Rabu, 20 Agustus 2014

Skripsi Siyasah:PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA WANITA BERDASARKAN PERDA JATIM NO. 02 TAHUN 2004 DAN FIQH SIYASAH DUSTURIYAH


BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Manusia  dalam  memenuhi  kebutuhan  hidupnya  dituntut  untuk  berusaha  dan  bekerja,  baik  pekerjaan  yang  diusahakannya  sendiri  ataupun bekerja pada orang lain.  Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk  yang sudah  atau  sedang  bekerja,  yang  sedang  mencari  pekerjaan  dan  yang  melaksanakan  kegiatan lain seperti sekolah dan mengurus rumah tangga.
  Lapangan  kerja  yang  sedikit  ditanah  air  dan  tingginya  angka  kemiskinan juga  skill  (keahlian) yang  rendah  serta besarnya gaji yang diterima  menjadi salah satu pemicu utama meningkatnya angka buruh migran  Indonesia yang keluar Negeri setiap tahunnya, tapi adanya kondisi seperti ini malah tidak  jarang  dimanfaatkan  oleh  beberapa  perusahaan  penyalur  tenaga  kerja  untuk  mencari keuntungan yang dapat merugikan buruh migran.
  Undang-Undang  No.  13  tahun  2003  tentang  ketenagakerjaan,  yang  dimaksud  dengan  tenaga  kerja  adalah  setiap  orang  yangmampu  melakukan  pekerjaan  guna  menghasilkan  barang  dan  atau  jasa  baikuntuk  memenuhi   Sendjun  H.  Manulang,  Pokok-Pokok  Hukum  Ketenagakerjaan  Indonesia,  (Jakarta:  PT  Asdi Mahasatya, 2001),   Saifudin  Mujtaba,  Istri  Menafkahi  Keluarga:  Dilema  Perempuan  Antara  Mencari,  Menerima dan Memberi, (Surabaya: Pustaka Progresif. 2001), 11   kebutuhannya  sendiri  maupun  untuk  masyarakat  dengan  menerima  upah  atau  imbalan dalam bentuk lain.

  Sistem  perlindungan  bagi  buruh  migran  Indonesia  merupakan  hal  yang  diharapkan  oleh  banyak  pihak,  terutama  oleh  buruh  migran  dan  keluarganya  yang  selama  ini  menghadapi  berbagai  masalah  baik  ketika  akan  berangkat  keluar  negeri,  saat  bekerja,  maupun  saat  kembali  dari  tempat  kerjanya.  Undang-Undang  Republik  Indonesia  No  29  tahun  1999  tentang  Otonomi Daerah yang kemudian diperbaharui dengan Undang-Undang Otonomi  Daerah  No.  32  tahun  2004,  memberikan  satu  harapan  baru  tentang  dimungkinkannya  daerah-daerah  membuat  peraturan  sendiri  untuk  daerahnya  termasuk  untuk  masalah  buruh  migran  dari  daerahnya  yang  bekerja  diluar  negeri.
  Dalam  Perda  Propinsi Jawa Timur No. 02 tahun 2004 yang dimaksud  dengan  tenaga  kerja  Indonesia  atau  TKI  adalah  warga  negara  Indonesia  baik  laki-laki  maupun  perempuan  yang  bekerja  di  luar  negeri  dalam  jangka  waktu  tertentu berdasarkan perjanjian kerja melalui prosedur penempatan TKI.
   Undang-Undang  Republik  Indonesia  No.  13  tahun  2003:  Tentang  Ketenagakerjaan,  (Bandung: PT Citra Umbara, 2003),   Tati  Krisnawati,  et.  al.,  Pedoman  Menyusun  Peraturan  Daerah  tentang  Perlindungan  Buruh Migran  Indonesia  Berperspektif Hak Asasi Manusia dan Keadilan Jender, (Jakarta: Sejahtera  Printing, 2006) ,   Pemerintah Daerah Porpinsi Jawa Timur,  Peraturan Daerah  Propinsi  Jawa Timur No.
 Tahun 2004   Perlindungan  hukum  terhadap  TKI  segala  upaya  yang  dilakukan  untuk  memberikan  perlindungan  hak  dan  perlindungan  hukum  TKI sebagaimana  diatur  dalam  pasal  13  Perda  Propinsi  Jawa  Timur  No.  02  tahun  2004 : (1)   TKI  berhak  memperoleh  perlindungan  mulai  saat  pra  penempatan,  selama  penempatan  sarr.pai  dengan  puma  penempatan ; (2)   PJTKI  wajib  mengikutsertakan  calon  TKI  dalam  program  Asuransi  TKI  sesuai  ketentuan  peraturan  perundang-undangan  yang berlaku ; (3)   Selama  TKI  dalam  masa  penempatan  (Kontrak  Kerja)  di  Luar  Negeri,  PJTKI  yang  bersangkutan  wajib  mengikutsertakan  TKI  pada  Program  asuransi  dan  atau  program  perlindungan  lain  di  Negara  penempatan  melalui  perusahaan  asuransi  atau  lembaga  lainnya yang mendapatkan izin khusus untuk itu.
  Perusahaan  Jasa  Tenaga  Kerja  Indonesia  yang  selanjutnya  disebut  PJTKI adalah badan hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas yang mendapat  SIUP  dari  Menteri  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  untuk  berusaha  di  bidang  jasa penempatan TKI ke luar negeri.
  Dewasa ini di kalangan masyarakat kita banyak pekerja wanita yang  bekerja di luar rumah bahkan banyak juga yang bekerja hingga ke luar negeri.
 Tenaga kerja wanita mendapatkan perlindungan hukum yang sama dengan lakilaki  karena  dalam  Perda  di  atas  tidak  membedakan  antara  TKI  dan  TKW.
 Namun  terdapat  perbedaan  pengalokasian  tenaga  kerja  antara  TKI  dan  TKW   Ibid.,   Ibid., 3   yaitu  sistem  pengendalian  penempatan  TKI  yang  diberlakukan  khusus  untuk  penempatan TKI perempuan pada jenis pekerjaan penata laksana rumah tangga,  pen  gasuh bayi, pengasuh anak balita, dan perawat orang  tua lanjut usia yang  bekerja pada pengguna perseorangan atau sektor rumah tangga.
  Dalam ajaran Islam, masalah ketenagakerjaan termasuk dalam bidang muamalah,  khususnya  bab  Ijarah  (sewa  menyewa).  Sedangkan  ijarah  adalah memanfaatkan  jasa  sesuatu  yang  dikontrak.  Apabila  transaksi  tersebut  berhubungan  dengan  seorang  ajir  (tenaga  kerja),  maka  yang  dimanfaatkan  adalah tenaganya.
  Dengan semakin banyaknya wanita di kalangan masyarakat kita yang  bekerja di luar rumah bahkan di luar negeri yang tanpa mahram, maka perlu di  tinjau dari sudut pandang  Islam  tentang hukum tersebut.  Dikarenakan terdapat  sabda Rasulullah Sallahu ‘alaihi Wasallam yang berbunyi: Artinya:  ‚Janganlah  seseorang  perempuan  itu  melakukan  pelayaran  kecuali  bersama mahramnya. (Hadis riwayat al-Bukhari).
 Artinya:  ‚Seorang  wanita  tidak  boleh  melakukan  perjalanan  safar  yang  perjalanannya  selama  dua  hari  kecuali  ikut  bersamanya  suaminya  atau  mahramnya.  (HR.  Al-Bukhari  no.  1864  dan  Muslim:  2/976  -  Syarh  AnNawawi).
  Ibid.,   Taqoyuddin An-Nabhani, et.al.,  Membangun Ekonomi Alternatif: Perspektif Islam, Cet.
 Ke-7, (Surabaya: Risalah Gusti, 2002), 84   Islam  mengajarkan mengenai manusia memiliki hak  al-Karomah  dan  hak  al-fadilah  dan  sunah  Rasul  adalah  Rahmatan  Lil  Alamin,  dimana  kemaslahatan  atau  kesejahteraan  merupakan  tawaran  utama-utama  seluruh  manusia dan alam semesta. Elaborasi (pengejawantahan) misi atau tujuan Islam di atas disebut al-Khams atau lima prinsip dasar agama, yaitu : Pertama, h}ifzud al  di>n  yaitu memberikan jaminan kepada umat Islam untuk memelihara agama dan keyakinannya (al-din). Sementara itu  Islam  juga  menjamin  sepenuhnya  atas  identitas  (kelompok)  agama  yang  bersifat  lintas  etnis.  Oleh  karena  itu,  Islam  menjamin  kebebasan  beragama,  dan  larangan  adanya pemaksaan agama yang satu dengan yang lain. Kedua, h}ifzun-nafs  yaitu  menjamin  hak  atas  jiwa  (nyawa)  manusia,  untuk  tumbuh  dan  berkembang  secara  layak.  Dalam  hal  ini,  Islam  menuntut  adanya  keadilan,  pemenuhan  kebutuhan  dasar  (hak  atas  penghidupan)  pekerjaan,  hak  kemerdekaan,  dan  keselamatan,  bebas  dari  penganiayaan  dan  kesewenang-wenangan.  Ketiga,  h}ifzul  al  aql  yaitu  adanya  suatu  jaminan  atas  kebebasan  berkreasi,  kebebasan  membar,  kebebasan  mengeluarkan  opini,  melakukan  penelitian  dan  berbagai  aktifitas ilmiah. Dalam hal ini, Islam  melarang terjadinya perusakan akal dalam  bentuk  penyiksaan,  penggunaan  obat-obatan  terlarang,  minum-minuman  keras  dan lain-lain. Keempat,  h}ifzun  al  nasl  yaitu merupakan jaminan atas kehidupan  privasi  setiap  individu,  perlindungan  atas  profesi  (pekerjaan)  jaminan  masa  depan keturunan dan generasi penerus yang lebih baik dan berkualitas. Kelima,   h}ifzul  ma>l  yaitu  dimaksudkan  sebagai  jaminan  atas  pemilikan  harta  benda,  properti dan lain-lain. Dan larangan adanya tindakan mengambil hak dari harta  orang lain, seperti mencuri, korupsi, monopoli, dan lain-lain.
  Sehubungan  dengan  hal  di  atas,  menarik  perhatian  penulis  untuk  menyusun skripsi yang berjudul: ‚Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja  Wanita  Berdasarkan   Perda  Jatim  No.  02  Tahun  2004  Dan  Fiqh  Siyasah Dusturiyah.
 B.  Identifikasi Masalah Berdasarkan  pemaparan  latar  belakang  di  atas  maka  penulis  mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1.  Apa yang dimaksud dengan tenaga kerja wanita? 2.  Bagaimana hak dan kewajiban sebagai tenaga kerja wanita? 3.  Siapa  yang  bertanggung  jawab  terhadap  pelayanan  penempatan  tenaga  kerja wanita? 4.  Apa yang dimaksud dengan perlindungan hukum? 5.  Bagaimana  perlindungan  hukum  terhadap  tenaga  kerja  wanita  di  Jawa  Timur berdasarkan Perda Jawa Timur No. 02 tahun 2004? 6.  Apa pandangan hukum Islam terhadap wanita yang bekerja?  Abdul  Wahab  Khallaf,  Kaidah-Kaidah  Hukum  Islam,  (Jakarta:  PT.  Raja  Grafindo  Persada,1993), 329   7.  Bagaimana Islam mengatur tentang ketenagakerjaan? 8.  Bagaimana  perlindungan  hukum  bagi  tenaga  kerja  wanita  menurut  kajian  fiqh siyasah dusturiyah? C.  Pembatasan Masalah Berdasarkan  identifikasi  masalah  di  atas  penulis  merasa  terdapat  pelebaran  pembahasan.  Oleh  karena  itu,  penulis  memberikan  pembatasan  masalah agar pembahasan pada penelitian ini menjadi lebih fokus dan terarah,  pembatasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: 1.  Perlindungan  hukum  terhadap  tenaga  kerja  wanita  di  Jawa  Timur  berdasarkan Perda Jawa Timur No. 02 tahun 2004.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi