Jumat, 04 Juli 2014

Skripsi Syariah:PENDAPAT ULAMA DESA BARUREJOKECAMATAN SILIRAGUNG KABUPATEN BANYUWANGI TERHADAP PENGAMBILALIHAN KEWAJIBAN MEMBERI NAFKAH SUAMI OLEH ISTERI


BAB I  PENDAHULUAN  
A.  Latar Belakang Masalah Syari’at  Islam  mewajibkan  suami  menafkahi  isterinya,  karena  dengan  adanya  ikatan  perkawinan  yang  sah  itu  seorang  isteri  menjadi  terikat  semata-  mata  dengan  suaminya  dan  tertahan  sebagai  miliknya,  karena  itu  ia  berhak  menikmatinya  secara  terus-menerus.  Isteri  wajib  taat  kepada  suami,  tinggal  di  rumahnya, mengatur rumah tangganya, memelihara dan mendidik anak- anaknya  dan sebaliknya.
  Suami adalah pemimpin dalam keluarga. Sebagaimana layaknya seorang  pemimpin, ia harus menjadi teladan dan memegang tanggung jawab penuh atas  orang-orang  yang  dipimpinnya.  Salah  satu  kewajiban  suami  terhadap  isteri  adalah memberi nafkah lahir batin. Apa yang seorang suami makan, apa yang ia  pakai, dimana ia tinggal, dan berbagai fasilitas lain yang dinikmati oleh seorang  suami hendaknya dapat dinikmati pula oleh isterinya.

 Memberikan nafkah kepada isteri dan anak-anak adalah merupakan salah  satu kewajiban seorang suami dalam kehidupan rumah tangga. Tanggung jawab  seorang ayah sebagai pemimpin keluarga tidaklah mudah. Demikian pula dengan  kewajiban suami lainnya. Karena selain sebagai kepala keluarga yang diharuskan   Sayid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, Juz II, (Kairo: Maktabah Da>r al-Turas), 229  Edited withthe trial version of Foxit Advanced PDF Editor To remove this notice, visit: www.foxitsoftware.com/shopping 2  memberikan  nafkah  baik  itu  nafkah  berupa  pendapatan  (gaji)  atau  pun  nafkah  batin  kepada  isteri,  maka  seorang  isteri  pun  mempunyai  beberapa  kewajiban  seorang isteri dalam keluarga yang harus dipenuhi dengan baik pula. Atas dasar  itu,  fuqaha> sependapat  bahwa  nafkah  itu  wajib  atas  suami  dan  berada  di  tempat.
  Dengan  demikian  jelaslah,  apabila  telah  sah  dan  sempurna  suatu  akad  perkawinan  antara  seorang  laki-laki  dan  seorang  perempuan,  maka  sejak  itu  menjadi  tetaplah  kedudukan  laki-laki  sebagai  suami  dan  perempuan  sebagai  isteri,  dan  sejak  itu  pula  suami  memperoleh  hak-hak  tertentu  di  samping  kewajiban-kewajibannya,  demikian  juga  isteri  memperoleh  hak-hak  tertentu  beserta  kewajiban-kewajibannya  pula.  Hak  yang  diperoleh  suami  seimbang  dengan kewajiban yang dipikulkan di pundaknya, begitu juga hak yang diperoleh  isteri  seimbang  pula  dengan  kewajiban  yang  dipikulkan  di  pundaknya.  Suami  wajib  mempergunakan  haknya  secara  benar  dan  dilarang  menyalahgunakan  haknya,  disamping  ia  wajib  menunaikan  kewajibannya  dengan  sebaik-baiknya.
 Demikian juga isteri, ia wajib mempergunakan haknya secara benar dan dilarang  menyalahgunakan  haknya,  di  samping  ia  wajib  menunaikan  kewajibannya  dengan sebaik-baiknya.
 Jika suami isteri mempergunakan haknya dan menunaikan kewajibannya  masing-masing dengan baik, maka menjadi sempurna terwujudnya sarana-sarana   Ibnu Rusyd, Bida>yah al Mujtahid Wa Niha>yah al Muqtasid, Juz. II, (Beirut: Da>r Al-Jiil,  1409 H/1989),  Edited withthe trial version of Foxit Advanced PDF Editor To remove this notice, visit: www.foxitsoftware.com/shopping 3  ke  arah  ketenteraman  hidup  dan  ketenangan  jiwa  masing-masing,  sehingga  terwujudlah  kesejahteraan  dan  kebahagiaan  bersama  lahir  batin.  Apa  yang  menjadi  kewajiban  bagi  suami  adalah  menjadi  hak  bagi  isteri,  sebaliknya  apa  yang menjadi kewajiban isteri menjadi hak bagi suami.
  Keterangan  di  atas  menunjukkan  bahwa  hubungan  perkawinan  menimbulkan  kewajiban  memberi  nafkah  atas  suami  untuk  isteri  dan  anakanaknya. Dalam  hubungan  ini Q.S. al-Baqarah: 233  mengajarkan  bahwa suami  berkewajiban memberi nafkah kepada ibu anak-anak (isteri yang bakal menjadi  ibu)  dengan  cara ma’ru>f.
   Mahmud  Yunus  menandaskan  bahwa  suami  wajib  memberi nafkah untuk isterinya dan anak- anaknya, baik isterinya itu kaya atau  miskin, maupun muslim atau Nasrani/Yahudi.
  Bahkan kaum muslimin sepakat  bahwa  perkawinan  merupakan  salah  satu  sebab  yang  mewajibkan  pemberian  nafkah, seperti halnya dengan kekerabatan.
  Dengan  demikian,  hukum  memberi  nafkah  kepada  isteri,  baik  dalam  bentuk  perbelanjaan  maupun  pakaian  adalah  wajib.  Kewajiban  itu  bukan  disebabkan oleh karena isteri membutuhkannya dalam kehidupan rumah tangga,  tetapi  kewajiban  itu  timbul  dengan  sendirinya  tanpa  melihat  kepada  keadaan  isteri.  Bahkan  di  antara  ulama  Syi'ah  menetapkan  bahwa  meskipun  isteri  itu  orang kaya dan tidak  memerlukan  bantuan  biaya  dari suami,  suami tetap wajib   Zahry  Hamid, Pokok-Pokok  Hukum  Perkawinan  Islam  dan  Undang-Undang  Perkawinan  di  Indonesia, (Yogyakarta: Bina Cipta, 1978), 55   Ahmad Azhar Basyir, Hukum Perkawinan Islam, (Yogyakarta: UII Pers, 1999), 108   Mahmud Yunus, Hukum Perkawinan dalam Islam,(Jakarta: PT Hidakarya Agung,1990),   Muhammad  Jawad  Mughniyah, al-Fiqh  ‘Ala  al-Mazahib  al-Khamsah,  Terj.  Masykur,  Afif  Muhammad, Idrus al-Kaff, "Fiqih Lima Mazhab", (Jakarta: Lentera, 2001),  Edited withthe trial version of Foxit Advanced PDF Editor To remove this notice, visit: www.foxitsoftware.com/shopping 4  memberi nafkah. Dasar kewajiban memberi nafkah itu terdapat dalam al-Qur'a>n  dan hadis| Nabi.
 1.  Ayat  al-Qur’a>n  yang  menyatakan  kewajiban  perbelanjaan  (sandang  dan  pangan) terdapat dalam surat al-Baqarah (2) ayat 233:  Artinya: “Kewajiban  ayah  untuk  memberikan  belanja  dan  pakaian  untuk  isterinya. Seseorang tidak dibebani kecuali semampunya, seorang  ibu tidak akan mendapat kesusahan karena anaknya, dan seorang  ayah tidak akan mendapat kesusahan karena anaknya”.(Q.S. alBaqarah: 233)  Sedangkan  ayat  yang  mewajibkan  perumahan  (papan)  adalah  surat  at}-T}ala>q(65) ayat 6:  Artinya: “Beri kediamanlah mereka (isteri-isteri) di mana kamu bertempat  tinggal sesuai dengan kemampuanmu”.(Q.S. at}-T}ala>q: 6).
 2.  Hadis| yang Menyatakan Kewajiban Suami Memberi Nafkah Kepada Isteri  Edited withthe trial version of Foxit Advanced PDF Editor To remove this notice, visit: www.foxitsoftware.com/shopping 5  Artinya: “Dari  Jabir,  ra.  Dari  Nabi  Saw.  Dalam  hadis|  tentang  haji  selengkapnya,  beliau  bersabda  dalam  peringatannya  tentang  wanita,  mereka  berhak  mendapatkan  dari  kamu  sekalian,  makanannya,  dan  pakaiannya  dengan  cara  yang  baik”. (H.R.
 Muslim).
 Namun demikian, berdasarkan hasil penelitian di lapangan yaitu di Desa  Barurejo  Kecamatan  Siliragung  KabupatenBanyuwangi  dijumpai  suatu  realita  bahwa mayoritas wanita di desa tersebut bekerja sebagai seorang TKW (Tenaga  Kerja  Wanita)  di  luar  negeri  sehingga  terjadi  suatu  fenomena  bahwa  seorang  isteri yang justru menanggung beban nafkah untuk suami anaknya.
 Mayoritas kasus rumah tangga yang terjadi adalah seorang isteri pergi ke  luar negeri meninggalkan suami dan anak demi mencari nafkah untuk memenuhi  kebutuhan keluarga dan akhirnya isteri berangkat ke luar negeri sesampainya di  luar negri  ia  bekerja dan  selama  bekerja uang hasil kerja di kirimkan ke suami  tersebut untuk dimanfaatkan sebagai biaya pemenuhan kebutuhan rumah tangga,  akan tetapi pada realitanya uang tersebut digunakan untuk kepentingan lain yang  pada  hakekatnya  bukan  pemenuhan  kebutuhan  keluarga  melainkan  untuk  pemenuhan  nafsu  duniawi  semata.  Hal  inilah  yang  di  kemudian  hari  menjadi  pemicu  keretakan  rumah  tangga  dalam  keluarga  yang  menjadi  alasan  kuat  timbulnya  perceraian  yang  sering  terjadi  dan  banyak  dialami  oleh  pasangan  Edited withthe trial version of Foxit Advanced PDF Editor To remove this notice, visit: www.foxitsoftware.com/shopping 6  suami  isteri  di  Desa  Barurejo  Kecamatan  Siliragung  Kabupaten  Banyuwangi.
 Karena  tidak  adanya  tanggung  jawab  suami  untuk  menafkahi  isteri  dan  anak  sehingga kewajiban tersebut diambil alih oleh isteri di desa Barurejo Kecamata  Siliragung  Kabupaten  Banyuwangi.  Maka  penulis  tertarik  untuk  meneliti  serta  membahasnya  melalui  skripsi  dengan  judul  “Pendapat  Ulama  Desa  Barurejo  Kecamatan  Siliragung  Kabupaten  Banyuwangi  Terhadap  Pengambilalihan  Kewajiban Memberi Nafkah Suami Oleh Isteri”.
 B.  Identifikasi Masalah  Identifikasi  masalah  berarti  mengenali  berbagai  masalah  yang  relevan  dengan  topik  penelitian,  dalam  hal  ini  masalah  yang  dapat  dihimpun  peneliti  adalah:  1.  Banyaknya isteri yang pergi ke luar negeri karena masalah ekonomi.
 2.  Hak  dan  kewajiban  suami  isteri  tidak  berjalan  semestinya  terutama  dalam  hal pemenuhan nafkah.
 3.  Meningkatnya perceraian yang berasal dari gugatan isteri.
 4.  Suatu tradisi (Tura>s| ) isteri mencari nafkah untuk suami dan keluarganya.
 5.  Pernikahan pada usia dini  C.  Pembatasan Masalah  Untuk  memberikan  arah  yang  jelas  dalam  penelitian  ini  perlu  adanya  Edited withthe trial version of Foxit Advanced PDF Editor To remove this notice, visit: www.foxitsoftware.com/shopping 7  pembatasan masalah. Dalam hal ini penulis membatasi pada masalah: 1.  Bentuk-bentuk  pengambilalihan  kewajiban  memberi  nafkah  suami  oleh  isteri.
 2.  Pendapat  ulama  Desa  Barurejo  terhadap  pengambilalihan  kewajiban  memberi nafkah suami oleh isteri.
 3.  Analisis  Hukum  Islam  tentang  pendapat  ulama  Desa  Barurejo  terhadap  pengambilalihan kewajiban memberi nafkah suami oleh istri.
 D.  Rumusan Masalah  Dengan  memperhatikan  latar  belakang  masalah,  maka  yang  menjadi  perumusan masalah sebagai berikut:  1.  Bagaimana  bentuk-bentuk  pengambilalihan  kewajiban  memberi  nafkah  suami oleh isteri?  2.  Bagaimana  pendapat  ulama  Desa  Barurejo  terhadap  pengambilalihan  kewajiban memberi nafkah suami oleh isteri?  3.  Bagaimana  analisis  Hukum  Islam  tentang  pendapat  ulama  Desa  Barurejo  terhadap pengambilalihan kewajiban memberi nafkah suami oleh istri.
 E.  Kajian Pustaka Sejauh  ini  penelitian  yang  membahas  masalah  nafkah  bukan  yang  pertama  kali,  sebelumnya  sudah  pernah  dibahas  dalam  penelitian  terdahulu.
 Edited withthe trial version of Foxit Advanced PDF Editor To remove this notice, visit: www.foxitsoftware.com/shopping 8  Beberapa penelitian yang membahas masalah nafkah di antaranya:  1.  Skripsi yang ditulis oleh Syamsul Hadi (1999) yang berjudul “Pengingkaran  Kewajiban  Memberi  Nafkah  sebagai  Pelanggaran  Hak  dan  Akibat  Hukumnya  Menurut  Tinjauan  Hukum  Islam”,  yang  membahas  tentang  tinjauan hukum Islam terhadap pengingkaran suami kepada isteri dalam hal  kewajiban pemberian nafkah.
 2.  Skripsi  yang  ditulis  oleh  Nur  Rosydin  (2001)  yang  berjudul  “Analisis  Hukum  Islam  Terhadap  Perubahan  Peranan  Isteri  Sebagai  Pencari  Nafkah  Keluarga  (Studi  Kasus  di  Parimono  Desa  Plandi  Kecamatan  Jombang).
 Dalam  skripsi  di  atas  hanya  membahas  tentang  seputar  pemikiran  imamimam madzhab, dan skripsi di atas hanya berkisar tentang kajian buku.
 Hal  yang  membedakan  dengan  skripsi  sebelumnya  adalah  pada  kajian  analisis  yang  digunakan.  Pada  skripsi  ini,  penulis  lebih  menekankan  pada  analisis  hukum  Islam  terhadap  pendapat  ulama  Desa  Barurejo  tentang  pengambilalihan kewajiban  memberi  nafkah  suami oleh  istri. Penulis  mengkaji  pendapat ulama yang terkait dengan obyek penelitian dengan dasar-dasar hukum  Islam.
 F.  Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini sebagai berikut:  1.  Untuk  mengetahui  bentuk-bentuk  pengambilalihan  kewajiban  memberi  nafkah suami oleh isteri  Edited withthe trial version of Foxit Advanced PDF Editor To remove this notice, visit: www.foxitsoftware.com/shopping 9  2.  Untuk mengetahui pendapat ulama Desa Barurejo terhadap pengambilalihan  kewajiban memberi nafkah suami oleh isteri  3.  Untuk  mengetahui  analisis  Hukum  Islam  tentang  pendapat  ulama  Desa  Barurejo  terhadap pengambilalihan  kewajiban  memberi  nafkah  suami oleh  istri.
 G.  Kegunaan Penelelitian  1.  Dapat digunakan bahan hipotesa.
 2.  Sebagai  persembahan  penulis  kepada  almamater  yang  merupakan  wadah  untuk ke ilmuwan khususnya dalam bidang hukum keluarga Islam.
 3.  Untuk dapat dipergunakan sebagai referensi.
  


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi