Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: PENGARUH RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA ISLAM ALMAARIF SINGOSARI MALANG


BAB I  PENDAHULUAN  
A. Latar Belakang Masalah  Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber  daya  manusia  (SDM)  melalui  kegiatan  pembelajaran.  Yang  mana  tujuan  dari  pendidikan adalah memanusiakan manusia seutuhnya. Belajar berlangsung sepanjang  hayat, berlangsung dirumah, disekolah, di unit-unitpekerjaan dan di masyarakat, baik  anak,  remaja  maupun  orang  dewasa.  Belajar  merupakan jantungnya  kemajuan  individu, lembaga maupun masyarakat. Kemajuan lembaga dan masyarakat didukung  dan  di  tentukan  oleh  kemajuan  individu  yang  menjadi anggota  dan  warganya.
 Individu-individu  tersebut  mengembangkan  semua  bakat  dan  potensinya  secara  optimal melalui belajar.
 Siswa  sebagai  peserta  didik  di  dalam  proses  pendidikan  adalah  individu.
 Aktivitas, proses dan hasil perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh karakteristik  siswa sebagai individu. Sebagai individu, siswa mempunyai dua karakteristik utama.
 Pertama, setiap individu memiliki keunikan sendiri-sendiri. Kedua, dia selalu berada  dalam proses perkembangan yang bersifat dinamis.

 Individu  siswa  bersifat  unik,  tiap  individu  memiliki  sejumlah  potensi,  kecakapan,  kekuatan,  motivasi,  minat,  kebiasaan,  persepsi,  serta  karakteristik  fisik  dan  psikis  yang  berbeda-beda.  Keragaman  kemampuan  dan  karakteristik  tersebut  terintregasi  membentuk  tipe  atau  pola  sendiri-sendiri,  yang  berbeda  antara  seorang   individu  dengan  individu  yang  lainnya.  Memang  telah ada  upaya  untuk  membuat  tipologi yang bersifat umum, seperti tipe introvertdan ekstravert, piknikus, astenikus,  dan  atletikus,  tetapi  sesungguhnya  tiap  individu  menunjukkan  tipe  sendiri-sendiri,  sebab secara psikologis tidak ada dua individu yangtepat sama.
 Individu siswa juga berkembang dinamis. Setiap individu berada dalam proses  perkembangan.  Dalam  setiap  tahap  perkembangan  ada  kesamaan  kecepatan  aspek  perkembangan.  Pada  masa  tertentu  perkembangan  aspek fisik-motorik  lebih  menonjol, pada masa lainnya aspek intelektual, sosial, moral dan lain-lain, yang lebih  nampak.  Tiap  individu  memiliki  pola,  kecepatan  dan  dinamika  perkembangan  sendiri-endiri.  Ada  pola-pola  umum  atau  kecenderungan-kecenderungan  perkembangan  yang  hampir  sama  dari  perkembangan  individu,  tetapi  secara  lebih  spesifik  rinci,  tiap  individu  memperlihatkan  pola,  kecepatan  dan  dinamika  perkembangan sendiri-sendiri.
 Setiap individu siswa memiliki lingkungan dan latarbelakang yang berbedabeda,  sehingga  hal  itu  mempengaruhi  kepribadian  dan pembentukan  rasa  percaya  dirinya  dan  berinteraksi  dengan  lingkungannya.  Dengan  rasa  percaya  diri  yang  dimilikinya,  individu  siswa  akan  sangat  dengan  mudah  berinteraksi  didalam  lingkungan  belajarnya.  Rasa  percaya  diri  adalah  sikap  percaya  dan  yakin  akan  kemampun yang dimiliki, yang dapat membantu seseorang untuk memandang dirinya  dengan positif dan realitis sehingga ia mampu bersosialisasi secara baik dengan orang  lain. Rasa percaya diri seseorang juga banyak di pengaruhi oleh tingkat kemampuan  dan  ketrampilan  yang  dimiliki.  Orang  yang  percaya  diri  selalu  yakin  pada  setiap   tindakan  yang  di  lakukannya,  merasa  bebas  untuk  melakukan  hal-hal  yang  sesuai  dengan  keinginannya  dan  bertanggung  jawab  atas  perbuatannya.  Tentu  hal  tersebut  dapat menjadi pendorong dan mempermudah dalam proses belajarnya.
 Namun tidak semua individu memilki rasa percaya diri yang cukup. Perasaan  minder, malu, sungkan dll, adalah bisa menjadi kendala seorang individu siswa dalam  proses  belajarnya  disekolah  maupun  di  lingkungannya,  karena  dengan  rasa  minder  tersebut individu akan sering merasa tidak yakin dengan kemampuan dan ketrampilan  yang dimilikinya, sehingga jadi lebih menutup diri,dan kurang mendapatkan banyak  informasi langsung yang dibutuhkan.
 Seseorang  yang  selalu  beranggapan  bahwa  dirinya  tidak  mempunyai  kemampuan,  merasa  dirinya  tidak  berharga,  merupakan gambaran   diri  orang  yang  mempunyai  rasa  percaya  diri  rendah.  Hal  ini  dapat  dimanifestasikan  dalam  bentuk  tingkah  laku  yang  kurang  wajar  atau  menyimpang,  misal:  rendah  diri,  terisolir,  prestasi belajar rendah. Timbulnya masalah tersebutbersumber dari konsep diri yang  negatif sehingga seseorang memiliki rasa percaya diri yang rendah.
 Bahkan  dengan  rasa  percaya  diri  yang  rendah  siswa  akan  lebih  sering  mendapatkan perlakuan pelecehan sosial berupa ejekan atau hal lain yang membuat ia  makin sensitif untuk tidak berinteraksi dengan lingkungannya.  Bahkan seperti  yang  telah diberitakan oleh media elektronik pada akhir-akhir ini sebuah kasus yang terjadi  pada seorang anak pelajar yang mengakhiri hidupnya dengan minum racun serangga,  hanya karena dia merasa minder karena selalu diejekoleh temen-temannya disekolah.
  Perbedaan  tingkat  rasa  percaya  diri  yang  dimiliki  individu  siswa  tentu  akan  mempengaruhi  tingkat  prestasi  belajar  siswa  disekolah  dan  mempengaruhi  dalam  kehidupan sehari-harinya. Berdasarkan data awal yang didapat peneliti dari konselir  SMA  Islam  Almaarif  Singosari  Malang,  diketahui  bahwasanya  siswa-siswa  SMA  Islam  Almaarif  memiliki  kecendrungan  untuk  menutup  diri  dan  enggan  untuk  mengungkapkan  diri,  terutama  dalam  proses  belajar  mengajar,  karena  adanya  sikap  kurang  atau  tidak  percaya  diri  (minder)  dalam  dirinya.  Seorang  siswa  yang  tidak  percaya diri tidak bisa mengungkapkan perasaan, pikiran dan aspirasinya pada orang  lain, sehingga mereka akan selalu takut dan ragu untuk melangkah dan bertindak. Hal  ini  menyebabkan  tujuan  yang  ingin  dicapai  akan  sulit  terwujud.  Keadaan  ini  disebabkan karena seseorang  yang tidak percaya dirimereka akan selalu berpikiran  negatif  tentang  dirinya,  sehingga  potensi  yang  sebenarnya  ada  dalam  dirinya  tidak  dapat dimanfaatkan secara optimal.
 Dengan  keadaan  seperti  itu  seorang  siswa  akan  kehilangan  motivasi  untuk  mencapai presatasi dalam belajar dan kehilangan keberanianya untuk melakukan atau  mencoba hal-hal yang baru atau tantangan karena ia  selalu dibayangi perasaan tidak  mampu Adapun siswa-siswa SMA Islam Almaarif Singosari Malang yang memiliki  rasa  percaya  diri  rendah  memiliki  perilaku  yang  pemalu,  tidak  mampu  untuk  mengungkapkan  pendapat,  perasaan  dan  pemikiranya  pada  orang  lain,  sehingga  mereka mengalami kesulitan untuk berbicara didepan  umum dan berdiskusi dengan  orang lain.
  Mayoritas dari siswa SMA Islam Almaarif Singosari Malang  yang memiliki  motivasi  dan  berprestasi  terhadap  belajarnya  karena faktor  rasa  percaya  diri   yang  dimiliki.  Dengan  rasa  percaya  dirinya  siswa  akan  selalu  berfikiran  positif  tentang  dirinya dan orang lain. Sikap saling menghargai danmemperhatikan setiap informasi  yang  disampaikan  akan  meningkatkan  rasa  percaya  diri  seorang  siswa,  sehingga  komunikasi yang terjadi akan berjalan dengan lancar, hangat dan dalam proses belajar  mengajar akan sangat menyenangkan.
 Relevan dengan pendapatnya Maslow  yang menyatakan bahwa rasa percaya  diri bisa timbul apabila adanya pemenuhan kebutuhandihargai dan menghargai. Hal  ini  akan  menunbuhkan  kekuatan,  kemampuan,  motivasi  dan  perasaan  berguna.
 Sehingga  jika  kebutuhan  ini  tidak  terpenuhi  akan  memunculkan  perasaan  minder,  rendah diri, tidak berdaya, males dan putus asa  .
 Sikap  percaya  diri  merupakan  hal  utama  yang  harus  dimiliki  oleh  seorang  siswa dalam belajar juga dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan sikap percaya  diri  akan  ada  suatu  keyakinan  dalam  diri  individu  terhadap  segala  aspek  kelebihan  dan  kemampuan  yang  dimilikinya  dan  dengan  keyakinannya  tersebut  membuatnya  mampu  untuk  bisa  mencapai  berbagai  tujuan  dalam  hidupnya  .  Mereka  yang  memiliki perasaan tidak percaya diri akan selalu takut dan ragu untuk melangkah dan  bertindak,  berpendapat  maupun  berinteraksi  baik  dalam  lingkungan  sosial  maupun  dalam akademiknya.
  Masalow, Abraham, The Third Forces The Psychology Abraham Maslow, 1987. hal 22   Hakim, Thursan. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. (Jakarta: Puspa Swara, 2002 ). Hal. 6   Berdasarkan  latar  belakang  tersebut  maka  penulis  tertarik  untuk  melakukan  penelitian  tentang  “PENGARUH  RASA  PERCAYA  DIRI  TERHADAP  PRESTASI  BELAJAR  SISWA  DI  SMA  ISLAM  ALMAARIF  SINGOSARI  MALANG”. Sebagai judul penelitianya.
 B. Rumusan Masalah  Atas  dasar  latar  belakang  masalah  diatas  maka  permasalahan  yang  dirumuskan  adalah sebagai berikut:  1.  Seberapa  besar  tingkat  rasa  percaya  diri  siswa  di  SMA  Islam  Almaarif  Singosari Malang?  2.  Seberapa  besar  tingkat  prestasi  belajar  siswa  di  SMA  Islam  Almaarif  Singosari Malang?  3.  Apakah  ada  pengaruh  rasa  percaya  diri  terhadap  prestasi  belajar  siswa  di  SMA Islam Almaarif Singosari Malang?  
C. Tujuan Penelitian  Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai  berikut:  1.  Untuk mengetahui tingkat rasa percaya diri siswa diSMA Islam Almaarif  Singosari Malang.
 2.  Untuk  mengetahui  tingkat  presatasi  belajar  siswa  di SMA  Islam  Almaarif  Singosari Malang.
  3.  Untuk Mengetahui apakah ada pengaruh rasa percaya diri terhadap prestasi  belajar siswa di SMA Islam Almaarif Singosari Malang.
 D. Batasan Ruang Lingkup Pembahasan  Agar  pembahsan  pada  penelitian  ini  terarah  dan  tidak  keluar  dari  permasalahan yang ada, maka penelitian ini hanya membahas permasalahan tentang  rasa  percaya  diri  dan  prestasi  belajar  siswa  yang  ada  di  SMA  Islam  Almaarif  Singosari Malang.
 E. Manfaat Penelitian  1. Secara Teoritis  a.  Penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  sumbangan  ilmiah  untuk  memperluas  dunia  ilmu  pendidikan  khususnya  ilmu  pendidikan  ilmu  pengetahuan sosial.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi