BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Banyak komponen yang turut menentukan
keberhasilan pendidikan untuk mencapai
out put yang berkualitas. Salah satu kompenen itu adalah partisipasi masyarakat. Peran serta masyarakat dalam
bidang pendidikan sangat penting dan strategis.
Made Pidarta juga menyampaikan hal senada, ia menyatakan bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam
keberhasilan pendidikan. Lebih dari itu, sekolah berupaya semaksimal mungkin untuk
dapat menciptakan hubungan baik dengan
masyarakat.
Salah satu manajemen yang penting
di Sekolah adalahmanajemen hubungan masyarakat
(humas), karena Sekolah berada ditengah-tengah masyarakat dan selalu berhubungan dalam menjalin kerja sama
yang pedagogis dan sosiologis yang
menguntungkan kedua belah pihak. Hubungan masyarakat telah diformulasikan dengan cara yang berbeda-beda
bergantung pada lembaga atau organisasi
yang membuat formulasi tersebut.
Makin majunya pemahaman masyarakat
akan pentingnya pendidikan menjadikan kerjasama
sekolah dengan masyarakat sebagai kebutuhan vital. Kerja sama tersebut dimaksudkan demi kelancaran
pendidikan di sekolah pada umumnya dan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa pada khususnya. Sehingga secara legal pemerintah mewajibkan masyarakat memberikan
dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan
pendidikan. Mengingat pentingnya partisipasi masyarakat dalam peningkatan kemajuan suatu lembaga pendidikan
sebagaimana terpaparkan diatas, disisi
lain partisipasi masyarakat tidak terjadi secara otomatis, maka penggalangan partisipasi masyarakat untuk peningkatan
kemajuan lembaga pendidikan mesti diupayakan
secara maksimal. Sekolah merupakan salahsatu bagian dari sebuah masyarakat, jadi pengelolaan/pengembangan
sekolah harus dilihat dalam hubungannya
dengan komponen-komponen penyelenggara pendidikan lainnya kemudian dihubungkan dengan seluruh program
masyarakat.
Berdasarkan pemikiran di atas
maka perlu ada pola pengaturan hubungan antara sekolah dan masyarakat. Humas dengan sekolah
adalahsalah satu bagian dari substansi
administrasi pendidikan di sekolah. Dengan adanya hubungan sekolah dengan masyarakat, sekolah dapat mengetahui
sumber-sumber yang ada dalam masyarakat
yang kemudian dapat didayagunakan untuk kepentingan kemajuan pendidikan anak di sekolah. Di lain pihak,
masyarakat juga dapat mengambil manfaat
dengan turut memperoleh ilmu pengetahuan sekolah. Dari sini kehidupan masyarakat akan ditingkatkan. Oleh karenanya,
masyarakat dapat mengerti dan memahami
tujuan pendidikan dan pelaksanaan pendidikan yang berlangsung di sekolah tersebut.
Lembaga pendidikan (sekolah) merupakan suatu
sistemyang terbuka. Sebagai sistem
terbuka, sekolah membutuhkan masyarakat di sekelilingnya. Keterkaitan sekolah dengan masyarakat dalam hal ini
berhubungandengan lembaga-lembaga lain
di luar sekolah, contohnya dalam hal beasiswa,PHBI, praktek ketenaga- Piet A.
Sahertian, Dimensi Administrasi
Pendidikan(Surabaya: Usaha Nasional, 1994), hlm.
233 kerjaan dan masih banyak lagi yang lain,
inilah yang digalakkan oleh MAN Malang 2
Batu.
Sebagaimana Immegart
yang dikutip Made
Pidarta bahwa hanya
sistem yang terbuka
yang memiliki negentropy,
yaitu suatu usaha
yang terus menerus
untuk menghalangi kemungkinan
terjadinya entropy (kepunahan).
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat
dan sekolah mempunyai keterkaitan dan
saling berperan satu sama lain. Apalagi pada zaman sekarang ini, pemerintah
telah mensosialisasikan adanya
desentralisasi pendidikan dimana sekolah
mempunyai hak untuk
mengatur sekolahnya sendiri.
Oleh sebab itulah MAN
Malang 2 Batu.
berusaha memfungsikan dan
mengatur manajemen humasnya dengan berusaha menjalin hubungan
dengan lembaga-lembaga lain di luar
sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikannya.
Sejalan dengan konsep di atas,
pemerintah menyatakan bahwa pendidikan merupakan
tanggung jawab bersama antara pemerintah,orang tua dan masyarakat.
Sedangkan Kaufman mengemukakan
bahwapartnerpendidikan tidak terdiri dari ketiga komponen tersebut, melainkan terdiri
dari para guru, para siswa dan para orang
tua/masyarakat.
Dalam
era globalisasi, bidang kehumasan
akan sangat berperan. Sekolah yang tidak memanfaatkan bidang tersebut bakal
tertinggal karena tidak menguasai perolehan dan
penyebaran informasi. Pentingnya
hubungan masyarakat menjadi perhatian Noke Kiroyan.
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia,
(Jakarta: PT Bina Aksara, 1988). hlm.
Ibid. hlm. 190.
Dalam telaahnya, Noke melihat
fungsi hubungan masyarakat akan sangat terasa
manakala sekolah berupaya mengembangkan usaha dan menghindari situasi yang kurang kondusif dengan lingkungan. Oleh
karenaitu, hubungan masyarakat perlu
diberikan prioritas dalam sekolah. Keberadaanhubungan masyarakat bukan hanya perlu untuk membina hubungan dengan
pihak luar. Namun sangat penting untuk memberikan
informasi ke dalam,
baik kepada pimpinan maupun
sesama karyawan dan
guru sendiri. Sekolah
yang berkeinginan menciptakan
suasana nyaman di
lingkungannya harus menerapkan
prinsip keterbukaan. Di
situlah, hubungan masyarakat
sangat berperan.
Salah satu
faktor menurunnya semangat
partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan
di sekolah adalah,
dahulu sekolah sepenuhnya dimiliki
oleh masyarakat, dan
merekalah yang membangun
dan memelihara sekolah,
mengadakan sarana pendidikan,
serta mengadakan iuran
untuk mengadakan operasional
sekolah. Jika sekolah telah mereka
bangun, masyarakat hanya meminta
guru-guru kepada pemerintah untuk diangkat sekolah mereka itu.
Kita sebenarnya
telah mencapai pembangunan
pendidikan yang berkelanjutan (sustainable
development), karena sekolah
adalah sepenuhnya milik
masyarakat yang senantiasa
bertanggung jawab dalam
pemeliharaan serta operasional pendidikan
sehari-hari. Pemerintah berfungsi
sebagai penyeimbang, melalui pemberian
subsidi bantuan bagi
sekolah-sekolah pada masyarakat yang
benarbenar kurang mampu.
Salah satu
jalan masuk yang
terdekat menuju peningkatan
mutu dan relevansi
adalah demokratisasi, partisipasi
dan akuntabilitas pendidikan.
Kepala sekolah, guru
dan masyarakat adalah
pelaku utama dan
terdepan dalam penyelenggaraan pendidikan
di sekolah sehingga
segala keputusan mengenai penanganan persoalan pendidikan pada tingkat
mikroharus dihasilkan dari dari interaksi dari
ketiga pihak tersebut.
Masyarakat adalah stakeholder
pendidikan yang memiliki
kepentingan akan keberhasilan pendidikan di sekolah.
Dari uraian
di atas jelas
bahwa lingkungan pendidikan
bukanlah suatu badan
yang berdiri sendiri,
melainkan suatu bagian
yang tidak terpisahkan
dari masyarakat luas.
Ia sebagai sistem
terbuka yang selalu
mengadakan hubungan (kerjasama)
yang baik dengan
masyarakat, secara bersama-sama
membangun pendidikan. Hal
ini sangat mungkin
sebab dalam era
perkembangan tehnologi modern
seperti sekarang ini,
kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikan menjadi
modal utama dalam
membangun dan memajukan
bangsa termasuk masyarakat
itu sendiri. Seperti
halnya yang diungkapkan
Watt bahwa bila lembaga pendidikan
terbuka bagi para
siswa/mahasiswa maka begitu
pula hendaknya bagi masyarakat.
Merujuk
pada beberapa uraian
tersebut, diharapkan keberhasilan
MAN Malang 2
Batu memfungsikan manajemen
humasnya dalam mewujudkan peran masyarakat dengan
menjaga dan meningkatkan
hubungan baik dengan masyarakat,
MAN Malang 2
Batu tetap dipercaya
sebagai sekolah yang berkualitas
baik, unggul, mampu menghasilkan out put yang mampu menghadapi Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia,
(Jakarta: PT Bina Aksara, 1988). Hal: 191.
tantangan zaman di masa kini dan
yang akan datang serta bisa dijadikan pelajaran berharga
bagi sekolah-sekolah lain
dalam rangka untuk
memajukan sekolahnya.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi