BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan
persoalan hidup dan
kehidupan manusia sepanjang hayat, baik sebagai individu,
kelompok sosial maupun sebagai bangsa. Pendidikan
telah terbukti mampu
mengembangkan sumber daya manusia
yang merupakan karunia Allah SWT, serta memiliki kemampuan untuk
mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan
sehingga kehidupan manusia semakin beradab.
Pendidikan Agama Islam diharapkan
menghasilkan manusia yang selalu berupaya
menyempurnakan iman, taqwa,
akhlaq serta aktif membangun
peradaban bangsa
yang bermartabat. Manusia
seperti itu diharapkan tangguh menghadapi tantangan,
hambatan dan perubahan yang muncul dalam
pergaulan masyarakat baik
dalam lingkup lokal,
nasional, maupun global. Peranan
Pendidikan Agama Islam disekolah dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi moral
dan spiritual yang mencakup pengenalan,
pemahaman, penanaman, dan
pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan individual maupun
kolektif masyarakat.
Pendidikan
Agama Islam di
sekolah atau di
madrasah, dalam pelaksanaannya masih menunjukkan berbagai
permasalahan yang kurang menyenangkan,
seperti halnya proses
pembelajaran Pendidikan Agama
Mulyono.
Buku Diktat Desain
dan Pengembangan Pembelajaran
PAI. (Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang 2007).hlm. 14 Islam
di sekolah lebih
memperhatikan aspek kognitif semata dari pertumbuhan kesadaran
nilai-nilai (agama) dan
mengabaikan pembinaan aspek afektif dan konatifvolutif, yakni
kemauan tekad untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran
agama. Dengan kata
lain, pendidikan agama
lebih berorientasi pada
belajar tentang agama
dan kurang berorientasi
pada belajar bagaimana
cara beragama yang
benar. Akibatnya, terjadi kesenjangan antara pengetahuan dan pengamalan,
antara gnosis dan praxis dalam kehidupan
nilai agama, sehingga tidak mampu membentuk pribadipribadi Islami.
“Untuk
itu diharapkan setiap
guru dituntut adanya
inisiatif dan kreatifitas
dalam kegiatan belajar
mengajar secara optimal
demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Karenaya, upaya
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran tersebut harus
dilakukan secara optimal
dan terus menerus,
secara berkelanjutan karena
hal itu memiliki
posisi yang strategis.
Pembelajaran yang berkualitas
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa-mahasiswa.” Dalam pemebelajaran, metode mempunyai andil
yang cukup besar dalam mencapai tujuan.
Karena metode menjadi saranadan salah satu cara untuk
mencapai tujuan, yaitu
dengan materi pelajaran
atau metode pengajaran
yang tersusun rapi.
Tujuan pembelajaran adalah
kemampuan Muhaimin, Suti’ah dan
Nur Ali. Paradigma Pendidikan Islam Upaya mengeefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah.( Bandung
.PT Remaja Rosda Karya. 2004), hlm. 106-
Djunaidi Ghony. Penelitian Tindakan Kelas. (UIN- Malang Press, 2008),
hlm 3 (kompetensi) atau keterampilan
yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran
tertentu.
Tujuan
pembelajaran merupakan komponen
yang dapat mempengruhi
komponen pengajaran lainnya
seperti bahan pelajaran, kegiatan
belajar mengajar, pemilihan
metode, alat, sumber,
dan alat evaluasi. Semua kompnen itu harus bersesuaian
dan didaya gunakan untuk mencapai tujuan
seefektif dan seefisien
mungkin. Bila salah
satu komponen tidak sesuai dengan
tujuan, maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Pemilihan
metode pembelajaran pendidikan
agama harus didasarkan
pada analisis kondisi
pembelajaran pendidikan agama
yang ada. Hasil
analisis akan menunjukan
kondisi pembelajaran yang bagaimana dan
apa hasil pembelajaran
pendidikan agama yang
di harapkan. Setelah menetapkan
dan mengembangkan metode pembelajaran akan
diperoleh informasi yang lengkap mengenai kondisi riil yang ada dan hasil pembelajaran pendidikan agama yang
diharapkan.
Untuk memilih metode pembelajaran dan teknik
yang digunakan memang memerlukan keahlian tersendiri. Seorang
pendidik harus pandai memilih metode
dan teknik yang
akan dipergunakan, serta
pendekatan tersebut harus
dapat memotivasi dan
dapat memberikan kepuasan
bagi Wina
Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses
Pendidikan.. (Kencana Pranada Media Group, Jakarta,. 2006), hlm Syaiful
Bahri Djamarah dan
Drs. Aswan Zain,Strategi
Belajar Mengajar, (Rieneka
Cipta, Jakarta, 1996), hal 42 Ibid.,hlm 195 anak
didiknya seperti hasil
atau prestasi belajar
siswa yang semakin meningkat.
Dalam al-Quran terdapat
bagian-bagian terpenting, atau ada ayatayat tertentu, atau tema-tema pokok
dalam Hadits, yang secara langsung membicarakan
tentang proses pendidikan islam yang didalam mengandung unsur
materi, tujuan, metode
dan evaluasi pendidikan
islam.
Seperti
dijelaskan dalam QS. Al-Nahl ayat 125 Serulah (manusia)
kepada jalan Tuhan-mu
dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah
mereka dengan cara
yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan dialah
yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat
petunjuk.
“Ayat
tesebut secara tersirat
memberikan isyarat adanya
proses kegiatan pendidikan
. kata ud’ui,
yang berarti serulah
atau ajaklah, merupakan
sebuah kata kunci
defenisi pendidikan, artinya
didalam kegiatan pendidiakan
pada hakekatnya adalah
berupaya mengajak, A. Fatah Yasin. Dimensi-dimensi Pendidikan
Islam. (UIN-Press, 2008), hlm 43 Khadim
Al Harmain Asy Syarifain. Al-Quran danTerjemah. hlm 421 menyeru, memerintah orang (peserta didik)
untuk melakukan sesuatu atau mempelajari
sesuatu”.
Kata
bi al-hikmah, di
al-maw’idhah, dan mujadalah merupakan metode
atau strategi pembelajaran
yang bisa digunakan
oleh seorang pendidik
pada saat mengajak,
menyeru, memerintah peserta
didik dalam kegiatan
pendidikan.
Untuk
itu memilh sebuah
metode sangat penting dalam pembelajaran untuk pencapaian sebuah
prestasi.
Salah satu
alternatif yang bisa
dilakukan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu dengan penerapan
pendekatan metode STAD.
Tehnik ini
didasarkan pada gagasan
tentang siswa-siswa yang
belajar dalam kelompok
belajar kooperatif untuk
memahami pelajaran.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi