BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia
(SDM) melalui kegiatan
pembelajaran. Yang mana
tujuan dari pendidikan adalah memanusiakan manusia
seutuhnya. Belajar berlangsung sepanjang hayat, berlangsung dirumah, disekolah, di
unit-unitpekerjaan dan di masyarakat, baik anak,
remaja maupun orang
dewasa. Belajar merupakan jantungnya kemajuan individu, lembaga maupun masyarakat. Kemajuan
lembaga dan masyarakat didukung dan di
tentukan oleh kemajuan
individu yang menjadi anggota dan
warganya.
Individu-individu tersebut
mengembangkan semua bakat
dan potensinya secara optimal melalui belajar.
Siswa
sebagai peserta didik
di dalam proses
pendidikan adalah individu.
Aktivitas, proses dan hasil perkembangan
peserta didik dipengaruhi oleh karakteristik siswa sebagai individu. Sebagai individu,
siswa mempunyai dua karakteristik utama.
Pertama, setiap individu memiliki keunikan
sendiri-sendiri. Kedua, dia selalu berada dalam proses perkembangan yang bersifat
dinamis.
Individu
siswa bersifat unik,
tiap individu memiliki
sejumlah potensi, kecakapan,
kekuatan, motivasi, minat,
kebiasaan, persepsi, serta
karakteristik fisik dan
psikis yang berbeda-beda.
Keragaman kemampuan dan
karakteristik tersebut terintregasi
membentuk tipe atau
pola sendiri-sendiri, yang
berbeda antara seorang individu
dengan individu yang
lainnya. Memang telah ada
upaya untuk membuat tipologi yang bersifat umum, seperti tipe
introvertdan ekstravert, piknikus, astenikus, dan
atletikus, tetapi sesungguhnya
tiap individu menunjukkan
tipe sendiri-sendiri, sebab secara psikologis tidak ada dua individu
yangtepat sama.
Individu siswa juga berkembang dinamis. Setiap
individu berada dalam proses perkembangan. Dalam
setiap tahap perkembangan
ada kesamaan kecepatan
aspek perkembangan. Pada
masa tertentu perkembangan
aspek fisik-motorik lebih menonjol, pada masa lainnya aspek intelektual,
sosial, moral dan lain-lain, yang lebih nampak. Tiap
individu memiliki pola,
kecepatan dan dinamika
perkembangan sendiri-endiri. Ada
pola-pola umum atau
kecenderungan-kecenderungan perkembangan yang
hampir sama dari
perkembangan individu, tetapi
secara lebih spesifik
rinci, tiap individu
memperlihatkan pola, kecepatan
dan dinamika perkembangan sendiri-sendiri.
Setiap individu siswa memiliki lingkungan dan
latarbelakang yang berbedabeda,
sehingga hal itu
mempengaruhi kepribadian dan pembentukan rasa
percaya dirinya dan
berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan
rasa percaya diri
yang dimilikinya, individu
siswa akan sangat
dengan mudah berinteraksi
didalam lingkungan belajarnya.
Rasa percaya diri
adalah sikap percaya
dan yakin akan kemampun
yang dimiliki, yang dapat membantu seseorang untuk memandang dirinya dengan positif dan realitis sehingga ia mampu
bersosialisasi secara baik dengan orang lain.
Rasa percaya diri seseorang juga banyak di pengaruhi oleh tingkat kemampuan dan
ketrampilan yang dimiliki.
Orang yang percaya
diri selalu yakin
pada setiap tindakan
yang di lakukannya,
merasa bebas untuk
melakukan hal-hal yang
sesuai dengan keinginannya
dan bertanggung jawab
atas perbuatannya. Tentu
hal tersebut dapat menjadi pendorong dan mempermudah dalam
proses belajarnya.
Namun tidak semua individu memilki rasa
percaya diri yang cukup. Perasaan minder,
malu, sungkan dll, adalah bisa menjadi kendala seorang individu siswa dalam proses
belajarnya disekolah maupun
di lingkungannya, karena
dengan rasa minder tersebut individu akan sering merasa tidak
yakin dengan kemampuan dan ketrampilan yang
dimilikinya, sehingga jadi lebih menutup diri,dan kurang mendapatkan banyak informasi langsung yang dibutuhkan.
Seseorang
yang selalu beranggapan
bahwa dirinya tidak mempunyai
kemampuan, merasa
dirinya tidak berharga,
merupakan gambaran diri orang
yang mempunyai rasa
percaya diri rendah.
Hal ini dapat
dimanifestasikan dalam bentuk tingkah
laku yang kurang
wajar atau menyimpang,
misal: rendah diri,
terisolir, prestasi belajar
rendah. Timbulnya masalah tersebutbersumber dari konsep diri yang negatif sehingga seseorang memiliki rasa
percaya diri yang rendah.
Bahkan
dengan rasa percaya
diri yang rendah
siswa akan lebih
sering mendapatkan perlakuan
pelecehan sosial berupa ejekan atau hal lain yang membuat ia makin sensitif untuk tidak berinteraksi dengan
lingkungannya. Bahkan seperti yang telah
diberitakan oleh media elektronik pada akhir-akhir ini sebuah kasus yang
terjadi pada seorang anak pelajar yang
mengakhiri hidupnya dengan minum racun serangga, hanya karena dia merasa minder karena selalu
diejekoleh temen-temannya disekolah.
Perbedaan tingkat
rasa percaya diri
yang dimiliki individu
siswa tentu akan mempengaruhi tingkat
prestasi belajar siswa
disekolah dan mempengaruhi
dalam kehidupan sehari-harinya.
Berdasarkan data awal yang didapat peneliti dari konselir SMA
Islam Almaarif Singosari
Malang, diketahui bahwasanya
siswa-siswa SMA Islam
Almaarif memiliki kecendrungan
untuk menutup diri
dan enggan untuk mengungkapkan diri,
terutama dalam proses
belajar mengajar, karena
adanya sikap kurang
atau tidak percaya
diri (minder) dalam
dirinya. Seorang siswa
yang tidak percaya diri tidak bisa mengungkapkan
perasaan, pikiran dan aspirasinya pada orang lain, sehingga mereka akan selalu takut dan
ragu untuk melangkah dan bertindak. Hal ini menyebabkan
tujuan yang ingin
dicapai akan sulit
terwujud. Keadaan ini disebabkan
karena seseorang yang tidak percaya
dirimereka akan selalu berpikiran negatif tentang
dirinya, sehingga potensi
yang sebenarnya ada
dalam dirinya tidak dapat
dimanfaatkan secara optimal.
Dengan
keadaan seperti itu
seorang siswa akan
kehilangan motivasi untuk mencapai
presatasi dalam belajar dan kehilangan keberanianya untuk melakukan atau mencoba hal-hal yang baru atau tantangan
karena ia selalu dibayangi perasaan
tidak mampu Adapun siswa-siswa SMA Islam
Almaarif Singosari Malang yang memiliki rasa percaya
diri rendah memiliki
perilaku yang pemalu,
tidak mampu untuk mengungkapkan pendapat,
perasaan dan pemikiranya
pada orang lain,
sehingga mereka mengalami
kesulitan untuk berbicara didepan umum dan
berdiskusi dengan orang lain.
Mayoritas
dari siswa SMA Islam Almaarif Singosari Malang
yang memiliki motivasi dan
berprestasi terhadap belajarnya
karena faktor rasa percaya
diri yang dimiliki.
Dengan rasa percaya
dirinya siswa akan
selalu berfikiran positif
tentang dirinya dan orang lain.
Sikap saling menghargai danmemperhatikan setiap informasi yang
disampaikan akan meningkatkan
rasa percaya diri
seorang siswa, sehingga komunikasi yang terjadi akan berjalan dengan
lancar, hangat dan dalam proses belajar mengajar
akan sangat menyenangkan.
Relevan dengan pendapatnya Maslow yang menyatakan bahwa rasa percaya diri bisa timbul apabila adanya pemenuhan
kebutuhandihargai dan menghargai. Hal ini akan
menunbuhkan kekuatan, kemampuan,
motivasi dan perasaan
berguna.
Sehingga
jika kebutuhan ini
tidak terpenuhi akan
memunculkan perasaan minder, rendah diri, tidak berdaya, males dan putus
asa .
Sikap percaya diri
merupakan hal utama
yang harus dimiliki
oleh seorang siswa dalam belajar juga dalam kehidupan
sehari-hari. Karena dengan sikap percaya diri
akan ada suatu
keyakinan dalam diri
individu terhadap segala
aspek kelebihan dan
kemampuan yang dimilikinya
dan dengan keyakinannya
tersebut membuatnya mampu
untuk bisa mencapai
berbagai tujuan dalam
hidupnya . Mereka
yang memiliki perasaan tidak
percaya diri akan selalu takut dan ragu untuk melangkah dan bertindak,
berpendapat maupun berinteraksi
baik dalam lingkungan
sosial maupun dalam akademiknya.
Masalow,
Abraham, The Third Forces The Psychology Abraham Maslow, 1987. hal 22 Hakim, Thursan. Mengatasi Rasa Tidak Percaya
Diri. (Jakarta: Puspa Swara, 2002 ). Hal. 6 Berdasarkan
latar belakang tersebut
maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian
tentang “PENGARUH RASA
PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA DI
SMA ISLAM ALMAARIF
SINGOSARI MALANG”. Sebagai judul
penelitianya.
B. Rumusan Masalah Atas
dasar latar belakang
masalah diatas maka
permasalahan yang dirumuskan adalah sebagai berikut: 1.
Seberapa besar tingkat
rasa percaya diri
siswa di SMA
Islam Almaarif Singosari Malang? 2.
Seberapa besar tingkat
prestasi belajar siswa
di SMA Islam
Almaarif Singosari Malang? 3.
Apakah ada pengaruh
rasa percaya diri
terhadap prestasi belajar
siswa di SMA Islam Almaarif Singosari Malang?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui tingkat rasa percaya diri siswa diSMA Islam Almaarif Singosari Malang.
2.
Untuk mengetahui tingkat
presatasi belajar siswa
di SMA Islam Almaarif Singosari Malang.
3. Untuk Mengetahui apakah ada pengaruh rasa
percaya diri terhadap prestasi belajar
siswa di SMA Islam Almaarif Singosari Malang.
D. Batasan Ruang Lingkup Pembahasan Agar
pembahsan pada penelitian
ini terarah dan
tidak keluar dari permasalahan
yang ada, maka penelitian ini hanya membahas permasalahan tentang rasa
percaya diri dan
prestasi belajar siswa
yang ada di
SMA Islam Almaarif Singosari Malang.
E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis a.
Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan sumbangan
ilmiah untuk memperluas
dunia ilmu pendidikan
khususnya ilmu pendidikan
ilmu pengetahuan sosial.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi