Senin, 25 Agustus 2014

Skripsi Syariah:IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEPALA MADRASAH DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN DIRI SISWA Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Malang III Gondanglegi


BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah  Pendidikan  yang  dalam  pelaksanaannya  melahirkan  suatu  konsep  pemindahan  pengalaman  kepada  anak  didik  serta  mengembangkannya  itu  kemudian  menempati  tempat  khusus  dalam  proses  belajar-mengajar.
Berdasarkan  fungsi  dan  tanggungjawab  tersebut,  maka  sebagaimana  yang  tercantum  dalam  UU  No.  20  Tahun  2003  tentang  Undang-undang  Sistem  Pendidikan Nasional.  Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa: ”Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik  agar  menjadi  manusia  yang  beriman  dan  bertaqwa  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  berakhlak  mulia,  sehat,  berilmu,  cakap,  kreatif,  mandiri,  dan  menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”  Berdasarkan  hal  tersebut  berarti  kurikulum  sekolah  diharapkan  mampu  mengantarkan peserta didik untuk mencapai tujuan  yang diharapkan. Sedangkan  untuk  mencapai  tujuan  pendidikan  nasional,  tidak  akan  sampai  ke  arah  tersebut tanpa didukung oleh kepemimpinan kepala  madrasah yang efektif dan berkualitas.
Kepemimpinan yang efektif merupakan realisasi perpaduan bakat dan pengalaman  kepemimpinan  dalam  situasi  yang  berubah-ubah,  karena  berlangsung  melalui  interaksi antar sesama manusia. Maka begitu pentingnya kepemimpinan itu dalam  kehidupan manusia, Rasulullah SAW bersabda:  Undang-undang  Repubik  Indonesia  No.20  Thn  2003  tentang  Sisdiknas  (Bandung:  Citra  Umbara), hlm. 6.

aku  pernah  mendengar  Rasulullah  SAW  bersabda:  Kamu  semua  adalah  pemimpin  dan  kamu  semua  bertanggung  jawab atas rakyat yang dipimpinnya, (Muttafaqun „Alaih).
 Dalam  hadits  tersebut  memberikan  interpretasi  tentang  kepemimpinan,  bahwa manusia dituntut untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya.
Dalam  memanfaatkan  kepemimpinan  ini,  potensi  akan  bertumbuh  dan  berkembang dengan baik apabila dikembangkan dengan niat baik dan i’tikad  yang baik pula.
Kepemimpinan  dan  pemimpin  dibutuhkan  untuk  mengefisienkan  setiap  langkah  atau  kegiatan  yang  berarti.  Dan  hanya  pemimpin-pemimpin  yang  bersedia mengakui bakat-bakat, kapasitas, inisiatif dan kemauan baik dari para  pengikutnya  (rakyat,  anak  buah,  individu  dan  kelompok-kelompok  individu  yang di pimpin) untuk berinisiatif dan bekerja sama secara kooperatif, hanya  pemimpin  sedemikian  inilah  yang  mampu  menjamin  kesejahteraan  lahir  dan  batin masyarakat luas.
Kepala madrasah  sebagai pemimpin lembaga pendidikan dengan berbagai  fungsi  dan  perannya,  adalah  orang  yang  bertanggungjawab  atas  segala  aktifitasnya,  maju  atau  mundur,  baik  atau  jelek  kualitas  pendidikan  yang   Imam Nawawi, op.cit., hlm. 512.
 dipimpinnya.  Maka keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung  pada kepemimpinan kepala madrasah.
 Dalam  memimpin  lembaga  pendidikan,  seorang  pemimpin  kepala madrasah  harus  mampu  mendukung  pendidikannya  baik  dari  segi  mata  pelajaran maupun di luar jam mata pelajaran.
Berbagai  reformasi  dalam  bidang  pendidikan,  diantaranya  adalah  dengan  diluncurkannya Peraturan Mendiknas No. 22 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan  Dasar  dan  Menengah  dan  Peraturan  Mendiknas  No.  23  tentang  Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Untuk  mengatur  pelaksanaan  peraturan  tersebut  pemerintah  mengeluarkan  pula Peraturan Mendiknas No. 24 tahun 2006.
 Ketiga  peraturan  tersebut  memuat  beberapa  hal  penting  diantaranya  bahwa  satuan  pendidikan  dasar  dan  menengah  mengembangkan  dan  menetapkan  Kurikulum  Tingkat  Satuan  Pendidikan  Dasar  dan  Menengah,  yang kemudian dipopulerkan dengan istilah KTSP.  Di dalam KTSP,  struktur  kurikulum  yang  dikembangkan  mencakup  tiga  komponen  yaitu:  (1)  mata  pelajaran; (2) muatan lokal dan (3) pengembangan diri.
 Komponen  pengembangan  diri  merupakan  komponen  yang  relatif  baru  dan berlaku untuk dikembangkan pada semua jenjang pendidikan. Pendidikan formal  tidak  lengkap  apabila  di  dalamnya  kurang  memperhatikan  tentang  pengembangan diri siswa.  Kegiatan pengembangan diri bukanlah bagian dari   Marno, Islam by Management and Leadership (Lintas Pustaka, 2007), hlm. 54.
 Rusman, Manajemen Kurikulum  (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 413.
 Ibid..
 pelajaran  yang  harus  diasuh  oleh  guru,  tetapi  bisa  juga  difasilitasi  oleh  konselor,  atau  tenaga  kependidikan  yang  dapat  dilakukan  dalam  bentuk  kegiatan  ekstra  kurikuler.
 Pelaksanaan  kegiatan  pengembangan  diri  juga  berbeda  dengan  pelaksanaan  dengan  kegiatan  belajar  mengajar  pada  mata  pelajaran.  Kegiatan  pengembangan  diri  lebih  banyak  dilakukan  di  luar  jam  reguler.  Dengan adanya  kegiatan pengembangan  diri, siswa akan disibukkan  dengan kegiatan yang sifatnya lebih ekspresif,  bukan hanya terkekang dengan  aktifitas dalam kelas.
Kegiatan  pengembangan  diri  juga  harus  disampaikan  sesuai  dengan  potensi dan kebutuhan daerah masing-masing. Berbagai jenis pengembangan  diri  salah  satunya  dapat  dilakukan  melalui  kegiatan  BK  dan  kegiatan  ekstra kurikuler.  Melalui  kegiatan  ini,  bakat  dan  minat  siswa  dapat  tersalurkan,  karena  kegiatan  ini  merupakan  media  penyaluran  bakat  dan  minat  siswa.
Kegiatan  BK  merupakan  sarana  untuk  menyediakan  data  tentang  kebutuhan bakat dan minat siswa. Data tersebut merupakan dasar dalam penyelenggaraan  kegiatan  pengembangan  diri.  Adapun  kegiatan  ekstra  kurikuler  merupakan  media dalam menyalurkan bakat dan minat tersebut.
Namun,  pada  kenyataanya  saat  ini  kegiatan  pengembangan  diri  kurang  mendapatkan  dukungan,  baik  dari  pihak  sekolah  maupun  orang  tua  siswa.
Kegiatan pengembangan diri hanya dianggap sebagai kegiatan penunjang dan  bukan sebagai kegiatan pokok/utama yang harus dipelajari oleh siswa. Hal itu   E.  Mulyasa,  Kurikulum  Tingkat  Satuan  Pendidikan  (KTSP)  (Bandung:  PT.  Remaja  Rosdakarya, 2007), hlm. 283.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi