Rabu, 20 Agustus 2014

Skripsi Dakwah:STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN AL-MUBAROK DALAM UPAYA PEMBINAAAN KEAGAMAAN MASYARAKAT SAYUNG DEMAK


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Indonesia dapat dikatakan hampir lebih dari dua pertiganya bermukim dan mendapatkan nafkah di pedesaannya. Lebih dari itu bahwa desa di Indonesia merupakan titik sentral kehidupan rakyat dan negara (Marbuan, 1977 : 29).
Pondok Pesantren Al-Mubarok Demak adalah salah satu sosok pesantren salafyang berada di tengah-tengah masyarakat modern.
Keberadaan pesantren ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa.
Pesantren pada hakekatnya adalah sebuah “kawah candradimuka” untuk mencetak kader-kader bangsa yang berbudi luhur dan bermoral, serta senantiasa taat pada perintah Allah swt, sehingga para santri diharapkan akan senantiasa mempertimbangkan baik buruknya satu perbuatan yang akan dilakukan. Sebuah pesantren pada dasarnya adalah sebuah asrama pendidikan Islam tradisional dimana para siswanya tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan seorang (atau lebih) guru yang lebih dikenal dengan sebutan kyai.
Pondok, masjid, santri, pengajaran kitab-kitab Islam klasik dan kyai merupakan lima elemen dasar dari tradisi pesantren (Dhofir, 1982: 44).

Dalam realitas hubungan sosial, pesantren senantiasa menjadi kekuatan yang amat penting yaitu sebagai pilar sosial yang berbasis nilai keagamaan, Nilai keagamaan ini menjadi basis kedekatan pesantren dengan  masyarakat. Hubungan kedekatan pesantren dan masyarakat dibangun melalui kerekatan psikologis dan ideologis.
Sistem pendidikan pesantren didasari, digerakkan dan diarahkan oleh nilai-nilai kehidupan yang bersumber pada ajaran dasar Islam. Pesantren memenuhi kriteria yang disebut dalam konsep pembangunan, yaitu membangun kemandirian, mentalitas, kelestarian, kelembagaan dan etika.
Pesantren seperti sebuah “ruang bebas pendidikan” yang mempunyai karakter nilai, yaitu nilai keagamaan, sedangkan batasan norma yang dimiliki yaitu norma masyarakat serta berciri mandiri yaitu tanpa uluran tangan lembaga luar (Rofiq, 2005:3).
Pesantren terdiri dari pengasuh (kyai) santri (murid) dan pengurus (santri yang ikut membantu kyai dalam mengajar atau biasa dikatakan badal).
Biasanya ketiga unsur tersebut erat sekali hubunganya, sehingga akan memperlancar aktifitas yang ada di pesantren itu, akibatnya seorang santri akan dapat belajar agama dengan baik dan teratur sesuai dengan aturanaturan yang ada. Juga para pengurus disamping ikut belajar dan memperlancar ilmunya juga ikut membantu mengajar sebagai manifestasi dari bagian ilmu yang ia terima dari seorang kyai.
Pondok pesantren sebagai sebuah lembaga dakwah juga membutuhkan strategi dakwah yang jitu untuk mencapai sebuah tujuan dakwah. Adapun tujuan pesantren secara umum yaitu membina warga negara agar lebih memiliki kepribadian muslim sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam, menanamkan rasa keagamaan tersebut pada semua segi kehidupannya  serta menjadikannya sebagai orang yang berguna untuk agama, masyarakat dan negara (Mujamil, 2002: 6). Pesantren pada umumnya sering juga disebut dengan pendidikan Islam tradisional di mana seluruh santrinya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan seorang kyai (Haedari, 2004: 31) Melihat fenomena pesantren tentang pengajaran dan aktifitas yang ada maka dapat disimpulkan ada persesuaian dengan kaidah-kaidah Islam seperti firman Allah swt : Tolong menolonglah kamu dalam hal kebaikan dan ketaqwaan dan janganlah kamu sekalian tolong menolong dalam urusan kejelekan dan kemungkaran´ (QS. Al-Maidah : 2) Masyarakat Sayung dan sekitarnya sebagian besar beragama Islam.
Sedang mata pencaharian masyarakatnya 90% bergelut sebagai petani, nelayan, maupun pedagang. Pada sisi lain pola kebersamaan, kesetiakawanan, kegotongroyongan, dan tolong-menolong di antara sesama warga masyarakat betul-betul dijunjung tinggi bahkan dalam hal keagamaan sekalipun, meskipun demikian pada kenyataannya masih ada dari oknumoknum masyarakat Sayung Demak yang melakukan perbuatan-perbuatan maksiat seperti judi, minum minuman keras dan lain-lain, juga masih minimnya pengamalan keagamaan pada masyarakat sayung bahkan seringkali mereka lalai dalam melaksanakan kewajibannya sebagai muslim dikarenakan kesibukan mereka dalam mencari nafkah serta masih minimnya da¶idan da¶iyah. Pembinaan pada masyarakat Sayung Demak yang  dilakukan oleh pondok pesantren Al-Mubarok merupakan sebuah keniscayaan yang benar-benar harus dilakukan. Hasil itu dilakukan guna memenuhi tujuan pesantren dan sekaligus tanggung jawab dan kewajiban dakwah Pondok pesantren Al-Mubarok sebagai sebuah lembaga dakwah yang ada di Sayung Demak mencoba memberikan pembinaan keagamaan pada masyarakat sekitarnya dan tentu untuk mencapai tujuan tersebut merupakan pondok pesantren yang khas dan penting untuk diteliti.
Dari uraian di atas penulis tertarik lebih jauh untuk meneliti strategi dakwah apa yang dipakai oleh pondok pesantren Al-Mubarok Sayung Demak dalam upaya pembinaan keagamaan pada masyarakat Sayung Demak dengan judul “STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN AL-MUBAROK DALAM UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN MASAYARAKAT SAYUNG DEMAK” 1.2. Perumusan Masalah Rumusan  masalah  dalam  penulisan  ini  adalah  berdasarkan  latar belakang masalah, maka ada permasalahan yang ingin ditekankan dalam penelitian ini, yaitu: a. Bagaimana strategi dakwah  Pondok Pesantren Al-Mubarok dalam upaya pembinaan keagamaan masyarakat Sayung Demak? b. Bagaimana bentuk pembinaan yang dilakukan pondok pesantren AlMubarok terhadap masyarakat Sayung Demak?  1.3. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian a) Tujuan Penelitian 1. Mengetahui bagaimana Strategi Pondok Pesantren Al-Mubarok dalam upaya pembinaan keagamaan Masyarakat Sayung Demak.
2. Mengetahui bentuk pembinaan yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Mubarok terhadap masyarakat Sayung Demak.
b) Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi suri tauladan dimasa depan dan mendapatkan wawasan seputar Strategi Dakwah Pondok Pesantren Al-Mubarok dalam Upaya Pembinaan Keagamaan masyarakat Sayung Demak.
2. Manfaat Praktis Sebagai pedoman alternatif dan nantinya berguna bagi Pondok Pesantren Al-Mubarok dalam Upaya Pembinaan Keagamaan Masyarakat Sayung Demak.
 1.4. Tinjauan Pustaka Untuk menghindari kesamaan penulisan maka penulis menentukan beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan rencana penelitian penulis.
Pertama skripsi yang berjudul ´ Strategi Dakwah Muslimat Nahdlatul Ulama¶dalam Memberdaykan Perempuan di Kabupaten Tegal Tahun 2005-2008“ Ditulis oleh Mifrohatun (2008).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan dakwah Muslimat Nahdlatul Ulama’ dalam memberdayakan perempuan di Kabupaten Tegal adalah untuk membangun kemandirian dan keberanian dalam melahirkan aksi-aksi strategi bagi pemberdayaan perempuan, terutama dalam melawan berbagai bentuk diskriminasi yang belakangan ini masih terus mencuat.
Kedua, skripsi yang berjudul ”Strategi dan Metode Dakwah Yusuf Mansyur di Media Televisi di tulis oleh Bagas Pratiwi (2008)´. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, dimana dalam kesimpulanya manunjukkan bahwa strtegi dakwah ustad yusuf mansyur di media televisi adalah dakwah dengan cara halaqoh atau kelembagaan, yang ia kembangkan melalui lembaga dakwah wisata hati dan Pondok Pesantren Daarul Qur’an.
Sedangkan metode dakwah yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, debat (mujadalah)dan cerita yang dikemas dalam sinetron dalam televisi.
 Ketigaskripsi yang berjudul ”Perang Badar Sebagai Metode dan Strategi Dakwah Nabi Muhammad”, ditulis oleh Arsam (2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menjelaskan tentang metode dan strategi dakwah rosulullah SAW perlu di teliti untuk menambah khasanah keilmuan dakwah di masa kini maupun di masa mendatang.
Keempatskripsi yang berjudul ”Telaah Pemikiran Ahmad Hasan Tentang Problema Sosial Keagamaan dalam Buku Islam dan Kebangsaan (Ditinjau dari Pesan Dakwah)´ditulis oleh Dewi Noviana (2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran dakwah Ahmad Hasan tentang problem sosial keagamaan yang meliputi persoalan 1. kemerdekaan beragama dalam menegakkan rukun Islam 2. makna kebangsaan 3. ajaran islam sebagai dasar kehidupan.
Kelimaskripsi yang berjudul ”Strategi Dakwah Masyumi Tahun 1945-1960(Studi Tentang Dakwah Melalui Media Organisasi Politik)”, ditulis oleh Istiqomah (2000). Dimana dalam skripsi tersebut menjelaskan tentang dakwah masyumi syarat dengan elemen keagamaan dan kebangsaan sekaligus nation state. Islam akan dijadikan sebagah dasar pembinaan kehidupan bernegara, melalui proses ijtihat untuk menerapkan prinsip-prinsip yang di kandungnya untuk memenuhi kebutukan zaman suatu negara.
Dari kelima kajian penelitian tersebut diatas, terdapat perbedaan dengan penelitan yang sedang penulis lakukan. Perbedaannya meliputi obyek penelitian, dalam skripsi ini akan di fokuskan pada pembahasan mengenai  Strategi Dakwah Pondok Pesantren Al-Mubarok dalam Upaya Pembinaan Masyarakat Al-Mubarok Sayung Demak).


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi