BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sistem
pendidikan dewasa ini, telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai cara telah dikenalkan serta
digunakan dalam proses belajar mengajar dengan
harapan pengajaran guru
akan lebih berkesan
dan pembelajaran bagi
murid akan lebih
bermakna. Sejak beberapa tahun belakangan ini
tegnologi informasi dan
komunikasi telah banyak digunakan
dalam proses balajar
mengajar, dengan satu
tujuan mutu pendidikan akan selangkah lebih maju seiring
dengan kemajuan tegnologi.
Pendidikan Agama Islam dipahami sebagai upaya
sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi
dengan tuntunan untuk menghormati
penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar
umat beragama hingga
terwujud, kesatuan dan
persatuan bangsa .
Pelajaran
Pendidikan Agama Islam
(PAI) berfungsi untuk
mengalihkan pengalaman,
pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan kepada siswa agar kelak menjadi manusia bertakwa kepada Allah
SWT.
Efektivitas
pembelajaran agama Islam
dari aspek internal
dapat diwujudkan melalui
usaha yang dilakukan
oleh pendidik dalam menimbulkan
daya tarik peserta didik dengan mengembangkan pola-pola Abdul Madjid, 2006, Pendidikan Agama Islam
Berbasis Kompetensi, Rineka Cipta, 2006, hal.130.
pembelajaran yang
optimal pada gilirannya
mampu mewujudkan akhlak yang dicerminkan dalam diri Rasulullah SAW.
Saat
ini pelajaran pendidikan
agama Islam telah
banyak disorot oleh publik
dengan adanya ketidaksesuaian antara teori yang diajarkan dengan praktiknya. Para
ahli pendidikan banyak
yang berpendapat bahwa pembelajaran pendidikan
disekolah masih kurang
efektif. selama ini pendidikan agama
masih belum mampu
mencapai indikator yang diharapkan dengan
alasan: masih banyak siswa
yang belum mampu membaca Al-Qur’an
dengan baik dan
benar, tidak melaksanakan
shalat dengan tertib,
tidak menjalankan puasa
di bulan Ramadhan
dan berperilaku kurang sopan,
masih sering terjadi tawuran antar
pelajar dan tidak jarang
membawa korban jiwa,
banyaknya pelanggaran susila
serta tingginya prosentase
penggunaan obat terlarang
dan minuman keras dikalangan
pelajar.
Masih
banyak faktor seperti
penyampaian materi yang
tidak sesuai dengan
batasan standar yang
telah ditentukan, serta
kurangnya profesionalisme guru
dalam mengelola kelas
sehingga siswa tidak maksimal dalam
menyerap semua materi
yang diajarkan oleh
pendidik, sehingga efektivitas
pembelajaran agama, dan kualitas siswa
semakin menurun, belum
lagi dengan dampak
berlakunya kurikulum 2006,
yang menuntut siswa
dapat menyelesaikan studinya
dengan standar nilai minimum Ujian
Akhir Nasional (UAN)
yang telah ditetapkan
sehingga siswa berlomba-lomba mencari
jam tambahan (Les
Private) untuk mendapatkan
nilai semaksimal mungkin
pada mata pelajaran
utama, sehingga meremehkan mata
pelajaran lain, termasuk pelajaran pendidikan agama .
Pada
penyampaian pelajaran agama, seorang
pendidik atau guru Agama bukan
hanya menyampaikan materi
saja, namun harus
sebisa mungkin dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan
siswa, karena seorang peserta
didik butuh proses
belajar yang menyenangkan,
tidak membosankan, tapi
tetap serius dan
mereka dapat menyerap apa
yang disampaikan oleh
seorang pendidik, mereka tidak
merasa tegang apalagi sampai
mengklaim guru tersebut
sebagai guru yang killer,
mereka bisa bebas mengeluarkan ide-ide dan gagasan mereka
tanpa harus merasa takut disalahkan apalagi
dianggap bodoh. Siswa
berani untuk menanyakan materi apa yang belum mereka fahami, tanpa
rasa segan sehingga disini siswa merasa
memiliki peran aktif dalam proses belajar mengajar.
Seiring
dengan berbagai permasalahan
yang dihadapi dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam tersebut, maka upaya-upaya untuk melakukan
inovasi pembelajaran Pendidikan
Agama Islam agar lebih efektif dan
memiliki daya tarik
pembelajaran harus terus
dilakukan. Hal inilah
yang antara lain dilakukan oleh SMAN 1 Gondang tempat penulis akan mengadakan penilitian ini.
Berdasarkan hasil pengamatan sementara peneliti menunjukkan
bahwa sekolah ini
telah melakukan upaya-upaya inovasi
dalam pembelajarannya, diantaranya
dengan mengembangkan Subardjo, Pendidikan Kita, Majalah Education,
Surabaya, 2003, hal.12.
pembelajaran berbasis
multimedia dalam berbagai
mata pelajaran termasuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
SMAN
1 Gondang merupakan salah satu
sekolah di Kabupaten Mojokerto yang termasuk Sekolah kategori
mandiri atau sekolah standart Nasional secara
bertahap dan berkelanjutan
sebagai jawaban atas perubahan
paradigma baru pendidikan dan tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap
tersedianya sekolah yang
berkualitas. Melaksanakan proses pembelajaran
dan bimbingan belajar
secara mantap, efektif
dan sesuai dengan potensi yang ada mengacu pada
peningkatan Iptek dan kecakapan wirausaha,
prestasi akademik yang berwawasan lingkungan.
Salah
satu yang mendapat
perhatian penting oleh
sekolah ini seiring dengan perkembangan IT (Information
Technology) adalah sistem pembelajaranya
yang mengembangkan pembelajaran berbasis multimedia.
Melalui multimedia pembelajaran tidak lagi
monoton berpusat pada guru, tetapi lebih
bervariasi melalui penggunaan sumber belajar yang bervariasi dan lebih menarik perhatian siswa.
Berdasarkan
pada fenomena di
atas, maka peneliti ingin mengetahui
lebih jauh tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh SMAN Gondang
melalui penelitian yang
mendalam dan komprehensif sebagaimana yang peneliti rumuskan dalam
permasalahan di bawah ini.
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang
di atas, rumusan
masalah pada penelitian
ini adalah: 1. Mengapa SMAN
1 Gondang Mojokerto melakukan pengembangan sumber belajar Pendidikan Agama
Islam berbasis multimedia ? 2. Bagaimana
upaya pengembangan sumber
belajar Pendidikan Agama Islam
berbasis multimedia di SMAN 1 Gondang Mojokerto? 3. Apa saja
faktor-faktor pendukung dan
penghambat dalam upaya pengembangan
sumber belajar pendidikan Agama
Islam berbasis multimedia di SMAN 1 Gondang Mojokerto? C. Tujuan
Penelitian Mengacu pada rumusan
masalah di atas,
maka tujuan penelitiannya
sebagai berikut: 1. Untuk mendiskripsikan alasan
SMAN 1 Gondang
Mojokerto melakukan pengembangan sumber
belajar Pendidikan Agama
Islam berbasis multimedia 2. Untuk mendiskripsikan upaya pengembangan
sumber belajar Pendidikan Agama Islam
berbasis multimedia di SMAN 1 Gondang Mojokerto 3. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung
dan penghambat dalam upaya pengembangan
sumber belajar Pendidikan Agama
Islam berbasis multimedia di SMAN 1 Gondang Mojokerto D. Manfaat Penelitian Hasil dari
penelitian ini diharapkan
bisa memberikan kontribusi
secara teoritis dan
praktis. Secara teoritis
hasil penelitian ini
diharapkan bisa memberikan
kontribusi sebagai berikut : 1. Pengembangan
konsep tentang pembelajaran
Pendidikan Agama Islam berbasis multimedia di sekolah-sekolah 2.
Pengembangan konsep tentang upaya-upaya
yang harus dilakukan dalam pengembangan
pembelajaran Pendidikan Agama
Islam berbasis multimedia.
3. Pengembangan konsep
tentang pemanfaatan sumber
belajar dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam yang
lebih bervariatif dan memiliki
daya tarik pembelajaran.
Adapun
secara praktis hasil
penelitian ini diharapkan
dapat memberikan konstribusi antara lain : 1. Dapat dijadikan
rujukan bagi sekolah-sekolah yang
melakukan inovasi pembelajaran berbasis multimedia 2. Dapat dijadikan
rujukan bagi guru-guru
Pendidikan Agama Islam yang ingin mengembangkan sumber belajar berbasis
multimedia 3. Dapat menjadi pijakan
bagi pemegang kebijakan
dalam pengambilan keputusan untuk pengembangan pembelajaran
berbasis multimedia E. Ruang Lingkup
Pembahasan Sebagaimana rumusan masalah
dalam penelitian ini,
maka ruang lingkup
bahasan meliputi tiga
hal, yaitu; (1)
alasan yang mendasari dilakukannya pengembangan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam berbasis multimedia; (2)
upaya-upaya yang dilakukan
oleh pihak sekolah
dan guru Pendidikan
Agama Islamdalam upaya
pengembangan pembelajaran berbasis multimedia,
dan (3) factor-faktor
pendukung dan penghambat
dalam pengembangan pembelajaran
Pendidikan agama Islam berbasis multimedia.
Adapun
yang menjadi lingkup
atau sasaran kajian
dan sumber data meliputi;
kepala sekolah dan stafnya, para guru Pendidikan agama Islam, para siswa, kondisi pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dan ruang multimedia.
F. Definisi Operasional Dalam pembahasan skripsi ini agar lebih terfokus
pada permasalahan yang akan dibahas,
sekaligus menghindari terjadinya presepsi lain mengenai istilahistilah yang
ada, maka perlu adanya penjelasan mengenai definisi istilah dan batasan-batasannya Adapun definisi
dan batasan istilah
yang berkaitan dengan
judul dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1.
sumber belajar: adalah
segala tempat atau
lingkungan sekitar, benda, dan
orang yang mengandung
informasi dapat digunakan
sebagai wahana bagi peserta didik
untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
2.
Berbasis Multimedia : adalah suatu kegiatan belajar mengajar di mana dalam penyampaian bahan pelajaran yang
disajikan kepada siswa, guru menggunakan
atau menerapkan berbagai perangkat media pembelajaran 3. Pengembangan adalah
usaha seseorang atau instansi untuk menjadikan suatu objek itu lebih bermanfaat dan mempunyai
jangkauan yang lebih luas. Jadi
jika dikaitkan dengan
Pengembangan Sumber Belajar Multimedia
maka sesorang itu
melakukan pemanfaatan terhadap multimedia
sebagai sarana dalam
pembelajaran dengan tujuan
agar pembelajaran dapat berjalan
secara efektif dan efisien.
G.
Penelitian terdahulu Pada
penelitian terdahulu yang
pernah dilakukan sebelumnya,
yaitu Penelitian yang
dilakukan oleh Cepi
Riyana, S.Pd., M.PdPengembangan Sumber
Belajar berbasis Multimedia di
sekolah. Pada penelitian ini pengembangan
yang dilakukan adalah mengadakan pelatihan-pelatihan pada guru
agar menguasai multimedia untuk
diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran.
Dari
penelitian diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa
penelitian terdahulu yang
dilaksanakan oleh Cepi Riyana,
S.Pd., M.Pd hampir sama dengan pnelitian
yang akan peneliti
laksanakan, yaitu membahas
tentang Pengembangan sumber
belajar berbasis multimedia.
Namun terdapat beberapa
perbedaan dan beberapa
alasan tentang pengambilan
judul ini, antara lain: a. Lokasi dari penelitian terdahulu adalah di
salah satu sekolah yang ada di kota
Bandung, tetapi disini penulis tidak menyebutkan nama sekolahnya sedangkan lokasi yang akan peneliti jadikan
tempat penelitian sekarang ini adalah
SMAN 1 Gondang Mojokerto, jadi terdapat perbedaan dalam hal lokasi dan pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar.
b. Obyek
penelitian adalah sama-sama pengembangan sumber
belajar berbasis multimedia akan tetapi
obyeknya berbeda sehingga
upayaupaya pun tentunya juga berbeda. Penelitian sekarang fokus kepada
guru Pendidkan Agama Islam dan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi