Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: STRATEGI HUBUNGANMASYARAKAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MTs NURUL HUDA MALANG


BAB I  PENDAHULUAN  
A. Latar Belakang Masalah  Sekolah adalah salah satu organisasi pendidikan yang mempunyai suatu  kekuatan untuk membantu dan mengantarkan peserta didik menuju cita-cita yang  diharapkan. Sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa mencetak siswa-siswa  yang berprestasi tinggi dan dapat memanfaatkan guru-guru yang berkualitas baik  serta mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sekitar sehingga mutu pendidikan  menjadi terjamin dengan meningkatnya prestasi siswa didik sesuai dengan yang  diharapkan.
Lembaga pendidikan adalah satu sub sistem dari beberapa sub sistem yang  ada dalam masyarakat, keberadaan lembaga pendidikan tidak terlepas dari peran  serta masyarakat, karena maju tidaknya sebuah lembaga pendidikan dalam semua  jenjang dan level tergantung bagaimana lembaga pendidikan tersebut mampu  menjalin kerjasama yang baik dengan masyarakat.
Menurut Muhammad Saroni,  Eksistensi sekolah di masyarakatsebenarnya tergantung bagaimana  sekolah itu membina hubungan dengan masyarakat. Sekolah yang bagus  pada umumnya kondisi hubungan sekolah dengan masyarakatnya  sedemikian rupa sehingga semua  aspek yang terkait dengan proses  pembelajaran secara sadar ikut aktif dalam proses interaksi yang ada.

Pada dasarnya sekolah dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang  tidak dapat dipisahkan. Sekolah ada karena dibutuhkan oleh masyarakat  untuk mencerdaskan anak-anaknya dan sekolah didirikan untuk  mengontribusi kebutuhan masyarakat akan institusi yang  menyelenggarakan proses pendidikan.
 Lembaga pendidikan merupakan suatu sistem yang terbuka. Sebagai sistem  terbuka, sekolah pasti akan mengadakan hubungan dengan masyarakat di  sekelilingnya. Sekolah yang maju pasti banyak mengadakan hubungan dengan  lembaga-lembaga lain diluar sekolah,  contohnya dalam hal beasiswa, PHBI,  praktek ketenaga-kerjaan dan masih banyak lagi yang lain.
Dalam hal ini Mulyasa mengungkapkan bahwa, "Sekolah dan masyarakat  memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau  pendidikan secara efektif dan efisien."  Memang tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat dan sekolah mempunyai  keterkaitan dan saling berperan satu samalain. Apalagi pada zaman sekarang ini,  pemerintah telah mensosialisasikan adanya desentralisasi pendidikan dimana  sekolah mempunyai hak untuk mengatur sekolahnya sendiri. Oleh sebab itulah  MTs Nurul Huda Malang, dalam mengatur kegiatan humasnya dengan berusaha  menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga lain di luar sekolah dalam rangka  meningkatkan mutu pendidikannya. Dalam menjalin hubungan dengan badan  penyalur beasiswa, badan penyalur tenagakerja, badan penyalur dana dalam  kegiatan PHBI atau kegiatan lain, dan MTs Nurul Huda Malang sebagai lembaga   Muhammad Saroni, Manajemen Sekolah, Kiat Menjadi Pendidik Yang Kompeten, (Jogjakarta: ArRuzz. 2006), hlm.51   Mulyasa, Manajemen berbasis Sekolah(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 50  pendidikan ditengah masyarakat terbukti masih eksis diantara lembaga-lembaga  pendidikan lain yang telah gulung tikar.
Sejalan dengan konsep di atas, sudah berkali-kali pemerintah menyerukan  bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua  dan masyarakat.
Sedangkan Sidi mengemukakan,  Kebijakan penyelenggaraan pendidikan nasional yang perlu direkontruksi  dalam rangka otonomi daerah salah satunya berkaitan dengan relevansi  pendidikan yang mengarah pada pendidikan berbasis mayarakat.
Peningkatan peran serta orang tua dan masyarakat pada level  kebijakan/pengambilan keputusan dan level operasional melalui  komite/dewan sekolah. Komite ini terdiri atas kepala sekolah, guru senior,  wakil orang tua, tokoh masyarakat, dan perwakilan siswa. Peran komite  sekolah meliputi perencanaan, implementasi, monitoring, serta evaluasi  program kerja sekolah.
 Menurut Iskandar ”Prinsip relevansi,suatu pendidikan akan bermakna  apabila kurikulum yang dipergunakan relevan atau terkait dengan kebutuhan  masyarakat”   . Sejalan dengan upaya reformasi pendidikan nasional melalui  program MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), hubungan sekolah dengan keluarga  dan masyarakat perlu direformasi sehingga tanggung jawab pendidikan bukan  hanya dibebankan kepada sekolah. Karena itu sekolah harus mengetahui dan  menjalankan serta berupaya untuk meningkatkan peran serta masyarakat untuk  bersama-sama menanggung pandidikan. Dengan ini diharapkan masyarakat akan   . Ibid., hlm. 7   . Ibid., hlm. 9  semakin berkompetisi untuk meningkatkan mutu pendidikannya ketingkat yang  lebih tinggi.
Lingkungan pendidikan bukanlah suatu badan yang berdiri sendiri,  melainkan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat luas. Ia sebagai  sistem terbuka yang selalu mengadakan hubungan (kerja sama) yang baik dengan  masyarakat, secara bersama-sama membangun pendidikan. Hal ini sangat mungkin  sebab dalam era perkembangan tehnologi modern seperti sekarang ini, kesadaran  masyarakat akan pentingnya pendidikan menjadi modal utama dalam membangun  dan memajukan bangsa termasuk masyarakat itu sendiri.
Menurut Sinung Kristanto,  Ada kesan kuat, bahwa yang namanyamengajari atau mendidik anak  seolah tidak lagi menjadi tanggung jawab masyarakat. Sekolah dan guru  adalah pihak yang dipandang harus bertanggung jawab sepenuhnya  terhadap urusan pendidikan anak. Peran orang tua, dalam hal ini hanyalah  sekedar membayar uang SPP atau BP3, membelikan seragam sekolah anak,  dan di luar itu semuanya  sekolahlah yang mengatur dan  bertanggungjawab.
 Ada kesenjangan antara masyarakat dengan lembaga pendidikan terutama  orang tua siswa. Anggapan sekolah hanyalah tempat menitipkan anak karena orang  tua tidak mempunyai waktu untuk menjaga dan mendidik anak. Komunikasi antara  sekolah dengan orang tua siswa hanya terjadi beberapa kali dalam satu tahun.
Seiring dengan upaya peningkatan mutupendidikan serangkaian kebijakan  pemerintah di bidang pendidikan telah banyak dilakukan sejalan dengan kebijakan   . S. Supriono-Sapari Ahmad, Manajemen berbasis Sekolah(Jawa Timur: penerbit SIC, 2001), hlm. 63  nasional secara makro. Istilah-istilah yang muncul untuk memberikan predikat  terhadap kebijakan-kebijakan baru tersebut antara lain: Otonomi Pendidikan,  Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) atau Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis  Sekolah (MPMBS), Life Skill dan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Hubungan sekolah dengan orang tua siswa perlu diubah agar tanggung  jawah pendidikan tidak terlalu banyak  tertumpu di sekolah. Terutama dalam  penerapan KBK guru diharapkan hanya sebagai fasilitator yang memberikan  motovatasi kepada siswa agar aktif dan mampu menguasai materi pelajaran. Peran  lingkungan keluarga akan banyak berpengaruh dalam proses belajar siswa. Karena  itu strategi-strategi lembaga pendidikan (sekolah) dalam hal menjalin hubungan  dengan masyarakat khususnya orang tua siswa perlu untuk diintensifkan sebagai  upaya menjalin hubungan baik dengan masyarakat untuk meningkatkan peran  serta masyarakat untuk bersama-sama mendukung keberhasilan proses pendidikan.
Tetapi permasalahannya strategi yang bagaimana yang telah dan akan  dilakukan sekolah untuk menjalin hubungan dengan masyarakat. Dan strategi  apakah yang efektif yang dapat dilakukan pihak sekolah. Jika peran serta  masyarakat diperlukan untuk menangggung beban pendidikan bersama – sama.
MTs Nurul Huda Malang merupakan salah satu sekolah tingkat pertama di  kota Malang masih berstatus sekolah swasta yang menempati posisi di tengahtengah pemukiman masyarakat di kecamatan Lowok Waru, berdekatan dengan  pertokoan, otomatis pihak sekolah harus benar-benar mempetahankan wilayah  sekolahan dari persaingan dengan lembaga-lembaga pendidikan yang lain. MTs  Nurul Huda juga berdekatan dengan ITN (Institut Tekhnologi Nasional). Menurut  keterangan Bapak Agung Wahyuono salah seorang guru di MTs Nurul Huda,  "Sekolah ini dulu pernah ditawar Pihak ITN untuk dimerger, tapi kita harus  mempertahankan sekolah ini"  .
MTs Nurul Huda statusnya adalah sekolahyang dikelola oleh pihak swasta  tentunya dalam perolehan jumlah murid ketika datang tahun ajaran baru tidak  seperti sekolah Negeri, MTs Nurul Hudaharus bergerilya melakukan banyak cara  agar sekolahnya tetap mendapat murid. Dengan kata lain sekolah memanfaatkan  semua kemampuan yang dimiliki untuk menarik minat orang tua calon murid agar  mendaftarkan anaknya ke MTs Nurul Huda Malang, cara-cara yang mereka  lakukan antara lain: melalui pengadaan pamflet yang kemudian untuk ditempelkan  di tempat-tempat strategis, melalui kerjasama dengan BP3, kalau ada salah seorang  guru yang ikut jamaah tahlil, arisan, dan lain-lain mereka akan mempromosikan  sekolah di sana untuk menarik minat. Dan banyak lagi strategi-strategi lain yang  dilakukan MTs Nurul Huda untuk berjuang agar sekolah mereka tetap  mendapatkan murid di tiap tahunnya. Tenaga pengajar dan administrasi juga tidak  terlepas dari masalah dikarenakan pihak sekolah harus mencari orang yang mau  untuk diajak berjuang dengan maksud bekerja di MTs Nurul Huda bukan hanya  mengajar atau menjadi tenaga administrasi saja tetapi juga harus siap  mempertahankan kelangsungan hidup sekolah. Dalam hal mempertahankan   Wawancara dengan Agung Wahyuono, Wakil Kepala Kesiswaan, Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda  Malang, tanggal 5 Januari 2007  sekolah MTs Nurul Huda yang dikelola oleh yayasan Nurul Huda harus selalu  memperhatikan kondisi masyarakat sekitar agar kelanggengan sekolah tetap  terjaga. Bahkan sebagian halaman sekolah MTs Nurul Huda sudah dipagari  menandakan bahwa halaman tersebut sudah menjadi hak milik seseorang dan  bukan lagi milik sekolah. Fenomena ini cukup menarik dan akan berbeda jika  dihadapkan dengan sekolah negeri, akan jauh berbeda karena sarana dan prasarana  di sekolah negeri sudah memiliki status yang kuat. Namun demikian dalam hal  mutu pendidikan MTs Nurul Huda cukup bagus dan tidak kalah dengan sekolahsekolah negeri hal ini ditandai oleh prosentase lulusan tahun ini dinyatakan lulus  100 %, di saat standar nilai kelulusan oleh pemerintahdiubah tetapi MTs Nurul  Huda yang statusnya sekolah swasta dapat meluluskan anak didiknya secara 100  % lulus.
Melihat kondisi yang ada MTs Nurul Huda merupakan bagian yang tidak  terpisahkan dari sistem dalam masyarakat telah banyak melakukan upaya-upaya  merangkul masyarakat untuk mendukung proses pendidikan. Berangkat dari uraian  di atas penulis tertarik untuk meneliti tentang "Strategi Hubungan Masyarakat  Dalam Upaya Meningkatan Mutu Pendidikan di MTs Nurul Huda Malang"  
B.  Rumusan Masalah  Berpijak dari latar belakang pemikiran tersebut diatas, maka penulis dapat  merumuskan masalah yang dicari jawabannya setelah melakukan penelitian.
Rumusan masalah tersebut disusun sebagai berikut:  1.  Bagaimana strategi yang dilakukan oleh MTs Nurul Huda untuk menjalin  kerjasama dengan masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan?  2.  Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan hubungan MTs Nurul  Huda Malang dengan masyarakat di dalam meningkatkan mutu pendidikan?  
C. Tujuan Penelitian  Dari rumusan masalah seperti tersebutdiatas, penulis dapat mengemukakan  ruang lingkup dari penelitian ini adalah sebagai berikut:  1.  Untuk mengetahui strategi-strategi yang dilakukan MTs Nurul Huda Malang  untuk menjalin hubungan kerjasama dengan masyarakat dalam meningkatkan  mutu pendidikan.
2.  Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan hubungan  kerjasama MTs Nurul Huda Malang dengan masyarakat dalam meningkatkan  mutu pendidikan.
D. Kegunaan Penelitian  Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:  1.  Menjadi suatu landasan yang digunakan dalam memilih strategi-strategi  menjalin kerjasama dengan masyarakat, sehingga dapat menunjang upaya  pencapaian tujuan pendidikan secara optimal.
2.  Sebagai tolak ukur bagi suatu lembaga/sekolah untuk mengetahui seberapa  efisien strategi yang dilakukan dalam memberdayakan masyarakat demi  tujuan peningkatan mutu pendidikan.
3.  Untuk menambah khazanah intelektual di Perpustakaan UIN Malang tentang  penelitian terhadap hubungan masyarakatdi lingkungan lembaga pendidikan.
E.  Ruang Lingkup Pembahasan  Untuk menghindari penyimpangan arah dalam pembahasan skripsi ini,  maka kami membatasi pembahasan skripsi ini pada masalah-masalah sebagai  berikut:  1.  Hubungan masyarakat yang diaplikasikan di MTs Nurul Huda Malang.
2.  Faktor yang mendorong dan menghambat hubungan masyarakat dalam  memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan di MTs  Nurul Huda Malang .
3.  Usaha-usaha yang dilakukan dalam pelaksanaan hubungan masyarakat di MTs  Nurul Huda Malang.
F.  Metode Pembahasan Dan Penelitian  Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas secara teoritis dan empiris.
Pembahasan secara teoritis bersumber pada kepustakaan, yaitu beberapa karya  tulis ilmiah para ahli yang ada hubungannya dengan judul skripsi ini. Sedangkan  data empirisnya penulis dapatkan dengan mencari data dan menganalisis data yang  diperoleh dari obyek penelitian.
Jenis penelitian ini menggunakan metodepenelitian kualitatif diskriptif,  karena pada dasarnya penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif induktif,  yaitu suatu pendekatan yang berangkat darisuatu kerangka teori, gagasan para  ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalaman, kemudian  dikembangkan untuk memperoleh kebenaran dalam bentuk dukungan data empiris.
1.  Pengumpulan Data  Untuk memperoleh data sebagai bahan dalam pembahasan empiris, penulis  menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu:  a.  Metode Wawancara  Menurut Lexy J. Moleong, "Wawancara adalah percakapan  dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu  pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang  memberikan jawaban atas pertanyaan itu".
 Dengan demikian maka  jelaslah bahwa wawancara merupakan jenis metode komunikasi langsung  antara peneliti dengan informan untuk mendapatkan data atau informasi.
 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif(PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2004), hlm.186  Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data kegiatan apa  saja di bidang kehumasan di MTs Nurul Huda Malang mengenai strategi  hubungan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan, serta strategi  seperti apa yang dapat mendukung peningkatan mutu pendidikan serta  faktor-faktor yang mendukung dan mendorong untuk melaksanakan  strategi hubungan masyarakat.



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi