Kamis, 28 Agustus 2014

Skripsi Syariah:HISAB ARAH KIBLAT MENGGUNAKAN RUBU’ MUJAYYAB (Studi Pemikiran Muh. Ma’sum Bin Ali Dalam Kitab Ad-Durus Al-Falakiyyah)


 BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah Ilmu falak adalah ilmu yang langka di kalangan masyarakat umum. Hal  ini dapat dilihat dari sedikitnya referensi dalam  bidang  ilmu  ini,  baik  berupa  kitab maupun buku yang membahas secara detail tentang ilmu falak. Ilmuini  lebih  berkembang  di  lingkungan  pondok  pesantren,  sehingga  referensi referensi ilmu ini tidak heran jika berbahasa arab dan biasanya disebut kitab.
Salah satu kitab klasik yang menjelaskan tentang ilmu falak adalah kitab  Ad-Durus al-Falakiyyah.  Kitab ini  memuatperhitungan mencari  penanggalan  masehi,  deklinasi  matahari,  data-data  yang  digunakan  untuk  mencari  awal  waktu salat, dan  arah kiblat  yang  menggunakan  alat hitungRubu’ Mujayyab dan Logaritma.Penulis kitab ini adalah ulama karismatik, salafi murni, yaitu  Muhammad Ma’sum bin Ali, Kawarun, Jombang, Jawa Timur.
Pembahasan  ilmu  falak  dalam  kitab  ini  terdiri  dari  tiga  bagian,  antara  bagian  satu  dengan  bagian  yang  lainnya  saling  menyempurnakan  karena  isi  pembahasannya  sama,  hanya  pembahasan  pada  bagian sebelumnya  lebih  simpel  dan  bagian  berikutnya  sebagai  pembahasan  yang  menyempurnakan  pada bagian pertama.
 Dalam perkembangan ilmu falak di Indonesia,  Ad-Durus al-Falakiyyah ini memiliki posisi yang sangat penting. Hal ini dibuktikan dari beberapa kitab  yang merupakan terjemahan langsung dan ringkasan dari keti ga bagian kitab   Muhammad Ma’shum bin Ali,  Ad-Durus al-FalakiyyahLi madari  as-Salafiyyah,  Bagian ke-1 s.d.3, Surabaya: Maktabah Sa’ad bin Nashir Nabhan Wa Auladih, 1992, hlm. 2-15.
 Ad-Durus  al-Falakiyyah.  Adanya  penerjemahan  langsung  ini  membutikan  bahwa  kitab  Ad-Durus  al-Falakiyyah  memiliki  posisi  yang  sangat  strategis  dalam pengembangan ilmu falak di Indonesia.
Kitab-kitab  itu  diantaranya  adalah  kitab  Tibyan  al-Miqat.
 Kitab  ini  merupakan ringkasan dari kitab Ad-Durus al-Falakiyyah.  Hal ini bisa dilihat  dari  materi  yang  dibahas  dan  sistem  perhitungan waktu  salat  dan  arah  kiblat  yang  menggunakan  alat  Rubu’  Mujayyab.  Adapun  modifikasinya  yaitu  dilengkapi  dengan  gambar  petunjuk  tentang  tatacara  pengambilan  data dengan  menggunakanRubu’ Mujayyab,  dalam  aplikasi  mencari datadata yang diperlukanuntuk mencari awal waktu salat dan arah kiblat, tetapi  tidak  dilengkapi  dengan  perhitungan  dengan  menggunakan  daftar  logaritma.  Kitab  ini  diterbitkan  oleh pondok  pesantren  Al-Falah,  Ploso,  Mojo, Kediri, Jawa Timur.
Selain  Tibyan  al-Miqaat,  kitab  yang  merupakan  terjemahan  Ad-Durus  al-Falakiyyah  yaitu  kitab  Pelajaran  Astronomi  karya  Abdul  Kholiq.
 Terjemahan  ini  menggunakan  bahasa  Indonesia  dan  penulisannya  pun  menggunakan  font  Indonesia  bukan  font  Arab.  Kitab  terjemahan  ini  terdiri  atas dua  bagian  yang  dilengkapi  dengan  contoh  dan  cara  pengambilan  data,  juga dijelaskan tentang trigonometri Rubu' Mujayyab.
Terjemahan  Ad-Durus  al-Falakiyyah  yang  lengkap  dari  bagian  pertama  sampai  dengan  ketiga  yaitu  Kitab  Tarjamah  Ad-Durus  al- Madrasah  Assalafiyah  Al-falah,  Tibyan  al-Miqaat  fi  Ma’rifah  al-Auqaat  wal  Qiblah,  Kediri: Madrasah Assalafiyah Al-falah, tt.
 Syekh  Muhammad  Ma’sum  Bin  Ali  Addurusul  Falakiyyah,  Abdul  Kholiq,   "  Terj. Addurus al-Falakiyyah, tt.
 Falakiyyah   (Li  al-madrasah  al-‘aliyah  kudsiyah  menara  Kudus)  karya  Yahya Arif. Terjemahan ini sesuai dengan kitab aslinya, yaitu pembahasan  terjemahan  bagian  pertama  sama  dengan  apa  yang  dibahas  pada  bagian  pertama  dalam  kitab  Ad-Durus  al-Falakiyyah,  dan  begitu  juga  dengan  terjemahan pada bagian selanjutnya.
Bahasa  penulisan  yang  digunakan  dalam  terjemahannya  adalah  bahasa Indonesia dengan tulisanmenggunakan font Arab, sehingga kata yang  berbahasa  Indonesia  itu  ditulis  menggunakan  huruf  Arab.  Bentuk  penulisan  seperti  ini  sedikit  merepotkan pembaca,  apalagi  pembeli kitab  itu di pasaran  tanpa  adanya  pembimbinng,  sehingga  akan  menimbulkan  pemahaman  y ang  berbeda, karena tulisan itu tidak berharokat.
Selain  posisi  kitab  Ad-Durus  al-Falakiyyah  itu  sendiri,  Rubu’  Mujayyab  yang  menjadi  alat bantu hitung dalam kitab  ini  masih diajarkan  di  beberapa  pondok  pesantren,  diantaranya  PP.  Ghozaliyyah  Syafi’iyyah  Sarang Rembang, PP. Qudsiyyah Kudus, PP. Matholi’ul Falah Kajen Pati,  PP.  Salafiyyah  Ploso  Mojo  Kediri,  PP.  Al-Mahrusiyyah  Lirboyo  Kediri,  dan PP. Roudhotul Ulum Jember.
 Dari  beberapa  penjelasan  di  atas,  posisi  kitab  Ad-Durus  al-Falakiyyah ini  sangat  penting  sekali  dalam  penyebaran  ilmu  falak  di  Indonesia  dan  memiliki tempat yang strategis dan dianggap kitab yang sangat bagus tentang    Yahya  Arif,  K.H.  M.  Ma’sum  Bin  Ali  Ad-Durus  al-Falakiyyah, Te rj, Ad-Durus  alFalakiyyah , Kudus: Maktabah Al-madrasah Kudsiyyah, Tt.
 Hendro Setyanto, Modul Kuliah Rubu’ al-Mujayyab: Concept and Practice In Indonesia,  Fakultas  Syari’ah  IAIN  Walisongo  Semarang,  hlm.  139.  Makalah  ini  pernah  dipresentasikan  di  Seoul  dalam  acara  Asronomical  Instruments  and  Archieves  From  the  Asia-Pacific  Region  di Yonsei University pada tahun 2004.
 kajian  yang  ada  di  dalamnya.  Sebagai  kitab  yang  menjadi  rujukan  untuk  pengembangan  ilmu  falak,  maka  penulis  sangat tertarik  untuk  meneliti  kitab  ini.
Rubu’  Mujayyab yang  merupakan  alat  hitung  yang  digunakan  untuk  mencari data-data dalam penyelesaian awal waktu salat dan arah kiblat dalam  kitab  ini  merupakan  alat  yang  digunakan  pada  abad  pertengahan,  yang  gunanya untuk memecahkan masalah dalam bidang Spherical Astronomy,  dan  merupakan alat pengamatan yang ditemukan setelah Astrolabe,  karena alat ini  bisa  menyelesaikan  masalah  dalam  pengamatan  benda  langit  dengan  lintang  yang  berbeda.  Dengan  data  geografis  yang  berbeda,  maka  data-data  benda  langit yang ada itu akan berb eda juga.
 Jalan  yang  ditempuh  dalam  menghitung  arah  kiblat  dengan  Rubu’  Mujayyab dalam  kitab  Ad-Durus  al-Falakiyyah  ini  cukup  panjang  dan  memerlukan kecermatan, sehingga berbeda dengan menghitung menggunakan  kalkulator  dan alat perhitungan yang digital lainnya. Dalam hisab waktu salat   Spherical Astronomy adalah ilmu yang sangat terkait dengan arah di mana bintang-bintang  itu berada  dan untuk menggambarkan arah dalam kaitannyadengan posisi pada permukaan suatu  lapisan garis lurus,  yang tergabung  antara  peninjau  denganbintang-bintang,  dan  tumpang tindih  permukaan  ini,  Lihat  W,M  Smart,  Textbook  on  Spherical  Astronomy,  London:  Cambridge  University Press, 1989, hlm. 1.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi