Selasa, 26 Agustus 2014

Skripsi Syariah:ANALISIS REAKSI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (Studi Kasus Pada Periode Juni 2009-Juni 2010)

 BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah Dewasa  ini  telah  berkembang  pesat  suatu  kondisi  sistem  perekonomian  Indonesia  (bahkan  negara  lain)  yang  telah  banyak  diterapkan  di  berbagai sektor yaitu Ekonomi  Islam. Hal ini  lebih di percepat dan banyak  disebabkan oleh keadaan krisis ekonomi yang dialami  oleh negara–negara di  asia termasuk di Indonesia  yang di mulai dari tahun 1997. Keadaan tersebut  telah membuktikan  bahwa  sistem  perekonomian  yang  selama  ini  dijalankan  yaitu sistem ekonomi kapitalis tidak mampu bertahan untuk waktu yang lama  dalam  goncangan  moneter  yang  fluktuatif.  Sejarah  menunjukkan  krisis  di  Wall  Street  tahun  1929  yang  mengakibatkan  depresi  yang  luar  biasa  bagi  perekonomian  dunia  di  tahun  1930-an,  Begitu  juga  dengan  devaluasi  poundsterling tahun 1967, maupun krisis mata uang di tahun 1969 dan krisis  global pada  akhir tahun   Pasar  modal  yang  menjadi  saraf  finansial  dunia  ekonomi  modern.
Pasar modal juga tidak lepas dari berbagai kelemahan, salah  satunya  adalah  adanya tindakan spekulasi. Aktivitas ini memang membuat pasar tetap aktif,  namun  aktivitas  ini  tidak  selamanya  bernilai  positif  terutama  saat  menyebabkan  depresi  yang  luar  biasa.  Sistem  perekonomian  konvensional  memanfaatkan  pasar  uang  dan  pasar  modal  sebagai  sarana  investasi  jangka   Beik,  Irfan  Syauqi,  Kajian  Ekonomi  Islam  Prinsip  Pasar  Modal  Syariah,   Online  dari  http://www.pesantrenvirtual.com. (Rabu, 26 Maret 2010).
 pendek  yang  bersifat  spekulatif  guna  mendapatkan  keuntungan  (gain)  sebesar-besarnya dengan jangka waktu singkat.
Aktivitas  spekulasi  sesungguhnya  bukan  merupakan  investasi.
Investor  akan  berinvestasi  mengharapkan  keuntungan  jangka  panjang  dan  membeli  sekuritas  dengan  tujuan  berpartisipasi  langsung  dalam  bisnis.
sedangkan  spekulan  hanya  mengharapkan  keuntungan  jangka  pendek.
Spekulasi  telah  meningkatkan  unearned  income  bagi  sekelompok  orang  dalam  masyarakat,  tanpa  mereka  memberikan  kontribusi  apapun  baik  yang  bersifat positif dan produktif. Untuk mencapai tujuan tersebut seseorang akan  menghalalkan segala cara tanpa peduli rambu etika dan agama.
Di tengah kemerosotan, skandal dan risiko yang menimpa pasar modal  konvensional  tersebut,  dunia  mulai  melirik  sistem  alternatif  di  bidang  keuangan,  yaitu  sistem  syariah  yang  berlandaskan  ajaran  Islam.
Perkembangan  pasar  finansial  syariah  sedang  marak,  khususnya  di  negaranegara  yang  mayoritas  penduduknya  muslim  .  Khususnya  Indonesia  kemajuan pasar finansialnya terutama perbankan syariah dan asuransi syariah  cukup  signifikan,  dengan  berdirinya  Bank  Muamalah  sejak  tanggal  1  Mei  1992  sebagai  Bank  Syariah  pertama  di  Indonesia,  Pertumbuhan  perbankan  syariah  tampaknya  mengalami  akselerasi  yang  sangat  kuat  dalam  beberapa  tahun  terakhir  ini,  dengan  diterbitnya  UU  No.  10  Tahun  1998  sebagai  amandemen dari Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang  memberikan  landasan  hukum  yang  lebih  kuat  bagi  keberadaan  sistem   Maria Rio Rita, Investasi Berbasis Syariah Di Pasar Modal Indonesia (Jurnal Ekonomi  dan Bisnis vol.xv.no.1), Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana,  2009, hlm. 47-48   perbankan  syariah  di  Indonesia  yang  menandai  dimulainya  era  sistem  perbankan ganda (duel banking system) di Indonesia.  Sedangkan   Pada tahun  1994  berdirilah  PT.  Syarikat  Takaful  Indonesia  (STI)  sebagai  perusahaan  asuransi  syariah  pertama  di  Indonesia.  Pend irian  PT.  Syarikat  Takaful  Indonesia  yang  membuka  dua  anak  perusahaan  yaitu  PT.  Asuransi  Takaful  Keluarga (ATK)  untuk bidang asuransi jiwa dan PT. Asuransi Takaful Umum  (ATU) untuk bidang asuransi kerugian, kemudian  diikuti oleh Al-Mubarokah,  MAA  Insurenc,  Tali  insani, bahkan  Bumi  Putera,  Bringin  Life,  Tri  Pakarta yang berlandasan syariah. Hingga tahun 2009  tercatat jumlah total perusahaan  Asuransi Syariah adalah 45 perusahaan.
Kehadiran  perusahaan-perusahaan  perbankan  dan  perasuransian  syariah,  tentunya  diharapkan  pelaksanaan  seluruh  kegiatan  yang  dilakukan  adalah  sesuai  dengan  syariah,  termasuk  terhadap  investasi-investasi  yang  dilakukannya.  Pasar  modal  syariah  di  Indonesia  diawali  dengan  diterbitkannya  pertama  kali  reksadana  syariah  yaitu  reksadana  Danareksa  Syariah pada tanggal 25 Juni 1997 dan diikuti dengan diterbitkannya obligasi  syariah  pada  akhir  tahun    .  Bahkan  pertumbuhan  reksadana  syariah  mengungguli pertumbuhan reksadana konvensional pada tahun   .
Selain  itu, PT. BEJ dan PT. Danareksa Invesment Managemen ( DIM)  untuk mengembangkan  instrumen  investasi syariah, Mengingat pangsa  yang  ada tidak saja berasal dari Eropa dan Amerika, tapi juga berasal dari Timur  tengah  serta  negara  –  negara  yang  menggunakan  Undang–Undang  Islam   Yeni Salma Barlinti, Kedudukan Fatwa Dewan Syariah Nasional Dalam Sistem Hukum  Nasional Di Indonesia, Jakarta:Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama, 2010, hlm. 125-  Zainudin  Ali, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: sinar grafika, 2008, hlm.10-11   sebagai dasar hukum kehidupan mereka akan menjadikan Indonesia alternatif  yang potensial untuk berinvestasi, Di negara Amerika pada tahun 1999, Dow  Jones  telah  meluncurkan  pasar  Index  Islam,  dimana  Dow  Jones  Islamic  Market Index (DJIMI) menggunakan tanggal perhitungan 31 Desember 1995  dengan  nilai  dasar  1.000  merupakan  subset  dari  Dow  Jones  Global  Index  (DJGI), Saham–saham  yang masuk dalam Dow Jones Islamic Market  Index  (DJIMI) telah melalui proses penyaringan baik kualitatif maupun kuantitatif,  Langkah  pertama  adalah  dengan  mengeluarkan  perusahaan dengan  aktivitas  yang tidak sejalan dengan prinsip syariah, yaitu rokok, minuman beralkohol,  babi,  judi,  ponografi,  industri  hotel  dan  tempat  hiburan  serta  lembaga  konvensional lainnya.
 Hussein  dan  Omran  (2005)  menyelidiki  pangaruh  penyeleksi  secara  etika pada kinerja DJIMI. Mereka menemukan bahwa Islamic Indeks (DJIMI)  memberikan abnormal return yang positif selama jangka waktu penelitian dan  pada bull periode  .  Sedangkan di Negara Malaysia   meluncurkan pasar modal  islam dengan bentuk Kuala Lumpur Stock Exchange Sharia Index (KLSE SI),  yang  di  luncurkan  pada  tanggal  17  april  1999  dalam  rangka  mengimbangi  investor  Asing  dan  lokal  yang  mencari  untuk  menanam  modal  dalam  sekuritas  yang  konsisten dengan prinsip syariah,  KLSESI mula–mula hanya  terdiri dari 279 saham dan seiring perkembangannya kini menjadi 826 saham  atau  sekitar  86  persen  dari  total  saham  yang  terdaftar  di  pasar  modal   Indari  Fitnata,  Analisi  Kinerja  Jangka  pendek  portofolio  saham  islam  di  BEI  pada  periode 2007  –  2008, Jurnal of islamic and economics LEBI dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis  Islam, Yogyakarta, 2009, hlm. 40 – 41.
 Hussein, Khalad dan Mohammad Omran, Ethical Investment Revisited: Evidence from  Dow Jones Islamic Indexes, 2005, The Journal of Investing.semarang: perpus UNDIP   Malaysia, KLSE syariah  index  telah  menunjukkan  performa  yang baik pada  tahun  2001  dengan  keuntungan  2.3  persen  sedangkan  di  tahun  2009  mengalami kenaikan hingga 21,6 persen  Sedangkan,  di  Bursa  Efek  Jakarta  (BEJ)  bekerja  sama  dengan  PT.

Danareksa  Invesment  Management  (DIM)  menghasilkan  Jakarta  Islamic  Index  (JII)   pada  tanggal  3  Juli  2000  yang  terdiri  dari  30  emiten  yang  memenuhi  kriteria  yang  ditetepkan  Dewan  Syariah  Nasional  (DSN).

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi