Sabtu, 16 Agustus 2014

Skripsi Syariah:ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PEMIKIRAN MUHAMMAD YUNUS DAN KONSEP GRAMEEN BANK DALAM UPAYA PEGENTASAN KEMISKINAN


BAB I  PENDAHULUAN  
A. Latar Belakang Masalah  Adalah suatu kenyataan bahwa manusia di dunia diberikan suatu petunjuk  yang berupa agama .
  Memang agama diperuntukkan bagi manusia sebagai  “pedoman hidup” yang akan menggantarkanya kejalan “keselamatan” di dunia  kini dan di akhirat kelak. Oleh karena itu, wujud keberagaman selain  menampakkan diri sebagai gugusan doktrin yang bersifat mutlak, sakral dan  trasendent juga adalah “manusiawi”, dalam arti bahwa internalisasi ajaran agama  sangat dipegaruhi oleh keragaman dan dinamika diri berbagai faktor yang  dihadapi manusia.
 Diantara peran atau fungsi agama dalam menghadapi masalah  kemanusiaan adalah sebagai petunjuk untuk mencari jalan keluar hal ini dapat  dilihat dari sejarah kelahiran agama itu sendiri yang taklain adalah karena adanya  masalah kemanusiaan yang hendak diluruskan “Sang Pencipta” lewat ajaran yang  dibawa Nabi dan Rosul di tengah umat-Nya. Karena masalah kemanusiaan  merupakan tantangan yang bersifat permanen dalam kehidupan manusia, maka  fungsi agama tidak pernah tidak bisa operasional, tetap akanselalu dipanggil,  akan selalu aktif. Realitasnya akan tetap tinggal dan tidak mungkin terhenti. Suatu  2  upaya kearah keselamatan bararti juga adalah membebaskan manusia dari  kemelut dan kekhawatiran serta ketakutan dari himpitan berbagai masalah  kemanusiaan yang dihadapinya, 
seperti kebodohan, keterbelakangan,  ketertindasan, peperangan, keterasingan, kemiskinan dan lain sebagainya.
 Di antara masalah kemanusiaan kiniyang tengah dihadapi umat manusia  diberbagai belahan dunia, terutama dinegara-negara berkembang, adalah masalah  kemiskinan dengan berbagai sebab dan akibatnya. Ada kemiskinan yang bersifat  aksedental atau perorangan, seperti karenasikap mental atau cacat fisik. Ada juga  berupa kemiskinan struktural karenaeksploitasi dalam pola hubungan yang tidak  adil dan menindas dari suatu kelompok atau seseorang pada kelompok lain yang  kadang muncul pada bentuk kemiskinan masal dalam skala massive.
  Dengan adanya masalah kemiskinansebagai salah satu masalah  kemanusiaan yang tengah dihadapi oleh umat manusia dewasa ini, maka sudah  barang tentu hal itu merupakan misi dan sekaligus tantangan utama bagi agama  untuk meresponnya. Karena itu masalah kemiskinan merupakan salah satu  masalah kemanusian yang dapat dijadikan sebagai titik temu dari keprihatinan  dan kepentingan semua umat manusia secara keseluruhan. Upaya pegentasan  kemiskinan ini juga dijelaskan dalam al Qur'an dalam surat al Baqarahayat 177,  yaitu:  َ Ahmad Sanusi, Agama Ditengah Kemiskinan,h. 3.
  Ibid,h. 5.
 Artinya: Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan  kebarat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman  kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan Nabi-nabi  dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim,  orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir),  peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang  melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang  menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam  kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah  orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang  bertakwa.(QS. al-Baqarah: 177).
  Berdasarkan ayat di atas, agama Islam khususnya menegaskan bahwa  salah satu ciri orang takwa adalah kesedianya membantu orang-orang miskin agar  bisa hidup lebih layak. Dalam Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk  berupaya menyeimbangkan kesejahteraan antara dunia dan akhirat. Hal ini  dijelaskan dalam al Qur'an surat al Qasasayat 77, yaitu:  ِ Artinya: Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang dianuhgrahkan  Allah kepadamu, tetapi jaganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan  berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagai mana Allah telah berbuat   Depag, Al Qur’an dan terjemahnya, h. 33   4  baik kepadamu, dan jaganlah kamu  berbuat kerusakan dibumi.
 Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan  (QS. al Qasas:77).
  Melihat masalah kemiskinan dewasa ini sudah menjadi masalah dunia  terutama negara berkembang berbagai macam solusi sudah ditawarkan, salah  satunya adalah dari Bangladesh, dunia diingatkan tentang kewirausahaan sosial,  ketika penghargaan nobel tahun 2006 jatuh ke tangan seorang wirausahawan  sosial bernama Muhammad Yunus. Muhammad Yunus adalah anggota Global  Academy Ashoka, dimana  Ashokadikenal sebagai sebuah organisasi global  pertama yang mengembangkan konsep kewirausahaan sosial.
  Berkat gagasanya  memberantas kemiskinan melalui sistemkeuangan mikro yang lebih dikenal  sebagai  Grameen BankYunus telah membantu jutaan kaum miskin di  Bangladesh, terutamanya perempuan yang selama ini sangat sulit memperoleh  akses. Melalui Grameen Bank, Yunus membagun sistem untuk memperoleh  kesejahteraan lebih baik ditengah kemiskinan yang mencekik. Ia membuktikan  pentingnya sistem perbankan berubah menjadi sensitif dan berdampak pada  masyarakat miskin, khususnya perempuan.
  Yunus adalah seorang profesor ekonomi yang mengaku muak dengan  teori-teori yang diajarkan sendiri. Meski demikian, ada satu Rigiditas ilmiah yang   Ibid, h.
  Muhammad Yunus, Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan¸ h. 45.
  Muhammad Yunus, Bank Kaum Miskin¸h. 47.
 5  tetap dipegangangnya yakni soal metodologi.
  1.  Yunus megidentifikasi akar permasalahan kemiskinan dengan benar.
 2.  Yunus mencoba memahami masalah dari sudut pandang pihak yang  mengalami masalah.
 3.  Penyelesaian yang digagas Yunus tidakserta merta bersekala besar dan  muluk-muluk.
 4.  Penyelesaian masalahnya bersifat struktural.
 Muhammad Yunus selanjutnya mengisahkan bahwa dirinya terlibat dalam  masalah kemiskinan bukan sebagai pengambil kebijakan atau peneliti. Ia juga  menjelaskan bahwa kemiskinan tercipta karena kita membangun krangka teoritis  berdasarkan asumsi-asumsi yang merendahkan kapasitas manusia, dengan  merancang kosep-konsep yang terlalu sempit atau mengembangkan lembagalembaga yang belum matang. Kemiskinan disebabkan oleh kegagalan pada  tataran konseptual, dan bukan kurangnyakapabilitas dipihak rakyat.
 Menurut Muhammad Yunus, salah satu hal yang penting dalam  pengentasan kemiskinan adalah pemberdayaan langsung kepada masyarakat,  khususnya masyarakat miskin. Dan kelompok wanita, menurut Yunus, merupakan  kelompok yang bisa berpotensi untuk diberdayakan. Seperti yang kami lakukan di  Grameen Bank dengan memberi kredit pada wanita yang ternyata cukup efektif  dalam meningkatkan ekonomi masyarakat karena kaum wanita mempunyai  kelebihan dalam manajemen keuangan.
  Ibid¸h. VII.
 6  Muhammad Yunus menemukan sebuah revolusi dalam pemikirannya,  kemiskinan terjadi bukan karena kemalasan tetapi karena permasalahan struktural,  ketiadaan modal. Sistem ekonomi  yang berlangsung membuat kelompok  masyarakat miskin tidak mampu menabung bahkan hanya 1 pennysehari.
 Akibatnya, orang miskin tidak dapat melakukan investasi bagi pertumbuhan  usahanya. Rentenir memberikan bunga  sekitar 10% bagi pinjaman yang  diberikannya. Sehingga, bagaimanapun jugaorang miskin bekerja keras dirinya  tak dapat keluar dari garis kemiskinan.
 Berkat Grameenbank yang dibagun Muhammad Yunus telah membantu  pemberdayaan jutaan perempuan miskin di Banglades, dan beliau menjadi sering  di undang berbagai kelompok yang tertarikdengan pemberdayaan perempuan.
 Bank Garmeenmerupakan organisasi kredit mikro, yang semua dirancang  untuk membantu orang miskin. Diantaranya program pinjaman khusus untuk  membantu orang miskin membayar biaya rumah, pendidikan tinggi dan program  pinjaman bagi pegemis. Program ini telah membebaskan ribuan pengemis dari  meminta-minta dan membuktikan bahwa orang miskin layak mendapat kredit.
 B.  Rumusan Masalah  Dari penjelasan yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah,  maka kami dapat mengambil beberapa rumusan masalah yang akan menjadi  obyek pembahasan dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu sebagai berikut:  1.  Bagaimana konsep Muhammad Yunus dan aplikasi Grameen Bankdalam  7  upaya pegentasan kemiskinan?  2.  Bagaimana analisis hukum Islam tentang konsep Grameen Bankdalam upaya  pegentasan kemiskina? C. Kajian Pustaka  Penelitian masalah pegentasan kemiskinan yang berkaitan dengan al-Qord  al-Hasan secara langsung tidak penulis temukan, meski terdapat beberapa  pembahasan mengenai pengentasan kemiskinan seperti judul skripsi Sistem  Pengentasan Kemiskinan Dalam Hukum Islam Studi Analisis Tentang  Pendayagunaan Zakat yang ditulis oleh M.To’at Basuki dan yang ditulis oleh  Aliyah tentang Amal Usaha Muhammadiyah dalam Mengatasi Kemiskinan  Masyarakat Islam di Desa Bulubrangsi Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan,  atau Megenai al-Qord al-Hasanoleh Nur Khasanah tentang Analisis Hukum  Islam terhadap Aplikasi CAR (Capital Adequacy Ratio) Syari'ah dan Cara  Konvesional (Studi Komparasi) dan yang ditulis Dicky Radityawan tentang  Prinsip al-Ta'awundalam pembiayaan al-Qord al-Hasan.
 Analisis hukum Islam megenai konseppengentasan kemiskinan oleh  Muhammad Yunus secara khusus tidak penulis jumpai. Dalam penelitian ini  penulis mencoba meganalisa konsep Grameen Bankdalam upaya pegentasan  kemiskinan oleh Muhammad Yunus dengan konsep al-Qord al-Hasan dalam  perbankan syari'ah.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi