BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan
merupakan suatu masalah yang sangat penting dalam kehidupan, bahkan tidak dapat
dipisahkan sama sekali dari kehidupan. Sebab pendidikan dapat mewarnai pola
kehidupan manusia sesuai dengan tujuan pendidikan yang diberikan.
Melalui pendidikan kemajuan yang
dicita-citakan suatu bangsa dapat direalisasikan.
Demikian pula halnya pendidikan
bagi bangsa Indonesia mempunyai dasar falsafah tertentu pula.
Untuk mencapai keberhasilan
pendidikan harus melalui beberapa proses dan sistem tidak
cukup asal jadi.
Oleh karena itu
pendidikan terjadi dari
berbagai komponen antara lain:
tujuan, bahan pelajaran,
kegiatan belajar mengajar,
sumber, alat dan evaluasi.
Pengalaman menunjukkan
bahwa dalam proses
belajar mengajar sering terjadi penyimpangan komunikasi,
sehingga tidak efektif dan efisien yang antara lain disebabkan oleh
adanya kecenderungan verbalisme,
salah tafsir, kurang
minat, kurang gairah dan
sebagainya. Dengan demikian
sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar mengajar anak.
Ada beberapa
indikator proses belajar
mengajar itu dikatakan
berhasil, diantaranya adalah, siswa: 1. Menguasai ilmu pengetahuan dari
pelajaran-pelajaran yang ditelah diberikan guru serta memiliki ketrampilan
sesuai bakat dan minatnya.
2. Terbiasa dengan cara berpikir
ilmiah (sesuai logika) serta mempunyai ide dan pemikiran atau
pendapat yang dapat
diterima oleh banyak
orang dan bisa dipertanggung jawabkan.
3. Mempunyai perilaku yang
mencerminkan pribadi yang mandiri, sportif serta memiliki pendalaman agama yang
cukup kuat.
4. Mampu menjadi
anggota masyarakat yang
baik, peduli dengan
lingkungan, mempunyai rasa sosial yang tinggi serta peduli terhadap
orang lain terutama terhadap orang tua, saudara dan keluarga.
5. Mampu menunjukkan kecintaannya
terhadap ilmu serta menghayati hikmahhikmahnya.
Pendidikan
IPS merupakan pengetahuan/ilmu pengetahuan
yang masih mudah usianya dalam
hubungannya dengan ilmu pengetahuan lainnya. Terbawa oleh usianya yang
masih muda maka
dikewajiban para ahli
yang berkecimpung didalamnya untuk
memperjuangkannya sehingga dapat
setara kedudukanya dengan ilmu-ilmu yang lainya. Tujuan paling
akhir dari pengajaran ips itu sendiri ialah untuk menghasilkan orang yang dapat
belajar sepanjang hidup, mereka mencari informasi dari yang
mereka miliki, secara
kritis mengevaluasinya dan
banyak membuat keputusan yang
didasarkan atas rasional dari pada hanya didasarkan atas emosinya.
Dalam mempelajari pelajaran ips
ini dicoba untuk menyajikan bahan-bahan yang terbagi: 1. sejarah 2. sosiologi
3. Antropologi 4. Tata Negara 5. Ekonomi, akan tetapi khusus
ditingkat madrashah Tsanawiyah
pengajaran ips hanya
mencakup bahan kajian geografi, ekonomi dan sejarah.
Sofchah
Sulistyowati, BA, Cara Belajar
Yang Efektif dan
Efisien, (Pekalongan: Cinta Ilmu
2001), hlm.
Dalam dunia
pendidikan, ilmu ekonomi
bukan hanya sekedar
sebagai mata pelajaran dan
pelengkap pada sekolah-sekolah umum saja, akan tetapi harus menjadi ruhnya ilmu
pada sekolah agama
(madrasah). Ekonomi harus
menjiwai seluruh isi kurikulum, seluruh
proses pendidikan dalam
memahami semua faktor-faktor pendidikan dan
melandasi pembentukan aspek-aspek
pendidikan, baik di
dalam maupun di luar sekolah.
Pengertian ekonomi adalah
mengenai peristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan upaya
manusia secara perseorangan
(pribdi), kelompok (keluarga),
suku bangsa, organisasi dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbtas
dihadapkan pada sumber yang terbatas
(Kelangkaan). Pengajaran
ekonomi berfungsi untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
mengenali peristiwa ekonomi, menelaah dan menilai masalah ekonomi, baik yang
bersifat perseorangan atau bagian dari suatu masyarakat, maupun yang bersifat
nasional.
Namun pembelajaran
ekonomi yang sudah
dilakukan di sekolah-sekolah untuk sekarang ini masih
kurang menggembirakan. Hal ini disebabkan karena adanya anggapan siswa
bahwa pelajaran ekonomi
adalah pelajaran yang
mudah dipelajari dan apabila
sudah lulus sekolah sulit untuk mencari pekerjaan atau pekerjaan kurang begitu berpeluang,
seperti apa yang
dikatakan Soemantri, “banyak
siswa yang mengemukakan bahwa
pelajaran ekonomi adalah
pelajaran yang membosankan, tidak menarik
dan membingungkan”.
Karena
anggapan inilah para
siswa kurang begitu berminat
dan antusias pada
saat pelajaran ekonomi
berlangsung. Agar pembelajaran
ekonomi bisa berlangsung dengan baik, maka seorang guru khususnya Muhammad Numan Sumantri, Menggagas
Pembaharuan Pendidikan IPS (Bandung : PT Remaja Roesda Karya, 2001), hlm.2 guru ekonomi
harus bisa mensiasati
keadaan, dalam artian
guru itu harus
bisa membuat lingkungan kelas
menjadi kondusif dan
efektif agar siswa
bisa aktif dan kreatif.
Harus disadari bahwa sangat sulit
untuk menentukan strategi mana yang baik karena
suatu macam strategi
mengajar menjadi strategi
yang baik bagi
seorang pendidik, sebaliknya para pendidik lain pemakaian strategi
tersebut dianggap kurang baik. Itu semua tidak terlepas dari kemampuan guru
untuk mengorganisir, memilih dan menggiatkan seluruh kegiatan belajar mengajar.
Apakah siswa akan terangsang atau tertarik kemudian ikut serta aktif dalam
kegiatan belajar, hal ini tergantung pada metode yang dipakai.
Dalam proses
belajar mengajar disekolah
ini siswa tidak
terlepas dari permasalahan yang
dihadapi oleh siswa
itu sendiri, permasalahan
tersebut dapat mendidik siswa
untuk mencapa perkembangannya tetapi
juga dapat menghambat belajar siswa,
permasalahan yang dihadapi
oleh siswa dapat
menghambat proses belajar pada
siswa tidak cepat tanggap terhadap masalah yang dihadapinya, sehingga siswa tidak
segera menemukan jalan
keluar untuk mengatasi
masalah tersebut, kejadian seperti
itu sering dialami
oleh siswa terutama
siswa yang kurang
begitu senang dengan mata
pelajaran yang akan
diikutinya. Oleh karena
itu, siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajarnya harus
diperhatikan oleh guru agar siswa tersebut tidak mengalami keterlambatan
dalam belajarnya.
Namun yang menjadi permasalahan
sekarang adalah bagimana guru ekonomi dalam menghadapi siswa yang kebetulan
siswa tersebut mengalami kesulitan dalam pembelajaran ekonomi Khususnya kelas XI
IPS 3 di MAN Malang I Tlogomas dan juga Dengan kata lain, apakah bener minat
siswa kelas XI IPS 3 dalam mempelajari ilmu ekonomi cukup tinggi ataukah
sebaliknya, sehingga prestasi dalam belajar tidak dapat tercapai.
Persoalan tersebut disebabkan
para siswa di MAN
Malang I Tlogomas biasanya lebih
mengutamakan pengetahuan agama yang ada di Madrasah dari pada ilmu pengetahuan
umumnya.
Dengan adanya deskripsi tersebut,
peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana Setrategi Guru Dalam Mengatasi
Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI IPS 3 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di MAN
Malang I Tlogomas.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan penelitian
ini penulis merumuskan
masalah pokok dalam penelitian ini yaitu: 1. Apa saja
faktor-faktor yang mempengaruhi
kesulitan dalam belajar siswa kelas XI IPS 3 di MAN Malang I
Tlogomas? 2. Bagaimana setrategi guru
dalam mengatasi kesulitan
belajar siswa kelas XI IPS
3 pada mata pelajaran
ekonomi di MAN Malang
I Tlogomas?
C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan
rumusan masalah diatas
, maka tujuan
dari penelitin ini adalah: 1. Mendeskripsikan faktor-faktor
yang mempengaruhi kesulitan dalam belajar siswa kelas XI IPS 3 di MAN Malang I
Tlogomas.
2. Mendeskripsikan setrategi guru
dalam mengatasi kesulitan
belajar siswa kelas XI IPS 3 pada
mata pelajaran ekonomi di MAN Malang I Tlogomas.
D. Manfaat Penelitian Dalam
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: a. Bagi sekolah
diharapkan penelitian ini
dapat menjadi acuan
bagi pihak sekolah maupun
praktisi sosial kemasyarakatan untuk
mengetahui dan memecahkan
permasalahan yang terjadi di kalangan pelajar.
b. Bagi siswa diharapkan bisa
menambah wawasan dan pengetahuan juga bisa memecahkan masalah
yang dialami oleh
siswa yang mengalami
kesulitan dalam belajarnya.
c. Bagi Universitas
Islam Negeri (UIN)
Malang Sebagai bahan
bacaan di perpustakaan Universitas
Islam Negeri Malang,
terutama bagi para mahasiswa yang
akan mengadakan penelitian
lebih lanjut untuk
dijadikan sebagai bahan acuan, sehingga akan memperoleh hasil yang lebih
sempurna.
d. Bagi peneliti
bermanfaat sebagai media
untuk menerapkan teori-teori
yang diperoleh selama kuliah
dan untuk menambah
pengalaman di bidang penelitian. Dan
Juga dapat dijadikan
acuan bagi peneliti
selanjutnya dalam pelaksanaan
teori baik secara teknik ataupun analisis data.
E. Asumsi Asumsi yang dipakai
dalam penelitian ini adalah : 1. Jawaban responden dalam wawancara adalah benar
dan dapat dipercaya serta dipertanggung jawabkan.
2. Guru ekonomi dan siswa kelas
XI IPS 3 mempunyai kesempatan yang tidak sama untuk berpartisipasi didalam
sekolah.
F. Ruang Lingkup Agar proser
penelitin berlangsung terarah
diperlukan kejelasan ruang lingkup
penelitian, dalam hal
ini peneliti memberi batasan
pada bidang studi ekonomi yakni faktor-faktor apa
yang mempengaruhi kesulitan
belajar siswa kelas XI IPS 3 di
MAN Malang I Tlogomas, kemudian strategi apa yang guru terapkan dalam mengatasi
kesulitan belajar siswa kelas
XI IPS 3 pada
mata pelajaran ekonomi.
G. Sistematika Pembahasan Adapun sistematika
pembahasan dalam proposal
skripsi ini adalah
sebagai berikut: BAB I : Ini
memuat pendahulauan yang
berisi tentang latar
berlakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian,
Asumsi penelitian, Ruang lingkup
penelitian, serta sistematika pembahasan.
BAB II : Ini
memuat kajian-kajian teori
yang akan di
bahas berupa topic-topik pembahasan.
BAB III : Ini
merupakan metode penelitian
yang digunakan dalam
penelitian skripsi ini yang terdiri dari (a). Jenis penelitian (b).
Kehadiran penelitian (c). Lokasi Penelitian (d). Sumber data (e). Tehnik
Pengumpuln data (f).
Analisis Data (g). Pengecekan
Keabsahan Data BAB IV : Merupakan hasil penelitian yang meliputi : (a). latar
belakang obyek dan (b). pengkajian analisis data.
BAB V : Adalah penutup yang mengemukakan
kesimpulan terhadap masalah yang dibahas dan dilengkapi dengan saran-saran,
daftar pustaka.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
Penelitian Terdahulu Menurut
Muamaroh dalam hasil
penelitiannya menyebutkan beberapa faktor kesulitan siswa timbul dari
faktor internal meliputi cara belajar siswa dan motivasi siswa,
sedangkan faktor eksternalnya
meliputi cara guru
mengajar, ketersediaan
buku-buku pelajaran, hubungan
guru dengan siswa,
serta situasi sekolah.
Menurut
Khusnul Chamidiyah menyebutkan
faktor yang menyebabkan kesulitan pada
belajar siswa disebabkan
oleh faktor internal
yang meliputi kurangnya konsentrasi
siswa, intelegensi yang
rendah, siswa yang
suka ramai sendiri, siswa yang
suka usil, kurangnya motivasi dalam diri sendiri, tidak suka pada gurunya,
emosi yang tidak
stabil sehingga menyebabkan
siswa terlalu meremehkan gurunya,
pribadi yang belum
matang dan kurangnya
perhatian dalam suatu persoalan.
Sedangkan faktor
eksternalnya meliputi faktor
keluarga yaitu suasana rumah
yang kurang mendukung
dari segi peraturan,
ekonomi keluarga hubungan dengan
saudara yang kurang
begitu menyenngkan serta suatuhal yang
tidak harmonis dalam
keluaga juga dapa
mengakibatkan siswa mengalami
kesulitan dalam proses belajar.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi