BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Ajaran Jama‟ah An-Nadzir
masuk ke Kabupaten Gowa melalui
Syekh Muhammad Al
Mahdi Abdullah, dan
dipercaya sebagai imam
kaum AnNadzir pada
tahun 1998. Jama‟ah ini
berbeda dengan jama‟ah lainnya.
Mereka
mengenakan jubah dan
sorban berwarna hitam
yang dipadukan dengan
ikatan kepala berwarna
putih, rambut pirang
kekuning-kuningan, dengan panjang
rambut sebatas bahu, mengenakan jubah hitam serta memakai cadar bagi kaum wanitanya.
Menurut
keterangan dari pihak
birokrasi Kelurahan Romang Lompoa(daerah
tempat tinggal Jama‟ah An-Nadzir
pada saat ini)
bahwa awalnya Jama‟ah An-Nadzir
berada di daerah
Palopo Sulawesi Selatan, kemudian
pada tahun 1998
mereka mendapat penolakan
dari pemerintah Palopo
tersebut, hingga pada
tahun itu juga
mereka hijrah ke
daerah Kelurahan Romang Lompoa,
Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan
Salah satu
pembesar jama‟ah ini yang
bertempat tinngal di
Mawang yaitu Ustadz
Arif Tani mengatakan
bahwa “Kami selalu
konsisten dalam perintah Allah, kami juga selalu menjalankan sunnah Nabi
Muhammad SAW dengan memakai
sorban dan menggunakan
senjata seperti pedang
dan lain-.
http://
arowelitenggara. wordpress. com.
/2008/08/05/144. diakses pada
tanggal 3 agustus 2011 jam 10. 40 .
lain.
.
Hal ini selaras
dengan apa yang dipaparkan oleh Ustadz Lukman dalam khutbahnya
ketika Salat id
pada hari raya
Idul Adha di
lapangan danau Mawang pada tahun 2008 yang lalu.
.
Selain berbeda dalam
h al
penampilan, Jama‟ah An-Nadzir juga mempunyai
pemikiran yang berbeda
dalam hal penentuan
awal waktu Salat dan
awal bulan Kamariyah serta
ibadah-ibadah lainnya. Mereka mempunyai lima
macam Salat wajib dengan tiga waktu pelaksanaan, waktu-waktu tersebut adalah sebagai berikut: Pertama adalah waktu pelaksanaan Salat
Magrib dilaksanakan ketika malam
sudah mulai yaitu
ketika matahari terbenam.
Kedua adalah waktu pelaksanaan Salat
Isya dan Salat
Subuh. Kedua Salat
ini dilaksanakan di waktu
berdekatan dengan waktu
Subuh. Ketiga adalah
waktu pelaksanaan Salat
Zuhur dan Salat
Asar. Kedua Salat
ini dilaksanakan tepatnya
pada waktu yang berdekatan dengan
waktu Salat Asar yang kita ketahui
selama ini.
.
Dalam meenentukan
awal bulan Kamariyah
Jama‟ah An-Nadzir mempunyai tiga
metode. Yaitu metode
hisab, rukyah dan
pengamatan fenomena alam seperti
pasang surut air laut, angin, hujan, dan kilat.
.
.
Hasil wawancara
dengan ustadz Arif Tani, 27 Juli
2011 jam 14:12 WITA, pemondokan Danau Romang Lompoa, Bontomarannu,
Gowa, Sulawesi Selatan .
http:// arowelitenggara. wordpress.
com. Loc it
. diakses pada
tanggal 3 agustus
2011 jam. 10:40. Loc it .
Pedoman Pelaksanaan
Sholat Ahlulbayt, oleh
abah syeikh Muhammad
Al-Mahdi Abdullah. Majlis latiful
akbar Mawang. Makassar, hlm .
.
Hasil wawancara
dengan ustadz Arif Tani, 27 Juli 2011 jam 14:12 WITA, pemondokan Danau Romang Lompoa, Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan, Op cit., wawancara dengan ustadz Arif Tani) .
Metode Hisab
Jama‟ah An-Nadzir ini mempunyai model perhitungan yang berbeda dengan hisab
Ephimeris maupun hisab Hakiki
yang kita kenal selama ini, mereka mempunyai satu angkah
pedoman untuk memperhitungkan waktu tempuh
perjalanan bulan setiap
harinya. Angkah pedoman
tersebut adalah angkah
54 yang digunakan untuk
menambahkan tenggang waktu terbit bulan setiap
harinya.
.
Angkah 54
mereka pahami ilmu
yang langsung diberikan
oleh Allah SWT
kepada sang panglima
yaitu Syeikh Syamsur Madjid.
Dalam metode Rukyah mereka menggunakan konsep Rukyah bil
qolbi.
Bil qolbi dipahami
bahwa rukyah tidak harus dengan mata telanjang ataupun dengan
menggunakan alat tekhnologi
seperti teropong. Jama‟ah An-Nadzir lebih memahami
bahwa rukyah itu
adalah yakin dan
memahami. Mereka senantiasa yakin dengan pemahaman mereka
tentang kapan Bulan akan terbit melewati
batas fajar kadzib,
hal ini mereka
misalkan dengan keyakinan mereka tentang hari sekarang dan hari-hari
selanjutnya.
Rukyah dengan mata
hati mereka yakini
lebih bisa dipertanggung jawabkan daripada
rukyah dengan alat
tekhnologi. Alat mereka
anggap sebagai pembantu dan acuan
alternatif dalam menentukan waktu.
Metode ketiga adalah pengamatan fenomena alam seperti pasang
surut air laut,
angin, hujan, dan
kilat. Gaya pasang
surut akan maksimum
bila resultant gaya
Gravitasi antara Bulan,
Bumi, dan Matahari
terletak pada .
Hasil wawancara
dengan ustadz Syafi‟( salah
satu pembesar Jama‟ah An-Nadzir
di makasar )ada tanggal 29
juli 201.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi