Selasa, 19 Agustus 2014

Skripsi Dakwah:APLIKASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN JAMA’AH HAJI


BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang menjadi dambaan  setiap  muslim  untuk  melaksanakannya  bagi  yang  telah  memenuhi  persyaratan mampu atau istitha’ah baik secara fisik ataupun materi (Depag  RI,  2006:  1).  Istitha’ah  dalam  konteks  ini  dimaknai  bahwa  kewajiban  untuk berhaji  minimal sekali dalam seumur hidup dan  dibebankan hanya  kepada seorang muslim yang mampu dalam arti luas, yaitu mampu secara  jasmani  maupun  rohani.  Selain  itu,  mampu  berarti  juga  mampu  secara  finansial,  dalam  arti  memiliki  dana  yang  diperlukan  untuk  menjalankan  ibadah  haji  yang  dilaksanakan  di  tempat  jauh  (Syaukani,  2009:  1).

Sebagaimana Allah berfirman: Artinya:  “mengerjakan  haji  adalah  kewajiban  manusia  terhadap  Allah,  yaitu  (bagi)  orang  yang  sanggup  mengerjakan  perjalanan  ke  Baitullah” (Q.S. Ali-Imran: 97) (Depag RI, 1973: 63).
Tujuan  penyelenggaraan  ibadah  haji  sebagaimana  yang  tertuang  dalam  Undang-Undang  No.  17  Tahun  1999  tentang  Penyelenggaraan  Ibadah  Haji  menyatakan  bahwa  Penyelenggaraan  Haji  bertujuan  untuk  memberikan  pembinaan,  pelayanan,  dan  perlindungan  yang  sebaikbaiknya  melalui  sistem  dan  manajemen  penyelenggaraan  yang  baik  agar   pelaksanaan  ibadah  haji  dapat  berjalan  dengan  aman,  tertib,  lancar,  dan  nyaman  sesuai  dengan  tuntutan  agama  serta  jama’ah  haji  dapat  melaksanakan ibadah haji secara mandiri sehingga diperoleh haji mabrur  (Depag RI, 2006: 1).
Penelitian  tentang  haji  yang  selama  ini  dilakukan  Puslitbang  Kehidupan  Keagamaan  adalah dalam rangka mengungkap nuktah-nuktah  masalah  yang  selalu  mendera  penyelenggaraan  ibadah  haji  di  Indonesia.
Sudah  mafhum,  kendati  merupakan  kegiatan  rutin  setiap  tahun,  penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia tidak pernah sepi dari masalah  seperti  jauhnya  pemondokan  jama’ah  dari  Masjidil  al -Haram,  daya  tampung dan fasilitas pemondokan yang tidak memadai, transportasi antar  jemput  jama’ah  yang  kacau,  adanya  pungutan  yang  tidak  bertanggung  jawab,  distribusi  katering  yang  kacau,  penelantaran  calon  jama’ah  haji  oleh KBIH atau penyelenggara haji khusus dan lain sebagainya (Syaukani,  2009: ix).
Sejarah panjang masyarakat muslim Indonesia dalam menunaikan  ibadah  haji  telah  memberikan  makna  sangat  berarti  ba gi  kehidupan  kenegaraan  secara  keseluruhan.  Dalam  hal  penyelenggaraan  perjalanan  haji  sendiri,  letak  geografis  Indonesia  relatif  jauh  dari  Saudi  Arabia  dan  perbedaan  budaya  yang  mencolok  telah  menjadikan  perjalanan  haji  sebagai aktivitas penuh tantangan.
Undang-Undang  Nomor 17 Tahun 1999  tentang Penyelenggaraan  Ibadah  Haji,  mengamanatkan  Pemerintah  agar  melibatkan  peran  serta   masyarakat  secara  luas  dalam  hal  pelayanan  dan  pengorganisasian  serta  pengawasan  penyelenggaraan  ibadah  haji.  Salah  satu  bentuk  partisipasi  masyarakat  dalam  penyelenggaraan  haji  adalah  melalui  Kelompok  Bimbingan  Ibadah  Haji  (KBIH)  ataupun  melalui  penyelenggara  ibadah  haji khusus (Aziz, 2007: 1).
Pelayanan  merupakan  suatu  sikap  atau  cara  dalam  melayani  pelanggan supaya pelanggan mendapatkan kepuasan diantaranya meliputi  kecepatan,  ketepatan,  keramahan,  dan  kenyamanan  (Tjiptono,  2001:  96).
Pelayanan  ibadah  haji  meliputi  pendaftaran,  pemeliharaan  kesehatan,  transportasi,  akomodasi,  penginapan,  konsumsi,  perlindungan,  keimigrasian,  dan  lain-lain.  Arti  pelayanan  disini  juga  mencakup  pembimbingan ibadah haji (Aziz, 2007: 22).
Upaya  peningkatan  kualitas  pelayanan  dilakukan  melalui  penyempurnaan  terus  menerus  pada  organisasi  dan  sistem  penyelenggaraan  diselaraskan  dengan  tuntutan  kemajuan  teknologi  dan  tingkat  pendidikan  masyarakat  serta  disinergikan  dengan  manajemen  modern  dengan  menempatkan  kepuasan  customer  sebagai  tujuan  pelayanan  haji.  Kualitas  pelayanan  yang  diharapkan  adalah  pelayanan  mudah,  nyaman,  pasti,  berkeadilan,  serta  dapat  memenuhi  tingkat  kepuasan jama’ah secara proporsional (Aziz, 2007: 24).
Suatu  organisasi  pada  dasarnya  memiliki  daya  masing-masing  untuk menciptakan kepuasan yang dirasakan oleh jama’ah melebihi harga  yang dibayarkan. Pada hakikatnya tujuan bisnis adalah untuk menciptakan   dan  mempertahankan  para  pelanggan.  Dalam  pendekatan  Total  Quality  Management  (TQM),  kualitas  ditentukan  oleh  para  pelanggan.  Oleh  karena  itu,  hanya  dengan  memahami  proses  dan  pelanggan  maka  organisasi  dapat  menyadari  dan  menghargai  makna  kualitas  (Tjiptono,  1995:  101).  Kualitas  memiliki  hubungan  yang  erat  dengan  kepuasan  pelanggan. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk  menjalin  ikatan  hubungan  yang  kuat  dengan  perusahaan.  Dalam  jangka  panjang  ikatan  seperti  ini  memungkinkan  perusahaan  untuk  memahami  dengan  seksama  harapan  pelanggan  serta  kebutuhan  mereka  (Tjiptono,  2000: 54).
Kepuasan  pelanggan  bagi  perusahaan  merupakan  sesuatu  yang  harus  diupayakan  terus  menerus,  karena  hal  tersebut  merupakan  kunci  sukses  jangka  panjang  perusahaan.  Jika  tingkat  kepuasan  pelanggan  semakin  tinggi,  maka  akan  memberikan  manfaat  diantaranya  adalah  memberikan  dasar  yang  baik  bagi  pembelian  ulang,  menciptakan  kesetiaan, dan terciptanya loyalitas pelanggan (Usmara, 2003: 108).
Dalam  perspektif  Total  Quality  Management  (TQM),  kualitas  dipandang  secara  lebih  luas  dimana  tidak  hanya  aspek  hasil  saja  yang  ditekankan,  melainkan  juga  proses,  lingkungan,  dan  manusia  (Tjiptono,  2000:  51).  TQM  dapat  didefinisikan  dalam  berbagai  versi,  namun  pada  dasarnya  manajemen  kualitas  berfokus  pada  perbaikan  terus  menerus  untuk  memenuhi  kepuasan  pelanggan.  Dengan  demikian  TQM berorientasi  pada  proses  yang  mengintegrasikan  semua  sumber  daya   manusia,  pemasok-pemasok  (suppliers),  dan  para  pelanggan  (customers)  di  lingkungan  perusahaan  (corperate  environment)  (Vincent,  2005:  7).
Apabila  diaplikasikan  pada  ranah  perusahaan,  maka  manajemen  kualitas  adalah usaha terus  menerus yang berfokus pada perbaikan yang dilakukan  oleh para pengelola (pemimpin) perusahaan sebagai sumber daya manusia,  bekerja  sama  dengan  pihak-pihak  terkait  yang  mendukung,  dan  para  pelanggan  (jama’ah)  yang  tujuannya  untuk  memberikan  kepuasan  pada  semua pihak pengguna jasa tersebut.  Oleh karena itu, kepuasan pelanggan  merupakan  prioritas  paling  utama  dalam  organisasi  TQM.  Kepuasan  berimplikasi  pada  perbaikan  terus  menerus  sehingga  kualitas  harus  diperbaharui setiap saat agar pelanggan tetap puas dan loyal.
Kaitannya  dengan  penelitian  ini,  penulis  mengambil  salah  satu  obyek penelitian yaitu PT. Fatimah Zahra Semarang. Hal ini sesuai dengan  Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah  Haji  (Depag RI, 2006: 104), lebih tepatnya BAB  XII Pasal   33 mengenai  Penyelenggaraan  Ibadah  Haji  Khusus  yang  berbunyi  “penyelenggaraan  ibadah  haji  khusus  dilaksanakan  untuk  jama’ah  haji  yang  memerlukan  pelayanan  khusus  dibidang  bimbingan  ibadah,  transportasi,  akomodasi,  konsumsi, dan pelayanan kesehatan”.  Berdasarkan izin dari Kementerian  Agama Nomor D 517 untuk Umrah dan D 593  untuk Haji plus maka PT.
Fatimah  Zahra  Semarang  merupakan  penyelenggara  resmi  ibadah  umrah  dan  haji  plus.  Penulis  menjadikan  PT.  Fatimah  Zahra  Semarang  sebagai  obyek penelitian karena perusahaan tersebut menerapkan manajemen yang   berorientasi  pada  peningkatan  mutu  pelayanan.  Salah  satu  keunikan  dari  PT. Fatimah Zahra ini adalah tidak membuka cabang padahal dari tahun ke  tahun  jumlah  calon  jam’ah  haji  semakin  meningkat,  menuntut  adanya  pelayanan  yang  lebih  responsif  dengan  memaksimalkan  berbagai  media  informasi  yang  ada.  PT.  Fatimah  Zahra  Semarang  menawarkan  berbagai  program  kepada  para  calon  jama’ah  haji  yang  lengkap  dengan  berbagai  fasilitasnya.  Oleh  karena  itu  PT.  Fatimah  Zahra  Semarang  ini  banyak  mendapatkan  prestasi-prestasi  dari  berbagai  instansi.  Diantara  prestasiprestasi  yang  diperoleh  PT.  Fatimah  Zahra  yaitu  dari  muassasahmuassasah  yang  ada  di  Arab  Saudi  pada  Tahun  2006  -  2011,  Garuda  Indonesia pada Tahun 2008 - 2011, dan Rekor Muri Indonesia pada Tahun  2001.
Berdasarkan  uraian  tersebut,  maka  mendorong  peneliti  untuk  mengangkat  tema  “Aplikasi  Total  Quality  Management  (TQM)  dalam  Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Jama’ah Haji  (Studi Kasus  di PT.
Fatimah Zahra Semarang Tahun 2010 - 2011)”.
B.  Perumusan Masalah Berdasarkan  latar  belakang  tersebut,  maka  dapat  diambil  pokok  permasalahan  untuk  dikaji  lebih  lanjut.  Adapun  permasalahan  dalam  penelitian ini adalah:  1.  Bagaimana pelayanan jama’ah haji di PT. Fatimah Zahra Semarang?   2.  Bagaimana  aplikasi  Total  Quality  Management  (TQM)  dalam  meningkatkan  mutu  pelayanan  jama’ah  haji  di  PT.  Fatimah  Zahra  Semarang? 3.  Bagaimana  faktor  pendukung  dan  penghambat  aplikasi  Total  Quality  Management (TQM) dalam meningkatkan mutu pelayanan jama’ah haji  di PT. Fatimah Zahra Semarang? C.  Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.  Tujuan Penelitian Dengan  mengungkapkan  uraian  di  atas,  penulis  mempunyai  tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu: a.  Mengetahui  bentuk  pelayanan  yang  diberikan  PT.  Fatimah  Zahra  kepada jama’ah haji.
b.  Memperoleh  gambaran  yang  jelas  mengenai  aplikasi  Total  Quality  Management  (TQM)  dalam meningkatkan mutu pelayanan jama’ah  haji di PT. Fatimah Zahra Semarang.
c.  Memperoleh  gambaran  mengenai  faktor-faktor  yang  dapat  mendukung  dan  menghambat  aplikasi  Total  Quality  Management  (TQM)  dalam  meningkatkan  mutu  pelayanan  jama’ah  haji  di  PT.
Fatimah  Zahra  Semarang  dalam  rangka  peningkatan  mutu  pelayanan.
 2.  Manfaat Penelitian Diantara manfaat atau kegunaan yang bisa diperoleh yaitu: a.  Secara  teoritis  penelitian  ini  diharapkan  bisa  menjadi  acuan  Total  Quality Managemenet  (TQM)  dalam meningkatkan mutu pelayanan  dan  menambah  khazanah  ilmu pengetahuan  mengenai Total Quality  Management (TQM) dalam meningkatkan mutu pelayanan.
b.  Secara  praktis  penelitian  ini  bisa  menjadi  bahan  pertimbangan  dan  masukan  bagi  PT.  Fatimah  Zahra  Semarang  dalam  memberikan  pelayanan  yang  berkualitas  bagi  jama’ah  haji  dan  bisa  menjadi  pertimbangan  bagi  organisasi-organisasi  lain  dalam  meningkatkan  mutu pelayanan.
D.  Tinjauan Pustaka Penulis  menyadari  bahwasannya  penelitian  manajemen  bukanlah  hal yang baru, banyak tulisan yang membahas mengenai manajemen baik  secara  detail  maupun  secara  umum.  Ditinjau  dari  judul  skripsi  yang  penulis  teliti,  maka  di  bawah  ini  terdapat  beberapa  kajian  yang  telah  dilakukan oleh peneliti lain yang dianggap relevan dengan judul penelitian  di atas.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi