BABI PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang Tema sentral
dalam dakwah berkisar
pada tema bagaimana menegakkan
kebenaran dalam dunia
sosial. Suatu tema
yang benar-benar bersifat
manusiawi, karena binatang
tidak mengenal hal
seperti itu.
Kewajiban menegakkan
kebenaran dalam kehidupan
sosial hanya diberikan kepada
manusia yang memegang
misi di tangannya
untuk menjadi wakil Allah di
muka bumi. Kewajiban
ini berkaitan dengan
kemampuan manusia dalam
proses kreasi meneruskan
proses penciptaan alam
semesta. Manusia diberi semacam hak untuk turut menentukan hari
depannya dalam batas-batas yang sudah
tersurat dalam sunnatullah (Ahmad (ed.) 1983, 51) Menjadi wakil Allah tidak
terlepas dari apa yang disebut amar ma’ruf nahi munkardemi terlaksananya mandat Allah
menjadikan agama-Nya yang dibawa Muhammad
s.a.w. sebagai rahmatan
lil alamin. Suatu
tugas mulia, yang menjadikan umat Muhammad umat terbaik
yang muncul di muka bumi.
Sebagaimana Allah berfirman “Kalian merupakan
umat terbaik yang
dimunculkan bagi manusia, kalian
memerintah kepada yang
ma’ruf dan mencegah
dari yang munkar” (QS. Ali Imran,110).
Status umat
terbaik pada umat
Muhammad diberikan karena
amar ma’ruf nahi munkaryang
mereka laksanakan. Hal ini memiliki konsekuensi status
tersebut hilang jika
mereka tidak melaksanakan
amar ma’ruf nahi munkar.
Ruang lingkup
amar ma’ruf nahi
munkar sangatlah luas seluas kebaikan
yang diajarkan oleh
Islam itu sendiri.
Mulai dari hal
yang paling mendasar
berupa mengajak kepada
ketundukan terhadap Tuhan
yang tidak lain
adalah mengajak masuk
ke dalam agama
Islam itu sendiri
sampai mengajakmelaksanakan
kebaikan-kebaikan yang dikandung olehnya.
Ajakan-ajakan tersebut
dapat dilaksanakan melalui
berbagai macam media
yang tersedia. Pada
zaman yang telah
lampau, media yang
biasa digunakan adalah
mimbar-mimbar dan media
face-to-face secara person al.
Zaman semakin
berkembang searah dengan
perkembangan media. Media yang bisa
digunakan pun menjadi
bervariasi dan banyak
pilihan, seperti mimbar bermikrofon, koran, radio, dan televisi.
Perkembangan teknologi terus
melaju. Seiring dengan penemuan yang berangkat
dari imajinasi dan daya pikir.
Dipastikan inovasi dalam teknologi tak
akan pernah berhenti.
Perkembangan teknologi senantiasa
bergerak di tengah
laju zaman yang
dinamis. Begitu pula
teknologi komunikasi dan informasi
yang menemukan bentuk terbaru dengan beragam jenis. Jika dahulu menyampaikan pesan harus melalui kurir, lalu
surat pos, kini dalam sekejap bisa sampai
ke alamat tujuan
dengan email. Komunikasi
dan penyebaran informasi pun
bisa dilakukan dengan jenis media
lain yang kini kian marak dimiliki
hampir siapa pun (Sugiantoro 2010, 19).
Kehadiran teknologi
komunikasi memberikan kemudahan
kepada siapa yang
mampu menggunakan secara
optimal sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Pekerja dalam berbagai
macam bidang dapat
melakukan komunikasi denganmudah
kepada berbagai macam manusia di alam semesta pada
waktu yang tidak
terbatas. Seorang da’i
dapat melakukan aktifitasnya sebagai penyeru kebenaran dengan lebih efisien
dan efektif mengingat ruang lingkup
teknologi komunikasi kian meluas.
Secara prinsip, kegiatan yang
terjadi di dunia nyata bisa diterapkan di dunia maya dengan kelebihan dan
kekurangannya (Setiawan 2010, 5). Tidak terkecuali
pelaksanaan dakwah islamiyah.
Kemudahan yang diberikan teknologi
komunikasi merupakan peluang
bagi da’i dalam
melaksanakan amar ma’ruf
nahi munkar. Materi
dakwah yang dimiliki
oleh da’i dapat dengan
mudah disebarkan melalui dunia maya.
Di samping
kemudahan ini, yang
dibutuhkan oleh da’i
adalah khazanah keilmuan yang
memadai untuk diolah menjadi materi dakwah yang mencerahkan.
Demikian ini dibutuhkan
agar dalam melaksanakan
proses dakwah tidak terjadi
penjerumusan mad’u; Alih-alih da’i menunjukkan jalan yang lurus tapi justru mengarahkan kepada yang
batil.
Da’i harus
tahu apa yang
disajikan dakwah tentang
Allah, alam semesta,
dan kehidupan, serta
apa yang dihadirkan
dakwah untuk memberikan solusi, terhadap problema yang
dihadapi manusia, juga metode- metode yang
dihadirkannya untuk menjadikan
agar pemikiran dan
perilaku manusia tidak
salah dan tidak
melenceng (Malaikah 1997,
18). Berkaitan dengan
hal-hal yang memerlukan
ilmu dan keterampilan
khusus, memang kewajiban
berdakwah terpikul di
pundak orang-orang tertentu
(Aziz 2004, 78). Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah
s.a.w.: ِ “Sesungguhnya
ulama itu adalah pewaris nabi.” (Daud t.thn., 34) Allah s.w.t. berfirman: “Dan
Kamitidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang yang Kami
beri wahyu kepada
mereka; maka bertanyalah
kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. an-Nahl,43) Orang-orang tertentu
yang ideal menjadi
da’i adalah para
cendekia muslim yang telah
digembleng ilmu agama Islam, sehingga mengetahui seluk beluk
di dalamnya. Sudah
menjadi asumsi umum
penggemblengan ilmu agama
Islam terdapat secara
intens di kalangan
pondok pesantren. Secara mendalam,
santri pondok pesantren
memperlajari kajian-kajian agama didampingi
oleh ustadz yang
menjadi asisten dari
kiai yang mengasuh pesantren. Sudah terbukti lulusan-lulusan pesantren tidak diragukan
kualitas keilmuan agamanya.
Dengan demikian, santri
sangat sesuai melaksanakan dakwah
dalam rangka menyebarluaskan ajaran
yang ia dapatkan
di pondok pesantren.
Dengan
melihat kemudahan yang
disajikan oleh teknologi
dan idealitas santri sebagai
da’i, beberapa pondok pesantren menyediakan tempat di
dunia maya di
mana santri bisa
menuangkan karya-karya mereka.
Salah satunya adalah
Pondok Pesantren al -Anwar
di Karangmangu Sarang Rembang. Pondok Pesantren al-Anwar memiki sebuah
website dengan alamat www.ppalanwar.com yang
disediakan untuk menampung
karya-karya para santri
yang diharapkan dapat
mengembangkan karya tulis
santri demi kemajuan dakwah Islam.
Akan tetapi
dengan melihat keberlangsungan posting
di website tersebut, terlihat masih relatif lama interval
antara satu tulisan dengan tulisan selanjutnya. Interval
tersebut terkadang mencapai
satu bulan lebih .
Hal ini tidak sebanding dengan jumlah santri yang
mencapai ribuan.
Yang menjadi
pertanyaan di benak
penulis apakah gerangan
yang menyebabkan hal tersebut
terjadi, mengingat khazanah keilmuan yang sudah mencukupi untuk menjadi materi dakwah dan
media yang sudah tersedia dan juga mengingat
tidak sedikit santri
yang sudah memiliki
gelar sarjana yang notabene
memiliki kemampuan menulis yang baik.
Atas dasar
hal itu, maka
peneliti ingin mengadakan
penelitian guna menyusun
sekripsi dengan judul
“Keaktifan Pesantren Al-Anwar Karangmangu
Sarang Rembang dalam
Menulis di Website www.ppalanwar.com)”.
1.2. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah
dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: a.
Bagaimana keaktifan
Pesantren Al-Anwar dalam
menulis di website www.ppalanwar.com? b. Apa sajafaktor pendukungnya? c. Apa saja faktor penghambatnya? 1.3. Tujuan
dan Manfaat Penelitian Tujuan
penulis dalam melaksanakan
penelitian ini adalah
untuk mengetahui keaktifan
Pesantren Al -Anwar dalam menulis
di website serta mengetahui
faktor pendukung danfaktor penghambatnya.
Adapun manfaat penelitian ini
tercantum sebagai berikut: a. Manfaat
Praktis - Dengan mengetahui
tingkat keaktifan Pesantren
Al-Anwar dalam menulis di website, pondok pesantren dapat
menggunakannya sebagai acuan pertama
dalam mengembangkan dakwah bil
qalam melalui media internet.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi