BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Budaya
populer yang berciri menghibur dan komersial tidak dipungkiri memberikan dampak kepada perilaku, kebiasaan,
watak, aktivitas, hubungan antar manusia,
serta pikiran-pikiran yang
dapat mempengaruhi, mengubah, mengembangkan,
ataupun merusak apa
yang sudah ada
di dalam sebuah komunitas
masyarakat, seperti, cara
berpakaian, toleransi dan
sebagainya.
Perubahan ini,
secara perlahan-lahan akan
menimbulkan sikap ketergantungan, konsumtif, dan lunturnya
nilai-nilai, kemerosotan moral dan etos kerja (Darmanto, Majalah MISSI, edisi 24,
2004 : 4).
Dengan kondisi
yang demikian, metode
dakwah harus berubah mengikuti
perkembangan budaya seperti
dakwah melalui media
cetak maupun elektronik
yang tidak bertentangan
dengan nilai-nilai syar’I, misalnya
masalah aqidah (Arifin,
2006 : 4).
Pada dasarnya tujuan
dakwah adalah untuk
menegakkan ajaran agama
Islam kepada setiap
insan baik individu
atau kelompok, sehingga
ajaran tersebut mampu
mendorong suatu perbuatan
yang sesuai dengan
pedoman-pedoman agama Islam
(Tasmara, 1987 : 47).
Dakwah dengan
menggunakan musik mudah
diterima berbagai kalangan
masyarakat baik itu
orang tua, remaja,
ataupun anak-anak artinya dengan
media ini menyampaikan dan
mengkomunikasikan pesan bisa
lebih luas daripada
Face to face
communication. Musik, mudah
diterima dikarenakan musik
merupakan seni surgawi
yang mampu menyentuh perasaan
dan dalam syairnya
berisi pesan, perintah
dan isyarat tertentu.
Musik juga, bisa menjadikan seseorang mengetahui arti cinta dan keindahan yang ada (http:// www .wordpress.com 23 Juni
2009).
Ia (musik)
juga merupakan stimulan
yang bisa membangkitkan rasa rindu seorang
hamba kepada Tuhan
(Nasr, 1994 :
169). Dalam syair
lagu terdapat unsur
seni yang akan
mampu menggugah jiwa
seseorang, karena pada
dasarnya setiap manusia mempunyai
rasa keindahan. Unsur
seni yang ada
pada syair lagu
merupakan faktor penting,
karena syairnya berfungsi untuk menentramkan pikiran dari beban hidup
yang membelenggunya.
Syair lagu merupakan salah satu
sarana untuk menyebarluaskan ajaran Islam
kepada masyarakat, dimana saat ini syair
lagu masih dianggap paling mudah untuk
diterapkan. Mengingat, syair atau nyanyian merupakan sebuah karya sastra
yang banyak disukai orang.
Pasalnya syair menyajikan untaian kata-kata
indah, menarik dan
tentu saja mengandung
banyak makna. Ia (syair)
merupakan sebuah karya yang mampu mendobrak kemerosotan moral dan nilai-nilai agama saat ini (Munhanif, 2004
: 108).
Di tengah redupnya spiritual
masyarakat, Band Letto asal Yogyakarta mencoba
memberikan kebutuhan itu,
Band yang terbentuk
tahun 2004 ini, digawangi
oleh Noe (vokal), Patub (gitar), Arian (bas), Dedy (drum). Band tersebut berbeda
dengan group band
musik lainnya, meskipun
sama-sama mengangkat tema cinta,
tetapi di dalam lirik atau syair
lagunya mempunyai pesan
dan missi agama
yang diusung, dengan
balutan bahasa yang
puitis.
Artinya bahasa
yang digunakan band
Letto adalah bahasa
figuratif (bahasa yang kaya makna)
(http://www.the-letto.blogspot.com 17 Maret 2010).
Salah satu
lagu dalam album
pertama Letto yang
mempunyai karakteristik pesan
dan missi dakwah
adalah lagu yang
berjudul Sandaran Hati. Sepintas lagu ini, seperti umumnya lagu
di Indonesia yang mengangkat masalah percintaan
sebagai tema, jika
ditelusuri dan diresapi,
lagu ini memuat
pesan bahwa apabila
manusia mau merenungi
sejenak keberadaannya di
dunia, akan didapati
bahwa manusia sangatlah
dekat dan senantiasa
membutuhkan Tuhan. Sebagaimana
terdapat dalam makna
lirik lagu Letto, Tuhan sebagai
sandaran hati yang hakiki.
Berangkat dari hal di atas, maka
penulis tertarik untuk meneliti syair lagu karya
group band Letto
dalam Album Don’t
Make Me Sad,
yang merupakan contoh yang
relevan bahwa setiap syair lagu yang diciptakan oleh group
band Letto memiliki
pesan yang positif
dan memberikan pencerahan bagi masyarakat yang gersang akan kebutuhan
spiritual .
Berdasarkan latar belakang
tersebut, penulis ingin mengetahui makna
pesan
dakwah yang terkandung di dalam
syair atau lirik lagu Letto, Album Don’t Make Me Sad. Yaitu dalam skripsi dengan
judul : “ ANALISIS PESAN DAKWAH DALAM
SYAIR ALBUM DON’T
MAKE ME SAD
KARYA BAND LETTO.” 1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di
atas, maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah apa
makna pesan dakwah yang terkandung dalam syair lagu group band Letto
pada Album Don’t Make Me Sad?.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan
Penelitian Tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui
makna pesan dakwah yang
terkandung dalam syair atau lirik lagu
Letto pada Album Don’t Make Me Sad.
1.3.2. Manfaat Penelitian Dari penelitian
tersebut, manfaat penelitian
yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1.
Manfaat secara praktis
adalah dapat diketahui
bagaimana menggunakan syair lagu
untuk berdakwah.
Manfaat secara
praktis yang lain
adalah penelitian ini
dapat memberikan gambaran
bagaimana pesan dakwah
yang disampaikan melalui
syair lagu, agar
dakwah berjalan secara efektif.
2. Manfaat secara teoritis diharapkan penelitian
ini dapat memberikan gambaran tentang
seberapa besarkah porsi
nilai-nilai keislaman, seperti
aqidah, syari’ah, dan
akhlak dalam syair-syair
yang dinyanyikan oleh Letto dalam
Album Don’t Make Me Sad.
Manfaat secara
teoritis yang lain,
diharapkan penelitian yang menggunakan syair
lagu sebagai bahan
kajiannya dapat diteliti lebih dalam dengan menggunakan disiplin
keilmuan yang sesuai.
1.4. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian
ini, Penulis akan
mendeskripsikan pada penelitianpenelitian lain yang berbentuk
skripsi yang ada relevansinya dengan judul di atas.
Pertama, skripsi
Siti Maziyaturrodiyah (2008)
dengan judul “PesanPesan Dakwah dalam Album “Surga-Mu
Karya Band Ungu.” Dalam skripsi Siti
Maziyaturrodiyah ini dapat
disimpulkan bahwa segala
sesuatu akan kembali
kepada Allah SWT.
Penelitian ini menunjukkan
bahwa syair lagu Surga-Mu milik
group band Ungu
menjelaskan tentang kehidupan, kematian,
dan penyesalan. Penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotik analitik
(Maziyaturrodiyah, 2008).
Kedua, skripsi
Puji Astuti (2004)
dengan judul “Muatan
Dakwah dalam Album Raihan Demi
Masa.” Penelitian ini menyatakan bahwa
hanya syair lagu
Raihan Album “Demi
Masa” sebagai musik
Islami yang mempunyai
visi misi amar
ma’ruf nahi munkar.
Sedangkan kesimpulan dalam
skripsi ini adalah
mengajak pada kita
semua untuk senantiasa menghargai
waktu dan mensyukuri
nikmat Allah dan
juga mengajak kita senantiasa untuk
berdzikir dengan dua
kalimah syahadat, berjihad
demi mempertahankan agama
dan saling menghargai
sesama manusia serta mengakui
keEsaan Tuhan (Astuti, 2004).
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi