BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latarbelakang Masalah Koperasi merupakan
kumpulan orang-orang yang
bekerja sama memenuhi
satu atau lebih
kebutuhan ekonomi atau
bekerja sama melakukan
usaha, maka dapat
dibedakan dengan jelas
dari badanbadan usaha atau
pelaku kegiatan ekonomi yang lebih mengutamakan modal. Dengan demikian koperasi sebagai badan
usaha mengutamakan faktor manusia dan
bekerja atas dasar perikemanusiaan bagi kesejahteraan para
anggotanya. Meskipun koperasi
merupakan kumpulan dan menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, tetapi koperasi bukanlah badan amal
Sebagaiman firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 2 ”
dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan
pelanggaran. dan bertakwalah
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya (Q.S. Al-maidah: 2) Ninik Widiyanti, Koperasi dan Perekonomian Indonesia.,
Jakarta: Bina Aksara, 1989 hal 3 2 Kerjasama dalam
masyarakat modern telah
nampak wujudnya dalam suatu jaringan sistem yang lebih
kompleks. Bentu-bentuk ikatan persekutuan
hidup telah berkembang dan menjadi lebih beragam. Kini kerja sama di samping memenuhi kebutuhan
menjaga kelangsungan hidup dan
rasa aman, juga
untuk memperoleh kasih
sayang dan persahabatan
seperti dalam keluarga
dan paguyuban, juga
telah digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu
yang diinginkan, seperti nampak organisasi-organisasi yang
resmi yang bersifat mendidik Koperasi
mempunyai tujuan yang
utama ialah meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan anggota-anggotanya. Pada
asasnya koperasi bukanlah suatu
usaha yang mencari keuntungan semata-mata seperti
halnya usaha-usaha swasta
seperti firma dan
perseroan akan tetapi
mensejahterakan anggotnya, dalam
hal ini dengan
meningkatkan kegiatan-kegiatan
koprasi Berbicara mengenai koperasi
sangat berkaitan dengan wirausahawan, mengingat
teori wirausaha sering
kali belum mampu memberikan
jawaban-jawaban yang memuaskan
terhadap masalahmasalah yang
dihadapi dalam menganalisis dan membangun koperasi, perlu disadari bahwa fakta menunjukkan
organisasi organisasi koperasi hanya mencakup
suatu bagian dari
semua kegiatan ekonomi,
dan koperasi akan dapat hidup
hanyalah dalam kondisi yang sangat khusus Dalam GBHN 1988 dinyatakan “Bahwa
koperasi sebagai gerakan ekonomi
rakyat perlu terus
didorong pengembangannya dalam rangka 3 mewujudkan demokrasi
ekonomi. Koperasi harus
dapat berkembang menjadi lembaga ekonomi rakyat yang mandiri
yang pertumbuhannya berakar di
dalam masyarakat. Untuk
itu perlu lebih
ditingkatkan kesadaran, kegairahan
dan kemampuan masyarakat
luas untuk berkoperasi, antara lain melalui pendidikan,
penyuluhan dan pembinaan pengelolaan koperasi.
Selanjutnya untuk ditingkatkan partisipasi
aktif anggota pada
semua tingkat serta
keterkaitan kelembagaan antara primer, pusat dan induk” Asumsi
manusia rasional merupakan
dasar dari pemikiran ekonomi,
sehingga setiap kegiatan
ekonomi yang dilakukan
oleh manusia yang
rasional akan berprinsip
pada prinsip ekonomi
yaitu menggunakan sumber
yang terbatas untuk
mencapai hasil yang maksimal. Terutama
dalam koperasi adanya
prinsip - prinsip yang diterapkan dalam
sebuah koperasi. Untuk
terlaksananya proses ekonomi dalam sebuah koperasi yang baik
maka faktor lain yang sangat
menentukan adalah terciptanya
suatu koperasi dengan pengelolaan organisasi yang lebih efektif Selanjutnya, untuk
keberlangsungan hidup masyarakat pondok (santri) mereka mempunya ide untuk membuat
suatu usaha dengan tujuan mendidik santri
untuk mempunyai jiwa usaha. Permaasalahan awal
yaitu santri mempunyai
keinginan untuk menciptakan
lapangan pekerjaan dan belajar
berwirausaha, kemudian diciptakanlah koperasi pondok pesantren Ibid., Hal. 5 4 Koperasi pondok
pesantren adalah sekumpulan
para santiwan/santriwati yang bekerja sama untuk kepentingan mereka
sendiri dan menggunakan modal mereka
senidiri. Maka, dapat di artikan koperasi pondok
pesantren mempunyai asas;
dari santi, oleh
santri dan untuk kesanti. Adapun
pengelolan koperasi ini
dikelola santri itu
sendiri yang dipimpin
oleh salah satu
ketua dan di
awasi oleh pengasuh
pondok pesantren Di dalam
koperasi pesantren perlu adanya pengelolaan yang baik, yang mana dalam kegiatan ekonomi ini santri
ikut serta dalam mengelola proses ekonomi
yang sedang berlangsung. Koperasi
pesantren ini memberikan arahan bagi santri dalam kegiatan
ekonomi dan kegiatan itu dijadikan media
pendidikan bagi santri, tujuan ini memberikan arahan bagi
santri tentang cara
memilih berbagai alternatif
yang dapat memuaskan
kebutuhan hidup mereka
sehari-hari. Yang mana
dengan adanya koperasi
pesantren kebutuhan santri
dapat terpenuhi dan koperasi pesantren
menyediakan apa yang
santri butuhkan tetapi
bukan hanya pihak
pesantren saja, koperasi
pesantren ini memberikan kebebasan kepada masyarakat sekitar untuk
melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan
kebutuhan mereka Bila koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkanproduk kepada
anggotanya dibanding dengan
non koperasi maka
dengan sendirinya anggota
akan bertransaksi dengan
koperasi. Demikian halnya
koperasi pesantren, jika koperasi
mempunyai keunggulan 5 dalam
menawarkan alternatif investasi kepada investor, maka investor akan
menanamkan dananya kedalam
koperasi. Dengan demikian, anggota masyarakat dapat dianggap sebagai
konsumen potensial atau investor potensial
yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh unit ñunit usaha dalam rangka hubungan bisnis Koprasi
mempunya sifat yang
terbuka untuk umum
Setiap orang tanpa
memandang golongan, aliran,
kepercayaan atau agama
orang itu, dapat
diterima sebagai anggota
koperasi. Koperasi memang
merupakan wadah persatuan
orang-orang yang miskin dan lemah
ekonominya untuk bekerja sama
memperbaiki nasib dan meningkatkan taraf hidup mereka Jadi,
dalam koperasi pesantren
ini di samping
tujuan yang ekonomis komersial, koperasi harus
memperhatikanpula tujuan dan cita-cita sosialnya,
terutama bagi anggota-anggotanya. Jadi
seorang pengurus koperasi
pesantren yang baik
harus berusaha dan
mampu memberikan pelajaran
yang bersifat membentuk
jiwa wirausaha dan fungsi sosial
koperasi yang dipimpin
dibawah naungan pengasuh pondok pesantren dan dijalankan oleh pengurus
yang melibatkan semua santri secara
baik dan berimbang,
koperasi pesantren harus memperhatikan
pendidikan
anggota-anggotanya. Koperasi harus memperhatikan
kesejahteraan serta kesehatan
para anggotanya diantaranya para santri dan masyarakat sekitaryang
selalu ikut serta Hendar, Ekonomi
Koperasi, Jakarta: FE-UI,1999, Cet. 5 hal 7 Ninik Widiyanti. Op. Cit.hal 4 6 dalam kegiatan
ekonomi. Tegasnya koperasi
pesantren adalah organisasi ekonomi yang berwatak sosial dan mendidik Salah
satu koperasi yang mempuanyai latar belakang seperti uraian di atas adalah koperasi yang berada di Pondok
Pesantren Sirojuth-Tholibin Desa Brabo
Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten
Grobogan, dan sekaligus menjadi alasan penulis menjadi
tempat untuk diteliti Koperasi ini semula
ide santri-santri untuk
dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari, ide tersebut
dilaksanakan dan dikembangkan
oleh beberapa pengurus,
mulai dari jual
beli sandang pangan,
hutang piutang dan lambat laut bisa memproduksi bahan mentah
menjadi bahan pangan, oleh karena
itu sedikit demi
sedikit jiwa wirausaha tertanam dalam
jiwa para santri Berdasarkan uraian
diatas, penulis tertarik
untuk mengkaji permasalahan
dan menuangkannya ke
dalam bentuk skripsi
dengan judul, “PENGARUH
PENGELOLAAN KOPERASI PONDOK PESANTREN
(KOPONTREN) TERHADAP PEMBENTUKAN
JIWA WIRAUSAHA PARA SANTRI” 1.2 Rumusan Masalah Dalam
penyussunan tugas akhir
ini, penulis akan
merumuskan masalah yang akan
diteliti. Rumusan masalah yaitu: Berapa besar
pengaruh pengelolaan koperasi
pondok pesantren (kopontren) terhadap pembentukan jiwa
wirausaha para santri? 7 1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1
Tujuan Penelitian Sesuai dengan
perumusan masalah, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah: a. Untuk mengetahui realitas pengaruh
pengelolaan koperasi pesantren dan
koperasi terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri serta diharapkan
santri benar-benar memahami
bagaimana cara pengelolaan koperasi b. Terbentuknya jiwa usaha yang telah diterapkan
diKoprasi Pondok Pesantren Sirojuth
Tholibin Desa Brabo
Kecamatan Tangungharjo Kabupaten Grobogan, Purwodadi dan penulis
berharap santri putra maupun putri
mendapatkan pengetahuan yang berharga bagi dirinya 1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: c. Bagi
Penulis, penelitian ini berguna untuk menambahdan memperluas ilmu pengetahuan khususnya tentang bagaimana
pengaruh pengelolaan koperasi pesantren
Koprasi Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Desa Brabo
Kecamatan Tangungharjo Kabupaten
Grobogan terhadap pembentukan jiwa usaha para santri d. Bagi
lembaga yang diteliti,
penelitian ini berguna
untuk memberikan masukan
berdasarkan hasil penelitian
dan memperluas 8 landasan
teoritis melakukan survey
di lapangan sehingga
dapat memberikan pengetahuan
tentang koperasi Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi