Rabu, 27 Agustus 2014

Skripsi Syariah: PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN SOUL MARKETING TERHADAP KEPERCAYAAN SHOHIBUL QURBAN PADA PRODUK SUPERQURBAN RUMAH ZAKAT

BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1  Latar Belakang Masalah.
Rumah  Zakat  adalah  sebuah  lembaga  swadaya  masyarakat  yang  fokus  pada  pengelolaan  zakat,  infaq,  shodaqoh,  dan  wakaf  secara  profesional  dengan  menitikberatkan pada program  pendidikan,  kesehatan, pembinaan komunitas dan  pemberdayaan  ekonomi sebagai  penyaluran  program  unggulan.

 Lembaga  ini  mulai  berdiri  di  Bandung  sejak  Mei  1998 dengan  nama  perdananya  Dompet  Sosial Ummul Quro (DSUQ) yang kemudian berganti menjadi Rumah Zakat.
Lembaga ini dipelopori oleh Ustadz Abu Syauqi dari Bandung bersama  dengan  rekan  beliau  di  Majlis  Ta’lim  Ummul  Quro  sepakat  untuk  membentuk  organisasi yang mengelola bantuan kemanusiaan. Akhirnya terbentuklah Dompet  Sosial Ummul Quro (DSUQ) pada tanggal 2 Juli 1998. Organisasi  ini  mendapat  dukungan dari berbagai pihak. Sejak tahun 1998 sampai tahun 1999, donasi yang  terkumpul mencapai 0,8 miliar.
DSUQ mengalami pertumbuhan dalam pelayanannya. Dengan semakin  bertambahnya jumlah donasi yang didapatkan, DSUQ merintis beberapa program  di  antaranya:  bea  siswa  pendidikan  yatim  dan  dhuafa,  layanan  kesehatan,  rehabilitasi  masyarakat  miskin  kota,  dan  lain-lain.  Melihat  prestasi  yang  diraih  oleh lembaga ini, pemerintah pun memberikan dukungan yang signifikan dengan  melahirkan  SK  Menteri  Agama  RI  No.  157  tanggal  18  Maret  2003  yang   M. Syafi’ie El-Batanie, Zakat, Infak, dan Sedekah, Bandung: Salamadani, 2009, hlm. 40   mensertifikasi  organisasi  ini  sebagai  Lembaga  Amil  Zakat  Nasional.  Sejalan  dengan  turunnya  SK  tersebut,  nama  DSUQ  berganti  menjadi  Rumah  Zakat  Indonesia.
Tahun  2004  Rumah  Zakat  membuka  cabang-cabang  baru  utamanya  di  Sumatera,  yaitu  cabang  Aceh,  Medan,  Padang,  Palembang,  Batam  berdiri,  dan  Pekanbaru.   Cabang  Pekanbaru  berekspansi  dengan  memiliki  kantor  cabang  pembantu  Duri  dan  Dumai.  Sistem  informasi  lembaga  mulai  masuk  ke  jaringan  online. Mulai transaksi online, absensi online, dan beberapa software keuangan.
DiJawa berdiri pula kantor cabang Semarang, ditambah jaringan kantor  cabang  pembantu  di  Bekasi,  Bogor,  Depok,  Jakarta  Selatan,  Cirebon,  dan  Solo.
Penerimaan  donasi  meningkat  tajam  khususnya  dari  bantuan  masyarakat  untuk  program  rehabilitasi  pasca  tsunami  Aceh,  tercatat  Rp  45,26  M  donasi  terkumpulkan.
 Semangat  membumikan  nilai  spiritualitas  menjadi  kesalehan  amal  menjadi  motivasi  bagi  Rumah  Zakat  untuk  terus  mengembangkan  programprogramnya,  di  antaranya  yaitu  Edu  Care  (pendidikan),  HealthCare  (kesehatan),  YouthCare  (pelatihan  kepemudaan),  dan  EcoCare  (pemberdayaan  ekonomi)  secara terpadu berbasis komunitas.
Guna  penguatan  organisasi  dikokohkanlah  organisasi  baru  pemberdayaan,  yaitu  :  Rumah  Sehat  Indonesia  (pengelola  program  kesehatan),  Rumah  Juara  Indonesia (pengelola  program  pendidikan),  Rumah  Mandiri  Indonesia  (pengelola  program  kemandirian  ekonomi).  Peningkatan  jumlah  unit    http://www.rumahzakat.org/profilnya.php?id=200911260001&cat=2.  Diakses  Pada 15  Januari 2011   layanan  terus  dilakukan,  hingga  akhir  tahun  telah  berdiri  delapan  Sekolah  Juara  dan tujuh Rumah Bersalin Gratis.
Untuk terus menjembatani antara muzakki dan  mustahiq, Rumah Zakat  melakukan inovasi terhadap program-program agar visi dan misi tercapai dengan  maksimal.  Untuk  itu,  Rumah  Zakat  berupaya  untuk  melakukan  diferensiasi  produk. “Diferensiasi produk adalah tindakan  merancang  serangkaian perbedaan  yang  berarti  untuk  membedakan  tawaran  perusahaan  dengan  tawaran  pesaing.”  Maksud  dari  diferensiasi  adalah  bagaimana  cara  agar  produk  yang  dihasilkan  menjadi beda dengan produk lembaga lain, sehingga masyarakat akan cenderung  memilih  produk  yang  ditawarkan  Rumah  Zakat  dibandingkan  dengan  produk  yang ditawarkan lembaga lain.
Upaya diferensiasi produk berhasil terealisasi dengan munculnya produk  Superqurban  sebagai produk andalan Rumah Zakat hingga saat  ini. Superqurban  adalah  program  optimalisasi  pelaksanaan  ibadah  kurban  dengan  mengolah  dan  mengemas daging kurban menjadi kornet. Langkah ini diambil untuk menjamin  distribusi daging kurban sampai daerah-daearah pelosok yang lebih membutuhkan  dengan daya tahan yang lebih lama.
 Superqurban  mempunyai  beberapa  macam  keunggulan  yang  dapat  diandalkan,  seperti praktis,  mudah dibawa, dan  mudah dibuka. Produk ini tahan  hingga  tiga  tahun,  sehingga  pendistribusiannya  dapat  tersalurkan  hingga  ke   Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jakarta:PT. Penhallindo, 2000, hlm. 3  ProposalSuperqurban, 2008   pelosok-pelosok negeri. Penyembelihan dilakukan pada  hari raya Idul  Adha dan  tiga hari tasyrik dan sesuai dengan syariah Islam.
 Rumah  Zakat  selalu  memperhatikan  aspek  hukum  syariah  dalam  membuat  programnya.   Keberanian  Rumah  Zakat  untuk  mengkornet  daging  kurban ini didasarkan pada Hadits Nabi: Dan  dalam  suatu  lafal  (dikatakan):  Sesungguhnya  Nabi  SAW.  (pernah)  melarang  makan  daging  kurban  sesudah  tiga  hari,  kemudian  beliau  bersabda:”(Tetapi  sekarang)  makanlah,  buatlah  perbekalan,  dan  simpanlah.”(H.R. Muslim dan Nasai).
 Berdasarkan  riwayat  hadits  tersebut,  diketahui  bahwa  mengolah  atau  dalam hal ini mengkornet daging kurban untuk kemudian diberikan kepada yang  membutuhkan adalah boleh atau mubah.
Data  perkembangan  produk  Rumah  Zakat  menunjukkan  bahwa  produk  Superqurban  mengalami  pertumbuhan  yang  signifikan.  Sejak  diluncurkan  pada  tahun  2000  atau  tahun  1420  H,  kurban  kambing  sebanyak  237  ekor  dan  1  ekor  sapi.  Kemudian  tahun  1421  H  menjadi  1.232  ekor  kambing  dan  5  ekor  sapi,  sedangkan  pada  tahun  1422  H  menurun  tetapi  tidak  drastis  sebanyak  942  ekor  kambing. Jumlah hewan kurban bertambah lagi menjadi 1.233 ekor kambing dan  2 ekor sapi pada tahun 1423 H. Dan pada tiga tahun terakhir yaitu 1428-1430 H  atau  dari  tahun  2008-2010,  Rumah  Zakat  melalui  produk  unggulannya  tersebut  berhasil  mendapat  amanah  dari  para  shohibul  qurban  dengan  pencapaian  angka   Ibid    A.  Qadir  Hassan,  et  al,  Terjemahan Nailul  Authar  Himpunan  Hadits-Hadits  Hukum,  Surabaya: PT Bina Ilmu, 1987, Jilid 4, hlm.1623   8.666  ekor  kambing  dan  288  ekor  sapi  pada  tahun  1430  H.  Berikut  tabel  perkembangan Superqurban pada Rumah Zakat: Sumber: Laporan Superqurban Rumah Zakat Sejak diluncurkan produk Superqurban, wilayah-wilayah Indonesia yang  terkena musibah dan wilayah binaan Rumah Zakat terbantu dengan adanya daging  kornet  ini.  Seperti  untuk  membantu  korban  konflik  Ambon,  Maluku  Utara,  bencana tsunami Aceh, gizi buruk di Banten, longsor Banjarnegara, gempa DIYJateng, di Sumatra Barat, tsunami Pangandaran dan bina desa lainnya. Penyaluran  Superqurban  ini  diserahkan  secara  langsung  ke  daerah  yang  membutuhkan,  bahkan shohibul qurbanberhak menunjuk daerah mana yang dikehendaki.
 Diferensiasi produk berupa Superqurban  ini tidak  lepas dari peran para  pegawai Rumah Zakat yang bekerja dengan menggunakan soul marketing. Dalam   http://www.situsmesin.com/archive/Superqurban_1430H_compressed.pdf.  Diakses  Pada 29 Januari 2011   soul  marketing,  kejujuran  akan  menghasilkan  kepercayaan,  profesionalisme  menghasilkan  kesungguhan  dan  dedikasi  tinggi,  serta  silaturahim  membentuk  jaringan  kerja  dan  keuntungan  moril  dan  materil  yang  tidak  terbatas.  Dengan  didasari  sikap  murah  hati  dan  cara  kerja  dari  ketiga  elemen  tersebut  yang  berkesinambungan,  akan  membentuk  sebuah  pola  pikir  yang  ideal,  sebuah  paradigma baru yang berpusat pada sikap murah hati.
 Dan otomatis, diharapkan  akan  timbul  kepercayaan  para  shohibul  qurban untuk  berkurban  lewat  produk  Superqurban ini.
Kepercayaan  pelanggan  kepada  perusahaan  adalah  keyakinan  bahwa  setiap  saat  melakukan  transaksi  bisnis  dengan  mereka,  pimpinan,  dan  karyawan  perusahaan  tersebut  bertindak  adil,  kompeten,  etis,  dan  dapat  dipercaya.
Kepercayaan  pelanggan  kepada  perusahaan  tumbuh  karena  pengalaman  baik  mereka melakukan transaksi bisnis berulang kali.
 Rumah Zakat melakukan upaya diferensiasi produk berupa Superqurban  dan  dengan  disertai  soul  marketing,  kiranya  dapat  melahirkan  kepercayaan  para  shohibul  qurban pada  produk  Superqurban  ini.  Maka  pen ulis  ingin  mencoba  meneliti  adakah  pengaruh  differensiasi  produk  dan  soul  marketing  terhadap  kepercayaan  shohibul  qurban pada  produk  Superqurban  dengan  mengangkatnya  menjadi  sebuah  judul  “PENGARUH  DIFERENSIASI  PRODUK  DAN  SOUL  MARKETING  TERHADAP  KEPERCAYAAN  SHOHIBUL  QURBAN PADA  PRODUK SUPERQURBAN RUMAH ZAKAT SEMARANG”.



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi