BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Masalah kependudukan
erat sekali dengan
masalah ketenagakerjaan karena tenaga
kerja dan angkatan
kerja bersumber pada
penduduk baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kedua
hal tersebut mempunyai kecenderungan yang hampir sama
antara kepincangan dalam
masalah kependudukan dengan
masalah ketenagakerjaan dan jumlah
angkatan kerja pada
suatu waktu tertentu
merupakan fungsi dari jumlah penduduk.
Unsur
ketenagakerjaan (manusia) merupakan
suatu unsur paling
penting yang mempengaruhi hidup
matinya suatu organisasi.
Dalam suatu organisasi manusia
saling berhubungan satu
sama lain, membicarakan
apa yang menjadi tujuan mereka. Perusahaan juga
merupakan suatu organisasi dan tujuan yang ingin dicapai oleh
suatu perusahaan sudah
jelas yakni keuntungan
yang maksimal.
Keuntungan
maksimal yang ingin
dicapai oleh perusahaan
dibatasi oleh berbagai hal
antara lain : jumlah dana
yang tersedia, kemampuan
mesin-mesin yang dimiliki,
kemampuan merebut pasar dari tangan pesaing, kemampuan tenaga kerja yang
dimiliki untuk bekerja dengan optimal (produktivitas yang tinggi) Produktivitas dalam
sebuah organisasi ataupun
perusahaan akan selalu dapat
ditingkatkan baik pada
tingkat individu, pada
tingkat kelompok maupun secara
keseluruhan ditingkat organisasi
perusahaan. Banyak sekali
faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas itu sendiri
salah satu diantaranya
adalah lingkungan kerja dan
tingkat penghasilan. Untuk
para pegawai lingkungan
kerja sangat menentukan dalam
kaitannya untuk meningkatkan
produktivitas.
Lingkungan
kerja yang bersih
dan sehat akan
berpengaruh baik pada
peningkatan produktivitas.
Kondisi fisik dari
sebuah perusahaan yang
menyenangkan akan memberikan
kontribusi nyata dalam peningkatan produktivitas kerja. Hal-hal yang dimaksud dalam
kondisi fisik itu
sendiri adalah meliputi
ventilasi yang baik, penerangan yang
cukup, adanya tata
ruang yang rapi,
lingkungan kerja yang bersih, serta bebas dari polusi udara.
Ifa
Fitriyah, Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja buruh
wanita(Malang: UMM Press, 2001), hlm.
Prof
Dr. Sondang P.Siagian,MPA, Kiat Meningkatkan Produktivitas (Jakarta:
Rinekacipta, 2001), hlm. 22 Ada segi
lain dalam kehidupan
berkarya yang sangat
penting mendapat perhatian dikaitkan
dengan kondisi fisik
tempat bekerja. Contohnya
upaya untuk mencegah para
karyawan terserang penyakit
industrial, seperti penyakit pernafasan pada
perusahaan rokok. Dimana
bau tembakau yang
menyengat akan mempengaruhi
kinerja dari segolongan karyawan tertentu yang kurang kuat dalam penyesuaian
lingkungan kerja.
Perusahaan
juga harus menjamin
kesehatan dan keselamatan
para karyawannya. Karena jika
karyawan yang diserang
penyakit atau mengalami kecelakaan di tempat pekerjaan, tingkat produktivitas kerja akan
menurun, tingkat kemangkiran akan
naik, keinginan pindah
akan makin besar
dan kepuasan kerja mereka akan makin rendah.
Tingkat penghasilan yang memadai serta
seimbang dalam perusahaan akan membantu
dalam peningkatan produktivitas
kerja karyawan. Mendapatkan imbalan yang
sesuai dengan kinerja
akan membantu karyawan
dalam berkonsentrasi untuk menambah
produktivitasnya. Dengan mendapatkan
imbalan yang sesuai maka
tingkat ketergantungan kepada
orang lain akan
berkurang sehingga akan meningkatkan
loyalitas dan produktivitas
kepada perusahaannya.
Dalam
menentukan imbalan yang
sesuai pihak manajemen
diharapkan mampu menerapkan suatu
sistem imbalan yang efektif.
Ada
dua konsep yang
penting mendapat perhatian
dalam menciptakan dan memelihara sistem
yang dimaksud. Pertama
menerapkan empat prinsip
dalam menentukan dan menggunakan
sistem imbalan dalam
organisasi, yaitu keadilan, kesetaraan, kewajaran
dan kemampuan organisasi.
Kedua pendekatan “kafetaria” salah
satu perkembangan mutakhir dalam
manajemen sistem imbalan
yang efektif ialah penggunaan
pendekatan “kafetaria”. Pendekatan
ini analog dengan seseorang yang
bersantap di suatu
kafetaria. Dimana kafetaria
tersedia beraneka ragam jenis
hidangan dan seseorang
yang bersantap di
sana menentukan sendiri hidangan apa yang akan dimakannya
sesuai dengan selera dan kebutuhannya.
Menurut pendekatan
ini , suatu
sistem imbalan yang
efektif terdiri dari dua
komponen, yaitu imbalan
yang bersifat intrinsik
dan yang bersifat
ekstrensik.
Imbalan
intrinsik diberikan kepada
karyawan yang atas
kemauan dan keinginan sendiri bersedia
melakukan hal-hal tertentu,
seperti kesediaan memikul
tanggung jawab yang lebih
besar, partisipasi aktif
dalam pengambilan keputusan,
bekerja tekun tanpa harus
didorong atau diawasi
dan kesediaan melakukan
berbagai kegiatan di luar pekerjaan sendiri.
Imbalan
ekstrinsik adalah berbagai
jenis imbalan yang
diberikan oleh organisasi kepada
seluruh karyawannya, meskipun
tidak semua karyawan menerima imbalan
yang sama. Tiga
jenis imbalan ekstrinsik
ialah, imbalan finansial tanggung
jawab, imbalan finansial
tidak langsung dan
imbalan nonfinansial. Dari
keterangan tersebut menunjukkan
dengan jelas bahwa
komponen suatu sistem imbalan
yang efektif tidak
hanya dimaksudkan untuk
kepentingan pemuasan
kebutuhan yang bersifat
fisik, akan tretapi
juga yang bersifat
sosial, psikologis, mental dan intelektual.
Prof
Dr. Sondang P.Siagian,MPA, Kiat Meningkatkan Produktivitas (Jakarta:
Rinekacipta, 2001), hlm.
Ibid..
Produktivitas
yang tinggi sangat
menguntungkan bagi perusahaan, kebijakan dan
penerapan upah minimum
regional akan berpengaruh
terhadap kondisi buruh, lingkungan
kerja dan fasilitas
kerja yang cukup
akan membuat buruh tetap
bekerja dengan baik.
Meskipun upah mereka
tidak naik akan
tetapi produktivitas buruh akan
meningkat. Diharapkan dengan
terciptanya lingkungan kerja yang
baik maka akan
meningkatkan produktivitas pekerja
secara individu.
Hal
tersebut tentunya harus
diimbangi dengan peningkatan
hak yang akan diperoleh karyawan
yaitu peningkatan pendapatan
seiring dengan peningkatan produktivitasnya .
Kewajiban dari perussahaan
itu sendiri adalah
memberikan upah yang sesuai
dengan apa yang
dihasilkan oleh pekerja
peningkatan produktivitas
secara individu tentunnya
akan meningkatkan produktivitas
secara kelompok atau organisasi,
dimana organisasi yang
dimaksud adalah perusahaan rokok itu sendiri.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar
belakang yang telah
digambarkan penelitian akan
lebih berkualitas jika terfokus
pada suatu permasalahan
tertentu. Adapun rumusan masalahnya adalah 1.
Apakah lingkungan kerja
mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan pada PR. ”Sinar Tunggal Jaya“ Malang? 2. Apakah
tingkat penghasilan mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan pada PR. ”Sinar Tunggal Jaya“
Malang? Eric Berne, The Structure and
Dynamic of Organization and Grove, terj; Prof Dr.Sondang P.Siagian,MPA
(Jakarta: GM, 2002), hlm. 20
1.3. Tujuan dan Kegunaan
Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian a.
Untuk mengetahui bahwa
lingkungan kerja perusahaan
mempengaruhi tingkat produktivitas kerja buruh PR. ”Sinar Tunggal Jaya“
Malang.
b.
Untuk mengetahui bahwa
tingkat penghasilan mempengaruhi
tingkat produktivitas kerja buruh PR. ”Sinar Tunggal Jaya“ Malang.
1.3.2. Kegunaan Penelitian a. Bagi Perusahaan Dengan mengetahui
faktof-faktor apa saja
yang mempengaruhi peningkatan produktivitas
pekerja diharapkan bermanfaat
bagi perusahaan sebagai informasi
yang kemudian dapat
dijadikan bahan pertimbangan bagi
peningkatan produktivitas kerja buruh.
b.
Bagi Penulis Sebagai suatu sarana
melatih diri dalam
berpikir secara kritis
dalam menghadapi berbagai masalah
dan usaha memperdalam
ilmu terutama yang berhubungan
dengan faktor peningkatan
produktifitas kerja pada suatu perusahaan.
c.
Bagi Peneliti lain Sebagai bahan
perbandingan dalam penulisan
skripsi atau penelitian.
Diharapkan
dari hasil penelitian
ini dapat menambah
wacana dan perbendaharaan
referensi.
1.4. Pembatasan Masalah Agar pembahasan
ini mengarah pada
permasalahan yang dihadapi
maka perlu diadakan pembatasan
terhadap ruang lingkup
pembahasaan. Untuk itu penulis
menitikberatkan pada lingkungan
kerja fisik perusahaan
dan tingkat penghasilan yang
berpengaruh terhadap produktivitas
individu ataupun perusahaan di
PR. ”Sinar Tunggal Jaya“ BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian
Terdahulu Dalam sebuah penelitian
skripsi yang berjudul
“ Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas
Kerja Buruh Wanita
Pada PR Djagung
Padi Malang” dengan menggunakan
alat analisa regresi
linier berganda menjelaskan bahwa
faktor umur memiliki
hubungan negatif terhadap
produktivitas kerja serta faktor lama kerja dan jumlah beban
tanggungan keluarga memiliki hubungan yang positif
terhadap produktivitas kerja . Adapun
hasil dari analisis
tersebut secara statistika
ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut
Y = 5871,63 – 50,79X + 281,13X
+ 78,60X + 579, Umur karyawan
menunjukkan korelasi negatif
terhadap produktivitas karyawan ditunjukkan
dengan angka -50,79
pada X sedangkan
variabel bebas yang lain
seperti beban tanggungan
dan lama bekerja
mempunyai korelasi yang positif berturut turut ditunjukkan dari
X – X .
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi