Sabtu, 23 Agustus 2014

Skripsi Syariah:MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI MTsN TUNGGANGRI KALIDAWIR TULUNGAGUNG


BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah Sekolah  merupakan  sebuah  sistem  yang  memiliki  tujuan.  Berkaitan  dengan  upaya  mewujudkan  tujuan  itu,  maka  antara  komponen  yang  satu  dengan  komponen  yang  lain  harus  berjalan  dengan  baik  dan  seimbang.  Ali  Imron,  dkk  menegaskan  bahwa  guru  merupakan  sumber  daya  manusia  yang  sangat menentukan keberhasilan program pendidikan, yang pasti peningkatan  mutu  pendidikan  tidak  mungkin  ada  tanpa  adanya  peningkatan  kualitas  performansi  gurunya.  Peningkatan  mutu  performa  guru  mutlak  dilakukan  secara terus menerus dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
  Sekolah  yang  kurang  pemeliharaannya  kadang-kadang  kelihatan kumuh,  hal  ini  akan  berpengaruh  pada  proses  belajar-mengajar.  Sebaiknya  sekolah  yang  benar-benar  memenuhi  syarat  keberhasilan,  keindahan,  kesehatan,  ketertiban  dan  keamanan  akan  mempunyai  pengaruh  positif  terhadap  proses  pendidikan  dan  keadaan  itu  sendiri  akan  memberikan  pengaruh yang positif kepada para siswa.


 Berbagai  upaya  telah  banyak  dilakukan  oleh  pemerintah  dan masyarakat  untuk  mewujudkan  tujuan  pendidikan  nasional,  seperti:  pemantapan  pelaksanaan  kurikulum,  peningkatan  jumlah,  jenis  dan  kualitas  tenaga  kependidikan,  peningkatan  jumlah,  jenis  dan  kualitas  sarana  dan  prasarana  pendidikan.  Agar  semua  upaya  peningkatan  kualitas  pendidikan   Ali Imran, dkk, Manajemen Pendidikan (Malang:UNM, 2003), hlm. 85   dapat  tercapai  maka  kegiatan-kegiatan  menuju  tercapainya  tujuan  tersebut  perlu  ditunjang  oleh  layanan  manajemen/pengelolaan  yang  teratur  dan  memadai.
  Demikian  juga  peningkatan  jumlah,  jenis,  serta  kualitas  sarana  dan  prasarana  pendidikan  baik  pendidikan  dalam  sekolah,  maupun  luar  sekolah  harus ditunjang oleh perangkatan pelayanan manajemen sarana dan prasarana  yang  tertib  sehingga  dapat  mencapai  tiga  aspek  kegunaan,  yaitu  hasil  guna,  tepat  guna  dan  daya  guna.  Jika  sarana  dan  prasarana  pendidikan  sudah  memenuhi ketiga aspek kegunaan maka  diharapkan kualitas pendidikan dapat  diwujudkan sesuai dengan harapan.
  Gedung sekolah/madrasah yang mempunyai ruang-ruang belajar yang  memenuhi  syarat.  Jelas  lebih  memberikan  kemungkinan  kepada  siswa  untuk  belajar lebih enak dibandingkan dengan ruang belajar yang sempit, udara yang  kurang  lancar  sirkulasinya  dan  cahaya  yang  kurang  memenuhi  syarat.
 Demikian  juga  tata  ruang  baca  perpustakaan,  ruang  bimbingan  dan  penyuluhan  dengan  demikian  jelas  bahwa  peralatan  akan  membantu  dalam  meningkatkan kualitas pendidikan sekolah/ madrasah.
 Pengadaan alat-alat belajar selain gedung tidak kalah pelik dan mahal  jika  dibandingkan  dengan  pengadaan  tempat  belajar  tersebut.  Peralatan  laboratorium  ada yang harganya mahal  sekali. Akan tetapi juga ada peralatan  yang  sangat  murah  sekali  seperti  papan  tulis,  kapur  tulis,  dan  anehnya   Nurhayatai Djamas, Manajemen Madrasah Mandiri (Jakarta: Puslitbang Pendidikan  Agama dan Keagamaan, 2005), hlm.
  Ibid, hlm.181   peralatan  tersebut  kurang  diperhatikan  dengan  sungguh-sungguh.  Hal  yang  kecil tersebut akan mempunyai pengaruh besar dalam proses belajar mengajar.
 Ahmad Tafsir mengatakan bahwa pengadaan alat-alat sekolah secara  keseluruhan  sebenarnya  tidak  sulit,  yang  terjadi  selama  ini  adalah  yayasan/sekolah/madrasah  kurang  memperhatikan  unsur-unsur  perencanaan  atau  ada  perencanaan  tetapi  kurang  teliti.  Orang  Islam  Indonesia  biasanya  mempunyai  kelemahan  dalam  perencanaan,  selain  itu  juga  kurang  memperhatikan  segi  ketelitian  dalam  pemeliharaan  alat-alat  tersebut.
 Kelemahan dalam perencanaan maupun kelemahan dalam pemeliharaan pasti  mempunyai  dampak  negatif  terhadap  kualitas  pendidikan  di  sekolah.  Hal  ini  disebabkan penguasaan teori-teori tentang peralatan memang kurang dikuasai  dengan baik.
 Guru  merupakan  faktor  yang  penting  dalam  meningkatkan  kualitas  pendidikan.  Namun  bukan  berarti  keberadaan  unsur-unsur  lain  tidak  begitu  penting  bagi  peningkatan  kualitas  pendidikan  di  sekolah.  Guru  memerlukan  adanya  layanan  yang  profesional  di  bidang  sarana  dan  prasarana  dalam  menerapkan  kemampuan  yang  secara  maksimal.  Oemar  Hamalik  menyebutkan “Dengan demikian sudah jelas bahwa di samping dibutuhkannya  guru-guru  yang  memiliki  kemampuan  dan  kecakapan  yang  lebih  memadai,  juga  diperlukan  cara-cara  bekerja  dan  sikap  yang  baru,  peralatan  yang  lengkap, dan sistem administrasi yang lebih teratur.
   Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994), hlm. 3   Keberhasilan  program  pendidikan  melalui  proses  belajar  mengajar  sangat  dipengaruhi  oleh  banyak  faktor,  salah  satu  diantaranya  adalah  tersedianya  sarana  dan  prasarana  pendidikan  yang  memadai  disertai  pemanfataan dan pengelolaan secara optimal. Sarana dan prasarana pendidikan  merupakan salah satu sumber  daya yang penting dan utama dalam menunjang  proses pembelajaran di sekolah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam  pendayagunaan  dan  pengelolaannya  agar  tujuan  yang  diharapkan  dapat  tercapai.  Dewasa  ini  masih  sering  ditemukan  banyak  sarana  dan  prasarana  pendidikan  yang  dimiliki  oleh  sekolah  yang  diterima  sebagai  bantuan,  baik  dari  pemeritah  maupun  masyarakat  yang  tidak  optimal  penggunannya  dan  bahkan tidak dapat lagi digunakan sebagaimana fungsinya. Hal itu disebabkan  antara  lain  oleh  kurangnya  kepedulian  terhadap  sarana  dan  prasarana  yang  dimiliki  serta  tidak  adanya  pengelolaan  yang  memadai.  Seiring  dengan  perubahan  pola  pemerintahan  setelah  diberlakukannya  otonomi  daerah  maka  pola pendekatan manajemen sekolah/madrasah berubah, yakni lebih bernuansa  daerah.  Dengan  adanya  otonomi  sekolah  ini  diharapkan  sekolah  dapat  mengelola  masing-masing  sekolahnya  dengan  baik,  terutama  dalam manejemen sarana dan prasarananya.
 Untuk mewujudkan mengatur sarana dan prasarana, maka pemerintah  melalui  Undang-undang  Republik  Indonesia  Nomor  14  Tahun  2005  tentang  Guru  dan  Dosen  yang  menyangkut  standar  sarana  dan  prasarana  pendidikan  secara  nasional  pada  Bab  VII  pasal  42  dengan  tegas  disebutkan  bahwa;  (1)  Setiap   satuan  pendidikan  wajib  memiliki  sarana  yang  meliputi  perabot,   peralatan  pendidikan,  media  pendidikan,  buku  dan  sumber  belajar  lainnya,  bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang  proses  pembelajaran  yang  teratur  dan  berkelanjutan,  dan  (2)  Setiap  satuan  pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang  pimpinan  satuan  pendidikan,  ruang  pendidik,  ruang  tata  usaha,  ruang  perpustakaan,  ruang  laboratorium,  ruang  bengkel  kerja,  ruang  unit  produksi,  ruang  kantin,  instalasi  daya  dan  jasa,  tempat  berolahraga,  tempat  beribadah,  tempat  bermain,  tempat  berkreasi,  dan  ruang/tempat  lain  yang  diperlukan  untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
  Zahara  Idris  dalam  bukunya  Pengantar  Pendidikan  bahwasannya  “Dewasa  ini  semakin  dirasakan  pentingnya  sarana  dan  prasarana  pendidikan  dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yang dirumuskan”. Hal ini sejalan  dengan  kenyataan  bahwa  pendidikan  merupakan  kegiatan  komunikasi  yang  intinya adalah penyampaian dan atau pertukaran pesan terhadap peserta didik.
 Sarana  pendidikan  dipandang  mampu  membantu  keberhasilan  proses  pendidikan.  Selain  itu,  sarana  pendidikan  mempermudah  proses  belajar  mengajar.
  Hal di atas menjadi salah satu faktor penghambat kualitas pendidikan  di  sekolah.  Sebab  para  ahli  pendidikan  mengungkapkan  bahwa  pendidikan  dikatakan berkualitas jika faktor pendukungnya juga berkualitas. Faktor-faktor  tersebut adalah pendidik, peserta didik, tujuan pendidikan, alat-alat pendidikan  dan lingkungan. Jadi cukup jelas bahwa alat (sarana dan prasarana) pendidikan   UU RI No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Bandung: Citra Umbara, 2006),  hlm.
  Zahara Idris, Pengantar Pendidikan (Jakarta: Gramedia Widia Sarana, 1992), hlm. 39   merupakan  faktor  penting  dalam  tujuan  pendidikan  selain  faktor-faktor  lainnya.  Karena  dengan  alat  (sarana  dan  prasarana)  pendidikan  yang  termanage  dengan  baik  maka  dapat  meningkatkan  produktivitas  pendidikan,  sehingga  pendidikan  akan  lebih  dinamis,  pengajaran  lebih  mantap  dan  penyajian lebih luas.
  Akan  tetapi  yang  menjadi  problem  sekarang  ini  menurut  Muhaimin  adalah bahwa madrasah sebagian besar proses dan hasil pendidikannya masih  relatif  memprihatinkan  terutama  dalam  rangka  mencapai  standar  kualitas  pendidikan  secara  nasional  maupun  Internasional.  Hal  ini  dikarenakan  tidak  adanya  profesionalitas  dalam  menajemen  madrasah,  serta  belum  banyak  didukung  oleh  sumber  daya  internal,  baik  dalam  pengembangan  program  pendidikan (kurikulum), sistem pembelajaran, sumber daya manusia, sumber  dana maupun fasilitas yang memadai.
  Sarana  dan  prasarana  pendidikan  merupakan  salah  satu    faktor  pendidikan  yang  keberadaannya  sangat  mutlak  dalam  proses  pendidikan,  hal  ini  menunjukkan  bahwa  sarana  dan  prasarana  pendidikan  tersebut  tidak  bisa  dipisahkan dari faktor lainnya. Sebagaimana pendapat Mansur dalam bukunya  Metodologi  Pendidikan  Agama  Islam  yang  dikutip  oleh  Suharsimi  yang  menyebutkan bahwa “Kegiatan  belajar mengajar di kelas memerlukan sarana  atau fasilitas yang sesuai dengan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan  murid. Fasilitas yang tesedia turut menentukan pilihan metode mengajar”.
   Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan (Jakarta:Bumi Aksara,1995), hlm.
  Muhaimin, Pengembangan Kurikulum PAI (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2005),  hlm.
  Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Materiil (Jakarta: Prima Karya, 1978), hlm. 6   Proses  belajar  mengajar  akan  semakin  efektif  dan  berkualitas  bila  ditunjang  dengan  sarana  dan  prasarana  yang  memadai.  Proses  belajar  mengajar  merupakan  serangkaian  kegiatan  yang  dilaksanakan  oleh  guru  dan  siswa  dengan  memanfaatkan  sarana  dan  prasarana  yang  tersedia  untuk  memperoleh hasil belajar yang optimal. Dengan demikian tanpa adanya sarana  dan prasarana pendidikan dapat dikatakan proses pendidikan kurang berarti.
 Untuk  memaksimalkan  penggunaan  sarana  dan  prasarana  pendidikan  secara  optimal  maka  perlu  adanya  suatu  manajemen  agar  tujuan  pendidikan  yang  dirumuskan dapat tercapai secara sempurna.
 Dengan  adanya  manajemen  sarana  dan  prasarana  pendidikan  akan  mampu akan mendayagunakan semua sarana dan prasarana pendidikan secara  efektif  dan  efisien.  Menurut  Ali  Imron,  dkk  “Tujuan  manajemen  sarana  dan  prasarana secara umum adalah untuk memberikan layanan secara profesional  dibidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggarakannya  pendidikan secara efektif dan efisien”.
  Madrasah  Tsanawiyah  Tunggangri  Kalidawir  Tulungagung  merupakan  madrasah  negeri  yang  yang  menuju  pada  madrasah  bertaraf  Internasional.  Sekolah  ini  sedang  merencanakan  beberapa  program  dalam  rangka  pengembangan  dan  peningkatan  sarana  dan  prasarana  menuju  madrasah  bertaraf  Internasional,  mulai  dari  proses  pengadaan  sarana  dan  prasarana,  pembenahan  sarana  dan  prasarana  yang  dimiliki  serta  perbaikan  manajemen  sarana  dan  prasarana  di  MTsN  Tunggangri  Tulungagung  lebih   Ali Imron, dkk, op. cit, hlm. 85   ditingkatkan  lagi  sebagai  upaya  peningkatan  kualitas  pendidikan.  Dalam  fasilitas  sarana  MTsN  Tunggangri  Kalidawir  Tulungagung  merupakan  lembaga yang memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap diantaranya:  gedung madrasah  yang nyaman, letak yang strategis, mushola yang memenuhi  standar,  perpustakaan  yang  lengkap  serta  pembelajran  berbasis  IT  yang  sekarang masih dalam proses pelaksanaan.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi