Jumat, 22 Agustus 2014

Skripsi Syariah: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI AKAD AS-SALAM DENGAN SISTEM ON LINE DI PAND’S COLLECTION PANDANARAN

BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang Masalah.
Sejarah  peradaban  manusia  telah  menyaksikan  timbul  tenggelamnya  banyak  sistem.  Suatu  program  untuk  perbaikan  masyarakat,  tidaklah  dapat  mengabaikan  lembaga  fundamental  dan  rencana  luas  organisasi  yang  mendasari  sistem  ekonomi  secara  keseluruhan.  Sejak  dahulu  kala,  berbagai  rencana  komprehensif  organisasi  sosial  telah  diusulkan  berbagai  dasar  demikian  itu.  Rencana  ini  adalah  anarkisme,  feodalisme,  kapitalisme, sosialisme, fasisme, dan Islam.

Dalam  perbandingan  sistem  ekonomi,  perhatian  masyarakat  banyak  tertuju  pada  membandingkan  prestasi.  Karena  itu  tidaklah  mungkin  untuk  dapat  mencapai  suatu  kesimpulan  sahih  yang  objektif,  bila  objektif  yang  dimaksudkan  adalah  suatu  penilaian  yang  secara  logis  harus  diterima  oleh  para pendukung dari suatu  sistem  ekonomi. Salah satu yang menonjol adalah  konsep kapitalisme.  Konsep kapitalisme  terutama dapat ditelusuri dari tulisan  para  ahli  teori  sosialis.  Karya  Sombart  (Der  Moderne  Kapitalismus)  adalah  konsep  kapitalisme  yang  secara  pasti  diakui  sebagai  dasar  bagi  sistem  ekonomi.  Konsep  ini  menunjukkan  bahwa  kapitalisme  adalah  suatu  sistem  ekonomi yang secara jelas ditandai oleh berkuasanya kapital. Tujuan kegiatan  dalam kapitalisme ialah perolehan menurut ukuran uang.
Seperti  halnya  yang  terjadi  pada  perekonomian  Indonesia  saat  ini.
Manusia  bersaing  mendapatkan  uang  sebanyak-banyaknya.  Berbagai  hal  di  tempuh  dalam  memenuhi  kebutuhannya  yang  semakin  hari  semakin  tidak  terkontrol.  Sistem  jual  beli  yang  dilakukan  oleh  masyarakat    kini  semakin  lama  semakin  maju.    Kemajuan  teknologi  yang  pesat  membuat  masyarakat menjadi  ketergantungan.  Pesatnya  perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi melahirkan berbagai dampak baik,  dampak positif maupun  dampak negatif. Dampak yang positif tentu saja merupakan hal yang diharapkan dapat  bermanfaat  bagi  kemaslahatan  kehidupan  manusia  di  dunia  termasuk  di  negara  Indonesia  sebagai  negara  yang  berkembang,  yang  mana  hasil  dari  kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini diramu  dalam berbagai bentuk  dan konsekuensinya sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dampak  negatif yang timbul dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus juga  dipikirkan solusinya,  karena hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada  kehidupan  manusia,  baik  kehidupan  secara  fisik  maupun  kehidupan  mentalnya.  Salah  satu  dari  perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  adalah teknologi dunia maya yang dikenal dengan istilah internet.
Program  komputer   yang  satu  ini  memang  digandrungi  oleh  banyak  orang,dari  anak-anak,  remaja  sampai  orang  dewasa  pun  hampir  semua  kegiatanya  tidak  lepas  dari  yang  namanya  komputer,  khususnya  internet.
Melalui internet seseorang dapat melakukan berbagai macam kegiatan tidak  hanya  terbatas  pada  lingkup  lokal  atau  nasional  tetapi  juga  secara  global  bahkan  internasional,  sehingga  kegiatan  yang  dilakukan  melalui  internet  ini  merupakan kegiatan  yang tanpa batas,  artinya seseorang dapat berhubungan  dengan siapapun yang berada di  manapun dan kapanpun. Karena masyarakat  sekarang menginginkan semua kegiatan yang dilakukan sehari-hari bergerak  cepat, praktis, dan tidak bertele-tele, termasuk kegiatan ekonomi jual beli.
Transaksi  perdagangan  secara  konvensional  telah  beralih  ke  sistem  online.  Sistem  perdagangan  ini  pada  dasarnya  sama  dengan  perjanjian  jual  beli  pada  umumnya,  hanya  saja  penjual  dan  pembeli  tidak  perlu  bertemu  muka.  Kegiatan  ini  bergerak  seolah  tanpa  pijakan  karena  tidak  adanya  peraturan  yang  secara  khusus  diciptakan  untuk  para  cyber  dalam  hal  pelindungan  terhadap  para  pihak  yang  bertransaksi,  meliputi  perjanjian  jual  beli,  karakteristik  yuridis  kerahasiaan  data  konsumen  yang  menguntungkan  kedua  belah  pihak.  Namun  itu  semua  bukanlah  penghalangan  bagi  pelaku  bisnis  untuk  menjalankan  usahanya.  Kegiatan  bisnis  perdagangan  melalui  internet  yang  di  kenal  dengan  istilah  electronic  commerce  yaitu  suatu  kegiatan yang banyak dilakukan oleh setiap orang,  karena transaksi jual beli  secara elektronik ini dapat mengefektifkan mengefisiensikan  waktu sehingga  seseorang dapat melakukan transaksi jual beli dengan setiap orang dimanapun  dan  kapanpun.  Dengan  demikian  transaksi  jual  beli  melalui  internet  ini  dilakukan  tanpa  tatap  muka  antara  para  pihaknya,  mereka  mendasari  transaksi  jual  beli  tersebut  atas  rasa  kepercayaan  satu  sama  lain,  sehingga  perjanjian  jual  beli  yang  terjadi  antara  para  pihak  pun  dilakukan  secara  elektronik pula baik melalui email maupun melalui cara lainnya, oleh karena  itu  tidak  ada  berkas  perjanjian  seperti  yang  ada  pada  transaksi  jual  beli  konvensional. Nabi Muhammad saw.Bersabda: Artinya :  “ Dari Abi Sa‟id dari Nabi saw: Pedagang  yang jujur dan  terpercaya itu akan bangkit bersama para Nabi, para shadiq dan para  syuhada.” Tetapi  kondisi  seperti  itu  tentu  saja  dapat  menimbulkan  berbagai  akibat  hukum  dengan  segala  konsekuensinya,  antara  lain  apabila  muncul suatu  perbuatan  yang  melawan  hukum  dari  salah  satu  pihak  dalam  suatu  transaksi  jual  beli  secara  elektronik  ini  akan  menyulitkan  pihak  yang  dirugikan  untuk  menuntut  segala  kerugian  yang  timbul  dan  disebabkan  perbuatan  melawan  hukum  itu,  karena  memang  dari  awal  hubungan  hukum  antara  kedua  pihak  termaksud  tidak  secara  langsung  berhadapan,  mungkin  saja  pihak  yang  melakukan  perbuatan  yang  melawan  hukum  tadi  berada  di  sebuah  negara  yang  sangat  jauh  sehingga  sangat  sulit  untuk  melakukan  tuntutan. Di dalam al-Qur‟an surat An-Nisa‟(4): 29 dijelaskan: Artinya :‟‟Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling  memakan  harta  sesamamu  dengan  jalan  batil,  kecuali  dengan  cara  perniagaan  yang  berlaku  dengan  suka  sama  suka  diantara  kamu‟‟.
Pada  transaksi  jual  beli  secara  elektronik  sama  halnya  dengan  transaksi jual beli yang di lakukan dalam dunia nyata, dilakukan oleh pihak  terkait, walaupun jual beli secara elektronik ini pihak-pihaknya tidak bertemu  dengan secara langsung satu sama lain, tetapi berhubungan melalui internet.
Dalam transaksi jual beli elektronik, pihak-pihak yang terkait antara lain: 1.  Penjual  atau  merchant  atau  pengusaha  yang  menawarkan  sebuah  produk  melalui internet sebagai pelaku usaha.
2.  Pembeli  atau  konsumen,  yaitu  setiap  orang  yang  tidak  dilarang  oleh  undang-undang, yang menerima penawaran dari penjual atau pelaku usaha  yang berkeinginan melakukan transaksi jual beli produk yang ditawarkan  oleh penjualan machant atau pelaku usaha.
3.  Bank  sebagai  pihak  penyalur  dana  dari  pembeli  atau  konsumen  kepada  penjual atau pelaku usaha atau  marchant,  karena pada transaksi jual beli  secara elektronik penjual dan pembeli tidak berhadapan secara langsung,  sebab  mereka  berada  pada  lokasi  yang  berbeda  sehingga  pembayaran  dapat dilakukan melalui perantara dalam hal ini adalah bank.
4.  Provider sebagai penyedia jasa layanan akses internet.
Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan Terjemahannya,Semarang: Kumudasmoro,1994,  h.69  Edmon Makarim, komplikasi Hukum Telematika,Jakarta: Raja Grafindo Persada,2003,  h.65  Pada  dasarnya  pihak-pihak  yang  terkait  dalam  jual  beli  secara  elektronik  tersebut  diatas  masing-masing  memiliki  hak  dan  kewajiban.
Penjual  atau  pelaku  usaha  yang  menawarkan  produk  melalui  intenet,  berkewajiban  memberikan  informasi  secara  benar  dan  jujur  mengenai  produk  yang  ditawarkan  kepada  pembeli  atau  konsumen.  Disamping  itu  penjual  harus  menawarkan  produk  yang  diperkenankan  oleh  undangundang,  maksudnya  barang-barang  yang  ditawarkan  bukanlah  barangbarang  yang  bertentangan  dengan  undang-undang,  tidak  rusak  atau  mengalami  cacat  tersembunyi,  sehingga  barang  yang  ditawarkan  adalah  barang yang layak untuk diperjualbelikan. Sehingga jual beli tersebut tidak  menimbulkan  kerugian  bagi  siapapun  yang  membelinya.  Disisi  lain,  penjual  atau  pelaku  usaha  berhak  untuk  mendapatkan  pembayaran  dari  pembeli  atau  konsumen  atas  barang  yang  dijualnya  tersebut.  Sedangkan  seorang  pembeli  atau  konsumen  memiliki  kewajiban  membayar  harga  barang  yang  telah  dibelinya  dari  penjual  sesuai  jenis  dan  harga  barang  yang  telah  disepakati  antara  penjual  dan  pembeli  tersebut.  Selain  itu  pembeli  juga  wajib  mengisi  identitas  diri  yang  sebenar-benarnya  dalam  formulir  penerimaan.  Seorang  pembeli  juga  berhak  untuk  mendapatkan  informasi  secara  lengkap  atas  barang  yang  akan  dibelinya  dari  seorang  penjual, sehingga pembeli tidak dirugikan atas barang yang telah dibelinya  tersebut. Kedua belah pihak baik penjual dan pembeli berhak mendapatkan  perlindungan  hukum  apabila  salah  satu  dari  mereka  mempunyai  itikad  tidak baik.
Dalam jual beli secara elektronik yang semakin marak ini, orangorang  berlomba  memanfaatkan  sebuah  blog  yang  cukup  terkenal  yaitu  Multiply  dan mengubahnya menjadi toko  on  line  untuk memasarkan sebuah  produk. Ada begitu banyak cerita tentang kesuksesan seseorang yang berhasil  menjual sesuatu melalui internet, salah satunya yaitu Pand‟s  collection  yang  berada  di  Semarang.  Cara  pembeliannya  yang  mudah  tanpa  keluar  masuk  toko  seperti  yang  dilakukan  pada  toko-toko  konvensional,  dan  bisa  mengefisiensikan  waktu,  bisnis  toko  on  line  ini  lebih  menjanjikan  dengan  omsate  yang  lebih  tinggi  dibandingkan  kalau  membuka  toko  maya  seperti  yang biasa ditemui pada situs game  on  line  (barang yang terdapat pada  game  on  line  belum  tentu  ada,  karena  tidak  jelas  jenis  barangnya),    pada  P‟ands collection  online  barang-barang  yang  ditawarkan  sama  dengan  barang  yang  ditawarkan  pada  Pand‟s  konvensional,  tetapi  profil  barang  yang  ada  di  internet belum tentu ada barangnya.
B.  Perumusan  Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, untuk lebih jelasnya  maka perumusan masalah diatas diungkapkan sebagai berikut:  1.  Bagaimanakah  transaksi  jual  beli  dengan  akad  salam  secara  on line(e-commerce)di Pands Collection ?  2.  Bagaimanakah  tinjauan  hukum  Islam  terhadap  akad  salam  secara  on line (e-commerce)di Pands Collection? C.  Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian a.  Tujuan Penelitian Adapun  hal-hal  yang  penting  yang  diharapkan  dapat  diperoleh  setelah pembahasan dilakukan adalah: 1.  Mendapatkan  gambaran    dan  mengetahui  tentang  jual  beli  akad  salam  dengan  sistem  on  line  menurut  syar‟i  dalam  pandangan Islam 2.  Mendapatkan  gambaran  dan  mengetahui  tentang  jual  beli  akad  salam  dengan  sistem  On  line  yang  diterapkan  oleh  Pand‟s collection di Semarang.
3.  Mendapatkan  analisis  Hukum  Islam  yang  akurat  tentang  sistem  jual  beli  akad  salam  online  yang  diterapkan  oleh  Pand‟s collection di Semarang.
b.  Manfaat Hasil Penelitian Manfaat hasil  penelitian sebagai berikut: 1.  Teoritis Dari  pembahasan  ini  diharapkan  dapat  dipergunakan  sebagai  masukan  dari  sumber  referensi,  terutama  bagi  para  mahasiswa  dan  peneliti  yang  ingin  mengembangkan  dan  mewujudkan  dinamisasi  usaha  jual  beli  On  line  dalam  konteks  syari’ah.
2.  Praktis  a)  Diharapkan  berguna  bagi  masyarakat  dalam  mengaplikasikan transaksi jual beli menggunakan fasilitas  internet.
b)  Diharapkan  bagi  mahasiswa  syari’ah  dalam  proses  memahami  tentang  hukum  Islam  terutama  pada  mahasiswa jurusan muamalah.



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi