Kamis, 28 Agustus 2014

Skripsi Syariah: PENGARUH MANAJEMEN SYARI’AH TERHADAP KINERJA KARYAWAN di HOTEL GRASIA

BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang Masalah.
Perkembangan  zaman  terus  melangkah  maju  dan  banyak  menyumbangkan  perubahan-perubahan,  membangun  tatanan  dan  peradaban  baru,  seperti  ideology-ideologi  kemanusiaan,  life  style,  dan  sebagainya.

Perilaku budaya dan sosial masyarakat telah banyak mengabaikan moralitas,  nilai-nilai, persahabatan yang manusiawi, bahkan lebih condong pada materi,  kekuasaan,  kehormatan,  kesenangan  duniawi,  dan  lebih  mementingkan  dunianya  sendiri.
 Hal  ini  karena  orientasi  hidup  manusia  diarahkan  hanya  untuk “menguasai”, meskipun pada hakekatnya manusia tidak sadar bahwa ia  dikuasai oleh emosi dan nafsunya. Spinoza dalam karyanya yang disadur oleh  Erich  Fromm  membenarkan  adanya  gejala  atau  kecenderungan  yang  sama  antara  zaman  modern  dan  zaman  beberapa  ratus  tahun  silam  mengenai  kecenderungan  manusia  yang  rakus  dan  ambisius,  yang  memikirkan  nama  harum dirinya.
 Dalam  era  industrialisasi  yang  semakin  kompetitif,  setiap  pelaku  bisnis  yang  ingin  memenangkan  kompetisi  dalam  dunia  industri  akan  memberikan  perhatian  penuh  pada  kualitas.  Perhatian  penuh  pada  kualitas  akan  memberikan  dampak  positif  kepada  bisnis  melalui  dua  cara,  yaitu  :  dampak terhadap biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan.
 H. Undang Ahmad Kamaludin dan Muhammad Alfan, Etika Manajemen Islam,  Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010, hlm 21.
 ibid, hlm 22   Demi  memperoleh  kebahagiaan  di  dunia  dan  akhirat  agama  Islam  mengajarkan agar umatnya melakukan kerja keras baik dalam bentuk ibadah  maupun  amal  saleh.  Ibadah  merupakan  perintah-perintah  yang  harus  dilakukan oleh umat Islam yang berkaitan langsung dengan Allah SWT dan  telah  ditentukan  secara  terperinci   tentang  tatacara  pelaksanaannya.
Sedangkan amal saleh adalah perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh  umat Islam, dimana perbuatan-perbuatan tersebut berdampak positif bagi diri  yang bersangkutan, bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara serta bagi umat  Islam itu sendiri.
 Bidang  perhotelan  merupakan  bidang  dimana  yang  membutuhkan  manajemen  bagus  dan  terorganisir  untuk  memberikan  pengaruh  kinerja  karyawan  yang  dimana  akan  berdampak  pada  kemajuan  bisnis  perhotelan  tersebut.
Hotel  merupakan  salah  satu  bisnis  yang  bergerak  pada  sektor  jasa  khususnya  akomodasi,  segmen  pasarnya  adalah  tamu  yang  datang  untuk  tujuan  istirahat  atau  urusan  bisnis.  Oleh  karena  itu,  tempat  yang  bersih,  nyaman,  dan  aman  adalah  menjadi  hal  yang  dibutuhkan  oleh  konsumen.
Adalah menjadi hal wajib bagi pihak hotel untuk memberikan pelayanan yang  maksimal  kepada  setiap  konsumennya.  Karena  setiap  konsumen  pastinya  menginginkan  yang  terbaik  dalam  setiap  jasa  yang  ia  beli.  Dalam  dunia  bisnis,  suatu  manajemen  perusahaan  adalah  menjadi  salah  satu  yang   H. Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen bisnis syariah, Bandung:  alfabeta, 2009, hlm 157   diutamakan, karena hal itulah yang akan menentukan berhasil atau gagalnya  suatu usaha perhotelan.
Seiring  dengan  semakin  berkembangnya  ekonomi  syari‟ah  di  Indonesia, saat ini sektor bisnis di bidang perhotelan mulai banyak dibidik  oleh  para  pengusaha  dengan  menerapkan  manajemen  islam.  Alhasil,  tidak  sedikit  hotel  yang  mulai  menerapkan  prinsip-prinsip  syari‟ah  dalam  menjalankan kegiatan operasional serta dalam menerpakan manajeman islam  dalam bisnisnya.
Elemen  terpenting  lainnya  dalam  keterlibatan  terpadu  adalah  : pemberdayaan karyawan. Oleh karena itu karyawan perlu mendapat perhatian  khusus dari manajemen, yaitu dengan cara memberdayakannya  kearah yang  lebih baik Bekerja adalah suatu bentuk ibadah yang dilakukan di dunia.  Bekerja dengan etika kerja yang benar sesuai ajaran islam merupakan syarat mutlak  untuk  dapat  mencapai  kebahagiaan  di  dunia  dan  akhirat.  Sebab  dengan  manajemen yang baik dapat meningkatkan semangat kerja yang berpengaruh  dalam  meningkatkan  produktivitas.  Hal  ini  dikarenakan  nilai  etik,  moral,  susila atau akhlaq adalah nilai-nilai yang mendorong manusia menjadi pribadi  yang  utuh  sperti  kejujuran,  kebenaran,  keadilan,  kemerdekaan,  kebahagiaan  dan  cinta  kasih.  Apabila  nilai  etik  ini  dilaksanakan  akan  menyempurnakan  hakikat  manusia  seutuhnya.  Setiap  orang  boleh  punya  seperangkat  pengetahuan  tentang  mengarahkan  dan mengendalikan  perilaku  orang  islam   hanya  ada  dua  yaitu  Al-Qur‟an  dan  Hadist  sebagai  sumber  segala  nilai  dan  pedoman dalam setiap sendi kehidupan, termasuk dalam bisnis.
 Dalam pandangan  Islam,  segala  sesuatu  harus  dilakukan  secara  rapi,  benar, tertib dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu  tidak  boleh  dilakukan  secara  asal -asalan.  Hal  ini  merupakan  prinsip  utama  dalam  ajaran  Islam.  Rasulullah  Saw.  Bersabda  dalam  sebuah  hadits  yang  diriwayatkan  Imam Thabrani, ”Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang  yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara itqan (tepat waktu,  terarah, jelas dan tuntas). Arah pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap,  dan  cara  mendapatkannya  yang  transparan  merupakan  amal  perbuatan  yang  dicintai oleh Allah Swt. Sebenarnya, manajemen dalam arti mengatur segala  sesuatu  agar  dilakukan  dengan  baik,  cepat,  dan  tuntas  merupakan  hal  yang  disyariatkan dalam ajaran Islam.
Dalam  konsep  manajemen  syariah  yang  dirumuskan  oleh  Dr.  KH.
Didin Hafidhuddin, M.Sc. dan Hendri Tanjung, S.Si., MM. Dalam bukunya  berjudul ”Manajemen  Syariah  dalam  Praktik”,  manajemen  syariah  adalah  perilaku  yang  terkait  dengan  nilai-nilai  keimanan  dan  ketauhidan.  Setiap  perilaku  orang  yang  terlibat  dalam  sebuah  kegiatan  dilandasi  dengan  nilai  tauhid,  maka  diharapkan  perilakunya  akan  terkendali  dan  tidak  terjadi  perilaku  KKN  (korupsi,  kolusi,  dan  nepotisme)  karena  menyadari  adanya  pengawasan  dari  yang  Mahatinggi,  yaitu  Allah  Swt.  yang  akan  mencatat  setiap amal perbuatan yang baik maupun yang buruk. Hal ini berbeda dengan   Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syari’ah, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009, hal. 172   perilaku  dalam  manajemen  konvensional  yang  sama  sekali  tidak  terkait  bahkan  terlepas  dari  nilai-nilai  tauhid.  Orang-orang  yang  menerapkan  manajemen  konvensional  tidak  merasa  adanya  pengawasan  yang  melekat,  kecuali semata-mata pengawasan dari pemimpin atau atasan. Setiap kegiatan  dalam  manajemen  syariah,  diupayakan  menjadi  amal  saleh  yang  bernilai  abadi.
 Dalam  memperoleh  kebahagiaan  di  dunia  dan  akhirat  agama  islam  mengajarkan agar umatnya melakukan kerja keras baik dalam bentuk ibadah  atau  amal  sholeh.  Ibadah  adalah  merupakan  perintah-perintah  yang  harus  dilakukan  oleh  umat  Islam  yang  berkaitan  langsung  dengan  ALLAH  SWT  dan  telah  ditentukan  secara  terperinci  tentang  tata  cara  pelaksanaanya.
Sedangkan amal sholeh adalah perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh  umat Islam, dimana perbuatan-perbuatan tersebut berdampak positif bagi diri  yang bersangkutan, bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara serta bagi umat  Islam itu sendiri.
 Islam juga menekankan pentingnya unsur kejujuran dan kepercayaan  dalam manajemen. Kejujuran sangatlah penting dalam suatu manajemen yang  tidak  boleh  diabaikan  karena  dengan  kejujuran  tersebut  maka  akan  melahirkan  kepercayaan  bawahan  kepada  atasan.  Nabi  Muhammad  saw  adalah  seorang  yang  sangat  terpercaya  dalam  menjalankan  manajemen  bisnisnya.  Manajemen  yang  dicontohkan  Nabi  Muhammad  saw   http://www.edosegara.com/2011/09/nilai-nilai-manajemen-syariah-dalam.html.
dibrowsing pada tanggal 22 Maret 20  H.  Buchari  Alma  dan  Donni  Juni  Priansa,  Manajemen  Bisnis  Syari;ah,  bandung:  Alfabeta, 2009, hlm . 157   menempatkan  manusia  sebagai  postulatnya  atau  sebagai  fokusnya,  bukan  hanya sebagai faktor produksi yang semata diperas tenaganya untuk mengejar  target  produksi.  Nabi  Muhammad  saw  mengelola  (manage)  dan  mempertahankan  (mantain)  kerjasama  dengan  stafnya  dalam  waktu  yang  lama  dan  bukan  hanya  hubungan  sesaat.  Salah  satu  kebiasaan  Nabi  adalah  memberikan  reward  atas  kreativitas  dan  prestasi  yang  ditunjukkan  stafnya.
Manajemen Islam pun tak mengenal perbedaan perlakuan (diskriminasi).
Ciri lain manajemen islam yang membedakannya dari manajemen  ala  Barat  adalah  seorang  pimpinan  dalam  manajemen  islami  harus  bersikap  lemah  lembut  terhadap  bawahan.  Seperti  halnya  menerapakan  kelembutan  dalam hubungan kerja adalah memberikan senyum ketika berpapasan dengan  karyawan dan mengucapkan terima kasih ketika pekerjaannya sudah selesai.
Bukankah  memberikan  senyum  merupakan  salah  satu  bentuk  ibadah  dalam  Islam. Namun, kelembutan tersebut tak lantas menghilangkan ketegasan dan  disiplin.  Jika  karyawan  tersebut  melakukan  kesalahan,  tegakkan  aturan.
Penegakkan  aturan  harus  konsisten  dan  tak  pilih  kasih.  Untuk  aspek  keadilannya,  Islam  menekankan  pentingnya  manajemen  islami  dalam  suatu  hubungan kerja.
 Dari pemaparan  ini didapatkan untuk meningkatkan kinerja karyawan  dengan  menerapkan  manajemen  Islam  yang  tinggi.  Setiap  pimpinan  pasti  selalu  menginginkan  karyawannya  untuk  bekerja  secara  maksimal  agar  kinerja  karyawan  selalu  meningkat.  Akan  tetapi  menuntut  terus  menerus   http://jpmi.or.id/2011/05/30/pilar-etika-manajemen-bisnis-menurut-islam/.
Dibrowsing pada tanggal 22 Maret 2012   karyawan tanpa melihat kondisi mereka bukanlah hal yang bijaksana dalam  penerapan  manajemen  Islam,  malah  dapat  membuat  karyawan  patah  semangat atau kondisi fisiknya menurun.
Hotel Grasia Semarang memiliki keunikan yang membedakan dengan  hotel-hotel  lain.  Hotel  Grasia  Semarang  adalah  perusahaan  dibidang  perhotelan  yang  menerapkan  system  manajemen  Islami.  Hal  yang  membedakan  manajemen  Hotel  Grasia  Semarang  dengan  hotel  lain  adalah  penerapan  system  manajemen  Islami.  Sebagai  contoh  sederhana,  semua  karyawan  hotel  diberikan  kegiatan  rutin  di  setiap  hari  sabtu  yakni  sebuah  siraman  rohani  atau  pengajian.  Serta  dalam  system  penggajiannya,  setiap  karyawan  telah  langsung  dipotong  untuk  zakat  dan  shodaqoh  yang  dialokasikan kepada yang berhak menerima dan manajemen selalu transparan  dalam memberikan penjelasan.
Perkembangan  hotel  di  Semarang  khususnya  hotel  berbintang  sangatlah  pesat  dan  merupakan  hotel  bisnis  yang  kebanyakan  digunakan  sebagai  tempat  transit  dengan  potensi  pasar  usahawan.  Hotel  merupakan  perusahaan  yang  menyediakan  jasa-jasa  (service)  dalam  bentuk  penginapan  (akomodasi)  serta  fasilitas  lainnya  yang  dibutuhkan  wisatawan.  Dalam  memilih  strategi  pemasaran  pariwisata  harus  memperhatikan  syarat -syarat  hotel yang baik untuk meningkatkan kinerja karyawan hotel Grasia Semarang  mempengaruhi  pengambilan  keputusan  konsumen  untuk  menginap  di  hotel  tersebut   Persaingan hotel di Kota Semarang nampak semakin ketat. Beberapa  Hotel  mulai  memperjelas  segmentasi.  Salah  satu  hote  di  kota  Semarang  memposisikan diri sebagai pusat kegiatan entertainment (hiburan), sementara  Hotel Grasia menerapkan manajemen-nya dengan sistem Syariah.
Hotel  grasia  semarang  yang  berlokasi  di  Jalan  S.  Parman  No.  29,  Semarang. Merupakan salah satu hotel yang Menerapkan sistem manajemen  bebasis Syariah. Meskipun secara bergening tak nampak label syariah, namun  hotel Grasia Semarang telah mampu dan berhasil dalam menerapkan dengan  sistem syariah dalam sisi manajemannya.
Kepada  seluruh  karyawan  dan  jajaran  manajemen  serta  semua  stakeholder  (pihak yang berkepentingan), Hotel Grasia Semarang daftar hotel  bintang  3  senantiasa  berusaha  melaksanakan  komitmen  untuk  menjadi  CLEAN HOTEL dengan harga menarik : -  No Alcohol -  No Prostitute -  No Mark-Up Bagi  Hotel  Grasia  Semarang,  terhadap  komitmen  ini  memang  agak  berat  untuk  dilaksanakan,  namun  ada  keyakinan  bahwa  Hotel  Grasia  daftar  bintang 3 ingin memberikan layanan yang tulus kepada semua tamu dengan  harga kompetitif, berusaha menciptakan atmosfer yang bersih dan positif.
 Hotel  Grasia  mempunya  visi  yang  sangat  mendukung  atas  sistem  manajemen  syari‟ah  yaitu  menjadikan  Grasia  sebagai  hotel  pilihan  utama  dalam pelayanan dan produk sesuai syari‟ah.
 Sebagai bagian dari manajemen Hotel Grasia daftar bintang 3, yakin  bahwa tamu akan merasa betah bermalam di tempat yang aman dan nyaman  tanpa  gangguan,  sesuai  dengan  harga  kompetitif,  demikian  juga  keluarga  tamu  yang  ditinggal  akan  merasa  aman  jika  keluarganya  tinggal  di  Hotel  Grasia Semarang daftar bintang 3. Karena tidak ada Pub ataupun ruang disco,  maka kami sediakan hiburan berupa LIVE MUSIC dan JAVANESE MUSIC  yang tampil beberapa kali dalam setiap minggunya.
 Mengingat  keunikan  dari  manajemen  Hotel  Grasia  Semarang  yang  berani  memposisikan  diri  sebagai  penyedia  jasa  akomodasi  yang  berdasar  pada  prinsip-prinsip  syari‟ah  dan  juga  begitu  pentingnya  variabel-variabel  yang  dapat  mempengaruhi  kinerja  karyawan,  maka  penulis  tertarik  untuk  meneliti  lebih  lanjut  tentang  variabel-variabel  yang  dapat  mempengaruhi  kinerja  karyawan  dengan  mengambil  judul  :  “Pengaruh  Manajemen  Syari’ah Terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Grasia Semarang”  Wawancara dengan Ibu Ima selaku HRD Hotel Grasia, pada tanggal 30 Mei 20  http://hotelgrasia.blogspot.com/2008/01/company-profile-2008.html. Dibrowsing  pada tanggal 23 Maret 2012   1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan  uraian  pada  latar  belakang  masalah  maka  dapat  dirumuskan  permasalahan  yang  hendak  diteliti,  yaitu   bagaimana  pengaruh  manajemen Islam terhadap kinerja karyawan (Hotel Grasia Semarang)? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1  Tujuan Penelitian:  1.3.1.1  Mengidentifikasi  variable  manajemen  Islam  dan  kinerja  karyawan. (Hotel Grasia Semarang).
1.3.1.2  Untuk  mengukur  dan  menganalisis  pengaruh  Manajemen  Islam dan kinerja karyawan (Hotel Grasia Semarang) 1.3.2  Manfaat Penelitian 1.3.2.1  Sebagai  bahan  evaluasi  kinerja  manejemen  Hotel  Grasia  Semarang dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan.
1.3.2.2  Diharapkan  bermanfaat  secara  teori  dan  aplikasi  terhadap  pengembangan khazanah ilmu ekonomi islam.
1.3.2.3  Sebagai bahan informasi penelitian selanjutnya.



Download lengkap Versi PDF

1 komentar:

  1. asslamualaikum
    kenapa yaa tak bisa d download skripsinya? padahal aku pengen liat buat referensi :(

    BalasHapus

pesan skripsi