Rabu, 27 Agustus 2014

Skripsi Syariah: KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN ANAK DALAM MELAKSANAKAN SALAT LIMA WAKTU

BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang Masalah.
Anak  merupakan  buah  hati,  tumpuan  dan  harapan  dari  keluarga,  serta  amanat  dari  Allah  yang  diberikan  kepada  orang  tua,  maka  Islam  menugaskan  kepada umatnya  agar memberikan pendidikan terhadap anaknya, terutama dalam hal ibadah salat.  Pemeliharaan, perawatan,  dan pendidikan anak merupakan  suatu hal  yang  sangat  penting  yang  harus  diperhatikan  oleh  kedua  orang  tua,  karena  anak  merupakan  cikal  bakal  generasi  penerus  sebuah  bangsa.  Kunci  utama  keberhasilan  pendidikan  anak  ini  terletak  pada  orang  tua,  sejak  kelahiran  anak  sampai berangsur-angsur menjadi orang dewasa.
Orang tua adalah pembina pribadi yang utama dan pertama dalam hidup  anak.  Kepribadian  orang  tua,  sikap  atau  cara  hidup  mereka  merupakan  unsurunsur  pendidikan  yang  tidak  langsung  yang  dengan  sendirinya  akan  masuk  ke  dalam  pribadi  anak  yang  sedang  bertumbuh.

 Orang  tua  sebagai  pendidik  mempunyai tanggung jawab  yang besar terhadap pendidikan anaknya baik  yang  berkenaan  dengan  iman,  moral,  mental,  jasmani  maupun  rohani.  Pendidikan  pertama yang harus ditanamkan orang tua adalah keimanan dan perilaku agama di dalam diri anak untuk memupuk sikap disiplin yang baik dalam diri mereka.
Disiplin  merupakan  suatu  tata  tertib  yang  dapat  mengatur  tatanan  kehidupan  pribadi  dan  kelompok.  Disiplin  timbul  dari  dalam  jiwa  karena  ada  dorongan  untuk  menaati  tata  tertib  tersebut  dengan  demikian  dapat  dipahami  bahwa disiplin adalah tata tertib yaitu ketaatan terhadap peraturan tata tertib  dan  sebagainya.
 Disiplin  merupakan  aspek  yang  sangat  penting  dan  mutlak  diperlukan  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Orang  yang  disiplin  akan  sukses  dalam  kehidupan  bermasyarakat dalam lingkungannya. Sebaliknya, orang yang tidak disiplin akan  rugi dalam kehidupannya atau merugikan kehidupan orang lain.
 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), hlm, 56.
 Syaiful  Bahri  Djamarah,  Rahasia  Sukses  Belajar,  (Jakarta:  PT.  Rineka  Cipta,  2002),  hlm, 12.
 Salah satu bentuk kedisiplinan dalam mendidik anak adalah pendidikan  dalam melaksanakan salat. Hal tersebut dijelaskan dalam hadist yang berbunyi: : ِ Abu  Dawud  berkata:  Dari  ayahnya  sawwar  bin  dawud  ayahnya  abu  hamzah  al  muzani  as  sairofi  dari  amar  bin  suaib  dari  ayahnya,  dari  kakeknya  berkata:  Rasulullah  Saw.  Bersabda:  perintahlah  anak-anakmu  untuk  melaksanakan  salat  jika  mereka  berumur  tujuh  tahun  dan  pukullah  mereka  bila  meninggalkan  salat  ketika  berumur  sepuluh  tahun  dan  pisahkanlah  tempat  tidur  mereka  masingmasing. (H.R Abu Dawud).
 Hadist  di  atas  menjelaskan  bahwa  orang  tua  berkewajiban  mendidik  anak-anaknya untuk melaksanakan salat, dan ketika anak tersebut meninggalkan  salat maka akan diberikan hukuman.
Islam  juga  menganjurkan  kepada  pemeluknya  untuk  menerapkan  kedisiplinan  dalam  beribadah  khususnya  salat  sebagaimana  firman  Allah  dalam  surat An-Nisa’ ayat : 103                                                                                Maka  apabila  kamu  Telah  menyelesaikan  salat(mu),  ingatlah  Allah  di  waktu  berdiri,  di  waktu  duduk dan  di  waktu  berbaring.  Kemudian  apabila  kamu  Telah  merasa aman, Maka Dirikanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya salat  itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
 Ayat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa salat merupakan kewajiban  bagi  orang-orang  yang  beriman  yang  telah  ditentukan  waktunya,  menjalankan  salat  tepat  pada  waktunya  pada  hakikatnya  juga  mengajarkan  umat  Islam  untuk  mengajarkan disiplin.
 Imam Abu Dawud,  Sunan Abi Dawud,  (Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiah, 1994 M/1414  H), hlm, 197.
 Dapartemen  Agama  RI,  Al-Qur’an  dan  Terjemahnya  Yayasan  Peyelenggara  Penterjemah Al-Qur’an, (Semarang: CV. Al-Waah, 2006), hlm, 124.
 Beberapa hal yang berpengaruh dalam pembentukan kedisiplinan antara  lain teladan, lingkungan, kesadaran, dan latihan.
 Jadi pembentukan kedisiplinan  dalam diri anak sangat dipengaruhi oleh keadaan orang-orang terdekatnya,  yang  mana  dalam  hal  ini  adalah  orang  tua  yang  dijadikan  sebagai  teladan  dan  lingkungan terdekat mereka.
Orang tua haruslah menjadi contoh bagi anak-anaknya. Karena orang tua  merupakan  contoh  terbaik  dalam  pandangan  anak,  yang  tingkah  lakunya  dan  sopan  santunnya  akan  ditiru.  Disadari  atau  tidak,  bahkan  semua  keteladanan  itu  akan melekat pada diri  dan perasaan anak, karena keteladanan merupakan faktor  penentu baik buruknya anak.
Orang tua yang berperan penting dalam pendidikan anak di rumah harus  menerapkan sikap disiplin sejak dini agar anak-anaknya terbiasa melakukan ritualritual  keagamaan sejak  dini terutama ibadah salat. Sehingga nanti ketika dewasa  mereka sudah terbiasa melakukan hal-hal keagamaan  karena kegiatan keagamaan  anak  dimasa  mendatang  berawal  dari  pendidikan  agama  dalam  keluarga  sejak  dini.
Sebagai orang tua, menjalankan ibadah adalah hal yang sangat  penting.
Kalau  orang  tua  menyepelekan  masalah  agama,  anaknya  akan  meniru,  bahkan  lebih  dari  itu,  anak  akan  menganggap  bahwa  agama  menjadi  hal  yang  tidak  penting.  Oleh  karena  itu  disiplin  orang  tua  dalam  menjalankan  ibadah  akan  berpengaruh terhadap agamanya.
Dalam  pendidikan  salat,  hendaknya  orang  tua  memberikan  contoh  dan  teladan  yang baik sejak masa anak-anak sehingga mereka bisa meniru apa  yang  diajarkan  oleh  orang  tua  tentang  gerakan-gerakan  dan  bacaan-bacaan  salat.  Jadi  anak melaksanakan dan meninggalkan salat  pada saat mereka dewasa  tergantung  dari pendidikan salat yang diajarkan orang tua pada masa anak-anak.
Akan  tetapi,  tidak  semata-mata  karena  keteladanan  orang  tua  dan  lingkungan  keluarga yang disiplin mematuhi aturan, kemudian  seorang anak akan  menerapkan sikap disiplin. Banyak kemungkinan yang bisa  terjadi, ada orang tua   Tulus Tu’u, Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm,  48-49.
 yang  disiplin  dalam  mematuhi  aturan  tetapi  anaknya  tidak  disiplin  dalam  mematuhi  aturan  atau  sebaliknya.  Ada  pula  orang  tuanya  yang  disiplin  dalam  mematuhi  aturan  dan  anaknya  pun  bersikap  demikian.  Kemudian  dari  sisi  madrasah,  sebagian  kecil  siswa  maupun  alumni  madrasah  tersebut  belum  memiliki  kesadaran  dalam  menerapkan  sikap  disiplin  dalam  beribadah.  Melalui  kesadaran  diri  sikap  kedisiplinan  akan  tumbuh  dan  terpancar  dari  seseorang  tersebut.  Jika  seseorang  tersebut  memiliki  kesadaran  atau  pikiran  lebih  terbuka  untuk  melaksanakan  disiplin  maka  seseorang  tersebut  akan  senantiasa  menaati  peraturan tersebut.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka peneliti terdorong  untuk melakukan  penelitian  tentang  “Korelasi  antara  Kedisiplinan  Orang  Tua  dengan  Kedisiplinan  Anak  dalam  Melaksanakan Salat Lima Waktu  MTs  Maslakul  Huda Gunungsari Tlogowungu Pati Tahun Ajaran 2011/2012”.
B.  Rumusan Masalah.
Sehubungan  dengan judul dan latar belakang yang penulis kemukakan di atas,  maka  muncul  beberapa  permasalahan  yang  nantinya  akan  dibahas  dalam  skripsi ini, yaitu:.
1.  Bagaimana  kedisiplinan  orang  tua  siswa  MTs  Maslakul  Huda  Gunungsari  Tlogowungu  Pati  tahun  ajaran  2011/2012  dalam  melaksanakan  salat  lima  waktu?
2.  Bagaimana  kedisiplinan  siswa  MTs  Maslakul  Huda  Gunungsari  Tlogowungu  Pati  tahun ajaran 2011/2012 dalam melaksanakan salat lima waktu?
3.  Adakah korelasi antara kedisiplinan orang tua MTs Maslakul Huda Gunungsari  Tlogowungu  Pati  tahun  ajaran  2011/2012    dengan  kedisiplinan  siswa  MTs  Maslakul  Huda  Gunungsari  Tlogowungu  Pati  tahun  ajaran  2011/2012  dalam  melaksanakan salat lima waktu?
C.  Tujuan dan Manfaat Penelitian .
Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut: .
 1.  Untuk  mengetahui  bagaimana  kedisiplinan  orang  tua  siswa  MTs  Maslakul  Huda  Gunungsari  Tlogowungu  Pati  tahun  ajaran  2011/2012  dalam  melaksanakan salat lima waktu.
2.  Untuk  mengetahui  bagaimana  kedisiplinan  siswa  MTs  Maslakul  Huda  Gunungsari  Tlogowungu  Pati  tahun  ajaran  2011/2012  dalam  melaksanakan  salat lima waktu.
3.  Untuk  mengetahui  adakah  korelasi  antara  kedisiplinan  orang  tua  dengan  kedisiplinan  siswa  MTs  Maslakul  Huda  Gunungsari  Tlogowungu  Pati  tahun  ajaran 2011/2012 dalam melaksanakan salat lima waktu.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:.
1.  Secara Teori.
Diharapkan  penelitian  ini  dapat  menambah  wawasan  dan  memberikan  sumbangan  secara  teori  khususnya  tentang  kedisiplinan  orang  tua  dengan  kedisiplinan  siswa  MTs  Maslakul  Huda  Gunungsari  Tlogowungu  Pati  tahun  ajaran  2011/2012  dalam  melaksanakan  salat  lima  waktu  di,  serta  mampu  menambah wawasan keilmuan pendidikan Islam dalam memberikan pemahaman  terhadap diri pribadi yang kaitannya tentang kedisiplinan.
2.  Secara Praktis.
a.  Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pedoman orang tua dan masyarakat  terutama  sekolah  dalam  mengembangkan  pendidikan  sehingga  bisa  terwujud  siswa  yang mempunyai kedisiplinan yang baik serta berguna bagi  diri sendiri, agama dan bangsa.
b.  Memberi motivasi orang tua dan pihak   sekolah agar lebih semangat dalam  memberi contoh kedisiplinan pada siswa.
Bagi  siswa  mendapatkan  pengetahuan  kedisiplinan  orang  tua  karena  orang tua sebagai teladan di lingkungan rumah.

  

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi