Rabu, 27 Agustus 2014

Skripsi Syariah:NALAR KRITIS TERHADAP SISTEM PENANGGALAN IM YANG LIK


 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sejauh  penelusuran  penulis,  kajian  ilmu  falak  di  Indonesia  dalam  konteks  sistem  penanggalan  hanya  berkutat  pada  ranah  perhitungan  penentuan  awal  bulan  kamariah  dalam  penanggalan  Hijriah  yang  tersaji  melalui  beberapa  metode,  baik  klasik  maupun  kontemporer  melalui  acuan  dasar  perhitungan  yang  banyak  merujuk  kepada  kitab  klasik,  panduan  perhitungan  praktis,  atau  software  yang  familiar  di  kalangan  peminat  ilmu  falak.  Sehingga  porsi  terbanyak  dirkursus  ilmu  falak  diberikan  kepada  penanggalan  Hijriah  yang  identik  dengan  perdebatan  tiada  berkesudahan.
Imbasnya,  karya  intelektual  yang  lahir  selain  sistem  penanggalan  Hijriah  tidak banyak ditemui bahkan cenderung terbengkalai.
Sebuah  studi  yang  dilakukan  pada  tahun  1987  menyimpulkan  bahwa terdapat  sekitar  40  sistem  penanggalan  yang  berkembang  di  dunia,  akan  tetapi  dari  40  macam  sistem  penanggalan  tersebut,  secara  umum  hanya  dikategorikan menjadi tiga kelompok (cluster) besar, yaitu: 1.  Sistem  penanggalan  yang  mengacu  terhadap  pergerakan  semu  matahari.
Dalam  istilah  lain  disebut  penanggalan  Syamsiyah  atau  Solar  Calendar.

Konsep  perhitungan  sistem  penanggalan  ini  didasarkan  pada  lama   Alan Longstaff, Calendars from Around the World, National Maritime Museum, 2005, h.
3. Baca juga Tono Saksono,  Mengkompromikan Rukyah dan Hisab, Jakarta: Amythas Publicita,  2007, h. 48.   perjalanan  bumi  melakukan  revolusi  terhadap  matahari.  Jumlah  rata-rata  waktu  tempuh  perjalanannya  adalah  365,2422518  hari  atau   h  j  m  d ,  contoh sistem penanggalan ini  adalah  penanggalan  Masehi.
2.  Sistem  penanggalan  yang  berpedoman  terhadap  bulan.  Sistem  ini  disebut  pula  dengan  penanggalan  kamariah  atau  Lunar  Calendar.  Konsep  perhitungan sistem  penanggalan ini  didasarkan pada  lama  perjalanan rotasi  bulan  mengelilingi  bumi.  Jumlah  rata-rata  lama  rotasi  bumi  adalah  29,530588  hari  atau   h  j  m 2, d ,  sehingga  dalam  satu  bulan  terdiri  atas 29 hari atau 30 hari,  contohnya adalah  penanggalan  Hijriah.
3.  Sistem  penanggalan  yang  berpedoman  terhadap  bulan-matahari.  Dalam  istilah  astronomi  dikenal  dengan  Lunisolar  Calendar.  Model  ini  merupakan  paduan  dari  kedua  sistem  di  atas.  Penanggalan  ini  memiliki  jumlah  bulan  yang  mengacu  pada  fase  bulan,  namun  pada  beberapa  tahun  tertentu  terdapat  penambahan  sebuah  bulan  sisipan  (intercalary  month) untuk menyesuaikan dengan pergerakan semu matahari,  contohnya adalah  penanggalan Yahudi, Arab Pra-Islam, dan Cina.
Khusus  penanggalan  yang  terakhir,  yaitu  penanggalan  Cina,  jenis  penanggalan  ini   merupakan  salah  satu  penanggalan  yang  memiliki  beberapa  keunikan  terkait  hal  krusial  dalam  konsep  dasar  sistem  perhitungan  yang  tidak  ditemukan  diantara  sekian  penanggalan  lain  yang  umumnya  berlaku  di dunia.
 Moedji  Raharto, Sistem Penanggalan Syamsiyah/Masehi, Bandung: Penerbit ITB, 2001,  h. 1.
 Moedji Raharto, ibid, h. 49.
 Susiknan Azhari, op.cit, h. 95.
Penanggalan  Cina  acapkali  disebut  dengan  beragam  istilah  seperti  tarikh Imlek,  Khongcu, dan petani.
 Disebut tarikh Imlek karena perhitungan  awal  tahun  diawali  dengan  perayaan  Imlek  menyambut  musim  semi,  selain  itu  juga  terdapat  pengertian  bahwa  penanggalan  ini  mengacu  terhadap  siklus  bulan  −  dalam  bahasa  Cina  dikenal  Imlek−,  meskipun  pada  kenyataannya  penanggalan Cina juga mengacu  terhadap matahari atau musim.  Penanggalan  ini disebut dengan  tarikh  Khongcu  karena dinisbatkan  kepada tokoh  spiritual  masyarakat  Cina  yang  juga  pemimpin  sentral  agama  Konghucu  yaitu  nabi  Khonghucu  yang  hidup  pada  tahun  551-479  SM.  Hal  ini  juga  yang  menjadi  dasar  penetapan  bahwa  tahun  pertama  penanggalan  ini  mulai  dihitung  sejak  kelahiran tahun khonghucu tepatnya pada tanggal 27 delapan Imlek tahun 551  SM.  Terakhir  adalah  penanggalan  petani  karena  pada  tataran  implementasinya,  penanggalan  ini  relevan  dengan  periode  musim  yang  kerapkali dijadikan panduan bercocok tanam bagi para petani.
Penanggalan  Cina  –secara  sederhana−  dapat  diartikan  sebagai  penanggalan  yang  didasarkan  pada  rotasi  bulan  kemudian  diselaraskan  dengan  peredaran  bumi  yang  berevolusi  terhadap  matahari.  Dengan  prinsip  itu,  penanggalan  ini  bisa  memprediksi  kapan  terjadinya  awal  bulan,  fase  purnama,  dan  siklus  musim,  maka  dalam  penelitian  ini  penulis  menyebutnya  dengan istilah penanggalan   Im Yang Lik.
 Hendrik  Agus  Winarso,  Mengenal  Hari  Raya  Konfusiani,  Semarang:  Efektif  dan Harmonis, 2000, h. 36.
 Kuan Shao Hong and Teng Keat Huat,  The Chinese Calendar of the Later Han Period,  Singapore: Department of Mathematics National University of Singapore,  2000, h. 7. Baca juga  Hendrik Agus Winarso, ibid, h. 32 dan Susiknan Azhari, op.cit, h. 95.
Im  Yang  Lik  diambil  dari  beberapa  penggalan  kata,  kata  Im  berarti  penanggalan  ini  mengacu  pada  siklus  rotasi  bulan,  lalu  Yang  berarti  penanggalan  ini  juga  mengacu  pada  siklus  bumi  yang  berevolusi  terhadap  Matahari,  sedangkan  Lik  merupakan  istilah  untuk  menyebut  penanggalan.
Sehingga  jika  dipadukan  penggalan  kata-kata  tersebut  menjadi  Im  Yang  Lik bermakna  penanggalan  yang  didasarkan  pada  rotasi  bulan  kemudian  diselaraskan  dengan  peredaran  bumi  yang  berevolusi  terhadap  matahari.
Maka  lebih  tepat  jika  menggunakan  istilah  Im  Yang  Lik  untuk  menyebut  penanggalan Cina.
 Sebagaimana  umumnya  sistem  penanggalan,  satu  tahun  memiliki  12  bulan  dengan  asumsi  total  354  atau  355  hari  untuk  penanggalan  Hijriah  dan  365  atau  366  untuk  penanggalan  Masehi.  Jika  merujuk  pada  kategorisasi  di  atas  dengan  adanya  penyisipan  bulan  agar  sistem  penanggalan  ini  tetap  sinkron  dengan  penanggalan  musim,  maka  dapat  dipahami  bahwa  penanggalan  Im  Yang  Lik  termasuk  kategori  sistem  penanggalan  lunisolar calendar.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi