Rabu, 27 Agustus 2014

Skripsi Syariah:METODE PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIYAH MENURUT JAMA’AH ANNAZIR


 BAB I  PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG Ajaran  Jamaah  An-Nadzir  masuk ke Kabupaten  Gowa melalui Syekh  Muhammad  Al  Mahdi  Abdullah,  dan  dipercaya  sebagai  imam  kaum  AnNadzir  pada  tahun  1998.   Jamaah  ini  berbeda  dengan  jamaah  lainnya.
Mereka  mengenakan  jubah  dan  sorban  berwarna  hitam  yang  dipadukan  dengan  ikatan  kepala  berwarna  putih,   rambut  pirang  kekuning-kuningan,  dengan panjang rambut sebatas bahu, mengenakan jubah hitam serta memakai  cadar bagi kaum wanitanya.
Menurut  keterangan  dari  pihak  birokrasi  Kelurahan  Romang  Lompoa(daerah  tempat  tinggal  Jamaah  An-Nadzir  pada  saat  ini)    bahwa  awalnya  Jamaah  An-Nadzir  berada  di  daerah  Palopo  Sulawesi  Selatan,  kemudian  pada  tahun  1998  mereka  mendapat  penolakan  dari  pemerintah  Palopo  tersebut,   hingga  pada  tahun  itu  juga  mereka  hijrah  ke  daerah  Kelurahan Romang Lompoa, Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan
Salah  satu  pembesar  jamaah  ini  yang  bertempat  tinngal  di  Mawang  yaitu  Ustadz  Arif  Tani  mengatakan  bahwa  “Kami  selalu  konsisten  dalam  perintah Allah,  kami juga selalu menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW  dengan  memakai  sorban  dan  menggunakan  senjata  seperti  pedang  dan  lain-.
 http:// arowelitenggara.  wordpress.  com.  /2008/08/05/144.  diakses pada tanggal 3 agustus  2011 jam 10. 40  .
 lain.
.
 Hal ini selaras dengan apa yang dipaparkan oleh Ustadz Lukman dalam  khutbahnya  ketika  Salat  id  pada  hari  raya  Idul  Adha  di  lapangan  danau  Mawang pada tahun 2008 yang lalu.
.
 Selain berbeda dalam h  al  penampilan,  Jamaah  An-Nadzir  juga  mempunyai  pemikiran  yang  berbeda  dalam  hal  penentuan  awal  waktu  Salat dan  awal bulan Kamariyah  serta ibadah-ibadah lainnya. Mereka mempunyai  lima macam Salat wajib dengan tiga waktu pelaksanaan, waktu-waktu tersebut  adalah sebagai berikut: Pertama    adalah waktu pelaksanaan  Salat  Magrib  dilaksanakan ketika  malam  sudah  mulai  yaitu  ketika  matahari  terbenam.   Kedua    adalah  waktu  pelaksanaan  Salat  Isya  dan  Salat  Subuh.   Kedua  Salat  ini  dilaksanakan  di waktu  berdekatan  dengan  waktu  Subuh.    Ketiga    adalah  waktu  pelaksanaan  Salat  Zuhur  dan  Salat  Asar.   Kedua  Salat  ini  dilaksanakan  tepatnya  pada  waktu yang berdekatan dengan waktu Salat  Asar yang kita ketahui selama ini.
.
 Dalam  meenentukan  awal  bulan  Kamariyah  Jamaah  An-Nadzir mempunyai  tiga  metode.   Yaitu  metode  hisab,  rukyah  dan  pengamatan  fenomena alam seperti pasang surut air laut, angin, hujan, dan kilat.
.
 .
 Hasil  wawancara  dengan ustadz Arif Tani,  27 Juli 2011 jam 14:12 WITA,    pemondokan  Danau Romang Lompoa,  Bontomarannu,  Gowa,  Sulawesi Selatan  .
 http://  arowelitenggara.  wordpress.  com.   Loc  it  .  diakses  pada  tanggal  3  agustus  2011  jam. 10:40. Loc it .
 Pedoman  Pelaksanaan  Sholat  Ahlulbayt,    oleh  abah  syeikh  Muhammad  Al-Mahdi  Abdullah. Majlis latiful akbar Mawang.  Makassar, hlm .
 .
 Hasil wawancara dengan ustadz Arif Tani, 27 Juli 2011 jam 14:12 WITA, pemondokan  Danau Romang Lompoa, Bontomarannu,    Gowa, Sulawesi Selatan, Op cit.,  wawancara dengan  ustadz Arif Tani)  .
 Metode  Hisab  Jamaah  An-Nadzir  ini mempunyai model perhitungan  yang berbeda dengan  hisab  Ephimeris maupun  hisab  Hakiki  yang kita  kenal  selama ini, mereka mempunyai satu angkah pedoman untuk memperhitungkan  waktu  tempuh  perjalanan  bulan  setiap  harinya.   Angkah  pedoman  tersebut  adalah  angkah  54  yang digunakan untuk menambahkan tenggang waktu terbit  bulan  setiap  harinya.
.
 Angkah  54  mereka  pahami  ilmu  yang  langsung  diberikan  oleh  Allah  SWT  kepada  sang  panglima  yaitu  Syeikh  Syamsur  Madjid.
Dalam metode Rukyah mereka menggunakan konsep Rukyah bil qolbi.
Bil qolbi  dipahami bahwa  rukyah  tidak harus dengan mata telanjang ataupun  dengan  menggunakan  alat  tekhnologi  seperti  teropong.  Jamaah  An-Nadzir lebih  memahami  bahwa  rukyah  itu  adalah  yakin  dan  memahami.   Mereka  senantiasa yakin dengan pemahaman mereka tentang kapan  Bulan  akan terbit  melewati  batas  fajar  kadzib,   hal  ini  mereka  misalkan  dengan  keyakinan  mereka tentang hari sekarang dan hari-hari selanjutnya.
Rukyah  dengan  mata  hati  mereka  yakini  lebih  bisa  dipertanggung jawabkan  daripada  rukyah  dengan  alat  tekhnologi.   Alat  mereka  anggap  sebagai pembantu dan acuan alternatif dalam menentukan waktu.
Metode ketiga adalah pengamatan fenomena alam seperti pasang surut  air  laut,    angin,   hujan,   dan  kilat.  Gaya  pasang  surut  akan  maksimum  bila  resultant  gaya  Gravitasi  antara  Bulan,   Bumi,   dan  Matahari  terletak  pada  .
 Hasil  wawancara  dengan  ustadz  Syafi(  salah  satu  pembesar  Jamaah  An-Nadzir  di  makasar )ada tanggal 29 juli 201.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi