BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan
kebutuhan kodrati manusia
yang menjadi persyaratan
mutlak bagi perkembangan
manusia baik sebagai
individu maupun masyarakat (F. Rahmadi, 1990 : 2). Dengan
komunikasi manusia menyampaikan perasaan,
pikiran, pendapat, sikap, dan informasi kepada sesamanya secara timbal balik.
Komunikasi merupakan kebutuhan
manusia yang dengan
cara itu ia membentuk kegiatan
bersama dengan yang
lainnya. Ia mempunyai
predikat sebagai ”Zoon
Politicon”(makhluk yang selalu hidup bersama).
Salah satu bentuk komunikasi yang
dilakukan oleh manusia adalah melalui pers,
dimana pers tersebut lahir atas kebutuhan kodrati manusia. Dengan demikian pers
itu merupakan produk
dari kehidupan kebudayaan
dan hasil perkembangan manusia.
Pers sebagai gejala
sosial yang hidup
dalam bentuk organisasi merupakan
cerminan masyarakat, tempat
ia hidup dan
berkembang dan hubungannya
dengan masyarakat bersifat
timbal balik. Artinya
bahwa pers dengan
masyarakat terdapat hubungan
yang tak terpisahkan.
Keduanya terdapat hubungan
saling memberi dan
menerima. Namun kalau
dilihat lebih jauh
lagi pada dasarnya
pers berada pada
posisi yang lebih
kuat dari pada
publiknya.
Karena itu
pers dapat dengan
leluasa menentukan apa
yang dianggapnya baik untuk
publiknya (F.Rahmadi, 1990: 2).
Selain sebagai cerminan masyarakat, pers juga
berfungsi sebagai pemberi informasi ,
memberi hiburan dan melaksanakan kontrol sosial , disamping sebagai pendidik (Ardana, 1995 :2). Dengan fungsi dan
peran itulah, maka pers memiliki andil yang
begitu penting bagi kehidupan masyarakat. Di Indonesia sendiri, kita mengenal sistem pers yang bebas dan
bertanggung jawab. Menurut The Hutchins Commisions
dalam buku Jurnalistik Teori dan Praktek, dikatakan bahwa ada lima persyaratan
bagi pers yang
bebas dan bertanggung
jawab, yaitu (1)Media
harus menyajikan berita peristiwa
sehari-hari yang dapat dipercaya, lengkap dan cerdas dalam
konteks yang memberikannya
makna; (2) Media
harus berfungsi sebagai forum
pertukaran komentar dan
kritik; (3) Media
harus memproyeksikan gambaran
yang benar-benar mewakili
kelompok-kelompok konstituen dalam masyarakat/
(4) Media harus menyajikan dan menjelaskan tujuan-tujuan dan nilainilai masyarakat
dan (5) Media
harus menyediakan akses
penuh terhadap informasi -informasi yang tersemb unyi pada
suatu saat.
Salah satu
media yang dapat
menjadi bukti pers
bebas dan bertanggung jawab
atau lebih dikenal
dengan pers Pancasila
adalah tabloid yaitu
surat kabar ukuran kecil (setengah dari ukuran surat kabar
biasa) yang banyak memuat berita secara
singkat, padat, dan bergambar serta mudah dibaca umum. Dalam tabloid, tentunya
memuat berbagai macam
berita yang sedang
berlangsung di Indonesia atau berbagai wilayah lainnya. Berita inilah
yang menjadi informasi tertulis yang dapat dinikmati
serta menjadi salah
satu fungsi pers
yang harus dimiliki
oleh sebuah media. Selain
berita, dalam tabloid
juga menyajikan berbagai
macam rubrik khusus salah
satunya kolom. Kolom merupakan tulisan pendek yang berisi pendapat subjektif penulisnya tentang suatu
masalah.
Menulis kolom adalah suatu
kegiatan karya sastra yang berwujud teks dan tertulis dengan bahasa yang khas. Salah satu
penulis kolom atau disebut kolumnis adalah
Prie GS seorang sastrawan sekaligus budayawan dan kartunis yang berasal dari
kota Semarang. Tulisan
kolom Prie GS
dapat dinikmati di
beberapa media massa lokal Semarang, yaitu Suara Merdeka
edisi minggu serta tabloid Cempaka yang terbit
mingguan. Dalam tabloid
Cempaka, tulisan Prie
GS dapat dinikmati dalam kolom Serambi dan kolom Parodi dalam
harian Suara Merdeka. Selain aktif menulis
kolom dalam media cetak, dia juga aktif menulis buku dan novel. Selain itu
Prie GS aktif
di Smart FM,
dalam acara Refleksi
setiap Jum’at malam (http://ipk4cumclaude.com).
Namun dalam
penelitian ini, peneliti
hanya memfokuskan pada
tulisan kolom yang
terdapat dalam tabloid
Cempaka yang bernama
Serambi. Sehingga peneliti
tertarik melakukan penelitian
dengan judul ”Analisis
Pesan Sabar dan Syukur dalam
Kolom Serambi Yang
Diasuh Prie GS di
Tabloid Cempaka”.
Tabloid Cempaka
adalah tabloid keluarga
yang terbit di
Jawa Tengah dan merupakan bagian
dari grup Suara
Merdeka. Dengan rubrikasi
yang beragam, modern
dan sarat akan
emotional content membuat Tabloid
Cempaka menjadi pilihan
bacaan yang tepat
untuk keluarga. Tabloid
ini terbit dengan
40 halaman setiap
Sabtu (Jumat sudah
edar) dengan tiras
75.000 exemplar setiap
kali terbit dan beredar di seluruh Jateng dan DIY membuat
Tabloid Cempaka menjadi sarana yang tepat
untuk berpromosi (www.facebook.com/Bernike Tabloid Cempka Semarang).
Peneliti memilih Cempaka
dikarenakan tabloid ini adalah tabloid keluarga, sehingga
isi dari kolom
tersebut sangat erat
hubungannya dengan kehidupan sehari -hari
di sekitar kita.
Prie GS sendiri
mengakui bahwa niatannya
menulis kolom yaitu untuk
berdakwah kepada para pembacanya.
Dakwah Islam
selama ini masih
sangat menonjolkan pesan
tersurat mengenai permasalahn
sehari-hari dengan
mengedepankan banyak dalil dari
Al Qur’an maupun Hadits.
Namun dalam kolom
ini, Prie GS
mengemas permasalahan tersebut
dengan gaya bahasa
yang berbeda. Dalam
kolom yang diteliti pesan dakwah yang ingin disampaikan
oleh Prie GS yaitu mengenai sabar dan
syukur.
Sulitnya melaksanakan
perilaku sabar dan syukur
menjadi hal yang dipandang
sangat penting dibahas bagi Prie GS. Seorang muslim terkadang lebih mengedepankan emosi ketika dilanda oleh
masalah dalam kehidupannya. Padahal Allah sedang
menguji kesabaran hambaNya.
Sabar sendiri dimaknai
dengan “usaha menahan diri dari
hal -hal yang tidak disukai dengan sepenuh kerelaan dan kepasrahan” (Ahmadi,2004:85). Sabar ialah
tahan menderita yang tidak disenangi dengan
ridha dan menyerhakan diri kepada Allah. Dan bukan disebut sabar orang yang menahan diri dengan paksa, tetapi sabar
yang hakiki ialah sabar yang berdiri atas menyerah kepada Allah dan
menerima ketetapan Allah
dengan lapang dada (Al -Ghazali,1986:28).
Sedangkan rasa syukur juga dilihat Prie GS
sebagai sebuah hal yang sulit dan langka
ditemukan ketika seseorang
mendapati masalah. Sebagian
besar, ungkapan dan
rasa syukur hanya
ada ketika seseorang
mendapati kebahagiaan.
Namun mereka
kebanyakan hanya mengeluh
ketika mendapati kesusahan.
Seorang yang bersyukur
dengan hatinya saat
tertimpa musibah bisa
saja selalu mengingat
Allah, bukan atas
malapetaka itu tetapi
karena terbayang olehnya bahwa yang dialaminya pasti lebih kecil dari
kemungkinan lain yang dapat terjadi.
Salah satu
tulisannya dalam kolom
serambi dengan judul
Obat Istirahat, dia
mengatakan bahwa, ”Ada
banyak persoalan hidup,
mulai dari sakit, ketegangan,
dan kemarahan yang
kesembuhannya bukan karena
diobati, melainkan cukup
didiamkan (beristirahat)”(Tabloid Cempaka,
6-12 November).
Perlu dianalisis
lebih lanjut apa
makna tulisan tersebut serta bagaimanakah
isi tulisan – tulisan
Prie GS yang
sarat akan pesan
dakwah dengan menggunakan content analysis.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi