Rabu, 20 Agustus 2014

Skripsi Dakwah:STUDI ANALISIS PROGRAM SIARAN DAKWAH DI RADIO NGABAR FM 106,2 PONDOK PESANTREN WALISONGO KABUPATEN PONOROGO


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Dakwah  merupakan  salah  satu  pilar  pokok  bagi  terpeliharanya  eksistensi  Islam  di  muka  bumi,  karena  peran  dakwah  yang  demikian  krusial,  al-Qur’an sendiri bahkan menganjurkan adanya komunitas sosial dalam berdakwah, di mana  setiap  komunitas  muslim  hendaknya  memiliki  sekolompok  orang  yang  secara  spesifik berprofesi sebagai para ahli dakwah (da’i) untuk menyampaikan dakwah  Islam dan menjalankan fungsi amar ma’ruf (perintah kebaikan) dan nahi mungkar (mencegah kejahatan dan keburukan) di tengah masyarakat. (Halim i, 2008:1).
Akan  tetapi  suatu  hal  yang  kontradiksi  sangat  tampak  di  Indonesia  sebagai  negara  yang  dihuni  oleh  masyarakat  yang  mayoritas  Islam,  idealnya  Indonesia  mampu  menjadi  sebuah  negara  yang  makmur  dan  penuh  kedamaian.
Namun  kenyataanya,  kedamaian  dan  kesejahteraan  belum  terwujud,  bahkan  persoalan-persoalan  negatif  moralitaslah  yang  tersaji.  Kasus-kasus  besar  seperti  pembunuhan,  pemerkosaan,  penggusuran,  bahkan  terorisme  selalu  menghiasi  perjalanan hari. Ironisnya, banyak dari pelaku-  pelaku kasus di  atas adalah orang  Islam yang notabene adalah pembawa kedamaian.

Adapun  usaha  yang  dilakukan  antara  lain  berupa  untuk  beriman  dan  mentaati Allah, amar ma’ruf nahi mungkar  , perbaikan dan pembangunan (islah)  masyarakat.  Ini  semua  dilakukan  untuk  mencapai  tujuan  tertentu  yaitu  kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang diridhoi Allah SWT.    Pada hakekatnya dakwah tidak hanya sekedar menyampaian seperangkat  nilai  normatif  doktrinal  yang  disampaikan  oleh  seorang  da’i,  tetapi  dalam  penyampaian  pesannya,  da’i  harus  menyesuaikan  dengan  kondisi  yang  dihadapi  oleh   masyarakat  saat  ini  agar  tidak  terpuruk  dalam  kemaksiatan.  Namun  kenyataanya  kondisi  masyarakat  tak  berubah,  masih  banyak  kejahatan  dan  ketidakpuasan  hidup.  Dakwah  merupakan  suatu  proses  trasformasi  nilai-nilai  Islam  yang  bertumpu  pada  amar  ma’ruf  nahi  mungkar  yang  diaktualisasikan  dalam  tataran  praktis  artinya  diwujudkan  dalam  gerakan  rill  yang  langsung  bersentuhan  dengan  berbagai  persoalan  yang  dihadapi  masyarakat,   baik  dalam  konteks  politik,  sosial,  budaya  maupun  ekonomi  sehingga  terwujudlah  Islam  sebagai agama rahmatan lil a’lamin.
Usaha  untuk  menyebarluaskan  Islam  merupakan  tugas  suci  bagi  setiap  muslim, dalam rangka pengabdiannya kepada Allah SWT sebagai kewajiban bagi  setiap  muslim,  berarti  dakwah  itu  menjadi  tanggung  jawab  bersama,  bukan  tanggung  jawab  sebagian  orang  atau  kelompok  orang.  Sehin gga  diharapkan  dakwah dapat berjalan  lebih  lancar,  lebih umum, lebih  menyeluruh, tidak terkait  dengan  tempat  dan  waktu,  yang  bersifat  formalis  dan  sere monial  dakwah  akan  berjalan seiring dengan gerak langkah dan dinamika kehidupan manusia.
Seperti dalam firman Allah SWT dalam surat Ali imron ayat 104 “Dan  hendaklah  ada  di  antara  kamu  segolongan  umat  yang  menyeru  kepada  kebajikan,  menyuruh  kepada  yang  ma'ruf  dan  mencegah  dari  yang  munkar  merekalah  orang-orang  yang  beruntung”.  (Depag  RI  ,  2002 :63).
 Dari  firman  Allah  SWT  di  atas  maka  dapat  diambil  pengertian  bahwa  tugas  dakwah  ini  mewajibkan  untuk  umat  Is lam  di  manapun  ketika  akan  melakukan  dakwah,  setelah  masing-masing  berusaha  memperbaiki  diri  sendiri,  agar  memikirkan  nasib  orang  lain  dan  bertanggung  jawab  untuk  memperbaiki  dirinya  menuju ke  jalan    agama  Allah SWT.  Amar ma’ruf    berarti  menyeru  dan  mendorong orang-orang untuk melakukan perbuatan baik yang diperintahkan oleh  Allah SWT. Sedang nahi mungkar  berarti mencegah atau menghalangi timbulnya  perbuatan  yang terlarang oleh agama Islam. Penyampaian pesan dakwah  identik  dengan  penggunaan  alat  bantu  atau  media,  Media  merupakan  salah  satu  unsur  penting  dalam  proses  dakwah  keberadaan  media  akan  membantu  dan  mempermudah  da’i  dalam  mencapai  tujuan  dakwahnya.  Penggunaan  media  sebagai  sarana  dakwah  juga  tidak  dibatasi  selama  tidak  bertentangan  dengan  kaidah-kaidah Islam.
Penggunaan  media  juga  harus  menyesuaikan  kondisi  pada  perubahan  zaman.  Adapun  bentuk  media  itu  sendiri  sangat  beragam  di  antaranya  media  dakwah dalam bentuk media cetak, media elektronik, maupun dalam bentuk seni  budaya  baik  berupa  lisan,  tulisan,  lukisan  atau  perbuatan.  Bahwasanya  segala  sesuatu  yang  dapat  mempermudah  sampainya  pesan  dakwah  kepada  sasaran  dakwah dapat digolongkan sebagai media dakwah.
Di  era  globalisasi  dan  informasi  yang  berkembang  saat  ini  telah  menjadikan media massa seperti pers, radio, televisi, internet , telepon sebagai alat  yang  dapat  digunakan  untuk  membantu  keberhasilan  komunikasi  antar  manusia,  termasuk komunikasi dalam proses dakwah. Kenyataan di  lapangan menunjukkan   bahwa hubungan antar manusia modern saat ini hampir tidak bisa dilepaskan dari  pemakaian alat-alat komunikasi massa tersebut. (Suminto, 1994 :53).
Salah  satu  media  massa  yang  dapat  digunakan  sebagai  media  dakwah  hingga kini masih digemari dan dimanfaatkan untuk  berkomunikasi oleh sebagian  masyarakat  adalah  radio.  Hal  ini  disebabkan  karena  radio  alat  komunikasi  yang  dapat  dimiliki  dengan  harga  yang  cukup  murah  dan  terjangkau  oleh  masyarakat  yang  memiliki  fungsi  hampir  sama  dengan  media  massa  lainnya,  yakni  sebagai  media  informasi  dan  hiburan.  Selain  harga  relatif  murah  kebutuhan  masyarakat  akan informasi dan hiburan, proses siaran tidak terlalu rumit serta tidak mengenal  jarak  dan  rintangan,  dan  memiliki  daya  tarik  yang  kuat  telah  menjadikan  radio  sebagai media komunikasi alternatif  yang cepat dan efektif. (Effendi, 2004: 107-109).
Radio  mamang  menarik  bagi  masyarakat  terutama  dalam  kalangan  pedesaan,  kepraktisan  dan  keanekaragaman  tawaran  program  siarannya  menjadikan  radio  sebagai  media  paling  populer  dalam  sejarah.  popularitasnya  semakin kuat ketika radio memasuki “wilayah jurnalistik”, atau pers (menyajikan  berita).  Hal  menarik  lain  dari  radio  adalah  realitas  bahwa  orang  kini  juga  bisa  mengaktifkan radio untuk mendengarkan berita, artinya radio bukan lagi sekedar  media  hiburan,  tempat  mendengarkan  musik  atau  kuis,  tetapi  juga  sumber  informasi layaknya surat kabar, dengan satu catatan tanpa harus membayar uang  langganan.
Dunia  penyiaran  yakni  radio  siaran  berkembang  pesat  seiring  dengan  tingkat peradaban manusia dan kemajuan teknologi komunikasi. Kehadiran radio   sebagai  media  dakwah  memang  tidak  menjadi  masalah,  namun  bagaimana  mengemas  dakwah  melalui  media  radio  agar  lebih  efektif  masih  merupakan  hal yang  perlu  dikaji  lebih  dalam  oleh  lembaga-lembaga  dakwah.  Terka it  dengan  efektifitas tersebut ada hal yang paling mendasar yang perlu dikaji yakni berkaitan  dengan  program  siaran  dakwah,  dan  juga  yang  tidak  kalah  pentingnya  adalah  mengenai  keterbatasan  waktu  yang  disediakan  untuk  program  siaran  dakwah  di  radio yang relatif sedikit.
Radio Ngabar FM Ponorogo merupakan radio yang dimiliki  oleh Pondok  Pesantren  Walisongo Ngabar Ponorogo yang  berada pada  frekuensi 106.2 MHz.
Ekspektasi awal pendirian Ngabar FM adalah selain menjaga dan terus berupaya  mengumandangkan  eksisitensi  Pesantren  dihadapan  publik,  Ngabar  FM  dapat  dijadikan sarana dakwah yang memang sebenarnya menjadi titik dasar pendirian  Ngabar FM sebagai sarana  amar ma’ruf nahi munkar. Selain itu, dengan adanya  Ngabar FM  Pesantren  mendapatkan multi keuntungan dari sisi finansial. Artinya,  walaupun tidak termasuk radio komersil yang mengedepankan keuntungan materi,  Ngabar  FM  tidak  menolak  bagi  siapa  saja  yang  memasang  iklan.  Akhirnya,  hingga  saat  ini  Ngabar  FM  menjadi  radio  dengan  program  dakwah  terbanyak  walau juga tidak mengesampingkan program hiburan lainnya yang sesuai dengan  kapasitas masyarakat saat ini.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi