Rabu, 27 Agustus 2014

Skripsi Syariah:PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA ISLAMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG SEMARANG


 BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Di  Indonesia,  pengembangan  ekonomi  Islam  telah  diadopsi  kedalam  kerangka  besar  kebijakan  ekonomi.  Paling  tidak,  Bank  Indonesia  sebagai  otoritas  perbankan  di  tanah  air  telah  menetapkan  perbankan  syariah  sebagai  salah satu pilar penyangga  dual_banking system dan mendorong pangsa pasar  bank-bank syariah yang lebih luas sesuai cetak biru perbankan syariah. Begitu  juga,  Departemen  Keuangan  melalui  Badan  Pengawas  Pasar  Modal  dan  Lembaga  Keuangan  (Bapepam  LK)  telah  mengakui  keberadaan  lembaga  keuangan  syariah  nonbank  seperti  asuransi  dan  pasar  modal  syariah.
Sementara  itu,  Departemen  Agama  telah  mengeluarkan  akreditasi  bagi  organisasi-organisasi pengelola zakat, baik ditingkat pusat maupun daerah.
Pada  dunia  perbankan  di  Indonesia,  perbankan  yang  berlandaskan  syariah  muncul  sebagai  dinamika  perkembangan  bank  konvensional.  Di  Indonesia  hadir sebagai gebrakan awal yaitu Bank Muamalat Indonesia bank  yang  berlandaskan  syariah.  Memang  di  Indonesia  landasan  hukum  bank  syariah  masih  lemah  tentang   landasan  hukumnya. 
Hal  tersebut  jelas -jelas  terpapar  dalam  UU  No.  7  Tahun  1992,  tetapi  hal  tersebut  bukan  sebagai  halangan perkembangan bank syariah, namun tetap merupakan tongak penting  bagi keberadaan bank syariah di Indonesia.   UU No.  7  Tahun 1992 akhirnya tergerus akan kemajuan bank syariah  yang  semakin  pesat.  Oleh  karena  itu,  pemerintah  merefisinya  sehingga  menjadi UU No. 10 Tahun 1998. Dalam UU tersebut tertulis kedudukan bank  syariah di Indonesia secara hukum mulai menjadi kuat. Bahkan bukan hanya  itu saja, disitu tertulis bahwa bank konvensional diperbolehkan membuka unit  yang  berbasis  syariah.  Sejak  itu  mulailah  bermunculan  bank  konvensional  yang membuka unit-unit syariah  .
Tantangan  pasca  UU  No.  21  Tahun  2008  dengan  bermunculannya  perbankan  syariah  di  Indonesia,  patutlah  untuk  diwaspadai  untuk  sena ntiasa  menjaga agar eksistensi perbankan tetap ada. Berbagai strategi  perbaikan dan  pengembangan  dilakukan,  termasuk  pengembangan  sumber  daya  manusia  (karyawan) dilakukan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas.
Perusahaan  sebagai  sebuah  organisasi  memiliki  dua  permasalahan  dalam  menjalankan  fungsi  dan  tujuannya,  yakni  permasalahan  internal  dan  permasalahan  eksternal.  Permasalahan  internal  adalah  permasalahanpermasalahan  yang  terjadi  diperusahaan  itu  sendiri.  Permasalahan  internal  adalah permasalahan yang umum dan sudah sewajarnya terjadi karena dalam  suatu  perusahaan  terdiri  atas  berbagai  manusia  dengan  berbagai  macam  karakter,  sifat,  dan  pemikiran  sehingga  hal-hal  ini  kemudian  menimbulkan  gesekan  dan  pertentangan-pertentangan  yang  pada  akhirnya  menimbulkan   Amir  Machmud  dan  Rukmana,  Bank  Syariah  Teori,  Kebijakan,  dan  Studi  Empiris  di  Indonesia, Jakarta: Erlangga, 2010, hlm. 6  konflik.  Sedangkan  permasalahan  eksternal  adalah  permasalahan-permasalahan yang terjadi, yang dipengaruhi oleh faktor dari luar perusahaan,  misalnya  kebijaksanaan  pemerintah  dibidang  politik,  ekonomi,  hukum,  semakin  tumbuhnya  kesadaran  konsumen,  dan  tingkat  persaingan  yang  semakin ketat.
Persaingan antar perusahaan dalam menjalankan fungsi dan tujuannya,  mengharuskan  perusahaan  memiliki  setidaknya  tiga  hal,  yakni  modal,  teknologi,  dan  sumber  daya  manusia  (SDM).  Modal  mutlak  harus  dimiliki  oleh  setiap  perusahaan  karena  berfungsi  untuk  membiayai  setiap  kegiatan  perusahaan, seperti membayar gaji pegawai, biaya produksi, riset produk, riset  pasar,  dan  sebagainya.  Teknologi  diperlukan  bagi  suatu  perusahaan  tidak  hanya  untuk  memproduksi  barang-barang  modal,  tetapi  juga  sebagai  sarana  penunjang  bagi  operasional  perusahaan,  misalnya  sarana  telekomunikasi.
Sumber  daya  manusia  mutlak  diperlukan  sebagai  instrument  penting  dalam  menjalankan roda perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Sumbar  daya  manusia  terdiri  dari  karyawan-karyawan  yang  bekerja  berdasarkan  keahlian  yang  dimiliki  dan  bekerja  dibidang  atau  departemen  yang sesuai dengan kahlian masing-masing.
Mengelola  perusahaan  bukan  merupakan   hal  yang  mudah.  Setiap  karyawan yang bekerja disuatu perusahaan tentu memiliki ide-ide, keinginankeinginan,  kebutuhan-kebutuhan,  dan  ambisi-ambisi  yang  saling  berbeda  antara  satu  dngan  yang  lain.  Perbedaan  ini  harus  dikelola  agar  dapat  memberikan kontribusi positif bagi perusahaan. Kesalahan dalam mengelola  manusia  disuatu  perusahaan  sering  berakibat  fatal,  yakni  kehancuran  bagi  perusahaan  tersebut.  Oleh  karena  itu,  disetiap  perusahaan  sudah  sewajarnya  terdapat suatu bagian atau departemen yang bertugas mengelola sumber daya  manusia agar dapat mencapai tujuannya.
Sebagai  Organisasi,  perusahaan  tentu  memiliki  departemen departemen  untuk  setiap  bidang  pekerjaan  yang  dipimpin  oleh  pemimpin  departemen.  Setiap  departemen  ini  dibentuk  berdasarkan  bidang  usaha  perusahaan. Departemen yang berwenang dan memiliki otoritas dalam bidang  sumber  daya  manusia adalah  departemen  sumber  daya  manusia,  begitu juga  departemen-departemen  yang  lain  yang  mana  departemen  ini  dibentuk  berdasarkan  kepentingan  dan  kebutuhan  yang  diperlukan  untuk  menunjang  kemanjuan suatu perusahaan.
Sumber  daya  manusia  dapat  didefinisikan  sebagai,  “keseluruhan  penentu  dan  pelaksana  berbagai  aktifitas  dan  program  yang  bertujuan  mendapatkan  tenaga  kerja,  pengembangan,  dan  pemeliharaan  dalam  usaha  meningkatkan  dukungannya  terhadap  peningkatan  efektivitas   organisasi  dengan cara yang secara etis dan sosial dapat dipertanggugjawabkan  .” Tidak  dapat  dipungkiri,  persaingan  antar  satu  perusahaan  dengan  perusahaan lain saat ini semakin ketat sehingga mau tidak mau atau suka atau   Jimmy  Joses  Sembiring,  SMART  HRD  Perusahaan  Tenang  Karyawan  Senang,  Jakarta:  Visimedia, 2010, hlm. 4  tidak  suka,  setiap  perusahaan  harus  melakukan  pembenah an  secara  internal  untuk  dapat  bersaing  dalam  persaingan  yang  terjadi.  Agar  hal  itu  dapat  terlaksana,  diperlukan  sumber  daya  manusia  yang  handal.  Sumber  daya  manusia yang handal hanya dapat diperoleh dengan perencanaan sumber daya  manusia  yang  baik  dan  akurat. Artinya,  sumber  daya  manusia   yang  sesuai  dengan kebutuhan perusahaan dan memiliki kompetensi  yang  sesuai dengan  bidang pekerjaannya.
Perencanaan  sumber  daya  manusia  diperlukan  untuk  mendapatkan  tenaga kerja yang handal dan untuk memenuhi kebutuhan p erusahaan dalam  menyikapi persaingan yang terjadi. Perencanaan sumber daya manusia juga  untuk  merencanakan  tenaga  kerja   secara  efektif  serta  efisien  agar  sesuai  dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan  .
Perencanaan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan  peran yang harus dijalankan sehingga  sebagai bagian dari suatu perusahaan,  departemen  sumber  daya  manusia  memiliki  fungsi  “sebagai  pemain  kunci  dalam menolong perusahaan-perusahaan mencapai tujuan-tujuan strategis  .” Untuk  mensiasati  dunia  usaha  yang  semakin  ketat  dan  ditambah lagi  dunia  tekhnologi  yang  semakin  pesat,  para  pelaku  dunia  usaha  atau  perusahaan  mau  tidak  mau  harus  mampu  bersaing  dan  membekali  karyawannya  dengan  berbagai  macam  keterampilan  dan  pengetahuan   Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi), Jakarta: PT. Bumi  Aksara, 2009, hlm. 21   Ibid., hlm 6    dibidang  teknologi,  Hal  ini  bertujuan  perusahaan  bisa  bersaing  dan  menjadi  pemenang dalam memperebutkan pangsa pasar.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi