Kamis, 28 Agustus 2014

Skripsi Syariah:ANALISIS PENGARUH HUBUNGAN ANTAR KARYAWAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI BMT MADE DEMAK

BAB I  PENDAHULUAN  
A.  LATAR BELAKANG  Lembaga  Baitul  Maal (rumah  dana),  merupakan  lembaga   bisnis  dan  sosial  yang  pertama  dibangun  oleh  nabi.  Lembaga ini  berfungsi  sebagai  tempat  penyimpanan.  Selain  memiliki  landasan  syariah  ,  BMT  juga  memiliki  landasan  filosofis.  Karena  BMT  bukan  bank  syariah  dan  lebih berorientasi pada pemberdayaan, maka sudah barang tentu landasan  filosofisnya berbeda dengan Bank.
  BMT  dapat  diartikan  dengan  pengertian  yang  menyeluruh  bahwa  BMT merupakan organisasi bisnis yang juga berperan  sosial. Peran sosial  BMT   akan  terlihat  pada  definisi  Baitul  Maal,  sedangkan  peran  bisnis  BMT  terlihat  dari  definisi  Baitut  Tamwil.  Sebagai  lembaga  bisnis,  BMT  lebih  mengembangkan  usahanya  pada  sektor  keuangan,  yakni  simpanpinjam.  Usaha  ini  seperti  usaha  perbankan  yakni  menghimpun  dana  anggota  dan  calon  anggota  (nasabah)  serta  menyalurkannya  pada  sektor  ekonomi  yang  halal  dan  menguntungkan.  Namun  demikian,  terbuka  luas  bagi BMT untuk mengembangkan lahan bisnisnya pada sektor riil maupun  sektor  keuangan  lain  yang  dilarang  dilakukan  oleh  lembaga  keuangan  Bank.

2  BMT  merupakan  lembaga  milik  masyarakat,  sehingga  keberadaannya  akan  selalu  dikontrol  dan  diawasi  oleh  masyarakat.  Laba  atau  keuntungan  yang  diperoleh  BMT  juga  akan  didistribusikan  kepada  masyarakat,  sehingga  maju  mundurnya  BMT  sangat  dipengaruhi  oleh  masyarakat  disekitar  BMT  berada.  Staf  dan  karyawan  BMT  bertindak  proaktif,  tidak  menunggu,  tapi  menjemput  bola,baik  untuk  penghimpun  dana  anggota  maupun  untuk  pembiayaan.  Pelayanannya  mengacu  pada  kebutuhan anggota, sehingga semua staf BMT harus mampu memberikan  yang terbaik bagi anggota dan masyarakat.
  Keberhasilan  hubungan  antar  karyawan  dan  kepemimpinan  menjadi  kunci  keberhasilan  seluruh  organisasi  atau  Lembaga  .  salah  satunya adalah pada BMT “MADE” Demak.
  Sebagai salah satu koperasi jasa keuangan syariah, secara progresif  telah  dan  akan  selalu  mengembangkan  dirinya.  Keinginan  untuk  terus  mengubah  dirinya  sebagai  satu  pendorong  sumber  daya dan  potensi  di  BMT  di  Demak,  sebagai  satu  keniscayaan  dalam  menyelaraskan  perubahan dan kebutuhan yang berubah.
  BMT  MADEyang  berpusat  di  Jl.  Sultan  Fatah  no  118  kabupatenDemak,  Jawa  Tengah.  Ide  kongkrit  pendirian BMT  MADE  ini  berawal  dari  adanya  program  pelatihan  pengangguran  pekerja  terampil   Muhammad Ridwan, ManajemenBMT, Yogyakarta: UII 2004, hlm. 126-132.
    Dokumen  wawancara  pada  Pimpinan  BMT  MADE  Demak,  A riful  Husni,  tangal  31  Januari 2011.
  Dokumen BMT MADE Demak.
 3  (p3T) yang diselenggarakan oleh Departemen Tenaga Kerja jawa Tengah.
 BMT MADE mulai beroperasi pada 3 Nopember 1998, Yang mempunyai  2  cabang  yaitu  di  Karanganyar  Kabupaten  Demak  dan  di  daerah  Wonosalam Kabupaten Demak  .
 Karyawan  di  BMT  MADE  jumlah  keseluruhannya  adalah  60  karyawan.  Keunggulan  yang  dimiliki  dalam  BMT  MADE  adalah  salah  satunya yaitu memegang omset pemasukan terbesar dari nasabah yayasan  BUQ (Bustanul Ussakil Qur’an) Betengan Demak, yang setiap minggunya  mencapai Rp10 juta, selain itu juga menerima pelayanan penukaran Uang  Asing (krus mata uang).
  Sumber  daya  manusia  merupakan  unsur  penting  dalam  sebuah  organisasi.  Demikian  juga  mengelola  lembaga  sumber  daya  manusia  yang  ada  didalamnya,  Dalam  upaya  meningkatkan  prestasi  kerja.  Teori  manajemen  sumber  daya  manusia  memberi  petunjuk  bahwa  hal-hal  yang  penting  diperhatikan  dalam  pemeliharaan  hubungan  tersebut  antara  lain  menyangkut motivasi dan kepuasan kerja, penanggulangan stres, konseling  dan  pengenaan  sanksi  disipliner,  sistem  komunikasi, perubahan  dan  pengembangan  organisasi  serta  meningkatkan  mutu  hidup  kekaryaan  para  pekerja.
   Pemeliharaan  hubungan  dengan  para  karyawan  memerlukan  komunikasi  yang  evektif.  Terlepas  dari  besar  kecilnya  suatu  organisasi,  menyelenggarakan  komunikasi  secara  terus  menerus  merupakan  suatu   Ibid.
  Ariful Husni, BMT MADE Demak, 31 januari 2011.
  Edward Tanujaya dan Shirly Tiolana, Manajemen, Jakarta: Salemba Empat, 2006, hlm. 6  4  keharusan.
   Dikatakan  demikian  karena  melalui  komunikasi  berbagai  hal  yang  menyangkut  kehidupan  organisasi  disampaikan  oleh  satu  pihak  kepihak yang lain.
  Hubungan  antar  karyawan  adalah  hubungan  kemanusiaan yang  harmonis, tercipta atas kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu  demi  terpadunya  kepentingan  bersama.  Tujuannya  adalah  menghasilkan  integrasi  yang  cukup  kukuh,  mendorong  kerja  sama  yang  produktif  dan  kreatif  untuk  mencapai  sasaran  bersama.  Hubungan  antar  karyawan  akan  tercipta serta terpelihara dengan baik, jika ada kesediaan melebur keinginan  individu demi tercapainya kepentingan bersama yang  didasarkan atas saling  pengertian,  harga-menghargai,  hormat-menghormati,  toleransi,  menghargai  pengorbanan, dan peranan yang diberikan setiap individu anggota kelompok  atau karyawan.

  Interaksi karyawan dalam lingkungan instansi merupakan hal yang  tidak  dapat  dipisahkan  yang  akan  menimbulkan  tingkat  kepuasan  kerja  individu,  situasi  lingkungan  perusahaan  dalam  melaksanakan  tugas  dan  fungsinya  antara  karyawan  yang  satu  dengan  karyawan yang  lain  tidak  terlepas  dari  interaksi  satu  sama  lainnya  demi  kelancaran  dan  keharmonisan  kerja.  Dengan  sarana  hubungan  yang  nyaman  akan  lebih  betah dan senang dalam menyelesaikan tugas.

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi