  kerja sangat  menentukan  dalam  kaitannya  untuk  meningkatkan  produktivitas.

 Lingkungan  kerja  yang  bersih  dan  sehat  akan  berpengaruh  baik  pada  peningkatan produktivitas.  Kondisi  fisik  dari  sebuah  perusahaan  yang  menyenangkan  akan memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan produktivitas kerja. Hal-hal yang dimaksud  dalam  kondisi  fisik  itu  sendiri  adalah  meliputi  ventilasi  yang  baik, penerangan  yang  cukup,  adanya  tata  ruang  yang  rapi,  lingkungan  kerja  yang bersih, serta bebas dari polusi udara.
   Ifa Fitriyah, Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja buruh wanita(Malang: UMM Press, 2001), hlm.
  Prof Dr. Sondang P.Siagian,MPA, Kiat Meningkatkan Produktivitas (Jakarta: Rinekacipta, 2001), hlm. 22  Ada  segi  lain  dalam  kehidupan  berkarya  yang  sangat  penting  mendapat perhatian  dikaitkan  dengan  kondisi  fisik  tempat  bekerja.  Contohnya  upaya  untuk mencegah  para  karyawan  terserang  penyakit  industrial,  seperti  penyakit pernafasan  pada  perusahaan  rokok.  Dimana  bau  tembakau  yang  menyengat  akan mempengaruhi kinerja dari segolongan karyawan tertentu yang kurang kuat dalam penyesuaian lingkungan kerja.
 Perusahaan  juga  harus  menjamin  kesehatan  dan  keselamatan  para karyawannya.  Karena  jika  karyawan  yang  diserang  penyakit  atau  mengalami kecelakaan di  tempat pekerjaan, tingkat produktivitas kerja  akan  menurun,  tingkat kemangkiran  akan  naik,  keinginan  pindah  akan  makin  besar  dan  kepuasan  kerja mereka akan makin rendah.
 Tingkat penghasilan yang memadai serta seimbang dalam perusahaan akan membantu  dalam  peningkatan  produktivitas  kerja  karyawan.  Mendapatkan imbalan  yang  sesuai  dengan  kinerja  akan  membantu  karyawan  dalam berkonsentrasi  untuk  menambah  produktivitasnya.  Dengan  mendapatkan  imbalan yang  sesuai  maka  tingkat  ketergantungan  kepada  orang  lain  akan  berkurang sehingga  akan  meningkatkan  loyalitas  dan  produktivitas  kepada  perusahaannya.
 Dalam  menentukan  imbalan  yang  sesuai  pihak  manajemen  diharapkan  mampu menerapkan suatu sistem imbalan yang efektif.
 Ada  dua  konsep  yang  penting  mendapat  perhatian  dalam  menciptakan  dan memelihara  sistem  yang  dimaksud.  Pertama  menerapkan  empat  prinsip  dalam menentukan  dan  menggunakan  sistem  imbalan  dalam  organisasi,  yaitu  keadilan, kesetaraan,  kewajaran  dan  kemampuan  organisasi.  Kedua  pendekatan  “kafetaria”  salah  satu perkembangan  mutakhir  dalam  manajemen  sistem  imbalan  yang  efektif ialah  penggunaan  pendekatan  “kafetaria”.  Pendekatan  ini  analog  dengan seseorang  yang  bersantap  di  suatu  kafetaria.  Dimana  kafetaria  tersedia  beraneka ragam  jenis  hidangan  dan  seseorang  yang  bersantap  di  sana  menentukan  sendiri hidangan apa yang akan dimakannya sesuai dengan selera dan kebutuhannya.
  Menurut  pendekatan  ini  ,  suatu  sistem  imbalan  yang  efektif  terdiri  dari dua  komponen,  yaitu  imbalan  yang  bersifat  intrinsik  dan  yang  bersifat  ekstrensik.
 Imbalan  intrinsik  diberikan  kepada  karyawan  yang  atas  kemauan  dan  keinginan sendiri  bersedia  melakukan  hal-hal  tertentu,  seperti  kesediaan  memikul  tanggung jawab  yang  lebih  besar,  partisipasi  aktif  dalam  pengambilan  keputusan,  bekerja tekun  tanpa  harus  didorong  atau  diawasi  dan  kesediaan  melakukan  berbagai kegiatan di luar pekerjaan sendiri.
 Imbalan  ekstrinsik  adalah  berbagai  jenis  imbalan  yang  diberikan  oleh organisasi  kepada  seluruh  karyawannya,  meskipun  tidak  semua  karyawan menerima    imbalan  yang  sama.  Tiga  jenis  imbalan  ekstrinsik  ialah,  imbalan finansial  tanggung  jawab,  imbalan  finansial  tidak  langsung  dan  imbalan  nonfinansial.  Dari  keterangan  tersebut  menunjukkan  dengan  jelas  bahwa  komponen suatu  sistem  imbalan  yang  efektif  tidak  hanya  dimaksudkan  untuk  kepentingan pemuasan  kebutuhan  yang  bersifat  fisik,  akan  tretapi  juga  yang  bersifat  sosial, psikologis, mental dan intelektual.
  Prof Dr. Sondang P.Siagian,MPA, Kiat Meningkatkan Produktivitas (Jakarta: Rinekacipta, 2001), hlm.
  Ibid..
 Produktivitas  yang  tinggi  sangat  menguntungkan  bagi  perusahaan, kebijakan  dan  penerapan  upah  minimum  regional  akan  berpengaruh  terhadap kondisi  buruh,  lingkungan  kerja  dan  fasilitas  kerja  yang  cukup  akan  membuat buruh  tetap  bekerja  dengan  baik.  Meskipun  upah  mereka  tidak  naik  akan  tetapi produktivitas  buruh  akan  meningkat.  Diharapkan  dengan  terciptanya  lingkungan kerja  yang  baik  maka  akan  meningkatkan  produktivitas  pekerja  secara  individu.
 Hal  tersebut  tentunya  harus  diimbangi  dengan  peningkatan  hak  yang  akan diperoleh  karyawan  yaitu  peningkatan  pendapatan  seiring  dengan  peningkatan produktivitasnya  .  Kewajiban  dari  perussahaan  itu  sendiri  adalah  memberikan upah  yang  sesuai  dengan  apa  yang  dihasilkan  oleh  pekerja  peningkatan produktivitas  secara  individu  tentunnya  akan  meningkatkan  produktivitas  secara kelompok  atau  organisasi,  dimana  organisasi  yang  dimaksud  adalah  perusahaan rokok itu sendiri.
 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan  latar  belakang  yang  telah  digambarkan  penelitian  akan  lebih berkualitas  jika  terfokus  pada  suatu  permasalahan  tertentu.  Adapun  rumusan masalahnya adalah  1.  Apakah  lingkungan  kerja  mempengaruhi  produktivitas  kerja  karyawan pada PR. ”Sinar Tunggal Jaya“ Malang? 2.  Apakah  tingkat  penghasilan  mempengaruhi  produktivitas  kerja  karyawan pada PR. ”Sinar Tunggal Jaya“ Malang?  Eric Berne, The Structure and Dynamic of Organization and Grove, terj; Prof Dr.Sondang P.Siagian,MPA (Jakarta: GM, 2002), hlm. 20  
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian a.  Untuk  mengetahui  bahwa  lingkungan  kerja  perusahaan  mempengaruhi tingkat produktivitas kerja buruh PR. ”Sinar Tunggal Jaya“ Malang.
 b.  Untuk  mengetahui  bahwa  tingkat  penghasilan  mempengaruhi  tingkat produktivitas kerja buruh PR. ”Sinar Tunggal Jaya“ Malang.
 1.3.2. Kegunaan Penelitian a.  Bagi Perusahaan Dengan  mengetahui  faktof-faktor  apa  saja  yang  mempengaruhi peningkatan  produktivitas  pekerja  diharapkan  bermanfaat  bagi perusahaan  sebagai  informasi  yang  kemudian  dapat  dijadikan  bahan pertimbangan bagi peningkatan produktivitas kerja buruh.
 b.     Bagi Penulis Sebagai  suatu  sarana  melatih  diri  dalam  berpikir  secara  kritis  dalam menghadapi  berbagai  masalah  dan  usaha  memperdalam  ilmu  terutama yang  berhubungan  dengan  faktor  peningkatan  produktifitas  kerja  pada suatu perusahaan.
 c.   Bagi Peneliti lain  Sebagai  bahan  perbandingan  dalam  penulisan  skripsi  atau  penelitian.
 Diharapkan  dari  hasil  penelitian  ini  dapat  menambah  wacana  dan perbendaharaan referensi.
 1.4. Pembatasan Masalah Agar  pembahasan  ini  mengarah  pada  permasalahan  yang  dihadapi  maka perlu  diadakan  pembatasan  terhadap  ruang  lingkup  pembahasaan.  Untuk  itu penulis  menitikberatkan  pada  lingkungan  kerja  fisik  perusahaan  dan  tingkat penghasilan  yang  berpengaruh  terhadap  produktivitas  individu  ataupun perusahaan di PR. ”Sinar Tunggal Jaya“ BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu Dalam  sebuah  penelitian  skripsi  yang  berjudul  “  Faktor-faktor  Yang Mempengaruhi  Produktivitas  Kerja  Buruh  Wanita  Pada  PR  Djagung  Padi Malang”  dengan  menggunakan  alat  analisa  regresi  linier  berganda  menjelaskan  bahwa  faktor  umur  memiliki  hubungan  negatif  terhadap  produktivitas  kerja  serta faktor lama kerja dan jumlah beban tanggungan keluarga memiliki hubungan yang  positif  terhadap  produktivitas  kerja  .  Adapun  hasil  dari  analisis  tersebut  secara statistika ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut   Y = 5871,63 – 50,79X  + 281,13X  + 78,60X  + 579, Umur  karyawan  menunjukkan  korelasi  negatif  terhadap  produktivitas karyawan  ditunjukkan  dengan  angka  -50,79  pada  X  sedangkan  variabel  bebas yang  lain  seperti  beban  tanggungan  dan  lama  bekerja  mempunyai  korelasi  yang positif berturut turut ditunjukkan dari X  – X  .


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi