Rabu, 20 Agustus 2014

Skripsi Dakwah:PENGEMBANGAN SKILL PEGAWAI SEKSI PENYELENGGARA HAJI DAN UMROH KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG TAHUN 2010-2011


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Pengembangan  diartikan  sebagai  penyiapan  individu  untuk  memikul  tanggung  jawab  yang  berbeda  atau  lebih  tinggi  di  dalam  organisasi.
Pengembangan  biasanya  berhubungan  dengan  peningkatan  kemampuan  itelektual atau emosional yang diperlukan untuk menunaikan pek erjaan yang  lebih  baik.  Pengembangan  berbijak  pada  fakta  bahwa  seorang  karyawan  membutuhkan  pengetahuan,  keahlian,  dan  kemampuan  yang  berkembang  supaya  bekerja  dengan  baik  dalam  menjalani  kariernya.  Melalui  pengembangan  sumber  daya  manusia,  departemen  sumber  daya  manusia  mengurangi  ketergantungan  perusahaan  pada  rekrutmen  sumber  daya manusia baru.  Bila  sumber daya  manusia dikembangkan  secara  tepat,  maka  resiko  persaingan  dan  ketidak  pastian  bisnis  dimasa  depan  bisa  diantisipasi  dengan baik (Suwatno, 2011:103) Dalam  manajemen  sumber  daya  manusia  terdapat  pengembangan  dalam  pegawai maupun  karyawan  yang sangat  di butuhkan para perusahaan,  para organisasi-organisasi lainnya,  karena itu pengembangan karyawan dirasa  semakin  penting  manfaatnya  buat  karyawan  itu  sendiri  apalagi  buat  perusahaan  ataupun  organisai-organisasi.  Persaingan  antar  perusahaan  ataupun  organisasi  sangatlah  ketat.  Untuk  itu  berbagai  macam  cara  untuk   meningkatkan  kinerja  karyawan  khususnya  dalam  pengembangan  karyawan  (Malayu Hasibuan, 2007: 68) Karena  pengembangan  pegawai  dapat  didefinisikan  sebagai  usaha  yang terencana dari lembaga untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,  dan kemampuan para pegawai. Akan tetapi pengembangan lebih ditekankan  pada peningkatan pengetahuan untuk  melakukan pekerjaan pada  masa  yang  akan  datang,  yang  dilakukan  melalui  pendekatan  yang  terintegrasi  dengan  kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja (Marihot Tua, 2002: 168) Pengembangan skill pegawai di  Kementerian Agama  kota  Semarang khususnya pada pegawai penyelenggara haji dan umroh contohnya pada saat  pembinaan  pada  calon  jamaah  haji  maka  para  pegawai  seharusnya  mempunyai  keterampilan  skill  yang  memadai  dan  pengetahuan  yang  cukup  dalam  soal haji  agar  pembimbingan  kepada  calon  jamaah haji bisa berjalan  secara  maksimal.  Dalam  UU  No  XIII  Tahun  2008  mengenai  peningkatan  kualitas  pelayanan  terhadap  masyarakat,  salah  satu  kode  etik  pegawai  merupakan memberi pelayanan tanpa pamrih terhadap masyarakat Untuk  meningkatkan  kinerja  para  pegawai  dibagian  penyelenggara  haji  umroh  di  Kementerian  Agama  kota  Semarang  maka  perlu  adanya perkembangan  skill pegawai agar kinerja  mereka dapat berkembang dengan  pesat,  guna  meningkatkan  pelayanan  kepada  masyarakat  khususnya  pelayanan haji dan umroh. Untuk  kuota  Jawa Tengah  pada tahun 2016 telah  habis  dan  telah  memasuki  kuota  tahun  2017,  kemarin  “Kuota  haji  untuk  Jateng  sejumlah  29.435  orang  per-tahun   hingga  2016  sudah  habis,”  kata   Kepala  Bidang  Hazawa  Kanwil  Kementerian  Agama  Prov.  Jawa  Tengah,  Noor Badi, hari ini(18/3).  Didampingi Kasi Perjalanan dan Sarana Haji, dia  menyatakan bahwa porsi haji Jawa Tengah setiap hari rata-rata diisi sebanyak  300 hingga 400 pendaftar dan hingga kemarin (17/3) porsi haji tahun 2017  berdsasarkan Siskohat telah mencapai 383 pendaftar (18-03- 2011, 09:00:23) Apabila  terdapat  program  pengembangan  skill  pegawai  maka  permasalahan  tentang  kajian  haji  dan  umroh  akan  berkurang,  karena  dalam  haji  dan  umroh  terdapat  berbagai  permasalahan  yang  ditemui  contohnya  dalam  sistem  pendataan,  apabila  pegawai  tidak  cepat  mendata  maka permasalahannya yang timbul adalah merugikan calon  jamaah haji. Maka di  Kementerian  Agama  kota  Semarang  sangat  membutuhkan  pegawai  yang  profesional yang bisa  bekerja dengan baik dan sesuai dengan jabatan ataupun  bagian yang dimilikinya, perlu adanya pengembangan skill karyawan tersebut  agar  bisa  mencapai  suatu  tujuan  yang  diinginkan.   Pengembangan  skill  pegawai  sangat diperlukan, tidak hanya di  Kementerian Agama  di lembagalembaga lainnya ataupun diperusahaan-perusahaan lainnya juga memerlukan  metode pengembangan terhadap skill terhadap karyawan atupun pegawai agar  semua  karyawan  ataupun  pegawai  bisa  bekerja  dengan  professional.
Pengembangan skill pegawai pada seksi penyelenggara haji dan umroh haji di  Kementerian  Agama  kota  Semarang  dapat  dilakukan  dengan  berbagai  cara  meliputi pelatihan-pelatihan, workshop  secara materi ataupun terjun langsung  ke lapangan. Menjadi pegawai yang baik, tidak lah mudah tanpa adanya dasar  keterampilan pada dirinya  dan giat berlatih. Agar pekerjaan seorang  pegawai   dapat  tercapai  dengan  baik  maka  pembagian  dalam  pekerjaan  dirasa  sangat  penting  dan  sesuai  dengan  bidang  yang  digeluti  masing-masing  pegawai.

Apabila  pengembangan  skill  dapat  tercapai  pada  masing-masing  pegawai  maka  dapat  meningkatkan  skill  pegawai  agar  lebih baik,  para  pegawai  bisa  bekerja  dengan  baik  sesuai  dengan  jabatan  atau  bagian  yang  digelutinya Maka  pentingnya  pengembangan  skill  pegawai  tersebut  tidak  hanya  menguntungkan  untuk  lembaga  tetapi  menguntungkan  pada  pegawai  penyelenggara haji dan umroh 1.2. Rumusan Masalah  Berdasarkan  latar  belakang  masalah,  maka  ada  beberapa  permasalahan yang ingin ditekankan dalam penelitian ini, yaitu: 1.  Apa yang  menjadi latar belakang  kebijakan  pengembangan skill  pegawai  Seksi  Penyelenggara  Haji  dan  Umroh  di  Kementerian  Agama  Kota  Semarang? 2.  Bagaimana  bentuk-bentuk  pengembangan  skill  pegawai  pada  seksi  penyelenggara haji dan umroh di Kementerian Agama kota Semarang? 3.  Bagaimana  strategi  yang  digunakan  untuk  pengembangan  skill  pegawai  Seksi  Penyelenggara  Haji  dan  Umroh  di  Kementerian  Agama  Kota  Semarang?  1.3. Tujuan Dan Manfaat Hasil Penelitian 1.3.1.  Tujuan Penelitian a.  Untuk  mengetahui  apa  yang  menjadi  latar  belakang  terjadinya  kebijakan  pengembangan skill  Pegawai pada  Seksi Penyelenggara  Haji dan Umroh di Kementerian Agama Kota Semarang b.  Untuk  mengetahui  bagaimana  bentuk- bentuk  pengembangan  skill  Pegawai  pada  Seksi  Penyelenggara  Haji  dan  Umroh  di  Kementerian Agama Kota Semarang c.  Untuk  mengetahui  bagaimana  strategi  yang  digunakan  untuk  pengembangan  skill  Pegawai  pada  Seksi  Penyelenggara  Haji  dan  Umroh Kementerian Agama Kota Semarang 1.3.2.  Manfaat penelitian Secara  umum,  manfaat  penelitian  ini  meliputi  2  aspek,  yaitu  secara akademis dan secara praktis: a.  Manfaat Akademis Dalam  penelitian  ini,  dapat  diketahui  bahwa  manfaat  teoritis dari penelitian ini, adalah sebagai acuan dan pertimbangan  untuk  pengembangan  skill  Pegawai  pada  Seksi  Penyelenggara  Haji  dan  Umroh  Kementerian  Agama  Kota  Semarang  dan  dapat  memberikan tambahan khazanah keilmuan terutama pada jurusan  manajemen dakwah b.  Manfaat Praktis   Manfaat  praktis  dari  penelitian  ini  adalah  agar  sebagai  bahan  pertimbangan  untuk  memecahkan  masalah  dalam  pengembangan skill  Pegawai pada  Seksi  Penyelenggara Haji dan  Umroh Kementerian Agama Semarang agar semakin baik 1.4. Tinjauan Pustaka Untuk  menghindari  terjadinya  kesamaan penulisan dalam  penelitian,  baik dari buku atau hasil penelitian yang lain, maka penulis mencantumkan  penelitian yang ada kaitannya dengan rencana penelitian penulis: Suraifatul  Izzah  (2006)  dalam  penelitiannya  yang  berjudul  “Analisis  Manajemen  Sumber  Daya  Manusia  (Da’i)  Pada  Dewan  Dakwah  Islamiyah  Indonesia”.   Dalam  skripsi  ini  terdapat  beberapa  pembahasan  yaitu  untuk  mengetahui bagaimana pengadaan sumberdaya manusia (da’i) pada DDII dan  dalam pengembangan maupun pemanfaatan sumber daya manusia (da’i) pada  DDII, mengetahui bagaimana analisis manajemen sumber daya manusia dan  aktualisasi  dari  rencana  yang  diterapkan  untuk  mencapai  tujuan  yang  diinginkan Sumartini  (2008)  dalam  penelitian  yang  berjudul  “Srategi  Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Santri Di Pondok Perantren AlHikmah 2 Benda Sirampong Brebes Pada Tahun 2005-2007”. Dalam skripsi  ini  terdapat  beberapa  pembahasan  yaitu   mengenai  strategi  pengembangan  sumber daya manusia pada santri di Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 Benda  Sirampong Brebes terwujud dengan baik, secara umum pengembangan SDM  pada  santri  ini dengan diterapkan  melalui beberapa  aspek pada  santri,  yaitu   pendidikan  pengajian  kitab,  pendidikan  formal,  pendidikan  kejuruan/ keterampilan, dan kegiatan sosial dan adapun faktor yang menjadi pendukung  pelaksanaan  strategi  pengembangan  sumber  daya  manusia  pada  Pondok  Pesantren Al-Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes pada tahun 2005-2007 antara  lain  Ustad,  Santri,  Pengasuh  (Kyai),  iklim  sosial,  adanya  sarana  dan  prasarana, dan letak Pondok Pesantren, sedangkan faktor penghambat antara  lain santri, kendala struktural dan kendala kultural Suyati  (2010).  

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi