Rabu, 18 Juni 2014

Skripsi Matematika: PEMBUKTIAN TEOREMA POLINOMIAL KHROMATIK DALAM SUDOKU

BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1   Latar Belakang Masalah 
Matematika seringkali didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang  mempelajari tentang bilangan dan bangun (datar dan ruang). Definisi tersebut  benar, jika dipandang dari segi wilayah kajian. Namun kecenderungan pada saat  ini, definisi matematika lebih dikaitkan dengan kemampuan berpikir yang  digunakan para matematikawan. NRC (National Research Council) dari Amerika  Serikat menyatakan dengan singkat bahwa “Mathematics is a science of patterns  and order.” Artinya, matematika adalah ilmu yang membahas pola atau  keteraturan dan tingkatan (Shadiq, 2007: 6).
Alam semesta memuat pola-pola atau keteraturan-keteraturan. Matahari,  bumi, bulan, serta planet-planet yang lain berbentuk bola. Lintasan bumi saat  mengelilingi matahari, demikian juga lintasan-lintasan planet lain saat  mengelilingi matahari, berbentuk elip. Alam semesta diciptakan Allah dengan  perhitungan-perhitungan yang cermat, sehingga membentuk pola-pola tertentu.
Allah berfirman dalam al-Quransurat al-Qamar ayat 49.

Artinya :“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (Qs. al-Qamar/54: 49).
1  2  Semua yang ada di alam ini ada ukurannya, ada hitung-hitungannya, ada  rumusnya, atau ada persamaannya. Ahli matematika tidak membuat suatu rumus  sedikitpun, melainkan hanya menemukan rumus atau persamaan. Rumus-rumus  yang ada sekarang bukan diciptakan manusia, tetapi sudah disediakan. Manusia  hanya menemukan dan menyimbolkan dalam bahasa matematika (Abdusysyakir,  2007: 79, 80).
Dengan demikian, dunia matematika lahir dari rahim kesadaran bahwa alam  semesta diatur oleh hukum-hukum yang teratur. Dari kesadaran yang sedemikian  itu, manusia lalu berusaha mencandra hukum-hukum keteraturan yang diikuti oleh  alam tersebut. Dari pencandraan itu, manusia lalu bisa menentukan dan mengatur  apa yang harus dilakukannya. Hukum keteraturan di alam menjadi petunjuk dan  landasan bagi manusia untuk bertindak di alam ini (Alisah dan Dharmawan, 2007:  16, 17).   Matematika memiliki beberapa pokok bahasan, salah satunya adalah graf.
Wilson & Watkins (1990: 10) menyatakan, graf terdiri dari himpunan tak kosong  dari elemen-elemen yang disebut titik, dan daftar pasangan tak berurutan dari  elemen-elemen tersebut yang dinamakan sisi. Dalam kehidupan sehari-hari, graf  digunakan sebagai visualisasi obyek-obyek agar lebih mudah dimengerti. Contoh  graf dalam kehidupan sehari-hari antara lain: struktur organisasi, bagan alir  pengambilan mata kuliah, peta, rangkaian listrik, dan lain-lain (Siang, 2004: 187).
Salah satu topik menarik pada graf adalah pewarnaan graf, yaitu pemberian  warna (biasanya berupa bilangan bulat 1, 2, 3, ...) pada titik atau sisi graf.
Pewarnaan graf dibagi menjadi dua macam, yaitu pewarnaan titik dan pewarnaan  3  sisi. Namun, jika tidak diberikan kualifikasinya, pewarnaan graf diartikan sebagai  pewarnaan titik. Jika warna tertentu diberikan pada sebuah graf, maka ada  beberapa cara untuk mewarnai graf tersebut. Banyak cara mewarnai graf dengan  warna tertentu dinyatakan dalam polinomial khromatik atau suku banyak  khromatik.
Masalah pewarnaan graf memiliki banyak aplikasi, misalnya penentuan  jadwal ujian. Jadwal ujian ditentukan sedemikian sehingga tidak ada mahasiswa  yang memiliki dua mata kuliah yang diujikan pada waktu bersamaan. Contoh  lainnya adalah saluran televisi ditentukan ke pemancar-pemancar, sedemikian  sehingga tidak ada dua pemancar dapat beroperasi pada saluran yang sama dalam  jarak tertentu (Rosen, 2003: 618). Selain kedua masalah tersebut, ternyata  pewarnaan graf telah berkembang pada suatu permainan yang sangat terkenal  yaitu sudoku.
Sudokumerupakan teka-teki angka yang diciptakan oleh Howard Gams dan  diterbitkan oleh Dell Magazines pada tahun 1979 dengan nama number place.
Teka-teki ini menjadi terkenal di Jepang pada 1986, setelah diterbitkan oleh  Nikoli dengan nama sudoku, yang berarti angka-angkanya harus tetap tunggal  (http://id.wikipedia.org/wiki/sudoku). Tujuan dari permainan ini adalah  mengisikan angka 1 sampai 9 ke dalam 9×9 persegi yang tediri dari sembilan  kotak berisi 3×3 persegi, tanpa ada angka yang terulang pada setiap baris, kolom,  dan kotak. Karena hanya berupa angka, sudokudiminati banyak orang dan  menjadi trenddi berbagai belahan dunia sejak diterbitkan pertama kali di harian  The Times pada tahun 2004.
4  Ketika seseorang mencoba bermain sudoku, mungkin akan muncul beberapa  pertanyaan. Misalnya, apakah teka-teki ini memiliki penyelesaian? Jika ada,  apakah penyelesaiannya hanya satu? Jika penyelesaiannya tidak satu, berapa  banyak penyelesaian yang ada? Pertanyaan-pertanyaan tersebut membawa Agnez  M. Herzberg dan M. Ram Murty kepada dua teorema tentang polinomial  khromatik yaitu:  Teorema I.Misal Gadalah graf dengan vtitik dan Cadalah pewarnaan parsial  dari ttitik di Gdengan menggunakan d0warna. Misal  ) ( , λ C G p adalah banyak  cara melengkapi pewarnaan ini dengan λwarna untuk memperoleh pewarnaan  dari G. Maka,  ) ( , λ C G p adalah polinomial monik (dalam λ) berderajat v-tdengan  koefisien-koefisien bilangan bulat untuk  0 d ≥ λ .
Teorema II.Misal Gadalah graf dengan bilangan kromatik  ) (G χ dan Cadalah  pewarnaan parsial dari Gdengan hanya menggunakan  2 ) ( − G χ warna. Jika  pewarnaan parsial dapat dilengkapi untuk pewarnaan total dari G, maka terdapat  paling sedikit dua cara dari penambahan pewarnaan (Herzberg dan Murty, 2007:  708-710).
Teka-teki sudokudapat dipandang sebagai pewarnaan parsial dari graf.
Banyak cara menyelesaikan teka-teki sudokuakan sama dengan banyak cara  mewarnai titik-titik yang belum diwarnai, yang dinyatakan dengan polinomial  khromatik. Inilah yang menjadi ide dua teorema tersebut. Sehingga, dua teorema  tersebut dikatakan sebagai teorema polinomial khromatik dalam sudoku.
Teorema adalah pernyataan yang dapat ditunjukkan kebenarannya. Teorema  dapat ditunjukkan kebenarannya dengan serangkaian pernyataan yang membentuk  5  sebuah argumen, disebut bukti. Bukti pada sebuah teorema berperan sebagai  jaminan kebenaran. Allah SWT telah berfirman dalam surat an-Naml ayat 64.
Artinya : “… Katakanlah: ‘Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang  orang-orang yang benar’ ”(Qs. an-Naml/27: 64).
Ayat di atas berkaitan dengan pembuktian teorema. Bahwa setiap yang benar pasti  dapat ditunjukkan bukti kebenarannya. Dengan demikian, kedua teorema di atas  juga dapat ditunjukkan kebenarannya dengan bukti.
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, skripsi ini bermaksud  menjabarkan pembuktian dua teorema yang ditulis oleh Agnez M. Herzberg dan  M. Ram Murty, yaitu teorema polinomial khromatik dalam sudoku.
1.2   Rumusan Masalah 
Latar belakang yang telah diuraikan mendasari adanya rumusan masalah  dalam penelitian ini yaitu ”bagaimana pembuktian teorema polinomial khromatik  dalam sudoku?”.
1.3   Tujuan Penelitian 
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan penelitian  ini adalah mendeskripsikan pembuktian teorema polinomial khromatik dalam  sudoku.
1.4   Manfaat Penelitian 
Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan manfaat bagi:  a.  Peneliti, sebagai tambahan informasi dan wawasan pengetahuan mengenai  pembuktian teorema polinomial khromatik dalam sudoku.
b.  Pembaca, sebagai tambahan pengetahuan bidang matematika khususnya teori  graf mengenai pembuktian teorema polinomial khromatik dalam sudoku.
c.  UIN Malang, sebagai bahan kepustakaan yang dijadikan sarana  pengembangan wawasan keilmuan, khususnya di Jurusan Matematika untuk  mata kuliah Teori Graf.
1.5  Metode Penelitian 
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah  metode kajian literatur yaitu metode yang penelitiannya dilakukan dengan  menggunakan studi kepustakaan dengan sumber-sumber buku, teks, dan  dokumen.
Dalam skripsi ini juga digunakan metode analisis isi (content analysis) yaitu  penelitian atau kajian yang dilakukan dengan menelaah dari masing-masing teori  yang digunakan sebagai dasar pembuktian atau metode penelitian, memanfaatkan  seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sohih dari sebuah buku atau  dokumen (Handayani, 2005: 7).
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah :  1.  Menunjukkan posetdari penjabaran hipotesis teorema I.
2.  Menunjukkan berlakunya inversi mobius pada penjabaran hipotesis teorema I.
7  3.  Menunjukkan kebenaran konklusi teorema I.
4.  Menunjukkan kebenaran teorema I untuk jumlah sisi terkecil dari graf.
5.  Mengasumsikan benar untuk semua graf dengan jumlah sisi kurang dari  jumlah sisi graf yang akan dibuktikan.
6.  Menunjukkan kebenaran teorema I untuk graf yang akan dibuktikan.
7.  Menunjukkan kebenaran hipotesis teorema II.
8.  Menunjukkan kebenaran konklusi teorema II.
1.6  Sistematika Pembahasan 
Penelitian ini disusun secara sistematis dengan perincian sebagai berikut : 
Bab I merupakan pendahuluan yang membahas tentang latar belakang  masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode  penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab II berupa kajian teori yang berisikan teori-teori yang dapat dijadikan  sebagai dasar/landasan dalam penelitian ini. Teori-teori tersebut meliputi graf,  pewarnaan graf, pembuktian dalam matematika, inversi mobius pada himpunan  terurut parsial, dan sudoku.
Bab III menyajikan pembahasan yang merupakan inti dari penelitian.
Bab IV merupakan sajian penutup yang meliputi kesimpulan dan saran yang  terkait dengan temuan studi.

   

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi