BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan lembaga
keuangan syariah, salah
satunya perbankan syariah
dalam satu dasawarsa
belakangan ini mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Perkembangan
ini dipicu oleh beberapa faktor antara
lain market yang
masih luas, operasional
bank syariah berdasarkan
sistem bagi hasil
(bebas bunga) yang
merupakan landasan utama
baik dalam produk
pendanaan, pembiayaan maupun
produk lainnya.
Karena
produk bank syariah
menghindari riba, gharar
dan maysir menjadikan
masyarakat Indonesia yang
sebagian besar muslim lebih merasa nyaman untuk menggunakan jasa
perbankan syariah.
Secara normatif,
perbankan syariah selalu
berkomitmen untuk berpedoman
pada nilai -
nilai al -
Quran dan sunnah.
Dengan selalu merujuk pada
al - Quran dan sunnah, maka diharapkan mampu
terwujud sistem perbankan syariah yang
sehat, kuat dan istiqamah terhadap
prinsip syariah dalam
kerangka keadilan, kemaslahatan
serta keseimbangan material dan
spiritual (falah).
Sebagai langkah
konkrit upaya pengembangan
perbankan syariah di
Indonesia, Bank Indonesia sebagai
regulator telah merumuskan sebuah Grand Strategi
Pengembangan Pasar Perbankan
Syariah, sebagai strategi Ascarya,
Akad dan Produk
Bank Syariah, Jakarta:
PT Raja Grafindo
Persada, 2008, Hlm. v komprehensif
pengembangan pasar meliputi aspek -
aspek strategis, yaitu: pembentukan citra baru perbankan syariah
nasional yang bersifat inklusif dan
universal, pemetaan pasar secara lebih akurat, pengembangan produk yang lebih beragam, peningkatan layanan, serta
strategi komunikasi baru yang
memposisikan perbankan syariah lebih dari sekedar bank.
Dengan
strategi - strategi
komprehensif tersebut, telah
mampu menjadikan perbankan
syariah sebagai bank yang mempunyai keunggulan dalam
pandangan masyarakat dan
mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Keberhasilan perkembangan bank syariah juga dilatarbelakangi oleh
faktor teknologi, lingkungan
bisnis, geografis, sejarah,
serta heterogenitas budaya
masyarakat Indonesia. Data
dari Direktorat Perbankan Syariah menunjukkan perkembangan bank syariah
berdasarkan jumlah jaringan kantor
sebagai berikut: Tabel 1.
Perkembangan Kelembagaan
Perbankan Syariah di Indonesia Kelompok Bank 2009 Oktober
Growth Nominal % BUS
6 11 11
0 UUS
25 23 23
0 Jumlah
Kantor BUS dan UUS 1001 1477
1688 211 14,28% Jumlah
layanan Syariah 1929 1227
1227 0 Sumber
: Direktorat Perbankan Syariah BI, Direktorat Perbankan
Syariah Bank Indonesia,
Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah, Jakarta, 2011, Hlm.
Direktorat
Perbankan Syariah Bank
Indonesia, Outlook Perbankan Syariah Indonesia 2012, Jakarta, 2011, Hlm.
Dari
tabel di atas
dapat melihat perkembangan
kelembagaan perbankan syariah
dari segi kuantitas
jaringan kantor. Jumlah
BUS bank syariah
bertambah dari tahun 2009 sampai tahun 2010, sedangkan jumlah UUS bank syariah semakin berkurang dari tahun
2009 sampai tahun 2010 karena
telah mengalami spin
0ff dari bank
konvensional. Jumlah Bank Umum Syariah
(BUS) dan Unit Usaha Syariah
(UUS) sampai dengan Oktober
2011 tidak mengalami
perubahan, namun demikian
jumlah jaringan kantor meningkat.
Dengan fakta tersebut menunjukan,
meskipun jumlah BUS
maupun UUS cenderung
tetap, namun pelayanan
terhadap kebutuhan masyarakat
akan perbankan syariah
semakin meluas yang tercermin
dari bertambahnya Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan Kantor Kas
(KK). KCP bertambah
219 kantor (30,50%)
dari 718 menjadi
937, sedangkan KK bertambah 23
kantor (9,50%) yaitu dari 242 menjadi 265.
Secara keseluruhan jumlah kantor
perbankan syariah meningkat dari 1001 pada
tahun 2009 menjadi 1.688 kantor pada Oktober 2011.
Indonesia juga
menganut sistem perbankan
ganda (dual banking system)
yaitu bank syariah
dan bank konvensional
beroperasi secara berdampingan,
sehingga bank syariah
tumbuh pesat dalam
bentuk Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah serta office
channelling (gerai syariah di kantor bank konvensional) yang sampai bulan
Oktober 2011 mencapai 1277 office channelling.
Selain dilihat
dari jumlah jaringan
kantor, perkembangan perbankan
syariah juga dapat
dilihat dari pencapaian
perbankan syariah terhadap
pertumbuhan asset, DPK
(Dana Pihak Ketiga)
dan penyaluran dana BUS dan UUS yang terlihat dalam tabel
berikut: Tabel 1.
Perkembangan Asset, DPK,
Penyaluran Dana Perbankan Syariah (Rp Triliun) Komponen Oktober Oktober
Growth Nominal (%) Asset 85,85
127,19 41,34 48, DPK
66,48 101,57 35,09
52, Penyaluran Dana 83,81 122,73
38,92 46, Sumber : Direktorat
Perbankan Syariah BI, Dari tabel di atas
dapat diketahui bahwa volume usaha
perbankan syariah dalam
kurun waktu satu
tahun terakhir, khususnya
Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah
(UUS) mengalami pertumbuhan yang
sangat pesat. Total
asset per Oktober
2011 (yoy) telah
mencapai Rp127,19 triliun
atau meningkat tajam
sebesar 48,10% dari
tahun 2010 yang merupakan pertumbuhan tertinggi sepanjang
3 tahun terakhir.
Tingginya pertumbuhan asset
tersebut tidak terlepas dari tingginya pertumbuhan Dana
Pihak Ketiga pada
sisi pasiva dan
pertumbuhan penyaluran dana
pada sisi aktiva.
Dari tahun 2010
sampai tahun 2011 penghimpunan
dana pihak ketiga meningkat 52,79% dan penyaluran dana masyarakat meningkat sebesar 46,43%.
Ibid, Hlm.
Peningkatan
pembiayaan atau penyaluran
dana dengan tetap memperhatikan prinsip
kehati - hatian
sehingga kisaran Non
Performing Financing (NPF)
dapat dijaga dalam
kisaran yang stabil.
Secara rerata NPF gross menurun dari 3,95% pada September
2010 menjadi 3,11% pada Oktober 2011.
Hal tersebut telah
mendorong perolehan laba
yang cukup baik
dan efisiensi biaya,
sehingga rentabilitas dapat
terjaga yang dapat memperkuat
permodalan.
Tingkat rentabilitas
perbankan syariah terhadap
penggunaan assetnya cukup
baik yang tercermin
dari rasio ROA
dan ROE yang masing-masing sebesar
1,75% dan 17,43%.
Jumlah pembiayaan yang meningkat
diiringi dengan membaiknya kinerja telah
mampu menurunkan rasio BOPO
menjadi 78,03% pada
Oktober 2011 yang
pada tahun sebelumnya masih sebesar 79,10%.
Perkembangan bank syariah di Indonesia ternyata tidak seimbang dengan
perbaikan taraf kesejahteraan
masyakat dan lingkungan
hidup.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi