BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Dalam
satu dekade terakhir terdapat perkembangan infrastruktur yang cukup
pesat dalam industri
pasar modal global.
Perkembangan tersebut menunjukkan
bahwa pasar modal
semakin dibutuhkan oleh
masyarakat terutama kalangan
industri sebagai media alternatif penghimpun dana . Pasar modal
merupakan sarana pembentuk
modal dan akumulasi
dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pengarahan dana guna
menunjang pembiayaan pembangunan nasional
.
Keberadaan pasar
modal di Indonesia
merupakan salah satu
faktor terpenting dalam
ikut membangun perekonomian
nasional, terbukti telah banyak industri dan perusahaan yang
menggunakan institusi pasar modal ini sebagai media untuk menyerap investasi dan
media untuk memperkuat posisi keuangannya.
Secara faktual, pasar modal telah menjadi financial nerve centre (saraf finansial
dunia) pada dunia
ekonomi modern dewasa
ini, bahkan perekonomian
modern tidak akan
mungkin bisa eksis
tanpa adanya pasar modal
yang tangguh dan berdaya saing global serta terorganisir dengan baik.
Selain itu,
peran dan fungsi
pasar modal sebagai
tempat untuk berinvestasi Erry Firmansyah, Metamorfosa Bursa Efek,
Penerbit Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2010, h.
Kamaruddin Ahmad,
Dasar-Dasar Manajemen Investasi
dan Portofolio, Penerbit PT.
Rineka Cipta, Jakarta, 2004. Cet.
2, h.
bagi
para investor selain
sebagai sumber dana
bagi perusahaan maupun industri menjadi faktor mengapa keberadaan
pasar modal menjadi penting.
Pasar modal
merupakan alternatif pendanaan
baik bagi pemerintah maupun
swasta . Pasar modal
dipandang sebagai salah
satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Hal
ini dimungkinkan karena pasar modal
merupakan wahana yang
dapat menggalang pengerahan
dana jangka panjang dari
masyarakat untuk disalurkan
ke sector-sektor produktif.
Apabila pengerahan
dana masyarakat melalui
lembaga-lembaga keuangan maupun
pasar modal sudah
dapat berjalan dengan
baik, maka dana pembangunan
yang bersumber dari luar negeri makin lama makin dikurangi .
Seiring berkembangnya sistem perekonomian di Indonesia, perekonomian Indonesia
diwarnai dengan munculnya sistem
perekonomian yang berbasis Islam, yaitu
suatu tatanan perekonomian yang
tidak bertentangan dengan
hukum-hukum Islam atau lebih dikenal dengan ekonomi syariah.
Tuntutan dan kondisi
perekonomian dalam bidang
bisnis syariah dengan
fenomena perkembangan jumlah
dan produk bank
syariah serta lembaga keuangan syariah yang semakin
berkembang membuat para investor semakin
bergairah untuk melakukan aktifitas bisnis berbasis syariah. Mereka yang
memang merasa membutuhkan
dan menginginkan adanya
investasi di Yulia
Qamariyanti dan Tavinayati,Hukum Pasar
Modal di Indonesia,Penerbit Sinar Grafika,
Jakarta, 2009, h.
4 Pandji Anoraga &
Piji Pakerti, Pengantar Pasar
Modal,Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta, 2008. Cet.3, h.
pasar
modal yang sesuai
dengan prinsip syariah
memandang perlu adanya wadah untuk investasi yang sesuai dengan
prinsip Islam.
Kegiatan ekonomi
berbasis syariah di
bidang pasar modal
semakin terwadahi dengan
diluncurkannya indeks saham yang
dibuat berdasarkan Syariat Islam,
yaitu Jakarta Islamic Index oleh
PT. Bursa Efek
Indonesia (BEI) bersama
dengan PT. Danareksa
Invesment Management (DIM) pada pertengahan
tahun 2000 lalu.
Indeks ini dimaksudkan
untuk digunakan sebagai tolok ukur (benchmark) untuk mengukur
kinerja suatu investasi pada saham dengan
basis syariah. Indeks
ini terdiri dari
30 saham yang
sesuai dengan syariah Islam dan
merupakan tolok ukur kinerja suatu investasi saham berbasis syariah .
Kegairahan umat
Islam untuk berinvestasi di
pasar modal semakin besar
setelah diluncurkannya indeks
saham syariah yang
baru yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang terdiri
atas seluruh saham syariah yang listing
di Daftar Efek syariah (DES) pada 12 Mei 2011 lalu .
Perkembangan pasar
modal syariah menunjukkan
kemajuan seiring dengan
meningkatnya indeks yang ditujukan
dalam Jakarta Islamic Indeks.
Peningkatan indek
pada Jakarta Islamic Index walaupun nilainya
tidak sebesar pada Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) tetapi kenaikan
secara prosentase Indek
pada Jakarta Islamic Index lebih
besar dari Indeks Harga http://www.reksadanasyariah.net/2011/10/12/apakah-jakarta-Islamic-index/
6 http://www.zonaekis.com/2012/01/02/indeks-saham-syariah-indonesia/ Saham Gabungan.Perkembangan JII dan saham
syariah penulis sajikan dalam gambar 1.1
dan gambar1.2.
Gambar1.
Grafik perkembangan JII 2007- Sumber:
www.bapepam.go.id Gambar1.
Perkembangan Saham Syariah Tahun
2007- Grafik perkembangan Saham Syariah 2007- Sumber: www.bapepam.go.id Melihat hal ini, tentu saja bukan hanya
mencerminkan penerimaan dan pengakuan dari
para investor yang
memburu saham-saham yang
tergabung dalam indeks
Islam, tapi juga
menunjukkan betapa saham-saham
yang memenuhi kriteria
syariah memang lebih
mendapat simpati dan
diinginkan oleh para investor
karena relatif jauh dari risiko.
Apabila dikaitkan dengan kondisi
ini, maka penetapan Jakarta Islamic Index
oleh BEI dapat dikatakan sebagai suatu peristiwa (event) yang diketahui oleh publik
bagi perusahaan tertentu
sebagai kelompok perusahaan
yang berbasiskan syariah. Hal
ini merupakan suatu
informasi yang bagus, mengingat kategori syariah
dapat menaikkan citra
perusahaan sebagai perusahaan terpercaya. Sehingga diharapkan
akan direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal
yang menyampaikan adanya informasi
baru yang selanjutnya akan mempengaruhi nilai saham perusahaan dan
aktivitas perdagangan saham.
Hal ini menunjukkan adanya
informasi tersebut membuat para investor yang ingin berinvestasi di pasar modal berbasis
syariah semakin bergairah.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi