BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dunia
penyiaran, dalam hal ini radio siaran, berkembang pesat seiring dengan tingkat
peradaban manusia dan kemajuan teknologi komunikasi. Radio siaran sebagai
penyalur informasi dan pembentuk pendapat umum, perannya sangat strategis. Di
era global, terlebih
sejak Indonesia memasuki era informasi dengan
kebebasan mengakses dan
memperoleh informasi yang semakin
terbuka, dunia penyiaran
mempunyai potensi besar
mempengaruhi masyarakat luas dan menjadi medium informasi tercepat,
interaktif langsung dengan masyarakat. (Prayudha, 2005: v) Banyak keunggulan
dari media radio, diantaranya: 1. Cepat dan langsung, yaitu sarana tercepat lebih cepat dari koran
ataupun TV, dalam menyampaikan
informasi kepada publik
tanpa melalui proses yang rumit dan butuh waktu seperti
siaran TV atau sajian media cetak.
2. Akrab, artinya radio adalah
alat yang akrab dengan pemiliknya.
3. Dekat, yaitu suara penyiar
hadir di rumah atau di dekat pendengar.
4. Hangat, karena paduan
kata-kata, musik dan efek suara dalam siaran radio, mampu mempengaruhi emosi
pendengar 5. Sederhana artinya tidak
rumit, tidak banyak pernik
baik bagi pengelola maupun pendengar 6. Tanpa batas, siaran
radio menembus batas-batas
geografis, demografis, SARA dan
kelas sosial.
7. Fleksibel, karena siaran radio
bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau tanpa mengganggu aktivitas lain
8. Murah jika dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau membeli pesawat
Televisi. (Asep, 2004: 24-25) Pesawat
radio yang kecil
dan harganya murah, ternyata
dapat memberikan hiburan, penerangan
dan pendidikan. Sedangkan untuk menikmatinya, seseorang menggunakan
indera telinga. Ia dapat melakukannya sambil
duduk-duduk, sambil minum,
sambil makan, sambil
tiduran, dan sambil bekerja.
Tidak heran jika hingga
akhir ini pesawat
radio masih dinikmati orang, dari
kota besar hingga desa terpencil. (Kusnawan, 2004: 51) Media massa dalam hal
ini radio, dalam setiap acara-acaranya banyak menyampaikan topik-topik
yang bersifat informatif,
edukatif, dan hiburan, serta informasi
tentang berbagai macam
ilmu pengetahuan. Banyak
program acara di radio yang temannya memberikan berbagai
macam bentuk pengetahuan yang
sangat bermanfaat bagi
masyarakat. Pendidikan dapat diperoleh tidak
hanya melalui pendidikan
secara formal saja, misalkan
di sekolah-sekolah, namun pendidikan
dapat diperoleh masyarakat
melalui sarana lain dalam hal
ini radio. Pendidikan
yang diperoleh seseorang
dari pengalaman sehari-hari baik
secara sadar maupun tidak
sadar disebut pendidikan
informal, termasuk radio mendidik masyarakat secara informal.
Dengan
menjamurnya media massa
elektronik baik yang
berskala nasional maupun lokal, khususnya di Kota Surakarta merupakan
kebanggaan tersendiri bagi umat
Islam. Salah satunya
adalah keberadaan radio HIZ FM Surakarta yang mengusung
motto sebagai media
dakwah dan informasi.
Dengan tumbuhnya
radio HIZ FM
tersebut diharapkan dapat
menjalankan aktivitas
dakwahnya dalam memberdayakan
umat Islam di Surakarta. Radio HIZ
FM merupakan hasil
kreatifitas dan semangat para
aktivis dakwah di Surakarta.
Seiring dengan perkembangan
waktu radio ini
mengalami kemajuan yang pesat. Radio HIZ FM Surakarta beralamat di Jl.
Dr. Radjiman Tegalsari No 28 Bumi Lawiyan Surakarta. Radio HIZ FM mengudara
setiap harinya 24 (dua
puluh empat) jam. Radio ini memberikan
berbagai macam informasi agama,
sosial, ekonomi dan hiburan yang Islami.
Sedangkan yang menarik untuk diteliti dari radio HIZ FM
ini adalah program acaranya yang
selalu menampilkan acara-acara
yang Islami dan berpihak
kepada kaidah-kaidah Islam. Berbagai
acara dengan tema
yang aktual dibicarakan baik
di media massa
lokal maupun internasional seperti syi’ar dan
syair, titian ilmu
dan lain sebagainya, yang
informasinya berbau religius dan
membuka cakrawala umat Islam.
Sebuah radio juga
tidak bisa terlepas
dari ciri khas
yang mewakili karakter sebuah
radio, seperti radio anak
muda, radio dengan
segmen anak muda. Radio dewasa,
radio berita, radio religi, radio dangdut, radio bernuansa kedaerahan.
(Fatmasari, 2007: 10) Radio HIZ FM
Surakarta yang menjadi obyek
penelitian skripsi ini termasuk
dalam kategori radio
religi. Karena program
acaranya syarat akan nilai-nilai Islam. Mulai dari dialog
Islam, lagu-lagu Islami, nasyid atau je nis acara apapun temanya tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Bukan hanya program
acara dan lagu,
konten iklan juga
tidak bo leh bertentangan dengan
nilai-nilai Islam.
Sesuai cirinya “radio Islami”,
gaya siaran di radio HIZ FM Surakarta tentu
saja harus Islami, misalnya
memulai dan menutup
acara dengan do’a, menyapa
pendengar dengan
Assalamu’alaikum, bicara sopan
dengan berbahasa Indonesia yang
baik dan benar
merupakan ciri program
siaran di radio ini.
Radius siar dari radio HIZ FM
sebagai berikut: Selatan : Wonogiri Utara : Purwodadi, Ambarawa Timur :
Karanganyar Barat : Boyolali Radio HIZ FM yang dahulu bernama radio Hizbullah,
tidaklah mudah untuk melakukan penyiaran
yang bisa diterima oleh masyarakat. Masyarakat awam sudah
berasumsi bahwa radio
HIZ ini adalah radio
khusus untuk anggota laskar
Hizbullah. Namun, tidaklah demikian kenyatannnya, radio HIZ FM adalah
radio agama dengan
sasaran dakwahnya adalah
masyarakat luas/umum.
B. Rumusan Masalah Melihat dari persoalan tersebut penelitian
ini hanya memfokuskan pada kajian tentang: 1. Bagaimana
program siar dakwah di radio HIZ FM Surakarta? 2. Apa saja faktor
penghambat dan pendorong
program siar dakwah
radio HIZ FM Surakarta? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Dari fokus
penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui
program siar dakwah radio HIZ FM Surakarta 2. Untuk mengetahui
faktor penghambat dan
pendorong program siar
radio HIZ FM Surakarta Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
Teoritis Manfaat secara teoritis
dari penelitian ini
diharapkan dapat menambah
khazanah keilmuan dakwah dan ilmu komunikasi.
2. Praktis Secara praktis penelitian
ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat secara umum
yaitu dapat mendorong
umat untuk lebih
bisa melakukan dakwah bil
lisan melalui program-program siaran di
media elektronik dalam rangka
dakwah. Membuat menjadi sadar bahwa peran radio bukan hanya sebagai
penghibur (lagu) dan
juga menjadikan umat
menjadi bisa memilah informasi
mana yang bermanfaat.
D. Telaah Pustaka Ditinjau dari
judul skripsi yang
penulis teliti maka
di bawah ini terdapat
beberapa kajian yang telah
diteliti oleh peneliti lain
yang relevan dengan judul yang
penulis teliti.
Pertama, penulis pengambil skripsi
dari Asih Susanti yaitu tentang “Studi Program
Dakwah Radio Kharisma (91.45) FM
Boyolali”. Skripsi ini menjelaskan efektivitas
sebuah program siar
dakwah di radio
ini kerena di dukung beberapa apek di dalamnya seperti
muatan materi dakwahnya, obyek dakwah
serta subyek dakwah. Semua
ini didukung adanya
keserasian dan keseimbangan serta
kreatifitasnya dalam program
dakwah tersebut.
Kesimpulan dari
skripsi ini adalah masih
efektifnya program siar dakwah terhadap masyarakat Boyolali dan
sekitarnya dalam hal perubahan kehidupan beragama Islam, baik dalam bidang
Aqidah, Syariah dan Akhlakul kharimah.
Sebagaimana ciri keunggulan radio
sebagai media dakwah yaitu efektifitasnya tinggi, dapat menembus
batas – batas geografis
suatu wilayah serta memperpendek waktu berkomunikasi (Asih,
1990: 65) Kedua, skripsi yang
berjudul “Dakwah Islam
Melalui Media Radio (Analisis Terhadap
Program Siaran Dakwah
Islam di Radio CBS 95.9 FM Slawi)” yang
disusun oleh Kurniati (2006).
Tehnik analisis yang
dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah tehnik analisis induksi.
Adapun hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa CBS 95.9 FM sebenarnya
merupakan stasiun radio yang beroreantasi profit tetapi melakukan kegiatan
dakwah juga melalui siarannya. Dalam melakukan peran dakwah tersebut radio Cbs
95.9 FM Slawi mengemasnya dengan
berbagai cara. Dari
segi penggarapan kreatifitas program siaran dakwahnya dikelompokkan
dalam insert program,
spesial program, dan regular
program. Sedangkan dalam
bentuk format program siaran dakwah Islam dapat digolongkan
dalam format monologis,
format dialogis, format musik dan format uraian yang diselingi musik.
Ketiga, penelitian lain
yang penulis anggap
ada kaitannya dengan penelitian ini
adalah penelitian yang
dilakukan oleh Anwar Banani yang berjudul “Studi
Tentang Program Siaran Sentuhan Qolbu Televisi Transformasi Indonesia
(Trans TV)”. Jenis penelitiannya
adalah kualitatif, sedangkan aspek
yang diteliti adalah
materi yang disampaikan
dalam siaran sentuhan Qolbu.
(Banani, 2003).
Hasil dari penelitiannya adalah
program mingguan Trans TV. Adapun format
acara sentuhan qolbu
berbentuk monologis, dialogis
dan liputan perjalanan. Dari
ketiga format acara
sentuhan qolbu sebagian berbentuk dialogis, hal ini menjadikan format
acara sentuhan qolbu cukup baik, sehingga tidak
hanya da’i atau
nara sumber sendiri
yang memberikan materinya, melainkan mad’u
atau pemirsa dapat
menyumbangkan materi atau memberikan pertanyaan
serta umpan balik
pada da’i atau
nara sumber tersebut.
Semua skripsi
diatas jelas berbeda
dengan skripsi yang
akan peneliti buat, perbedaannya
terletak pada objek/
lokasi penelitian. Skripsi pertama meneliti di radio Kharisma (91.45) FM
Boyolali, dengan memakai studi kritis sebagai pendekatannya. Skripsi kedua
lokasi penelitiannya di radio CBS 95.
FM
Slawi. Skripsi ketiga
meneliti program siaran di
Trans TV. Sedangkan lokasi penelitian
yang akan peneliti lakukan adalah
di radio HIZ FM
Surakarta.
Selain perbedaan
ada juga persamaannya
dengan skripsi yang akan peneliti buat, yaitu sama-sama
menggunakan media elektronik sebagai media dakwah, juga yang menjadi fokus
penelitiannya adalah program siar..
E. Metode Penelitian a. Jenis
Penelitian, Pendekatan dan Spesifikasi Penelitian Penelitian dalam skripsi
ini merupakan jenis
penelitian kualitatif, yaitu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis
atau lisan dari
orang – oarang dan perilaku
yang dapat diamati. (Moloeng,
2002 : 3).
Adapun spesifikasi penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif.
Isac dan Michael sebagaimana dikutip Jalaluddin Rahmat,
mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk melukiskan secara
sistematis, fakta atau karakteristik, populasi bidang tertentu secara faktual
dan cermat.
(Rahmat. 2005
: 22). Penelitian
deskriptif hanyalah penelitian
yang memaparkan situasi atau
peristiwa dan tidak
berupaya mencari atau menjelaskan hubungan,
tidak pula untuk
menguji hipotesis ataupun membuat prediksi.
Penelitian deskriptif bertujuan
untuk menggambarkan secara sistematis
dan akurat mengenai
fakta dan karakteristik
tentang populasi atau bidang tertentu.
Secara umum langkah penelitian deskriptif
adalah : 1. Mengidentifikasi masalah 2. Mendefinisikan masalah secara spesifik 3.
Merumuskan rancangan dan desain pendekatan 4. Mengumpulkan dan menganalisis
data 5. Menyusun laporan penelitian Dengan metode inilah
penulis akan memecahkan masalah
yang diteliti dengan
memaparkan secara detail obyek
yang diteliti, bagaimana program siar
dakwah radio HIZ FM
Surakarta berdasarkan fakta-fakta
aktual pada saat
sekarang, dalam rangka mengembangkan
dakwah dan menegakkan ajaran
Islam.
b. Definisi Operasional dan
Konseptual Untuk menghindari terjadinya
salah penafsiran dan
memperoleh hasil penelitian yang terfokus, maka penulis tegaskan makna
dan batasan dari masing-masing istilah
yang terdapat di
dalam judul penelitian
ini, yakni: 1. Dakwah Islam Secara
konseptual, dakwah Islam
berarti suatu proses
atau upaya mengubah suatu
situasi kepada situasi
lain yang lebih
baik sesuai ajaran Islam (Wardi Bachtiar, 1997: 31). Usaha perubahan
dari kekafiran kepada keimanan,
dari kesesatan dan
kemaksiatan kepada petunjuk dan
ketaatan, menjadi baik
akhlak dan adabnya
yang sudah tentu perubahan
ini menuju arah
yang baik sesuai
ajaran Islam dan lebih diridhoi
Allah. Secara operasional
dakwah Islam diartikan sebagai usaha
penyampaian dan penyebarluasan ajaran-ajaran
atau nilai-nilai keislaman kepada masyarakat luas.
2. Radio Secara konseptual
radio merupakan suatu alat
siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui udara. (Depdikbud, 1995:
808).
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi