Minggu, 24 Agustus 2014

Skripsi Syariah:PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BANYUWANGI


BAB I  PENDAHULUAN  
A. Latar Belakang Masalah  Pendidikan adalah hak seluruh warga negara tanpa membedakan asal-usul, status  sosial ekonomi, maupun keadaan fisik seseorang, termasuk anak-anak yang mempunyai  kelainan/ berkebutuhan khusus sebagaimana di amanatkan dalam UUD Nomor 20 Tahun  2003  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional,  hak  anak  untuk  memperoleh  pendidikan  dijamin penuh tanpa adanya diskriminasi termasuk anak-anak yang mempunyai kelainan  atau anak yang berkebutuhan khusus.
Anak  berkebutuhan  khusus  dianggap  berbeda  dengan  anak  normal.  Mereka  dianggap sosok yang tidak berdaya, sehingga perlu dibantu dan dikasihani. Pandangan ini  tidak  sepenuhnya  benar  sangat  merugikan  anak-anak  berkebutuhan  khusus  secara  realistis, dengan melihat apa yang dapat dikerjakanoleh masing-masing anak. Setiap anak  mempunyai kekurangan namun sekaligus mempunyai kelebihan. Oleh karena itu, dalam  memandang anak berkebutuhan khusus, haruslah melihat dari segi kemampuan sekaligus  ketidakmampuannya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah disediakan berbagai bentuk layanan  pendidikan  (sekolah)  bagi  mereka  yaitu  Pendidikan  Luar  Biasa  yang  merupakan  pendidikan  bagi  peserta  didik  yang  memiliki  tingkat kesulitan  dalam  mengikuti  proses  pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,  mental social dan/atau  memiliki potensi  kecerdasan  dan  bakat  istimewa.  Tujuannya  agar  anak-anak  tersebut  mampu  mengembangkan  pengetahuan  sikap  dan  keterampilan  sebagai  pribadi  maupun  anggota  masyarakat sehingga mampu hidup mandiri dan mengadakan interaksi dengan lingkungan  social  di  sekitarnya.   Banyak  yang  mengira  proses  pendidikan  bagi  anak  berkebutuhan  khusus, hanya sekadarnya saja, tanpa menyentuh sisipraktik lantaran dengan kekurangan  xix yang dimiliki. namun siapa sangka, dari kekurangan  dan kelemahan  yang melekat pada  siswa  berkebutuhan  khusus  ini,  menjadikan  pola  pendidikan  lebih  terfokus  pada  sistem  kemandirian.
Begitu juga dengan perkembangan agama pada seseorang sangat ditentukan oleh  pendidikan  dan  pengamalan  hidup  sejak  kecil,  baik  dalam  keluarga,  sekolah,  maupun  dalam lingkungan masyarakat, terutama anak-anak berkebutuhan khusus. Oleh sebab itu  pendidikan agama  Islam harus ditanamkan dalam pribadi anak sejak lahir bahkan sejak  dalam  kandungan  dan  kemudian  hendaklah  dilanjutkan  pembinaan  pendidikan  tersebut  disekolah, mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
Seperti  yang  dijelaskan  oleh  Abu  Ahmadi  bahwa  penanaman  nilai-nilai  agama  Islam  sejak  dini  sangatlah  diperlukan  guna  mendukung  dan  mewujudkan  tujuan  dari  pendidikan agama Islam. Terutama pada masa seperti  saat ini, di mana multi krisis telah  sangat akrab dengan kehidupan kita, khususnya masalah krisis moral. Selain itu, agama  Islam memuat ajaran tentang tata hidup yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.
Atau, dengan kata lain bahwa ajaran Islam berisi pedoman–pedoman pokok yang harus  digunakan untuk menyiapkan kehidupan yang sejahteradi dunia sekarang dan di akhirat  nanti.
 Dengan demikian, peran guru agama Islam di sekolah  sangat berpengaruh dalam  pembinaan karakter/ kepribadian siswa yang dididiknya. Sebab materi pendidikan agama  yang diajarkan lebih sering menyentuh masalah moraldan perilaku manusia baik sebagai  makhluk individu maupun makhluk sosial. Dalam hal ini, guru agama diharapkaan dapat  mengembangkan  potensi  positif  yang  dimiliki  oleh  setiap  siswanya.   Karena  pada  dasarnya  setiap  insan  itu  membawa  potensi  kebaikan  sebagaimana  telah  disabdakan  Rasulullah saw   Ahmadi, A. dan Uhbiyatti, N. 2001. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: َ
Artinya: Rasulullah saw bersabda: "Tiada seorang anak pun yang dilahirkan  kecuali dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi,  Nasrani, ataupun Majusi sebagaimana binatang ternakyang dicocok hidungnya dan  apakah kamu menganggap hal itu sebagai suatu paksaan"(H.R. Bukhori, Kitab Jenazah,  no 1270, Bab ketika seorang anak masuk Islam).
 Karena itu dalam rangka membekali anak luar biasa pendidikan agama islam itu  sangatlah  penting  guna  membina  rohani  mereka,  walaupun  jasmani  mereka  cacat  akan  tetapi  jiwa  mereka  masih  sehat  dan  butuh  akan  adanya  pendidikan  agama  islam  untuk  memenuhi  kebutuhan  spiritual  mereka  agar  mereka  tidak  terlalu  minder  dan  psimis  karena ketidaksempurnaan dalam tubuh mereka. Dengan adanya pendidikan agama islam  mereka  akan  diajarkan  tentang  syukur  kepada  tuhan  yang  maha  kuasa  atas  segala  apa  yang telah diberikan kepada kita semua.
Dari berbagai masalah itulah, penulis merasa tertarik untuk meneliti pelaksanaan  pembelajaran  PAI  sekolah  luar  biasa  yang  dikembangkan  di  SLB  PGRI  Singojuruh.
Bagaimana SLB PGRI Singojuruh menjalankan proses pembelajaran dan pendidikan bagi  siswa-siswinya yang berkelainan, bagaimana para guru melakukan pembelajaran di kelas  dalam  menghadapi  siswanya  yang  berkelainan,  bagaimanan  metode  yang  di  gunakan  dalam  pembelajaran  agar  anak  berkebutuhan  khusus  merasa  senang  dalam  proses  pembelajaran  di  kelas  dan  tidak  merasakan  kejenuhan dalam  belajar,  materi  yang  di  ajarkan  apa  saja  dalam  pengembangan  pribadinya  menjadi  seorang  muslim,  dan  bagaimana evaluasi pembelajaran dilakukan kepada anak berkebutuhan khusus yang daya   Bukhori.1992. Shohih Bukhori. Beirut-Libanon: Darul Kutub Al-Ilmiyah  xxi serap  ingatannya  tidak  begitu  tajam  atau  bertahan  lama.  Semua  itu  menarik  untuk  dibicarakan  dan  diteliti  lebih  lanjut  guna  lebih  meningkatkan  taraf  pendidikan  anak  bangsa, membuka wawasan tentang sekolah luar biasa  atau inklusi, dan bertujuan untuk  memberikan  pandangan  baru  terhadap  masyarakat  bahwa anak  yang  mempunyai  ketunaan tidak harus bersekolah di SLB. Ada sekolahyang bisa mengajar dan mendidik  mereka  dengan  sistem  inklusi,  sehingga  mereka  dapat bergaul  dengan  semua  kalangan  yang  akan  meningkatkan  kedewasaan  dan  kemandirian  mereka.   Maka  dari  itu  penulis  mencoba  mengangkat  sebuah  judul  ”Pelaksanaan  Pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam Di SLB Banyuwangi”.
B. Rumusan Masalah  1.  Bagaimana  pencapaian  tujuan  akhir  pembelajaran  pendidikan  agama  Islam  di  SLB  Banyuwangi?  2.  Materi  apa  yang  diajarkan  dalam  pembelajaran  pendidikan  agama  Islam  di  SLB  Banyuwangi?  3.  Bagaimana metode pengajaran di SLB Banyuwangi ?  4.  Bagaimana  evaluasi  atau  penilaian  yang  digunakan  dalam  pembelajaran  pendidikan  agama Islam di SLB banyuwangi?  C. Tujuan Penelitian  1.  Untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam di SLB  Banyuwangi  2.  Untuk   mengetahui  Materi  yang  diajarkan  dalam  pembelajaran  pendidikan  agama  Islam di SLB Banyuwangi  3.  Untuk   mengetahui  strategi  /  metode  yang  digunakan  dalam  pelaksanaan  pembelajaran pendidikan agama Islam di SLB Banyuwangi  xxii 4.  Untuk   mengetahui  evaluasi  atau  penilaian  dalam  pembelajaran  pendidikan  agama  Islam di SLB banyuwangi  D. Manfaat Penelitian  Penelitian  ini  diharapkan  memiliki  manfaat  didalam  bidang  akademis  dan  non  akademis:  1.  Bidang akademis  •  Bagi  penulis  adalah  memperluas  dan  memberikan  kontribusi  pemikiran  kepada  masyarakat  sebagai  bagian  dari  cakrawala  ilmu  pengetahuan  yang  diciptakan  oleh  Tuhan Yang Maha Esa terutama berkaitan dengan perkembangan dan pengembangan  pemikiran Pendidikan Agama Islam.
•  Bagi  lembaga  pendidikan  sebagai  informasi  dan  masukan  dalam  meningkatkan  kualitas output lembaga pendidikan.
•  Sebagai kontribusi peneliti selanjutnya dalam mengadakan penelitian.
2. Bidang non akademis  •  Memberikan pemahaman dan informasi yang relatif mudah bagi pendidik Pendidikan  pada  umumnya  dan  pendidikan  Agama  Islam  pada  khususnya  serta  menambah  perbehandaraan  konsep  keilmuan  tentang  dunia  pendidikan  terutama  Pendidikan  Agama Islam.
•  Bagi  perkembangan  dalam  pendidikan  Islam  selanjutnya  sebagai  kontribusi  nuansa  dan  wacana  baru  bagi  perkembangan  dan  pengembangan  ilmu  dan  konsep  pendidikan.
E. Penegasan Istilah Judul Dan Batasan Masalah  Adapun  defenisi  dan  batasan  istilah  yang  terkait  dengan  judul  skripsi  ini  sebagaimana berikut:  1. Pendidikan Agama Islam.
xxiii Pendidikan  agama  Islam  adalah  upaya  sadar  dan  terencana  dalam  menyiapkan  peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,hingga mengimani, ajaran agama  Islam  yang  dibarengi  dengan  tuntunan  untuk  menghormati  penganut  agama  lain  dalam  hubungannya  dengan  kerukunan  antar  umat  beragama  hingga  terwujud  kesatuan  dan  persatuan bangsa.
Sedangkan  dalam  perspektif  Islam,  pendidikan  dikenal  dengan  beberapa  istilah,  yaitu:  Tarbiyah,  Ta’lim,  dan  Ta’dib.  Menurut  Zuhairini  bahwa  pengertian  pendidikan  agama  adalah  usaha  berupa  bimbingan  ke  arah  pertumbuhan  kepribadian  peserta  didik  secara  sistematis  dan  pragmatis  supaya  mereka  hidup sesuai  dengan  ajaran  Islam,  sehingga terjalin kebahagiaan di dunia dan di akherat.
Sementara  itu,  Hasan  Langgulung  merumuskan  pendidikan  Islam  sebagai  suatu  proses  penyiapan  generasi  muda  untuk  mengisi  peranan,  pemindahan  pengetahuan  dan  nilai-nilai  Islam  yang  diselaraskan  dengan  fungsi  manusia  untuk  beramal  didunia  dan  memetik hasilnya di akherat".
Secara  garis  besar  pendidikan  Islam  merupakan  suatu proses  pembentukan  individu  berdsarkan  ajaran–ajaran  Islam  yang  diwahyukan  Allah  SWT  kepada  Nabi  Muhammmad  SAW  Melalui  proses  dimana  individu  dibentuk  agar  dapat  mencapai  derajat  yang  tinggi  sehingga  ia  mampu  menunaikan  tugasnya  sebagai  kholifah  dimuka  bumi,  yang  dalam  rangka  lebih  lanjut  mewujudkan  kebahagiaan  dunia  dan  akherat.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi