Rabu, 20 Agustus 2014

Skripsi Dakwah:KEAKTIFAN PESANTREN AL-ANWAR KARANGMANGU SARANG REMBANG DALAM MENULIS DI WEBSITE WWW.PPALANWAR.COM


BABI PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang Tema  sentral  dalam  dakwah  berkisar  pada  tema  bagaimana  menegakkan  kebenaran  dalam  dunia  sosial.  Suatu  tema  yang  benar-benar  bersifat  manusiawi,  karena  binatang  tidak  mengenal  hal  seperti  itu.
Kewajiban  menegakkan  kebenaran  dalam  kehidupan  sosial  hanya  diberikan  kepada  manusia  yang  memegang  misi  di  tangannya  untuk  menjadi  wakil  Allah  di  muka  bumi.  Kewajiban  ini  berkaitan  dengan  kemampuan  manusia  dalam  proses  kreasi  meneruskan  proses  penciptaan  alam  semesta.  Manusia  diberi semacam hak untuk turut menentukan hari depannya dalam batas-batas  yang sudah tersurat dalam sunnatullah (Ahmad (ed.) 1983, 51) Menjadi wakil Allah tidak terlepas dari apa yang disebut amar ma’ruf  nahi munkardemi terlaksananya mandat Allah menjadikan agama-Nya yang  dibawa  Muhammad  s.a.w.  sebagai  rahmatan  lil  alamin.  Suatu  tugas  mulia,  yang menjadikan umat Muhammad umat terbaik yang muncul di muka bumi.
Sebagaimana Allah berfirman “Kalian  merupakan  umat  terbaik  yang  dimunculkan  bagi  manusia,  kalian  memerintah  kepada  yang  ma’ruf  dan  mencegah  dari  yang  munkar”  (QS. Ali Imran,110).
 Status umat  terbaik  pada  umat  Muhammad  diberikan  karena  amar  ma’ruf nahi munkaryang mereka laksanakan. Hal ini memiliki konsekuensi  status  tersebut  hilang  jika  mereka  tidak  melaksanakan  amar  ma’ruf  nahi  munkar.

Ruang  lingkup  amar  ma’ruf  nahi  munkar sangatlah  luas  seluas  kebaikan  yang  diajarkan  oleh  Islam  itu  sendiri.  Mulai  dari  hal  yang  paling  mendasar  berupa  mengajak  kepada  ketundukan  terhadap  Tuhan  yang  tidak  lain  adalah  mengajak  masuk  ke  dalam  agama  Islam  itu  sendiri  sampai  mengajakmelaksanakan kebaikan-kebaikan yang dikandung olehnya.
Ajakan-ajakan  tersebut  dapat  dilaksanakan  melalui  berbagai  macam  media  yang  tersedia.  Pada  zaman  yang  telah  lampau,  media  yang  biasa  digunakan  adalah  mimbar-mimbar  dan  media  face-to-face secara  person al.
Zaman  semakin  berkembang  searah  dengan  perkembangan  media.  Media  yang  bisa  digunakan  pun  menjadi  bervariasi  dan  banyak  pilihan,  seperti  mimbar bermikrofon, koran, radio, dan televisi.
Perkembangan teknologi terus melaju. Seiring dengan penemuan yang  berangkat dari  imajinasi dan daya pikir. Dipastikan  inovasi dalam teknologi  tak  akan  pernah  berhenti.  Perkembangan  teknologi  senantiasa  bergerak  di  tengah  laju  zaman  yang  dinamis.  Begitu  pula  teknologi  komunikasi  dan  informasi yang menemukan bentuk terbaru dengan beragam jenis. Jika dahulu  menyampaikan pesan harus melalui kurir, lalu surat pos, kini dalam sekejap  bisa  sampai  ke  alamat  tujuan  dengan  email.  Komunikasi  dan  penyebaran   informasi pun  bisa dilakukan dengan  jenis  media  lain  yang kini kian  marak  dimiliki hampir siapa pun  (Sugiantoro 2010, 19).
Kehadiran  teknologi  komunikasi  memberikan  kemudahan  kepada  siapa  yang  mampu  menggunakan  secara  optimal sesuai  dengan  kebutuhan  masing-masing.  Pekerja  dalam  berbagai  macam  bidang  dapat  melakukan  komunikasi denganmudah kepada berbagai macam manusia di alam semesta  pada  waktu  yang  tidak  terbatas.  Seorang  da’i  dapat  melakukan  aktifitasnya  sebagai penyeru kebenaran dengan lebih efisien dan efektif mengingat ruang  lingkup teknologi komunikasi kian meluas.
Secara prinsip, kegiatan yang terjadi di dunia nyata bisa diterapkan di  dunia maya dengan kelebihan dan kekurangannya  (Setiawan 2010, 5). Tidak  terkecuali  pelaksanaan  dakwah  islamiyah.  Kemudahan  yang  diberikan  teknologi  komunikasi  merupakan  peluang  bagi  da’i  dalam  melaksanakan  amar  ma’ruf  nahi  munkar.  Materi  dakwah  yang  dimiliki  oleh  da’i  dapat  dengan mudah disebarkan melalui dunia maya.
Di  samping  kemudahan  ini,  yang  dibutuhkan  oleh  da’i  adalah  khazanah keilmuan yang memadai untuk diolah menjadi materi dakwah yang  mencerahkan.  Demikian  ini  dibutuhkan  agar  dalam  melaksanakan  proses  dakwah tidak terjadi penjerumusan mad’u; Alih-alih da’i menunjukkan jalan  yang lurus tapi justru mengarahkan kepada yang batil.
Da’i  harus  tahu  apa  yang  disajikan  dakwah  tentang  Allah,  alam  semesta,  dan  kehidupan,  serta  apa  yang  dihadirkan  dakwah  untuk  memberikan solusi, terhadap problema yang dihadapi manusia, juga metode-  metode  yang  dihadirkannya  untuk  menjadikan  agar  pemikiran  dan  perilaku  manusia  tidak  salah  dan  tidak  melenceng  (Malaikah  1997,  18).  Berkaitan  dengan  hal-hal  yang  memerlukan  ilmu  dan  keterampilan  khusus,  memang  kewajiban  berdakwah  terpikul  di  pundak  orang-orang  tertentu  (Aziz  2004,  78). Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah s.a.w.: ِ “Sesungguhnya ulama itu adalah pewaris nabi.” (Daud t.thn., 34) Allah s.w.t. berfirman: “Dan Kamitidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang yang  Kami  beri  wahyu  kepada  mereka;  maka  bertanyalah  kepada  orang  yang  mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. an-Nahl,43) Orang-orang  tertentu  yang  ideal  menjadi  da’i  adalah  para  cendekia  muslim yang telah digembleng ilmu agama Islam, sehingga mengetahui seluk  beluk  di  dalamnya.  Sudah  menjadi  asumsi  umum  penggemblengan  ilmu  agama  Islam  terdapat  secara  intens  di  kalangan  pondok  pesantren.  Secara  mendalam,  santri  pondok  pesantren  memperlajari kajian-kajian  agama  didampingi  oleh  ustadz  yang  menjadi  asisten  dari  kiai  yang  mengasuh  pesantren. Sudah terbukti  lulusan-lulusan pesantren tidak diragukan kualitas  keilmuan  agamanya.  Dengan  demikian,  santri  sangat  sesuai  melaksanakan  dakwah  dalam  rangka  menyebarluaskan  ajaran  yang  ia  dapatkan  di  pondok  pesantren.
 Dengan  melihat  kemudahan  yang  disajikan  oleh  teknologi  dan  idealitas santri sebagai da’i, beberapa pondok pesantren menyediakan tempat  di  dunia  maya  di  mana  santri  bisa  menuangkan  karya-karya  mereka.  Salah  satunya  adalah  Pondok  Pesantren  al -Anwar  di  Karangmangu  Sarang  Rembang. Pondok Pesantren al-Anwar memiki sebuah website dengan alamat  www.ppalanwar.com  yang  disediakan  untuk  menampung  karya-karya  para  santri  yang  diharapkan  dapat  mengembangkan  karya  tulis  santri  demi  kemajuan dakwah Islam.
Akan  tetapi  dengan  melihat  keberlangsungan  posting  di  website  tersebut, terlihat masih relatif lama interval antara satu tulisan dengan tulisan  selanjutnya.  Interval  tersebut  terkadang  mencapai  satu  bulan  lebih .  Hal  ini  tidak sebanding dengan jumlah santri yang mencapai ribuan.
Yang  menjadi  pertanyaan  di  benak  penulis  apakah  gerangan  yang  menyebabkan hal tersebut terjadi, mengingat khazanah keilmuan yang sudah  mencukupi untuk menjadi materi dakwah dan media yang sudah tersedia dan  juga  mengingat  tidak  sedikit  santri  yang  sudah  memiliki  gelar  sarjana  yang  notabene memiliki kemampuan menulis yang baik.
Atas  dasar  hal  itu,  maka  peneliti  ingin  mengadakan  penelitian  guna  menyusun  sekripsi  dengan  judul  “Keaktifan  Pesantren  Al-Anwar  Karangmangu  Sarang  Rembang  dalam  Menulis  di  Website  www.ppalanwar.com)”.
 1.2. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:  a.  Bagaimana keaktifan  Pesantren  Al-Anwar  dalam  menulis  di  website  www.ppalanwar.com? b.   Apa sajafaktor pendukungnya? c.  Apa saja faktor penghambatnya? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan  penulis  dalam  melaksanakan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  keaktifan  Pesantren Al -Anwar  dalam  menulis  di  website  serta  mengetahui faktor pendukung danfaktor penghambatnya.
Adapun manfaat penelitian ini tercantum sebagai berikut: a.  Manfaat Praktis -  Dengan  mengetahui  tingkat  keaktifan  Pesantren  Al-Anwar  dalam  menulis di website, pondok pesantren dapat menggunakannya sebagai  acuan  pertama  dalam  mengembangkan dakwah  bil  qalam  melalui  media internet.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi