Rabu, 27 Agustus 2014

Skripsi Syariah:Pengaruh Pengelolaan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Terhadap Pembentukan Jiwa Wirausaha Para Santri


 BAB I  PENDAHULUAN  
1.1  Latarbelakang Masalah  Koperasi  merupakan  kumpulan  orang-orang  yang  bekerja  sama  memenuhi  satu   atau   lebih   kebutuhan   ekonomi   atau   bekerja   sama  melakukan   usaha,  maka   dapat   dibedakan   dengan   jelas   dari   badanbadan usaha atau pelaku kegiatan ekonomi yang lebih mengutamakan  modal. Dengan demikian koperasi sebagai badan usaha mengutamakan  faktor manusia dan bekerja atas dasar perikemanusiaan bagi kesejahteraan  para  anggotanya.  Meskipun  koperasi   merupakan   kumpulan   dan  menjunjung   tinggi   nilai-nilai  kemanusiaan,  tetapi koperasi  bukanlah  badan amal  Sebagaiman firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah  ayat 2 ”  dan  tolong-menolonglah  kamu  dalam  (mengerjakan)  kebajikan  dan  takwa,  dan  jangan  tolong-menolong  dalam  berbuat  dosa  dan  pelanggaran.  dan  bertakwalah  kamu  kepada  Allah, Sesungguhnya  Allah Amat berat siksa-Nya (Q.S. Al-maidah: 2)  Ninik Widiyanti,  Koperasi dan Perekonomian Indonesia., Jakarta: Bina Aksara, 1989  hal 3  2  Kerjasama  dalam  masyarakat  modern  telah  nampak  wujudnya  dalam suatu jaringan sistem yang lebih kompleks. Bentu-bentuk ikatan  persekutuan hidup telah berkembang dan menjadi lebih beragam. Kini  kerja sama di samping memenuhi kebutuhan menjaga kelangsungan  hidup   dan   rasa   aman,   juga   untuk  memperoleh   kasih   sayang   dan  persahabatan   seperti   dalam   keluarga   dan  paguyuban,   juga   telah  digunakan   untuk   mencapai   tujuan-tujuan   tertentu  yang  diinginkan,  seperti nampak organisasi-organisasi yang resmi yang bersifat mendidik Koperasi  mempunyai   tujuan   yang   utama   ialah  meningkatkan  taraf   hidup  dan   kesejahteraan   anggota-anggotanya.   Pada   asasnya  koperasi bukanlah suatu usaha yang mencari keuntungan semata-mata  seperti   halnya   usaha-usaha   swasta  seperti  firma  dan  perseroan  akan  tetapi  mensejahterakan  anggotnya,  dalam  hal  ini  dengan  meningkatkan  kegiatan-kegiatan koprasi Berbicara  mengenai  koperasi  sangat  berkaitan  dengan wirausahawan,  mengingat  teori   wirausaha   sering   kali   belum   mampu  memberikan   jawaban-jawaban   yang  memuaskan   terhadap   masalahmasalah yang dihadapi dalam menganalisis dan membangun koperasi,  perlu disadari bahwa fakta menunjukkan organisasi organisasi koperasi  hanya  mencakup   suatu  bagian  dari   semua  kegiatan  ekonomi,  dan  koperasi akan dapat hidup hanyalah dalam kondisi yang sangat khusus Dalam GBHN 1988 dinyatakan “Bahwa koperasi sebagai  gerakan  ekonomi  rakyat  perlu  terus  didorong  pengembangannya dalam  rangka  3  mewujudkan  demokrasi   ekonomi.  Koperasi  harus   dapat   berkembang  menjadi lembaga ekonomi rakyat yang mandiri yang pertumbuhannya  berakar   di   dalam  masyarakat.  Untuk  itu  perlu  lebih  ditingkatkan  kesadaran,  kegairahan  dan  kemampuan   masyarakat   luas   untuk  berkoperasi, antara lain melalui pendidikan, penyuluhan dan pembinaan  pengelolaan  koperasi.  Selanjutnya  untuk   ditingkatkan   partisipasi   aktif  anggota   pada   semua   tingkat   serta  keterkaitan  kelembagaan  antara  primer, pusat dan induk”  Asumsi   manusia   rasional   merupakan   dasar   dari   pemikiran  ekonomi,  sehingga   setiap   kegiatan   ekonomi   yang   dilakukan   oleh  manusia   yang   rasional  akan  berprinsip  pada  prinsip   ekonomi  yaitu  menggunakan   sumber  yang   terbatas  untuk  mencapai   hasil   yang  maksimal.  Terutama  dalam   koperasi   adanya   prinsip -  prinsip   yang  diterapkan   dalam   sebuah   koperasi.   Untuk   terlaksananya   proses  ekonomi dalam sebuah koperasi yang baik maka  faktor lain yang  sangat  menentukan   adalah   terciptanya   suatu   koperasi   dengan  pengelolaan organisasi yang lebih efektif Selanjutnya,  untuk  keberlangsungan  hidup  masyarakat pondok  (santri) mereka mempunya ide untuk membuat suatu usaha dengan tujuan  mendidik santri untuk mempunyai jiwa usaha. Permaasalahan awal  yaitu  santri  mempunyai  keinginan  untuk  menciptakan  lapangan  pekerjaan  dan  belajar berwirausaha, kemudian diciptakanlah koperasi pondok pesantren  Ibid., Hal. 5  4  Koperasi  pondok  pesantren  adalah  sekumpulan  para  santiwan/santriwati  yang bekerja sama untuk kepentingan mereka sendiri  dan menggunakan modal mereka senidiri. Maka, dapat di artikan koperasi  pondok  pesantren  mempunyai  asas;  dari  santi,  oleh  santri  dan  untuk  kesanti.  Adapun  pengelolan  koperasi  ini  dikelola  santri  itu  sendiri  yang  dipimpin  oleh  salah  satu  ketua  dan  di  awasi  oleh  pengasuh  pondok  pesantren Di dalam koperasi pesantren perlu adanya pengelolaan yang baik,  yang mana dalam kegiatan ekonomi ini santri ikut serta dalam mengelola  proses  ekonomi   yang   sedang   berlangsung.   Koperasi   pesantren   ini  memberikan arahan bagi santri dalam kegiatan ekonomi dan kegiatan itu  dijadikan media pendidikan bagi santri, tujuan ini memberikan arahan  bagi   santri   tentang   cara   memilih  berbagai   alternatif   yang   dapat  memuaskan   kebutuhan   hidup  mereka   sehari-hari.  Yang  mana   dengan  adanya   koperasi   pesantren   kebutuhan   santri   dapat   terpenuhi  dan  koperasi  pesantren  menyediakan  apa  yang  santri  butuhkan  tetapi  bukan  hanya  pihak   pesantren   saja,   koperasi   pesantren   ini   memberikan  kebebasan kepada masyarakat sekitar untuk melakukan kegiatan ekonomi  sesuai dengan kebutuhan mereka Bila koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkanproduk  kepada  anggotanya   dibanding   dengan   non  koperasi   maka   dengan  sendirinya  anggota   akan   bertransaksi   dengan   koperasi.   Demikian  halnya   koperasi  pesantren,   jika   koperasi   mempunyai   keunggulan  5  dalam menawarkan alternatif investasi kepada investor, maka investor  akan   menanamkan  dananya   kedalam   koperasi.  Dengan  demikian,  anggota masyarakat dapat dianggap sebagai konsumen potensial atau  investor potensial yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh unit ñunit usaha  dalam rangka hubungan bisnis  Koprasi  mempunya  sifat  yang  terbuka  untuk  umum  Setiap  orang  tanpa  memandang  golongan,  aliran,  kepercayaan  atau  agama  orang  itu,  dapat  diterima  sebagai  anggota  koperasi.  Koperasi  memang  merupakan  wadah persatuan orang-orang yang miskin dan lemah  ekonominya untuk  bekerja sama memperbaiki nasib dan meningkatkan taraf hidup mereka  Jadi,   dalam   koperasi   pesantren   ini   di  samping   tujuan   yang  ekonomis komersial, koperasi harus memperhatikanpula tujuan dan  cita-cita   sosialnya,  terutama   bagi   anggota-anggotanya.   Jadi   seorang  pengurus   koperasi   pesantren  yang   baik   harus   berusaha   dan  mampu  memberikan  pelajaran  yang  bersifat  membentuk  jiwa  wirausaha   dan  fungsi  sosial   koperasi   yang   dipimpin   dibawah   naungan   pengasuh  pondok pesantren dan dijalankan oleh pengurus yang melibatkan semua  santri  secara  baik  dan  berimbang,  koperasi   pesantren   harus  memperhatikan   pendidikan   anggota-anggotanya.  Koperasi   harus  memperhatikan   kesejahteraan   serta   kesehatan   para   anggotanya  diantaranya para santri dan masyarakat sekitaryang selalu ikut serta   Hendar, Ekonomi Koperasi, Jakarta: FE-UI,1999, Cet. 5 hal 7   Ninik Widiyanti. Op. Cit.hal 4  6  dalam  kegiatan  ekonomi.  Tegasnya  koperasi  pesantren adalah  organisasi  ekonomi yang berwatak sosial dan mendidik Salah satu koperasi yang mempuanyai latar belakang seperti uraian  di atas adalah koperasi yang berada di Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin  Desa  Brabo  Kecamatan  Tanggungharjo  Kabupaten  Grobogan,  dan  sekaligus menjadi alasan penulis menjadi tempat untuk diteliti Koperasi  ini  semula  ide  santri-santri  untuk  dapat  memenuhi  kebutuhan  sehari-hari,  ide  tersebut  dilaksanakan  dan  dikembangkan  oleh  beberapa  pengurus,  mulai  dari  jual  beli  sandang  pangan,  hutang  piutang  dan lambat laut bisa memproduksi bahan mentah menjadi bahan pangan,  oleh  karena  itu  sedikit  demi  sedikit  jiwa  wirausaha tertanam  dalam  jiwa  para santri Berdasarkan   uraian   diatas,   penulis   tertarik   untuk  mengkaji  permasalahan  dan   menuangkannya   ke   dalam   bentuk   skripsi   dengan  judul,   “PENGARUH  PENGELOLAAN  KOPERASI  PONDOK  PESANTREN  (KOPONTREN)  TERHADAP  PEMBENTUKAN  JIWA  WIRAUSAHA PARA SANTRI” 1.2  Rumusan Masalah  Dalam  penyussunan  tugas  akhir  ini,  penulis  akan  merumuskan  masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah yaitu:  Berapa  besar  pengaruh  pengelolaan  koperasi  pondok  pesantren  (kopontren) terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri?  7  1.3  Tujuan dan Manfaat Penelitian  1.3.1 Tujuan Penelitian  Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang  ingin dicapai  dalam penelitian ini adalah:  a.  Untuk mengetahui realitas pengaruh pengelolaan koperasi pesantren  dan koperasi terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri serta  diharapkan   santri   benar-benar  memahami   bagaimana  cara  pengelolaan koperasi b.  Terbentuknya jiwa usaha yang telah diterapkan diKoprasi Pondok  Pesantren  Sirojuth  Tholibin  Desa  Brabo  Kecamatan  Tangungharjo  Kabupaten Grobogan, Purwodadi dan penulis berharap santri putra  maupun putri mendapatkan pengetahuan yang berharga bagi dirinya 1.3.2 Manfaat Penelitian  Manfaat penelitian ini adalah:  c.  Bagi Penulis, penelitian ini berguna untuk menambahdan memperluas  ilmu pengetahuan khususnya tentang bagaimana pengaruh pengelolaan  koperasi pesantren Koprasi Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Desa  Brabo  Kecamatan  Tangungharjo  Kabupaten  Grobogan  terhadap  pembentukan jiwa usaha para santri d.  Bagi   lembaga  yang   diteliti,   penelitian   ini  berguna  untuk  memberikan  masukan  berdasarkan  hasil  penelitian  dan memperluas  8  landasan  teoritis  melakukan   survey   di   lapangan   sehingga   dapat  memberikan pengetahuan tentang koperasi 

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi