Rabu, 20 Agustus 2014

Skripsi Dakwah:KORELASI MENGIKUTI PENGAJIAN MAJLIS DZIKIR AL KHIDMAH DENGAN UKHUWAH ISLAMIYAH JAMA’AH DI KEC. WELERI, KAB. KENDAL


BAB I PENDAHULUAN
 1.1. Latar Belakang Setiap  manusia  hidup  di  ruang  sosial,  untuk  itu  saling  menghormati  satu  sama  lain  adalah  keharusan,  dalam  proses  sosialisasi  individual  harus  didasari  dengan  ketulusan  agar  menuju  pada  tauhidul  ummah  (kesatuan  ummat),  jika  tidak  dengan  ketulusan  maka  yang  ada  hanyalah  kecurigaan  bahkan  dapat  timbul  pertikaian.  Secara  sederhana  proses  sosialisasi  dalam  Islam  dapat  dilihat  dalam  forum  pengajian,  yang  individunya  mempunyai  tujuan yang sama yaitu mendapatkan keridhoan dan pengalaman keagamaan,  tapi kenyataannya dalam proses sosialisasi tersebut terjadi bermacam-macam  efek seperti: tidak ikhlas, tidak sabar, dan iri hati ketika melihat individu lain  dalam pengajian memperlihatkan penampilan yang mencolok, sehingga dapat  menimbulkan  fitnah  dan  berakibat  tidak  ridho  dalam  mencari  pengalaman  keagamaan, karena hanya mengurusi individu lain maka yang didapat hanya  kemunduran.
Menurut Miftah Faridl (2003: 41), Proses sosialisasi terbentuk secara  ilmiah  melalui  motif-motif  intrinsik  yang  bersumber  pada  ajaran  agama,  seorang  individu  akan  mampu  mengakui  kehadiran  individu  lainnya  untuk  melakukan  interaksi  secara  fungsional  sesuai  dengan  karakteristik  masingmasing.  Dalam  kerangka  inilah  semangat  tauhidullah  menjadi  kekuatan  intrinsik  dalam  membentuk  komunitas  beragama.  Komunitas  beragama  itu   sendiri  merupakan  kesatuan  ummat  (tauhidul  ummah)  yang  terikat  pada  norma-norma  agama  dan  sosial  terlahir  dari  kesepakatan-kesepakatan  yang  berlaku secara normatif dalam kenyataan hidup bermasyarakat, tapi juga tetap  terikat  pada  etika  ajaran  dari  kenyakinan  yang  dianutnya.  Sedangkan  ukhuwah adalah wujud potensial yang lahir dari proses kreatif umat manusia  melalui  transformasi  nilai-nilai  ajaran  ketuhanan  ke  dalam  kehidupan  sosial  yang menjadi tempat setiap individu mengekspresikan segala kehendaknya.

Keseimbangan  antara  tauhidullah  dan  tauhidul  ummah  dapat  juga  direalisasikan  dalam  masjlis  dzikir,  karena  dalam  majlis  tersebut  individu  yang  berdzikir  kepada  Allah  akan  merasa  sama  kedudukannya  dihadapan  Allah.  Sehingga  ukhuwah  tersebut  dapat  terbentuk  karena  adanya  kesamaan  akidah  atau  kenyakinan  yang  diiringi  perubahan  fungsi-fungsi  sosial.
Perubahan tersebut tidak pernah lahir dengan sendirinya, tetapi lahir melalui  produk  individual  yang  terakumulasi  dalam  iktiar  dan  cita-cita  umat.  Majlis  dzikir dikatakan wadah penyeimbang antara  tauhidullah  dan  tauhidul ummah karena di dalamnya mempunyai tujuan yang sama yaitu bersama-sama berdoa  kepada  Allah  dan  mendapat  ridho  dari  Allah,  sehingga  untuk  menuju  ke  ukhuwah Islamiyah tidak akan mengalami hambatan karena seakidah.
Salah satu majlis dzikir yang ada di Indonesia adalah Majlis Dzikir Al  Khidmah,  Kegiatan  Majlis  Dzikir  Al  Khidmah  adalah  kebersamaan  dalam  berdzikir kepada Allah SWT, dengan membaca qiro’atul Qur’an, bersholawat  kepada  junjungan  Nabi  Muhammad  SAW.  Kegiatan  yang  lain  adalah  membaca  manaqib  Syekh  Abdul  Qodir  Jailani  ra,  berdoa  mendoakan  kedua   orang  tua,  para  leluhur,  guru  sampai  arwahul  muslimin  wal  muslimat  al  akhya’i  minhum  wal  amwat  fi  jam’il  jihad  (http://www.alkhidmah.org/09/23/10).
Majlis Dzikir Al Khidmah telah tersebar di Indonesia dan diantaranya  di Kabupaten Kendal tepatnya di Kecamatan Weleri. Luas kecamatan Weleri  30.30 km², jumlah penduduknya ± 61.170 jiwa, wilayah ini terdiri dari 16 desa  yaitu  Sidomukti,  Penyangkringan,  Manggungsari,  Sumberagung,  Bumiayu,  Ngasinan,  Nawangsari,  Weleri,  Teratemulyo,  Montongsari,  Karangdowo,  Penaruban,  Pucuksari,  Panyung,  Karanganom,  Sambungsari.  Penduduk  Kecamatan  Weleri  mempunyai  religiusitas  sangat  tinggi,  hal  ini  ditunjukan  adanya 41 masjid, 155 mushola yang tersebar di wilayah Weleri. Selain masjid  dan  mushola,  di  Kecamatan  Weleri  terdapat  pula  8  Gereja  dan  1  kuil.
Mayoritas  penduduknya  beragama  Islam,  tercatat  ada  59.187  jiwa  yang  memeluk  Agama  Islam,  yang  didalamnya  ada  22  ulama  dan  20  Mubaligh  (Ismojo, 2009: 42-45).
Majlis  Dzikir  Al  Khidmah  di  Kecamatan  Weleri  diawali  dengan  dibukanya  majlis  dzikir  khususi  tahun  1994  yang  dipimpin  Bapak  KH.  Drs.
Muslikh  Makhrus  dan  diikuti  sekitar  20  jama’ah  di  Masjid  Jami’  Darul  Muttaqin  Penaruban  Weleri.  Majlis  ini  merupakan  kegiatan  yang  wajib  dilakukan  para  murid  yang  telah  melaksanakan  mubaya’ah  (pembaiatan)  dengan  mursyid  Romo  KH  Ahmad  Asrori  Al  Ishaqi  pengasuh  pondok  Pesantren Al Fitroh Kedinding Surabaya. Para murid ini merupakan pengikut  Jama’ah Thoriqoh Qodiriyah Wannaqsabandiyah Al Usmaniyah. Visi misi Al   Khidmah  adalah  membentuk  generasi  sholih  sholihah  lahir  batin  dengan  berpegang teguh akidah Ahlussunnah Waljama’ah (LPJ Al Khidmah Weleri,  2010: 7).
Berdasarkan  latar  belakang  di  atas,  peneliti  melakukan  sebuah  penelitian  di  Kecamatan  Weleri  Kabupaten  Kendal  terkait  dengan  jama’ah  pengajian  Majlis  Dzikir  Al  Khidmah  dengan  judul  “Korelasi  Mengikuti  Pengajian  Majlis  Dzikir  Al  Khidmah  dengan  Ukhuwah  Islamiyah  Jama’ah di Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal”.
1.2. Perumusan Masalah Dari paparan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:  Adakah  korelasi  mengikuti  pengajian  Majlis  Dzikir  Al  Khidmah  dengan  ukhuwah Islamiyah jama’ah di Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal? 1.3.  Tujuan dan Manfaat Berdasarkan  permasalahan  di  atas,  maka  tujuan  yang  hendak  dicapai  dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui sejauhmana keterkaitan  mengikuti  Pengajian  Majlis  Dzikir  Al  Khidmah  dengan  ukhuwah  Islamiyah  jama’ah di Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal.
Manfaat  penelitian  ini  secara  umum  untuk  menambah  wacana  keilmuan  dakwah  dan  memperkaya  khazanah  pengembangan  keilmuan  dakwah khususnya di bidang media dakwah.
 1.4.  Tinjauan Pustaka Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan, ada beberapa karya  yang  memiliki  fokus  kajian  yang  hampir  sama  dengan  penelitian  skripsi  ini,  diantaranya: Pertama,  penelitian  yang  ditulis  oleh  Sami’ah  (1995)  dengan  judul  “Korelasi antara Pemahaman Agama dengan Pengalaman Ibadah Sholat dan  Pengaruhnya  terhadap  Kehidupan  Sosial  Keagamaan  Masyarakat  Kodya  Tegal  Suatu  Analisis  dari  Segi  Sosiologis”.  Kesimpulan  dalam  penelitian  Sami’ah  (1995),  menyatakan  terdapat  adanya  korelasi  positif  antara  pemahaman  agama  dengan  pengalaman  ibadah  sholat  dan  pengaruhnya  terhadap  kehidupan  sosial  keagamaan.  Data  yang  diperoleh  peneliti  adalah  data kuantitatif dan data kualitatif, data kualitatif berupa situasi umum daerah  Kodya Tegal. Sedangkan data kuantitatif berupa  hasil jawaban angket yang  diberikan kepada responden. Metode  yang digunakan peneliti adalah metode  observasi,  metode  angket,  dan  metode  wawancara  atau  interview.  Hasil  penelitian  terbukti  dengan  korelasi    (r  =  0,6008  lebih  besar  dengan  nilai  koefisien taraf 5% (0,207) maupun signifikan 1% (0,270)).
Penelitian  kedua,  penelitian  yang  ditulis  oleh  Siti  Nur  Khamadah  (2008) dengan judul “Pengaruh Mengikuti Pengajian An Nasikhah Islamiyah  terhadap  Peningkatan  Silaturrahim  Jama’ahnya  di  Kabupaten  Kebumen”.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi