BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang.
Agama Islam merupakan agama yang
universal, di mana
dalam ajarannya menganjurkan
umatnya untuk bekerja.
Hal ini mempunyai
arti kita merealisasikan fungsi kehambaan kepada Allah
dan menempuh jalan
menuju ridha-Nya, mengangkat harga
diri, meningkatkan taraf
hidup dan memberi manfaat
kepada sesama, bahkan
kepada makhluk lain.
Dengan tertanamnya kesadaran
ini, seorang muslim
akan berusaha mengisi
setiap ruang dan waktunya
hanya dengan aktivitas yang berguna.
Bekerja adalah
segala aktivitas dinamis
dan mempunyai tujuan
untuk memenuhi kebutuhan tertentu
(jasmani dan rohani),
dan di dalam mencapai tujuannya
tersebut dilakukan dengan kesungguhan
guna mewujudkan prestasi
yang optimal. Kerja keras
atau dengan kata
lain yang dinamakan
etos kerja merupakan
syarat mutlak untuk
dapat mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat.
Sebab dengan etos
kerja yang tinggi
akan menghasilkan kinerja
yang tinggi pula.
Etos kerja yang tinggi dapat diraih dengan jalan
menjadikan motivasi ibadah
sebagai pendorong utama
di samping motivasi
penghargaan dan hukuman
serta perolehan material .
Etos kerja
adalah sifat, watak
dan kualitas kehidupan
manusia, moral dan
gaya estetik serta suasana
batin mereka . Etos kerja merupakan
sikap mendasar terhadap
diri dan dunia
mereka yang direfleksikan dalam kehidupan nyata, sehingga
etos kerja dapat
diartikan sebagai pancaran
dari sikap hidup
manusia yang mendasar
pada kerja. Dengan Khoirun Nisa’, Peranan Analisis Jabatan (Job
Analysis) Dalam Penempatan
Pegawai Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Mojokerto,
Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, 2008, h. 126.
Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami,
Jakarta : Gema Insani Press 2002, 15 berpedoman pada etos kerja itulah seseorang
dapat bekerja dengan
baik . Akan
tetapi jika etos
kerja karyawan mengalami
penurunan maka hasil pekerjaan (kinerja)
yang jadi tanggung
jawabnya pun tidak
akan maksimal dan
penurunan laju pertumbuhan yang akan didapatkannya.
Muhammad Fauzan
Baihaqi mengungkapkan, untuk
memperoleh kinerja yang
maksimal dibutuhkan sikap mental
yang memiliki pandangan jauh ke
depan. Seseorang harus
mempunyai sikap optimis,
bahwa kualitas hidup
dan kehidupan hari esok lebih
baik dari hari
ini. Penilaian kinerja tersebut
dapat dilakukan dengan
kombinasi dari kemampuan,
usaha, dan kesempatan
yang dapat dinilai dari hasil kerja karyawan .
Alwiyah
Jamil, Pengaruh Etika
Kerja Islam Terhadap Sikap-Sikap Pada Perubahan Organisasi:
Komitmen Organisasoi Sebagai Mediator,
Departemen Pendidikan Nasional
Universitas Diponegoro Program
Study Magister Akuntansi 2007, h.
Muhammad
Fauzan Baihaqi ,
Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kepuasan Kerja
Dan Kinerja Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel
Intervening ( Studi Pada Dengan permasalahan terjadinya penurunan
laju pertumbuhan jumlah
nasabah baru pada bulan April dan Mei di PT. BPRS Buana
Mitra Perwira Purbalingga,
penulis meneliti tentang PENGARUH
ETOS KERJA ISLAM TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PT. BPRS BUANA MITRA
PERWIRA PURBALINGGA.
1.2 Rumusan Masalah.
Seberapa besar
pengaruh etos kerja
Islam terhadap peningkatan
kinerja karyawan PT.
BPRS Buana Mitra Perwira
Purbalingga? 1.3 Tujuan dan Manfaat Peneltian 1.3.1. Tujuan Penelitian.
Untuk mengetahui
pengaruh etos kerja Islam
terhadap kinerja karyawan PT. BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga.
1.3.2.
Manfaat Penelitian.
a. Manfaat Pribadi.
Bagi penulis,
penelitian ini diharapkan
bisa menambah pengalaman dan
wawasan yang lebih
luas lagi tentang
etos kerja dalam
pengaruhnya terhadap kinerja
karyawan guna meningkatkan
kreatifitas penulis dalam mengembangkan
kompetensi diri.
b. Manfaat Akademis.
1) Pembaca.
Bagi penelitian
lebih lanjut, penelitian
ini diharapkan bisa menjadi
bahan referensi bagi peneliti lain yang
akan meneliti tentang etos kerja dalam
pengaruhnya terhadap kinerja karyawan serta variable yang berkaitan dengan penelitian ini.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi