Rabu, 20 Agustus 2014

Skripsi Dakwah:ANALISIS TEKNIK PENYIARAN DAKWAH DI RADIO SWARA JUWANA 87.6 FM


BAB I PENDAHULUAN
 1.1. Latar Belakang Masalah Dakwah   ibarat   lentera   kehidupan,   memberi   cahaya   dan  menerangi  hidup  manusia  dari  nestapa  kegelapan.  Tatkala  manusia  dilanda  kegersangan  spiritual,  dengan  rapuhnya  akhlak,  maraknya  korupsi,  kolusi,  dan  manipu lasi,  dakwah  diharapkan  mampu  memberi  cahaya  terang.  Maraknya  berbagai  ketimpangan,  kerusuhan,  kecurangan  dan  sederet  tindakan  tercela  lainnya  disebabkan  terkikisnya  nilai-nilai  agama  dalam  diri  manusia.  Tidak  berlebihan  jika  dakwah  merupakan  bagian  penting  bagi  umat  saat  ini  (Daulay,  2001:3).
Untuk itu pelaku dakwah dituntut agar  menampilkan ajaran  Islam  secara rasional  dengan  memberikan  interpretasi  kritis  untuk  merespon  nilai-nilai  yang  masuk  melalui berbagai saluran informasi dari seluruh penjuru dunia  yang pengaruhnya  semakin  mengglobal.  Artinya,  dakwah  harus  dikemas  sedemikian  rupa   untuk  mampu  mempengaruhi  persepsi  masyarakat  bahwa  nilai-nilai  ajaran  Islam  lebih  tinggi nilainya dari pada nilai-nilai lain,  (Munir, 2006: 1-3).
Dakwah  sekarang  sudah  berkembang  menjadi  satu  profesi,  sehingga menuntut  skill,  planning  dan  manajemen  yang  handal.  Untuk  itu  diperlukan  sekelompok  orang  secara  terus-menerus,  mengkaji,  meneliti,  dan  meningkatkan  aktivitas  dakwah  secara  profesional.  Adapun  pedoman  pokok  mengenai  metode  dan teknik-teknik dakwah diterangkan dalam qur’an surat An-nahl ayat 125 “serulah  (manusia)  kepada  jalan  Tuhan-mu  dengan  hikmah  dan  pelajaran  yang  baik  dan  bantahlah  mereka  dengan  cara  yang  baik.

Sesungguhnya  Tuhanmu  Dialah  yang  lebih  mengetahui  tentang  siapa  yang tersesat dari jalan-Nya  dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk. (Depag RI, 2006: 281).
Kegiatan dakwah sering dipahami sebagai upaya untuk memberikan solusi  terhadap  berbagai  masalah  dalam  kehidupan.  Masalah  kehidupan  tersebut  mencakup seluruh aspek,  seperti aspek  ekonomi,  sosial,  budaya, hukum, politik,  sains, teknologi, dan sebagainya (Munir,  2009: IX). Di alam pembangunan seperti  sekarang  ini  dakwah  harus  menyesuaikan  situasi  dan  kondisi  ya ng  semakin  berubah ke arah  lebih  maju. Melaksanakan dakwah  tidak  boleh asal tetapi  harus  dipikirkan  apakah  dakwah  yang  dilakukan  sudah  mengena  atau  belum,  apakah  berhasil atau tidak. Untuk itulah disamping keberhasilan dakwah ditentukan oleh  da’i sendiri tapi juga ditentukan oleh sarana dan prasarananya.
Sekarang  ini  banyak  muncul  instrumen  yang  dapat  dimanfaatkan  untuk  kepentingan kegiatan dakwah. Instrumen-instrumen tersebut dapat dijadikan alat  pendukung  dakwah,  yang  meliputi  instrumen  bersifat  visual  seperti:  film  slide, overhead  proyektor;  bersifat  auditif  seperti:  radio,  telegram,  ataupun  bersifat  audio-visual seperti: televisi, film  (Muhaemin, 1994: 89).
Di  antara  beragamnya  instrumen  yang  ada  di  atas,  penulis  akan  menfokuskan  pada  media  elektronik  radio,  di  mana  dalam  perkembangannya  sekarang  ini  radio  tidak  hanya  berfungsi  untuk  mengirimkan  berita  tapi  juga   sebagai media hiburan, media pendidikan, media komunikasi, media dakwah dan  sebagainya. Banyak informasi bermanfaat yang datang dari radio sehingga hampir  setiap keluarga mempunyai radio.
Radio  bisa  dimanfaatkan  sebagai  media  dakwah  karena  radio  dapat  dipancarkan ke berbagai penjuru jauh jaraknya sekalipun. Praktislah jika dakwah  dilakukan  melalui  siaran  radio  berarti  dakwah  akan  mampu  menjangkau  jarak  komunikan  yang  jauh  dan  tersebar  dapat  ditangkap  oleh  komunikan.  Efektifitas  dan  efisiensi  juga  akan  lebih  terdukung  jika  da’i  mampu  memodifikasi  dakwah  dalam  metode  yang  cocok  dengan  situasi  dan  kondisi  siaran,  apakah  melalui  metode  ceramah,  sandiwara  ataukah  melalui  forum  tanya-jawab  (Muhaemin,  1994: 93).
Keuntungan radio siaran  bagi komunikan  ialah  sifatnya santai, orang bisa  menikmati acara siaran radio sambil makan, sambil tidur-tiduran sambil bekerja,  bahkan sambil mengemudikan mobil.  Karena sifatnya auditori,  radio  lebih mudah  dimanfaatkan  orang  untuk  menyampaikan  pesan  dalam  bentuk  acara  menarik  (Effendy, 1990: 18-19).
Dalam  perkembangan  teknologi  saat  ini,  teknologi  komunikasi  telah  melahirkan masyarakat yang makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui  dan  hak untuk  mendapatkan  informasi.  Oleh karena  itu,  informasi  telah  menjadi  kebutuhan  bagi  masyarakat.  Perkembangan  teknologi  komunikasi  dan  informasi  telah  membawa  implikasi  terhadap  dunia  penyiaran.  Penyelenggaraan  penyiaran  tidak  terlepas  dari  kaidah-kaidah  umum  penyelenggaraan  telekomunikasi  yang  berlaku  secara  universal.  Teknik  penyiaran  mempunyai  kaitan  erat  dengan   spektrum  frekuensi,  sarana  pemancaran,  perangkat  penerima  siaran,  siaran  dan  dapat diterima secara serentak (Morissan, 2008: 32).
Dalam  hal  ini,  penulis  memilih  Radio  Swara  Juwana  87.6  FM  untuk  diteliti  karena  radio  tersebut  sudah  resmi  di  bawah  badan  penyelenggara  PT.
Radio Swara Juana Sakti beralamat  di  Jalan Sunan Ngerang 2A Juwana.  Penulis  mempunyai alasan mengapa memilih  Radio Swara Juwana karena  radio tersebut  mempunyai  program  dakwah,  jadi  peneliti  lebih  memilih  Radio  Swara  Juwana  dan  radio  tersebut  sudah  berizin  dari  Komisi  Penyiaran  Indonesia  Daerah,  yang  terakhir peneliti ingin radio ini dikenal di berbagai daerah.   Dalam  (arsip  Radio  Swara  Juwana),  disebutkan  bahwa  pada  dasarnya  di  kota  Juwana,  masyarakatnya  masih  kurang  dengan  hiburan,  informasi  dan  khususnya  siraman  rohani,  sehingga  masyarakat  Juwana  membutuhkan  pengetahuan  agama  melalui  media radio  karena  dakwah  melalui radio siarannya  mudah dijangkau masyarakat artinya audien atau pendengar cukup di rumah dan  radio mampu menyampaikan kebijaksanaan, informasi secara cepat berbeda sekali  dengan  penyampaian  dakwah  di  media  cetak  karena  media  cetak  membutuhkan  proses  penyusunan  dan  penyebaran  yang  kompleks  dan  membut uhkan  waktu  relatif lama.
Dari  sinilah,  Radio  Swara  Juwana  sebagai  jembatan  untuk  menyalurkan  berbagai  pengetahuan  agama,  sehingga  bisa  mengarah  kepada  jalan  kebaikan.
Perlu  diketahui bahwa, Radio Swara Juwana bukanlah radio dakwah yang  semua  program dan  siarannya tentang dakwah (syiar Islam), tetapi  Radio Swara Juwana  hanya  berdakwah  melalui  radio  dengan  memanfaatkan  radio  untuk  menebarkan   risalah  Islam.  Untuk  itu,  agar  siaran  di  Radio  Swara  Juwana  bisa  diterima  pendengar  dengan  baik  khususnya  siaran  dakwah  maka  perlu  teknik  penyiaran dakwah  yang  tepat  sehingga  masyarakat  Juwana  tidak  merasa  bosan  dengan  siarannya.
Teknik  penyiaran  dakwah  dalam  penelitian  ini  adalah  mengatur  caranya menampilkan  kepada  khalayak  dengan  siaran  acara  berupa  siaran  yang  bersifat  edukatif,  informatif,  persuasif,  akumulatif,  komunikatif,  stimulatif  serta  pengaturan  peralatan  siaran.  Hal  ini,  bagi  pengelola  radio    membuat  teknik  penyiaran  dakwah  harus  dibuat  sebaik  mungkin  agar  siarannya  berjalan  dengan  lancar  dan  pengaturan  peralatan  siaran,  seperti  mengatur  semua  peralatanperalatan  teknis  sebel um  mengudara  dan  saat  mengudara  sehingga  tidak  terjadi  kesalahan teknis,  tidak terjadi gangguan saat siaran berlangsung, dan memberikan  siaran  dakwah  benar-benar  bermanfaat  untuk  disajikan  kepada  masyarakat  Juwana.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi