BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebelum 1960-an
matematika dianggap mempunyai
dua wajah dan
peran yang berbeda. Pertama,
matematika murni yang
dianggap sebagai ratu
(queen) dari sains dan
hidup di menara
gading (yang tak mengenal ilmu
lain karena mengabstrakkan diri)
dan yang kedua
adalah matematika terapan
yang berperan sebagai pelayan
(servant) bagi ilmu-ilmu
lain. Sejarah memperlihatkan bahwa kedua
wajah matematika tersebut
harus berjalan seiring.
Jika menitikberatkan
matematika murni, maka
matematika akan menjadi
kaku, kurang hidup,
dan tidak menarik. Sebaliknya,
jika kita hanya
menekankan matematika terapan
dan ilmuilmu terapan
saja, perkembangan matematika
akan macet karena
dasar teori pendahulunya kurang.
Dewasa ini
perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK)
tidak pernah terlepas dari
peran serta ilmu
matematika. Hal ini
disebabkan karena ilmu matematika dapat
diaplikasikan dalam bidang
disiplin ilmu lain
dan mengatasi problem kehidupan.
Dalam matematika terdapat
konsep himpunan (set)
dengan dasar-dasar teorinya yang
terus berkembang. Himpunan
dapat mewakili sekelompok manusia
tertentu, kumpulan data,
kumpulan sifat-sifat tertentu,
dan lainnya. Himpunan beserta
operasi-operasinya dapat membantu
menggambarkan bermacam-macam situasi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam perkembangannya, permasalahan
kehidupan semakin kompleks dan memiliki
nilai lebih dari
dua. Sehingga muncullah
konsep logika fuzzy.
Logika fuzzy merupakan peningkatan
dari logika boolean.
Dimana dalam logika
boolean menyatakan bahwa segala
sesuatu hanya dapat
diekspresikan dalam dwinilai, yaitu 0
dan 1, sedangkan
dalam logika fuzzy
nilai keanggotaan terletak
pada interval 0 sampai
1. Apabila x memiliki nilai
keanggotaan fuzzy 0 ) ( = x A m berarti x
tidak menjadi angggota
himpunan A, demikian
pula apabila x
memiliki nilai keanggotaan
fuzzy 1 ) ( = x A m berarti x menjadi anggota penuh pada himpunan
A.
Selain logika,
dalam matematika juga
mempelajari konsep teori
graf. Graf adalah himpunan yang
tidak kosong dari elemen-elemen yang disebut titik dengan setiap garis
yang menghubungkan dua
titik. Banyak sekali
struktur yang bisa direpresentasikan dengan graf, dan
banyak masalah yang bisa diselesaikan dengan bantuan graf.
Pada awalnya teori
graf hanya digunakan
untuk mencari jalur terpendek dari
suatu rute yang
digunakan oleh tukang
pos Cina untuk
mengantar surat-surat dan untuk
pewarnaan suatu peta.
Selanjutnya muncul penerapan
pada Ilmu Komputer, Kimia,
Riset Operasi Teknik
Listrik dan terus
berkembang pada ilmu- ilmu
lainnya. Representasi visual
dari graf adalah
dengan menyimbolkan obyek yang
digunakan dengan simbol
titik, sedangkan hubungan
antara obyek disimbolkan dengan
garis.
Dalam Islam,
titik-titik dalam graf
dapat dianalogikan sebagai
pencipta (Allah) dengan hamba-hambaNya. Sedangkan
sisi atau garis
yang menghubungkan
titik-titik tersebut adalah
representasi dari bagaimana
hubungan antara Allah dengan
hamba / makhlukNya.
Karena sesungguhnya Allah
SWT menciptakan makhluk
di bumi ini
hanya untuk beribadah
kepadaNya.
Sebagaimana firmanNya dalam Q.S
Adz-Dzariyat Artinya: Dan
Aku tidak menciptakan
jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.
Dalam ayat
di atas, didahulukannya kata
al-jin dari kata
alins/manusia karena memang
jin lebih dulu
diciptakan Allah dari
pada manusia.
Huruf lam
pada kata (
li ya’buduni pada
ayat di atas
dinamai oleh pakar-pakar bahasa
sebagai lam al-aqibah,
yang berarti kesudahan
atau dampak dan akibat dari
sesuatu.
Ibadah terdiri
dari ibadah murni
(mahdhah) dan ibadah
tidak murni (ghairu mahdhah).
Ibadah mahdhah adalah
ibadah yang telah
ditentukan oleh Allah, bentuk,
kadar, atau waktunya,
seperti shalat, zakat,
puasa, dan haji.
Ibadah ghairu mahdhah adalah
segala aktifitas lahir
dan batin manusia
yang dimaksudkannya untuk mendekatkan
diri kepada Allah(Shihab,
2002: 356). Jadi jelas
sudah bahwa Allah
menciptakan manusia hanya
semata-mata untuk beribadah
kepadaNya.
Selama ini
yang telah dipelajari
secara umum adalah
graf klasik, dimana himpunan titik
dan sisinya tegas
(crisp), sedangkan pada
graf fuzzy mempunyai himpunan titik dan sisi fuzzy.
Berdasarkan uraian di
atas, penulis tertarik
untuk merepresentasikan graf klasik
menjadi graf fuzzy.
Sehingga dalam skripsi
ini, penulis mengambil
judul Graf Fuzzy
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas,
maka rumusan masalah
dalam skripsi ini difokuskan pada
bagaimana merepresentasikan graf fuzzy?
1.3
Batasan masalah
Dalam pembahasan
skripsi ini, penulis
membatasi penelitian hanya
pada graf dalam definisi
umum dengan komponen
titik dan sisi.
Dalam penulisan skripsi ini,
istilah yang digunakan belum baku sepenuhnya. Untuk itu dalam setiap
pilihan istilah dapat
diterima asal digunakan
secara konsisten. Istilah-istilah tersebut antara lain: 1. titik = simpul = noktah 2. sisi = garis
1.4
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan
rumusan masalah di
atas, penulisan skripsi
ini bertujuan untuk
mendeskripsikan representasi graf fuzzy
1.5
Manfaat Penelitian
Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat, di antaranya: 1. Bagi Penulis Sebagai bentuk
partisipasi penulis dalam
memberikan kontribusi terhadap pengembangan keilmuan,
khususnya dalam bidang
ilmu matematika tentang perkembangan dari teori graf.
2. Bagi
Pembaca a. Dapat menambah
khazanah keilmuan matematika
khususnya di bidang
teori graf dan logika fuzzy
b. Dapat dijadikan
sebagai salah satu
rujukan dalam melakukan
kajian teori graf atau penelitian
selanjutnya.
c. Sebagai
motivasi kepada para
pembaca agar dapat
mempelajari dan mengembangkan
matematika, khususnya teori graf
1.6 Metode Penelitian
Metode yang
digunakan dalam penelitian
ini adalah metode
penelitian perpustakaan
(library research), yaitu
dengan mengumpulkan data
dan informasi dengan bantuan
bermacam-macam material yang
terdapat di ruangan perpustakaan, seperti buku-buku,
majalah, dokumen, catatan
dan kisah-kisah sejarah dan
lain-lainnya. (Mardalis, 1989: 28) Sebagai
literatur utama, penulis
menggunakan jurnal Application
of Fuzzy Logic to
Graph Teory (Blue,
dkk). Sedangkan sebagai
literatur pendukung adalah buku
Graf and Digraf
nd Edition (Chartrand dan
Lesniak), Graf Pengantar (Wilson dan
Watkin), dan Aplikasi
Logika Fuzzy untuk
Pendukung Keputusan (Kusumadewi dan
Purnomo), serta semua
buku atau sumber
lain yang berhubungan dengan graf
fuzzy
Download lengkap Versi PDF
maaf mo tany...ada skripsi yang membedakan antara definisi subgraf fuzzy dan subgraf fuzzy parsial nda ?? oya..ad materi tentang sifat2 pada operasi gabungan pada graf nda ?makasih sebelumnya..
BalasHapus