Sabtu, 23 Agustus 2014

Skripsi Syariah:HALAMAN PENGESAHAN PEMANFAATAN BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII di SMP NEGERI 3 MALANG


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting  dan  utama,  karena  keberhasilan  proses  belajar  mengajar  sangat  ditentukan  oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada  siswa  melalui  interaksi  komunikasi  dalam  proses  belajar  mengajar  yang  dilakukan. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung  pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya. Ketidak  lancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang diberikan guru.
 Di dalam kegiatan pembelajaran terdapat beberapa komponen meliputi:  tujuan, bahan pembelajaran, penilaian, metode dan alat. Keempat komponen  tersebut menjadi komponen utama yang harus dipenuhi dalam proses belajar  mengajar.  Komponen  tersebut  tidak  berdiri  sendiri,  tetapi  berhubungan  dan  saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain (interelasi).
 Bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu : (1) Bahan cetak  (printed)  antara  lain  handout,  buku,  modul,  lembar  kerja  siswa,  brosur,  leaflet,  wallchart,  foto/gambar,  model/maket.  (2)  Bahan  ajar  dengar  (audio)  seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. (3) Bahan ajar   Asnawir dan Basyiruddin Usman , Media Pembelajaran(Ciputat Pers : Jakarta, 2002),  hlm.
 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar( Bandung : sinar baru, 1991), hlm.
 pandang dengar (udio visual) seperti video compact disk, film. (4) Bahan ajar  interaktif (interactive teaching material) seperti compact disk interaktif.

 Adapun manfaat utama dengan adanya bahan pembelajaran yang disusun  bagi penyelenggaraan belajar dan pembelajaran sebuah topik yakni : (1) Jika  diberikan  kepada  siswa  sebelum  kegiatan  belajar  dan  pembelajaran  berlangsung  maka  siswa  dapat  mempelajari  lebih  dahulu  materi  yang  akan  dibahas, (2) Pembelajaran  di kelas berjalan dengan  lebih efektif dan  efisien  karena  waktu  yang  tersedia  dapat  digunakan  sebanyak-banyaknya  untuk  kegiatan  belajar  dan  pembelajaran  yang  interaktif  seperti  tanya  jawab,  diskusi, dan kerja kelompok.
 Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran  adalah memilih  atau menentukan materi  pembelajaran atau bahan ajar  yang  tepat  dalam  rangka  membantu  siswa  mencapai  kompetensi.  Hal  ini  disebabkan  oleh  kenyataan  bahwa  dalam  kurikulum  atau  silabus,  materi  bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk “materi pokok”.
Menjadi  tugas  guru  untuk  menjabarkan  materi  pokok  tersebut  sehingga  menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan  bahan  ajar  juga  merupakan  masalah.  Pemanfaatan  dimaksud  adalah   Abdul Majid, Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar kompetensi guru  (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm.
 Abdorrakhman Ginting, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran (Bandung : Humaniora,  2008), hlm.
bagaimana  cara  mengajarkannya  ditinjau  dari  pihak  guru,  dan  cara  mempelajarinya ditinjau dari pihak murid.
 Berkenaan dengan pemilihan bahan ajar ini, secara umum masalah yang  dimaksud  meliputi  cara  penentuan  jenis  materi,  kedalaman,  ruang  lingkup,  urutan penyajian, perlakuan terhadap materi pembelajaran. Masalah lain yang  berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber dimana bahan ajar itu  didapatkan. Ada kecenderungan sumber bahan ajar dititikberatkan pada buku.
Buku pun tidak harus satu macam dan tidak harus sering berganti. Berbagai  buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar.
 Termasuk  masalah  yang  sering  dihadapi  guru  berkenaan  dengan  bahan  ajar adalah guru memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas  atau terlalu  sedikit, terlalu  mendalam atau terlalu  dangkal, urutan  penyajian  yang  tidak  tepat,  dan  jenis  materi  bahan  ajar  yang  tidak  sesuai  dengan  kompetensi  yang  ingin  dicapai  oleh  siswa.  Berkenaan dengan  buku  sumber  sering terjadi setiap ganti semester atau ganti tahun ganti buku.
 Bahan atau materi merupakan medium untuk mencapai tujuan pengajaran  yang dikonsumsi oleh peserta didik. Bahan ajar merupakan materi yang terus  berkembang  secara  dinamis  seiring  dengan  kemajuan  dan  tuntutan  perkembangan  masyarakat.  Bahan  ajar  yang  diterima  anak  didik  harus  mampu merespon setiap perubahan dan mengantisipasi setiap perkembangan  yang akan  terjadi  di  masa depan. Oleh  karena itu,  bahan pelajaran  menurut   Hamid Muhammad, Bahan Ajar dan LKS(http:// Bahan ajar dan LKS/memilih-bahanajar.html, diakses 14 Nopember 2009)  Ibid., hlm.
 Ibid..
Suharsimi Arikunto, merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar  mengajar,  karena  memang  bahan  pelajaran  itulah  yang  diupayakan  untuk  dikuasai  oleh  anak  didik.  Karena  itu  pula,  guru  khususnya,  atau  pengembangan kurikulum umumnya, harus memikirkan sejauh mana bahanbahan  atau  topik  yang  tertera  dalam  silabus  berkaitan  dengan  kebutuhan  peserta  didik  di  masa  depan.  Sebab  minat  peserta  didik  akan  bangkit  bila  suatu bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhannya.
 Salah  satu  bahan  ajar  yang  sudah  dikenal  dan  banyak  dipergunakan  dalam kegiatan belajar mengajar secara umum oleh lembaga sekolah adalah  Lembar Kerja Siswa (LKS). Bagi guru fungsi LKS adalah untuk menentukan  siswa dapat belajar maju sesuai dengan kecepatan masing-masing dan materi  pelajaran  dapat  dirancang  sedemikian  rupa  sehingga  mampu  memenuhi  kebutuhan siswa, baik cepat maupun yang lambat membaca dan memahami.
 Dengan  demikian,  bahan  ajar  merupakan  komponen  yang  tidak  bisa  diabaikan dalam  pengajaran,  sebab bahan  ajar merupakan  inti  dalam  proses  belajar mengajar. Penggunaan bahan ajar akan sangat membantu keefektifan  proses  pembelajaran  dan  penyampaian  pesan  serta  isi  pelajaran.  Bahan  ajar  juga dapat membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman, penyajian data  yang  menarik  dan  terpercaya,  bahkan  diharapkan  dapat  meningkatkan  efektivitas pembelajaran.
 Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung : PT Refika  Aditama, 2009), hlm.
 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm.
Penelitian  ini  sudah  pernah  diteliti  oleh PertamaAzharul  Farida  hasil  dari penelitian tersebut menyatakan bahwa untuk lebih mengefektifkan proses  belajar mengajar setiap guru mengharuskan menggunakan LKS dan siswanya  harus  mempunyai  LKS  sendiri,  terbukti  dengan  92%  siswa  menjawab  guru  mengharuskan  dan  80%  siswa  menjawab  guru  tidak  mengharuskan  siswa  untuk mempunyai LKS.
 KeduaYudha Puspitaningrum hasil dari penelitian tersebut menyatakan  bahwa  penggunaan  media  pembelajaran  LKS  sangat  berpengaruh  terhadap  minat siswa, hal ini dibuktikan dengan beberapa contoh kegiatan belajarnya  seperti : sebagian besar siswa ikut aktif pada saat mengikuti kegiatan belajar  disekolah,  jika  mengalami  kesulitan  belajar  di  sekolah  siswa  tidak  segansegan  bertanya  kepada  guru,  dan  nilai  siswa  bertambah  baik  setelah  menggunakan LKS.
 KetigaZumrotul  Muflakha  hasil  dari  penelitian  tersebut  menyatakan  bahwa  dengan  adanya  media  khususnya  LKS  dalam  pembelajaran  PAI  di  kelas siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam melakukan belajar dan dapat membantu  siswa  untuk  tercapainya  tujuan  dari  pembelajaran.  Hal  ini  dapat  Azharul Farida, “Penggunaan media belajar LKS (lembar kegiatan siswa) dalam  meningkatkan prestasi belajar siswa di MTsN Malang II”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah Universitas  Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, 2004, hlm. 62-  Yudha Puspitaningrum, “Pengaruh media pembelajaran terhadap minat belajar siswa (studi  tentang penggunaan LKS pada siswa SDN Purworejo I kec. Sanan Kulon. Kab. Blitar)”, Skripsi,  Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, 2005, hlm.
diketahui  dari  bentuk  prestasi  yang  cukup  maksimal  seperti  bisa  tahlilan, membaca al-Qur an, memandikan jenazah dan lain-lain.
 Sedangkan  penelitian  ini  berbeda  dengan  penelitian  terdahulu  yakni  terletak pada judul, obyek, dan lokasinya. Pada Penelitian terdahulu meneliti  tentang hubungannya lembar kerja siswa dengan prestasi belajar, dan meneliti  tentang pengaruhnya lembar kerja siswa terhadap minat belajar siswa. Namun  pada  penelitian  ini  penulis  meneliti  tentang  penggunaan  bahan  ajar  lembar  kerja siswa untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran Pendidikan agama  Islam.
SMP Negeri 3 Malang dalam proses belajar mengajar para guru banyak  yang memanfaatkan bahan ajar diantara bahan ajar yang digunakan pendidik  SMP  Negeri  3  Malang  khususnya  pada  bidang  Pendidikan  Agama  Islam  adalah  Lembar  Kerja  Siswa  (LKS).  Oleh  sebab  itulah  peneliti  mencoba  meneliti belajar siswa.
Dari pemakaian Lembar Kerja Siswa (LKS) yang keharusan pembuatan  dan  pemanfaatannya  oleh  guru  bidang  studi  agama  Islam  sehingga  menjadi  salah  satu  alasan  peneliti  mengambil  judul ” Pemanfaatan Bahan  Ajar  Lembar  Kerja  Siswa  (LKS)  Untuk  Meningkatkan  Efektivitas  Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas VII di SMP Negeri  3 Malang ” dengan harapan kajian ini dapat dipakai bahan pemikiran untuk   Zumrotul Muflakhah, “Penggunaan Media Belajar Lembar Kerja Siswa(LKS) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar DI SMA AL-KARIMI Tebuwung Dukun Gresik", Skripsi, Fakultas  Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, 2009, hlm.
kegiatan belajar mengajar dengan pemanfaatan bahan ajar dalam keberhasilan  penyampaian pendidikan agama Islam di lembaga pendidikan tersebut.
B. Rumusan Masalah Dari uraian  latar  belakang  di  atas,  maka  dapat  dirumuskan  beberapa  permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana pemanfaatan bahan ajar lembar kerja siswa (LKS) kelas VII di  SMP Negeri 3 Malang? 2. Bagaimana efektivitas pemanfaatan bahan ajar lembar kerja siswa (LKS)  dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 3  Malang? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan  rumusan  masalah  di  atas,  maka  tujuan  dari  penelitian  ini  adalah : 1. Untuk mendeskripsikan pemanfaatan bahan ajar lembar kerja siswa (LKS)  kelas VII di SMP Negeri 3 Malang.
2. Untuk mendeskripsikan efektivitas pemanfaatan bahan ajar lembar kerja  siswa (LKS) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di  SMP Negeri 3 Malang.
D. Manfaat Penelitian Berdasarkan  tujuan  penelitian  di  atas  maka  manfaat  dari  penelitian  ini  adalah : 1. Bagi Lembaga UIN Maulana Malik Ibrahim Malang  Sebagai  bahan  referensi  perpustakaan  UIN  Malang  bidang  studi  Pendidikan  Agama  Islam,  terutama  bagi  para  Mahasiswa  yang  akan  mengadakan penelitian lebih lanjut sehingga diharapkan hasil penelitian  berikutnya lebih sempurna.
2. Bagi Peneliti Dengan Penggunaan bahan ajar lembar kerja siswa (LKS) ini, akan  dapat  mempermudah  peneliti  dalam  mengetahui  sejauh  mana  kemampuan siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang  telah diberikan serta tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diterima.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi