Senin, 25 Agustus 2014

Skripsi Syariah:ANALISIS AKURASI ARAH KIBLAT MASJID KABUPATEN LOMBOK TENGAH NUSA TENGGARA BARAT (NTB)


 BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Sebanyak  320.000  atau  40  persen  dari  800.000  jumlah  masjid  di  seluruh  Indonesia mengalami pergeseran arah kiblat.Salah satu penyebabnya  adalah bergesernya lempeng bumi dan musibah gempa bumi bertubi-tubi yang  melanda  Tanah  Air.
Padahal  sebagaimana  kita  ketahui  bahwa  kiblat  merupakan arah yang dituju oleh setiap orang Islam di seluruh belahan dunia  dalam  dalam  melaksanakan  ibadah  shalat  yang  berpusat  di  Kabah.  Dengan  kata  lain,  kiblat  adalah  arah  ke  Kabah  di  Makkah  yang  merupakan  syarat  sahnya shalat.
Thomas  Djamaluddin,  seorang  ahli  astronomi  dan  ilmu  falak  mengatakan  bahwa  kebanyakan  masjid  di  Indonesia  cenderung  dibangun  dengan  arah  kiblat  yang  sekedar  mengikuti  arah  barat.  Sang  pengukur  kemudian menyerongkan arah  masjid sedikit ke kanan.Ada juga  yang hanya  mendasarkan  perhitungannya  pada  arah  kiblat  masjid  terdekat  yang  belum  teruji  kebenarannya.  Dia  juga  mengatakan  bahwa  yang  menjadi  masalah  bukan alat hitungnya akan tetapi metodenya.
Bangunan  Kabah  yang  merupakan  arah  kaum  muslimin  menghadap  ketika  shalat  sudah  ada  sejak  zaman  Nabi  adam  as.  Ia  adalah  orang  yang  .
http//Arah  Kiblat  Masjid  Bergeser  Islam  Dalam  Gambar  Dan  Berita  Nasional.htm,  diakses pada 10 Juni 2010.

Susiknan  Azhari,  Ilmu  Falak  (Perjumpaan  Khazanah  Islam  dan  Sains  Modern), Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. 2007, hlm. 39  .
http//Djamaluddin,Tidak  AdaPergeseran  Arah  Kiblat  Masjid  Salman  ITB.htm,  diakses  pada 10 Juni 2010.
dianggap  sebagai  peletak  dasar  pertama  bangunan  kabah  tersebut  di  bumi.
Kabah  pertama  kali  di  bangun  dua  ribu  tahun  sebelum  di  ciptakan  dunia.
Yaqut  Al  Hamawi  (pakar  sejarah  dari  Irak),  mengemukakan  bahwa  Kabah  berada di lokasi kemah Nabi Adam as setelah beliau diturunkan Allah SWT  dari  surga  ke  bumi,  setelah  nabi  Adam  as  wafat  bangunan  itu  kembali  diangkat Allah ke langit.
Kemudian pada masa nabi Ibrahim dan putranya nabi Ismail kembali  berlanjut  cerita  dari  bangunan  ini  yang  mana  lokasi  tersebut  pada  masa  ini  dijadikan  sebagai  tempat  untuk  membangun  sebuah  rumah  ibadah,  sehingga  bangunan  ini  merupakan  tempat  ibadah  pertama  yang  dibangun  pada  masa  itu, .
sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT:   “  Sesungguhnya  rumah  yang  mula-mula  dibangun  untuk  (tempat  beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di  Bakkah (Mekah) yang  diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS. Al-Imran: 96) .
Kemudian dalam  pembangunan tersebut, nabi Ismail menerima Hajar  Aswad  dari  malaikat  Jibril  as  di  Gunung  Qubais.Beliau  meletakkannya  di  sudut  tenggara  bangunan.Bangunan  itu  berbentuk  persegi  atau  kubus,  dalam  bahasa  Arab  disebut  dengan  Mukaab.Dari  sinilah  kemudian  muncul  kata  .
Ibid, hlm. 41.
Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Praktis, Semarang: Komala Grafika, 2006, hlm. 25.
Op.cit.
Al-Quran for Microsoft Word.
Kabah  yang  berarti  bangun  persegi.  Nama  itulah  yang  sekarang  menjadi  nama bangunan tersebut sampai saat ini.
Sebelum  datangnya  agama  Islam,  bangunan  ini  (Kabah)  di  pelihara  oleh  kakek  nabi  Muhammad  SAW  yaitu  Abdul  Muthalib.Beliau  memberi  hiasan  pada  pintu  kabah  dengan  emas  yang  di  temukan  ketika  menggali  sumur zam-zam.
Di jelaskan bahwa di dalam  hati Rasulullah selalu memiliki  kecenderungan  untuk  menghadap  ke  Kabah.
1.
Dengan  demikian  ketika  Rasulullah  berada  di  Makkah,  saat  melaksanakan  shalat  beliau  selalu  mengambil tempat di sebelah selatan Kabah, sehingga dapat menghadap ke  Kabah sekaligus menghadap ke Masjid al-Aqsha.
Akan  tetapi  permasalahan  muncul  ketika  Rasulullah  hijrah  dan  menetap  di  Madinah.Kurang  lebih  16  atau  17  bulan  Rasulullah  SAW  selalu  menjalankan  shalat  menghadap  Bait  al-Maqdis.  Kemudian  turunlah  wahyu  Allah  SWT  yang  memerintahkan  Rasulullah  dan  umat  Islam   untuk  shalat  menghadap Kabah. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang Islam yang  pada saat itu kadar keimanannya masih lemah memilih untuk berpaling dari  Islam dan kembali kepada kekafirannya. Demikian juga orang-orang Yahudi  sangat benci kepada Rasulullah, karena mereka beranggapan bahwa tidak ada  tempat paling suci selain Bait al-Maqdis yang merupakan sumber agama yang  dibawa oleh nabi keturunan bangsa Israil.
Op.cit.
Susiknan Azhari, op.cit., hlm. 42.
Muhammad  Rasyid  Ridlo,  Tafsir  al-Quran  al-Karim  (asy-Syahir  bi  Tafsir  alManaar),Juz. II, Beirut : Darul Marifat, t.t., hlm. 2.
.
Hal  ini  didasarkan  pada  hadits  Rasulullah  SAW  yang  artinya  :  “Bercerita Muhammad bin Musanna dan Abu Bakar bin Khalad, dari Yahya,  Ibnu  Musanna  berkata:  Yahya  bin  Said  bercerita  kepadaku,  dari  Shofyan,  Abu Ishak bercerita kepadaku, berkata: “Saya mendengar dari Bara berkata:  Kita  shalat  bersama  Rasulullah  SAW  dengan  menghadap  Bait  al-Maqdis  selama  16  bulan  atau  17  bulan,  kemudian  berpaling  kita  ke  arah  Kabah”  (HR. Muslim).


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi