BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan
adalah sesuatu yang esensial bagi manusia. Melalui pendidikan manusia dapat
belajar menghadapi problematika yang ada di alam semesta demi mempertahankan
kehidupannya. Kebutuhan manusia akan pendidikan merupakan suatu yang sangat
mutlak dalam hidup ini, dan manusia tidak
bisa dipisahkan dari kegiatan pendidikan. Pendidikan secara alami merupakan
kebutuhan hidup manusia, upaya melestarikan kehidupan manusia dan telah berlangsung sepanjang peradaban
manusia itu ada. Dan hal ini sesuai dengan
kodrat manusia yang memiliki peran rangkap dalam hidupnya yaitu sebagai makhluk
individu yang perlu berkembang dan sebagai anggota masyarakat di mana mereka
hidup.
1 Mansur dalam bukunya Khaeruddin mengatakan
bahwa pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi
penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan, sekaligus untuk memperbaiki
nasib dan peradaban umat manusia yang bisa dilakukan sejak masih dalam
kandungan.
Sedangkan Abdurrahman Masud
mengatakan, begitu pentingnya pendidikan bagi kita. Tak dapat dibayangkan
misalkan tanpa pendidikan, manusia sekarang tidak akan berbeda dengan manusia
zaman dahulu, bahkan mungkin akan lebih terpuruk atau lebih rendah kualitas
peradabannya. Sedangkan perlu A. Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan
Islam, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hlm.
15-16.
1 menjadi kekhawatiran bersama bila hal senada
ternyata mulai menggejala pada masyarakat kita. Sangat memilukan bahwa
masyarakat Indonesia yang religius dewasa ini terpuruk dalam himpitan krisis
dan terbelakang dalam berbagai aspek kehidupan.
Pendidikan
memberikan kontribusi yang sangat besar
terhadap kemajuan suatu bangsa.
Pendidikan juga merupakan wahana dalam menerjemahkan
pesan-pesan konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Nation
Character Building). Masyarakat yang cerdas akan memberi nuansa kehidupan yang
cerdas pula, dan secara progresif akan membentuk kemandirian. Masyarakat bangsa
yang demikian merupakan investasi besar untuk berjuang ke luar dari krisis dan
menghadapi dunia global. Namun sebaliknya, apabila masyarakat tidak cerdas akan
memberikan nuansa kehidupan tidak cerdas yangakan mengakibatkan kemunduran
suatu bangsa.
Secara
kuantitas, dalam kemajuan pendidikan kita sudah cukup menggembirakan, namun
secara kualitas perkembangannya masih belum merata. Idealnya, negara harus
mempunyai banyak sekolah yang berkualitas supaya dapat menjadikan lulusan yang
berkualitas tinggi. Jika keadaan memungkinkan, pemerintah harus memprioritaskan
masalah kuantitas dan kualitas pendidikan untuk ditangani secara sekaligus.
Akan tetapi, tampaknya bagi Indonesia tidaklah demikian. Terbukti bahwa selama
ini di Indonesia yang menjadi prioritas untuk ditangani adalah masalah
kuantitas pendidikan, Khaeruddin, dkk, Kurikulum dalam Tingkat
Satuan Pendidikan, (Jogjakarta: Pilar Media, 2007), hlm. 3.
Mulyasa,
Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 4.
dengan tidak meninggalkan sama sekali menangani
masalah kualitas pendidikan.
Mengingat bahwa pendidikan formal
di tanah air berjenjang, maka upaya untuk mempercepat peningkatan kualitas
pendidikan tidaklah harus secara berurutan, melainkan dapat dilaksankan secara
stimultan. Selama ini upaya peningkatan kualitas pendidikan itu telah
diprioritaskan pada Sekolah Dasar, tanpa
menunda upaya peningkatan kualitas pendidikan jenjang di atasnya. Hal ini juga
dilihat dari banyaknya sekolah yang ada serta dengan letak dan kondisi berbeda
yang mempunyai banyak perbedaan, baik yang ada di kota maupun yang ada di desa.
Di
dalam proses pembelajaranterdapat tiga strategi yang menjadi pusat perhatian, yaitu: (1) strategi
pengorganisasian (organizational strategy) yang merupakan metode untuk mengorganisasi bidang
studi yang telah dipilih, (2) strategi penyampaian (delivery strategy) yang
merupakan komponen variabel metode untuk melaksanakan proses pengajaran, dan
(3) strategi pengelolaan (management strategy) yang digunakan untuk menata
interaksi antara siswa dengan variabel-variabelmetode pengajaran lainnya.
5 Strategi mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam proses belajar mengajar, di mana guru harus memiliki berbagai
macam strategi yang tepat sesuai materi yang disampaikan. Dengan demikian
penyajian bahan pelajaran di kelas mudah dan dapat di tangkap, dipahami, dan
digunakan oleh siswa dengan baik. Selain itu, dengan penguasaan strategi yang
baik oleh guru Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan,
(Jakarta: PT Bina Ilmu, 2004), hlm. 19.
Hamzah
B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm. 154-155.
maka diharapkan kegiatan belajar
mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien serta mengena pada tujuan
yang ingin dicapai.
Adapun dalam melaksankan tugas
secara profesional, seorang guru memerlukan wawasan yang mantap tentang
kemungkinan-kemungkinan strategi belajar
mengajar yang sesuai dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan, baik dalam
arti efek intruksional (tujuan belajar yang dirumuskan secara eksplisit dalam
proses belajar mengajar) maupun dalam arti efek pengiring (hasil ikutan yang
didapat dalam proses belajar mengajar). Misalnya berpikirkritis, kreatif, sikap terbuka setelah
siswa mengikuti diskusi kelompok kecil
dalam proses belajarnya.
Strategi
yang baik adalah bila dapat melahirkan metode yang baik pula, sebab metode
adalah merupakan suatu cara pelaksanaan strategi. Dengan demikian strategi pendidikan Islam adalah
seperti yang ditunjukkan Allah dalam firman-Nya, antara lain: Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan
Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan (Al-Qashas: 77).
Abu
Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka
Setia, 2005), hlm. 12.
Alquran
dan Terjemahnya, (Jakarta: PT Intermasa, 1974), hlm. 623. Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan(Al-Mujadalah: 11).
8 Menurut Nani Soedarsono guru merupakan jabatan
maupun sebagai profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis
profesi ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang
kependidikan walaupun kenyataannya masih ada dan banyak dilakukan orang di luar
kependidikan. Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat di
lingkungannya, karena dari seorang guru diharapkan masyarakat memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa guru
berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju kepada pembentukan manusia seutuhnya.
Kedudukan guru yang demikian merupakan
penghargaan masyarakat yang tidak kecil artinya bagi guru, tetapi juga
sekaligus merupakan tantangan yang menuntut pretise dan prestasi yang
senantiasa terpuji dan teruji dari setiap guru, bukan saja di depan kelas,
tidak saja di batas-batas pagar sekolah, tetapi juga di tengah-tengah
masyarakat.
Ibid.,
hlm. 910.
M. Uzer
Usman,Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1989), hlm. 5.
Proses pembelajaran yang terjadi
di dalam kelas sekarang ini banyak dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan
selera guru. Padahal kenyataannya kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran
tidak merata sesuai dengan latar belakang pendidikan guru serta motivasi dan
kecintaan mereka terhadap profesinya. Di dalam proses pembelajaran, ada guru
yang dalam melaksanakan pengelolaan pembelajarannya dilakukan dengan sungguh-sungguh
melalui perencanaan yang matang, dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang
ada dan memerhatikan taraf perkembangan intelektual dan perkembangan psikologi
belajar anak. Guru yang demikian akan dapat menghasilkan kualitas lulusan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan guru yang dalam pengelolaan pembelajarannya
dilakukan seadanya tanpa mempertimbangkan berbagai faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan
proses pembelajaran.
10 Selain itu, pada kenyataannya kurikulum di
Indonesia sering kali berubah, bahkan sampai muncul kesan bahwa setiap ganti
menteri pendidikan hampir dapat dipastikan terjadi pergantian kurikulum.
Padahal perubahan kurikulum itu jelas perpengaruh kuat terhadap proses belajar
mengajar antara peserta didik dengan pendidik, serta terhadap beban hidup
masyarakat. Tiga pihak inilah yang secara langsung merasakan dampak
positif/negatif dari perubahan kurikulum tersebut. Berarti, tiga pihak itu pula
yang acap kali harus mengadaptasikan
diri terhadap perubahan kurikulum.
Wina
Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008), hlm. 5.
Ali Rohmad, op. cit., hlm. 30.
Akibat perubahan kurikulum, terjadi
perubahan yang menyangkut proses pembelajaran, hal yang perlu diperhatikan
adalah apa yang ingin dicapai dengan kurikulum tersebut. Bagaimana mencapai
tujuan kurikulum, serta ukuran/ kriteria mana yang dapat digunakan untuk
mengukur pencapaian tujuan kurikulum. Dengan adanya kemajuan zaman dan
kepentingan dalam peningkatan sumber daya manusia yang merupakan tuntutan dalam
era globalisasi ini, maka guru dihadapkan masalah di mana banyaknya inovasi yang
memasuki dunia pendidikan. Juga
timbulnya kesenjangan yang mengakibatkan kehausan pengetahuan, di satu
pihak dan belum dikuasainya pengetahuan dari pihak lain sebagai tuntutan
pembaharuan tersebut.
Pentingnya strategi dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran mata pelajaran ekonomi dan juga menciptakan suasana
belajar yang kondusif dan efisien juga terdapat dalam penelitian terdahulu,
diantaranya: 1. Sitatun Nafiah (2006), mengatakan bahwa Strategi yang digunakan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa adalah strategi inkuiri, di mana
dengan menerapkan strategi ini suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis logis, analitis, sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh percaya diri.
2. Khoirmatul Ariza, (Skripsi, Universitas
Islam Negeri (UIN) Malang, 2007). Penerapan Pendekatan (Contextual Teaching and
Learning) CTL dalam pembelajaran ekonomi di MAN Malang I. Dalam skripsi ini Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran,
(Bandung: PT Alfabeta, 2006), hlm. 254.
Sitatun Nafiah, (Skripsi), Strategi Guru
Ekonomi Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Tlogo Kota
Blitar, (malang: UIN Malang: 2006).
dikatakan bahwa dalam menggunakan
pendekatan CTL di MAN Malang I menerapkan beberapa hal diantaranya pembelajaran
berbasis masalah, memanfaatkan lingkungan belajar, memberikan aktivitas
kelompok, mmbuat aktivitas belajar mandiri, menyusun refleksi, membuat aktivitas
belajar bekerja sama dengan masyarakat, dan membuat penilaian autentik.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan
bahwasanya dalam pembelajaran mata pelajaran ekonomi dapat menggunakan berbagai
macam strategi pembelajaran. Sebab, dengan variasi strategi berdasarkan materi
yang dipelajari kegiatan belajar mengajar akan lebih kondusif dan efisien serta
membuat pembelajaran yang menyenangkan.
SMA Negeri 2 Batu yang merupakan
salah satu sarana pendidikan yang memiliki fullday school ekstrakurikuler pada
Hari Sabtu. Hal itu menyita waktu kegiatan belajar mengajar khususnya pada mata
pelajaran ekonomi.
Berkurangnya waktu untuk belajar
merupakan permasalahan yang harus diperhatikan oleh seorang guru dan dicari
cara penyelesaiannya. Pada materi ekonomi dalam kurikulum itu sendiri banyak
sekali dan untuk menuntaskan materi
tersebut seorang guru harus memiliki bermacam strategi yang harus digunakan
dengan harapan materi tuntas dan siswa paham serta bisa menerimanya dengan
mudah. Adapun dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran
ekonomi, guru menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)dan indikator
keberhasilan sebagai acuan.
Khoirmatul Ariza,(Skripsi), Penerapan
Pendekatan (Contextual Teaching and Learning) CTL dalam pembelajaran ekonomi di MAN Malang I,
(Malang: UIN Malang: 2007).
Berpijak dari latar belakang di
atas, maka perlu kiranya diadakan suatu penelitian pendidikan. Salah satu upaya
guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran ekonomi adalah
dengan menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran yang ada dan bagaimana
strategi itu tepat digunakan berdasarkan materi yang disampaikan kepada peserta
didik. Untuk itu, dalam hal ini penulis mengangkat suatu topik Strategi
pembelajaran Guru Dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Batu.
B. Rumusan Masalah Dari latar
belakang di atas, maka peneliti mengemukakan rumusan masalah, antara lain: 1.
Strategi pembelajaran apa yang digunakan guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri Batu? 2.
Bagaimanakah peran, tugas, dan tanggung
jawab guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran
ekonomi di SMA Negeri 2 Batu? 3. Faktor-faktor apa saja yang dapat menunjang
dan menghambat guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Batu?
C. Tujuan Berdasarkan rumusan
masalah tersebut, dalam penelitian ada beberapa tujuanyang hendak dicapai
diantaranya sebagai berikut: 1. Untuk
mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Batu.
2. Untuk mendeskripsikan peran,
tugas, dan tanggung jawab guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada
mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Batu.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor
penunjang dan penghambat guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada
mataa pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Batu.
D. Manfaat Penelitian Penelitian
ini sangat penting dan berguna bagi sekolah, guru, siswa, dan peneliti.
1. Bagi Sekolah Penelitian ini
dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi, pedoman maupun pertimbangan untuk
menetapkan visi, misi, dan strategi sekolah yang berkaitan dengan pembelajaran,
khususnya pada mata pelajaran ekonomi. 2. Bagi Guru Ekonomi Dapat memberikan tambahan
wawasan serta profesionalisme guru ekonomi di tengah-tengah masyarakat modern
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi