Selasa, 19 Agustus 2014

Skripsi Dakwah:PENINGKATAN KUALITAS AKHLAK SISWA DI MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMIN MU’ALLIMAT REMBANG


BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Peningkatan  mutu  dan  kualitas  akhlak  siswa  merupakan  agenda  yang  diberikan  penekanan  (stressing)  tersendiri  dalam  kerangka  pembangunan nasional di bidang pendidikan(Tilaar,1999:322). Sementara  itu,  kebijakan  pemerintah  khususnya  tentang  pendidikan  menyatakan  bahwa  pembangunan  pendidikan  diarahkan  untuk  meningkatkan  kualitas  akhlak  siswa  sesuai  dengan  tuntutan  dan  kebutuhan  pembangunan  yang  berwawasan  budaya  dan  lingkungan  melalui  penataan  dan  pengelolaan  evaluasi  serta  pengawasan  dan  pengendaliannya  pada  semua  jalur,  jenis,  dan  jenjang  pendidikan  dengan  meningkatkan  kualitas  akhlak  siswa  (Hadirja,1989:4).
Akhlaq  bukanlah  merupakan  barang  mewah  yang  mungkin  tidak  terlalu  dibutuhkan,  tetapi  akhlaq  adalah  pokok -pokok  kehidupan  yang  penting,  agama  mengharuskan  untuk  menghormati  orang  yang  memilikinya  (Al  Ghozali,1986:24).Akhlaq  sebagai  pokok  kehidupan  dimana manusia pasti memiliki akhlaq, baik itu akhlaq yang baik maupun  buruk. Apabila manusia memiliki akhlaq yang baik maka wajib bagi kita  untuk menghormatinya.

 Dalam hadits Rasulullah saw bersabda:  “Bahwasanya  manusia  yang  berakhlaq  mulia,  dapat  mencapai  derajat  yang  tinggi  dan  kedudukan  yang  mulia  di  akhirat,  dan  sesungguhnya  orang  yang  lemah  ibabahnya  dan  jelek  akhlaqnya  akanmenjadi  orang  yang  rendah  derajatnya  di  tingkat  neraka  jahannam.” (H.R. Thabrani)(Al Ghozali,1986:29).
“ Sebaik-baiknya orang di antara kalian, ialah orang yang akhlaqnya  baik.” ( H.R. Bukhori)(Al Ghozali,1986:31).
Akhlaq  yang  luhur  merupakan  jaminan yang  kekal  untuk  seluruh  kebudayaan,  Bukan  berarti  agama  mengentengkan  dan  mengabaikan  pembangunan masyarakat dan negara, tetapi ini memberi petunjuk kepada  nilai pembangunan jiwa dalam rangka memelihara kehidupan manusia dan  menjadikannya berbahagia (Al Ghozali,1986:38).
Sesungguhnya  apabila  agama  adalah  akhlaq  yang  baik  untuk  sesama  manusia,  maka  agama  dalam  watak  sesamanya  adalah  hubungan  baik  antara  manusia  dengan  Tuhannya.  Dua  hal  ini  kembali  pada  satu  kebenaran (Al Ghozali,1986:28).
Pengertian  akhlaq  menurut  etimologi  adalah  kata  akhlaq  berasal  dari  bahasa  Arab  Akhlaq,  bentuk  jama’  dari  mufrodnya  khuluq  yang  berarti  budi  pekerti.  Menurut  termonologi,  kata  “  budi”   ialah  yang  ada  pada  manusia,  yang  berhubngan  dengan  kesadaran,  yang  di  dorong  oleh   pemikiran, yang disebut karakter. Kata pekerti ialah apa yang terlihat pada  manusia, karena di dorong oleh perasaan hati, yang disebut behavior. Jadi  budi  pekerti  adalah  merupakan  perpaduan  dari  hasil  ratio  dan  asa  yang  bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku manusia (Daud Ali,2004:346).
Sebagaimana  yang  telah  diterangkan,  perkembangan  akhlaq  atau  karakter  anak  itu  berawal  dari  rumah.Mulai  dari  usia  dini  kemudian  berkembang  sedikit  luas  dunianya  di  sekolah,  lalu  berkembang  lagi  di  dunia luas pergaulannya, selain sekolah. Sekolah itu sebagai tangga atau  jenjang  menuju  pergaulan  hidup  mengandung  berbagai  persoalan,  percobaan,  dan  kesukaran  (Fananie,2011:25).Hal  ini  bisa  disebut  dengan  dakwah karena dakwah adalah usaha mengubah situasi kepada yang lebih  baik  dan  sempurna,  baik  terhadap  individu  maupun  masyarakat.
Pengertian  ini  menunjukan  bahwa  esensi  dakwah  bukan  hanya  terletak  pada usaha mengajak kepada keimanan dan ibadah saja, (Pimay,2006:5).
Melihat  fenomena  diatas,  dakwah  tidak  bias  dilakukan  untuk  sekedar  trend.  Dakwah  akan  berjalan  secara  efektif  dan  efisien  apabila  menggunakan  ilmu  manajemen.  Manajemen  merupakan  kemampuan  dalam  mengidentifikasikan  masalah,  kemudian  menyusun  rencana  yang  tepat,  mengatur,  dan  mengorganisasi  par a  pelaksana  dakwah  dalam  kesatuan  tertentu,  selanjutnya  menggerakkan  dan  mengarahkannya  pada  sasaran  atau  tujuan  yang  dikehendaki.  Begitu  pula  kemampuan  untuk  mengevaluasi  atau  mengendalikan  tindakan-tindakan  dakwah  (Shaleh,  1977: 14).
 Manajemen  adalah  ilmu  dan  seni  yang  mengatur  proses  pemanfaatan  sumber  daya  manusia  dan  sumber-sumber  daya  lainnya  secara  efektif  dan  efisien  untuk  mencapai  suatu  tujuan  tertentu.
(Hasibuan,2007:9).
Dalam  pelaksanaan   kegiatan  dakwah  walaupunmaterinya  sempurna,  bahannya  lengkapserta  aktualnya  isu-isu  yang  disajikan  tetapi  bila  disampaikan  dengan  cara  tidak  sistematis  maka  hasilnya  tidak  akan  obyektif.  Tetapi  sebaliknya,  walaupun  materi  kurang  sempurna,  bahan  sederhana,  isu-isu  yang  menarik  serta  menggugah,  dan  cara  penyampaiannya maksimal maka hasilnya bisa obyektif.
Untuk  itu  dakwah  harus  dikemas  dengan  manajemen  yang  tepat.
Dakwah harus tampil secara aktual, faktual dan kontekstual. Aktual dalam  arti memecahkan masalah kekinian dan nyata, serta kontekstual dalam   arti  relevan dan menyangkut problem  yang sedang dihadapi oleh masyarakat  (Hefni, 2003: xiii).
Pendiri  yayasan  yang  sebagian  besar  adalah  pemuka  agama  di  Rembang  itu  sendiri  sangat  disegani  oleh  masyarakat  sekitar  dan  siswa  siswinya  juga  sangat  santun,  maka  dari  itu  banyak  wali  murid  yang  menyekolahkan  anaknya  di  Mu’allimin  Mu’allimat.Walaupun  madrasah  tersebut  bukan  madrasah  favorite  di  Rembang  namun  dalam  kualitas  akhlaqnya  lah  yang  dijadikan  unggulan  karena  hanya  di  madrasah  inilah  antara  siswa  laki-laki  dan  perempuan  dilarang  berboncengan  atau  bersalaman dengan yang bukan muhrim.
 Kondisi madrasah yang sepi, karena terletak di pinggiran kota itu  dimanfaatkan  oleh  penduduk  untuk  menjadikan  pinggiran  kota  menjadi  ramai dan mampu menghasilkan uang. Tiga ta hun terahir ini sudah banyak  warung kopi yang memiliki pelayan yang semuanya perempuan berbusana  ketat  dan  memperlihatkan  auratnya  itu  berdiri  di  depan  madrasah  Mu’allimin  Mu’allimat  Rembang,  maka  dari  itu  hal  seperti  ini  sangat  meresahkan  guru  dan  wali  murid,  dan  menghawatirkan  pengaruh  pergaulan atau akhlaq anak- anak.
Setiap  jam  istirahat  murid-murid  biasanya  berjama’ah  di  masjid  madrasah  dimana  letak  masjid  berada  di  pinggir  jalan  yang  dekat  dengan  warung kopi tersebut dan membuat murid-murid tidak berjama’ah melainkan  nongkrong  menggunakan  almamater  madrasah  di  warung  warung  kopi  tersebut,  hal  ini  tanpa  sepengetahuan  guru  atau  bisa  dikatakan  pengawasan  guru kurang pada jam istirahat.
Penelitian  ini  menekankan  pada  siswanya,  bukan  kepada  masyarakat  atau  lingkungan  madrasah  tetapi  lebih  pada  sikap  siswa  yang  tidak  menjalankan  dan  tidak  menaati  tata  tertib  madrasah  karena  pada  jam  –  jam  tertentu  guru  tidak  selalu  bisa  mengawasi  atau  memantau  kegiatan  siswa.
Kegiatan  siswa  banyak  mangandung  unsur  keagamaan,  setiap  satu  bulan  sekali  siswa  mengadakan  pengajian  dimana  semua  acara  dijalankan  oleh  siswa,  mulai  dari  pembawa  acara  sampai  dengan  mauidhotul  khasanah  dan  do’a. Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali karena melatih siswa menjalankan  kegiatan  yang  akan  bergelut  dengan  masyarakat  secara  langsung.  Kegiatan   semacam  ini  dilaksanakan  satu  bulan  sekali  untuk  mempraktekkan  mata  pelajaran Ilmu pendidikan yang terdiri dari pendidikan belajar mengajar yang  nantinya  siswa  dituntut  untuk  praktek  mengajar  dengan  kepada  temannya  sendiri, kemudian praktek tahlil dan pengajian seperti yang sudah dijelaskan  diatas bahwasaanya peserta, pembawa acara sampai mauidhotul khasanah dan  do’a dilakukan oleh siswa.
Setelah melihat berbagai pokok pikiran di atas, penulis merasa tergugah  untuk  meneliti  dan  mengangkat  topik  penelitian  yang  berjudul:  “Peningkatankualitas  Akhlak  Siswadi  Madrasah  Aliyah  Mu’allimi  Mu’allimat  Rembang  (Perspektif  Manajemen  Dakwah  periode  2011-2-12).” B.  Rumusan Masalah Dari latar belakang yang penulis kemukakan  di atas, permasalahan  yang  hendak  dijawab  dengan  penelitian  ini  dapat  dirumuskan  sebagai  berikut: 1.   Bagaimana  kondisi  kualitas  akhlak  siswa  di  Madrasah  Mu’allimin  Mu’allimat Rembang? 2.     Bagaimana  sistem  manajemen  dakwah  di  Madrasah  Mu’allimin  Mu’alillamat Rembang? C.  Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :   1.  Untuk mengetahui kondisi kualitas akhlaq siswa di Madrasah Aliyah  Mu’alliman  Mu’allimat  Rembang  (M3R),  serta  manajemen  dakwahnya dan segenap komponen yang ada di dalamnya.
2.  Untuk  mengidentifikasi   sejauh  mana  implementasi  manajemen  dakwah di Madrasah Aliyah Mu’alliman Mu’allimat Rembang (M3R).
Sedangkan Manfaat dari penelitian ini adalah: 1.  Sebagai bahan pemikiran bagi lembaga / instansi terkait dalam hal ini  untuk  selalu  mengawasi  pelaksanaan  kegiatan-kegiatan  yang  diselenggarakan  madrasah  dalam  Meningkatkan  Kualitas  Akhlak  Siswa di Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R).


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi