Kamis, 28 Agustus 2014

Skripsi Syariah:ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPERCAYAAN NASABAH PADA PEGADAIAN SYARI’AH CABANG MAJAPAHIT SEMARANG


 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam dunia globalisasi saat ini menyebabkan terjadi perubahan yang  begitu cepat di dalam dunia bisnis, perubahan tersebut dilakukan agar tujuan  organisasi  dapat  tetap  exist  dan  bahkan  dapat  meningkatkan  prestasi  bisnisnya.  Berbagai  bidang  perekonomian  yang  bersangkutan  dengan  keuangan menjadi suatu kebutuhan yang tidak terelakkan. Lembaga keuangan  yang  lebih  berkaitan  dengan  pemenuhan  dana  yang  digunakan  untuk  melakukan  aktivitas  produksi,  merupakan  sumber  perekonomian  di  dunia  modern saat ini. Lembaga keuangan syariah di Indonesia telah menunjukkan  perkembangan  pesat  selama  dekade  terakhir  ini.  Pegadaian  Syari’ah  merupakan salah satu bentuk dari Lembaga Keuangan Syari’ah pada saat ini  tumbuh dengan cepat dan menjadi bagian dari kehidupan keuangan di dunia  Islam.
Pegadaian  Syari’ah  adalah  unit  syari’ah  dari  Perum  Pegadaian,  atau  suatu  Lembaga  Keuangan  milik  pemerintah  yang  menjalankan  usahanya  dengan sistem gadai. Pegadaian Syari’ah yang baru didirikan pada akhir 2003  mengalami  imbas  dari  kemajuan  ekonomi  Islam.  Yaitu  mampu  mempunyai  27  cabang  di  kota-kota  besar  di  Indonesia  dan  mengalami  kenaikan  yang  signifikan  dari  segi  omzetnya  dalam  waktu  yang  relatif  singkat,  yaitu  mengalami  kenaikan  sebesar  128,84%  dalam  jangka  waktu  satu  tahun  dari  mulai berdirinya Pegadaian Syari’ah.

 Pegadaian Syari’ah mempunyai beberapa produk jasa antara lain,  ArRahn  yaitu  skim  pinjaman  (pembiayaan)  untuk  memenuhi  kebutuhan  dana  bagi  masyarakat  dengan  sistem  gadai  yang  sesuai  Syari’ah  Islam  dengan  agunan  berupa  perhiasan  emas,  berlian, elektronik  dan  kendaraan  bermotor.
 Hermawan Kartajaya dan Muahammad Syakir Sula,  Syari’ah Marketing, Jakarta:  Mizan, 2006, hal: 206   Nasabah  hanya  akan  dibebani  biaya  administrasi,  biaya  jasa  simpanan  dan  pemeliharaan  barang  jaminan  (ijarah).  Produk  ar-rum,  yaitu  skim  pembiayaan untuk memenuhi keperluan pengembangan usaha dengan sistem  pengembalian secara angsuran dengan agunan BPKB motor atau pun mobil.
 Pegadaian  Syari’ah  ini  di  Indonesia  keberadaannya  sudah  memasuki  tahun ke-7, sejak diluncurkan pada Januari 2003. Beberapa kemajuan sudah  dicapai meskipun sudah tentu tidak terlepas dari kekurangan.  Namun, secara  umum  perkembangannya  cukup  menggembirakan  bagi  lembaga  keuangan  Syari’ah  di  Indonesia.  Perkembangan  Pegadaian  Syari’ah  sampai  akhir  Februari  2009,  jumlah  pembiayaan  mencapai  Rp  1.6  trilyun  dengan  jumlah  Nasabah  600  ribu  orang;  kantor  cabang  berjumlah  120  buah,  meskipun  kondisi ini masih lebih kecil dibandingkan dengan kantor cabang Pegadaian  Konvensional  yang  berjumlah  3.000  buah,  yang  berarti  baru  4%  saja.
Diharapkan pada tahun 2009 ini mengalami peningkatan.
 Kondisi  ini  juga  terjadi  di  Semarang,  dimana  perkembangan  Pegadaian  Syariah  meningkat  segnifikan  setiap  tahunnya.  Menurut  kepala  humas  Perum  Pegadaian  Kanwil  Semarang,  Ambardi,  Pegadaian  Syariah  Semarang  berdiri   tahun  2003,  telah  menyalurkan  kredit  setiap  tahunnya:  tahun 2003 sebesar Rp 525 juta, tahun 2004 sebesar Rp 5,1 miliar, tahun 2005  sebesar Rp 7,5 miliar, tahun 2006 sebesar Rp 18,4 miliar, tahun 2007 sebesar  Rp 48 miliar, dan tahun 2008 menyalurkan kredit sebanyak Rp 83,37 miliar.
Data  tersebut  menunjukkan  bahwa  Pegadaian  Syariah  Cabang  Semarang  mampu  menarik  perhatian  masyarakat,  sehingga  jumlah  nasabah  meningkat  dari tahun ke tahun. Akan tetapi Pegadaian Syariah dibandingkan Pegadaian  Konvensional  di  Semarang  masih  ketinggalan,  karena  Pegadaian  Syariah  yang  baru  berdiri  tahun  2003  dan  baru  memiliki  kantor  yang  minim  dibandingkan  dengan  kantor  cabang  Pegadaian  Konvensional  di  kota   Muhammad Sholikul Hadi,  Pegadaian Syari’ah, Jakarta, Salemba Diniyah, 2003,  Hal:   Harian Republika, 16 Februari 2009   Semarang  yang  berjumlah  9  kantor  cabang.
 Hal  itu  menunjukkan,  bahwa  Pegadaian  Syariah  Cabang  Semarang  masih  ketinggalan  dengan  Pegadaian  Konvensional Cabang Semarang.
Melihat fenomena di atas, maka Pegadaian Syariah Cabang Semarang  perlu  melakukan  strategi  dalam  rangka  memuaskan  konsumen  secara  terencana  dan  terpadu.  Karena  konsumen  yang  puas  terhadap  produk  tentu  cenderung untuk membeli kembali produk tersebut pada saat kebutuhan yang  sama  muncul  di  kemudian  hari.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  kepuasan  konsumen  merupakan  faktor  kunci  bagi  konsumen  dalam  melakukan  pembelian ulang. Sementara pembelian ulang merupakan porsi terbesar dari  volume  penjualan  perusahaan.  Selanjutnya  konsumen  yang  puas  tersebut  dimungkinkan  untuk  mempengaruhi  lingkungannya  untuk  membeli  produk  yang  telah  memuaskannya.  Keadaan  ini  akan  sangat  membantu  perusahaan  dalam mempromosikan produknya.
 Maka  langkah  untuk  memuaskan  konsumen  dengan  strategi  membangun  kepercayaan  dalam  benak  konsumen.  Untuk  mebangun  kepercayaan  nasabah,  Pegadaian  Syari’ah  perlu  meningkatkan  kualitas  pelayanan  dan  selalu  meningkatkan  kualitas  produk  demi  kepercayaan  nasabah.  Karena  Nasabah  yang  percaya  terhadap  produk  tentu  cenderung  untuk  membeli  kembali  produk  tersebut  pada  saat  kebutuhan  yang  sama  muncul di kemudian hari. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan nasabah  merupakan  faktor  kunci  bagi  nasabah  dalam  melakukan  pembelian  ulang.
Sementara pembelian ulang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan  perusahaan. Selanjutnya nasabah yang percaya tersebut dimungkinkan untuk  menjadikan partner dan juga nasabah bersedia untuk menempatkan diri dalam  resiko.
Hal  ini  menjadi  sebuah  fenomena  yang  menarik  untuk  mengetahui  tingkat  kualitas  pelayanan  dan  kualitas  produk  yang  akan  mendatangkan   BPS  dan  BAPPEDA  Kota  Semarang,  Laporan  Kota  Semarang  Dalam  Angka  2005, h. 490 – 508.
 Asmai  Ishak,  ”Pentingnya  Kepuasan  Konsumen  dan  Implementasi  Strategi  Pemasarannya”, Jurnal Siasat Bisnis,  Edisi I Vol. 3, (Nopember 1996), h. 6   tingkat  kepuasan  yang  akhirnya  berdampak  pada  kepercayaan  nasabah.
Kepercayaan nasabah merupakan hal yang sangat penting kaitannya dengan  pengembangan  usaha  dikarenakan  kepercayaan  akan  membuat  loyalitas  nasabah meningkat.  Nasabah yang mempunyai kepercayaan yang tinggi akan  senantiasa menggunakan produk atau jasa yang disediakan perusahaan, tidak  akan  terpengaruh  jasa  yang  ditawarkan  pihak  lain,  dan  kesediaan  untuk  menempatkan  diri  dalam  resiko  yaitu  ketika  terdapat  hal-hal  yang  tidak  mereka  sukai  akan  memberitahukan  kepada  penyedia  jasa  dan  tidak  memberitahukannya  kepada  pihak  lain.  

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi