BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ”Kunci dari ilmu falak adalah kitab Badi’ah
al-Misal, jika seseorang dapat menguasai
kitab ini, maka setidaknya semua cakupan ilmu falak bisa ia kuasai”.
Statemen ini disampaikan oleh
Muhyiddin Khazin sekertaris Badan Hisab
Rukyah (BHR) Republik Indonesia. Hal tersebut ia ungkapkan bukan tidak ada dasar bila kita hubungkan dengan
isi, cakupan serta cara penggunaan yang
ada di dalamnya. Kitab di atas pada dasarnya memakai data angka Jumali, dengan perhitungan menggunakan Rubu’
Mujayyab. Pembahasannya pun cukup
komplit dengan berbagai sistem perhitungan dan kalender .
KH. Muhammad Ma’shum bin Ali
al-Maskumambangi dengan karya monumentalnya
dalam ilmu falak ini, yaitu kitab Badi’ah al-Misal fi Hisab alSinin wa al-Hilal
merupakan salah satu dari sekianbanyak karya yang membahas tentang penentuan awal bulan Hijriyah. Pengaruh
kitab ini terlihat sangat kuat dan telah
hampir merata di setiap belahan daerah di Indonesia terutama di pulau Jawa.
Lebih-lebih lagi di komunitas
kalangan para pecinta keilmuan falak.
Hal ini tidak mengherankan jika
kitab ini menjadi salah satu hal yang perlu dikaji oleh para pengamal dan pencari yang
haus akan oase khazanah keilmuan ini.
Kitab ini selain merupakan karya
klasik dari khazanah keilmuan hisab di Indonesia
juga mempunyai pengaruh yang sangat kuat khususnya di daerah Jawa Penuturan Muhyiddin Khazin pada “Kuliah Hisab
Gerhana” semester VI, di Ruang M2 Fakultas
Syari’ah IAIN Walisongo Semarang pada Hari Selasa,bertepatan dengan tgl.
08-06-2010.
Timur, tempat kelahiran sang mestro ilmu falak
ini. Salah satunya adalah Pondok Pesantren
Sidogiri. Pada penetapan awalSyawal pondok ini pada tahun 1427 H pernah berbeda, dengan lebih awal berhari
raya, hal ini menurut mereka karena hasil
hisab kitab Badi’ah al-Misalkarya KH. Muhammad Ma’shum bin Ali yang dijadikan acuan oleh pondok telah mencapai
nilai dua derajat (2°)yang berarti hilal sudah dapat dilihat (Imkan al-Rukyah) .
Perbedaan hasil ini pula, terjadi
pada tahun 2007, tepatnya pada penetapan awal Ramadhan 1428 H di mana hisab-hisab
lainnya yang beraliran hakiki tahqiqi masih
bernilai minus dua (-2°) derajat, kitab Badiah al-Mitsalyang juga diklasifikasikan ke dalam hisab hakiki tahqiqi
ini telah mencapai minus 1 derajat (-1°). Nilai tersebut lebih mendekati dengan
klasifikasi hisab hakiki taqribi yang rata-rata
sudah bernilai minus 1 derajat (lihat pada table di Gambar1). Pengaruh kitab ini bisa kita lihat pula salah satunya
dengan tercantumnya sebagai rujukan BHR
RI (Badan Hisab Rukyat Republik Indonesia) dalam musyawarah penetapan awal bulan, sehingga kitab ini sangat
diperhitungkan dalam diskursus keilmuan hisab
rukyah di Indonesia .
Penuturan Sayful Mujab (Ahli Falak) pada
wawancara tanggal 5 Januari 2010.
Sesuai dengan keputusan temu kerja evaluasi
hisab rukyat tahun 2007 tanggal 16-18 Maret di Wisma Bahtera Cipayung Bogor yang diadakan
oleh Badan Hisab Rukyah Republik Indonesia, kitab ini dimasukkan ke dalam sistem hisab Haqiqi Bi
Al-Tahqiqyang mempunyai akurasi tinggi bersama karyakarya lainnya seperti Hisab
HakikiKiyai Wardan Diponingrat, al-Khulasoh al-Wafiyahkarya KH Zubair Umar Al-Jailani Salatiga, al-Manahij
al-Hamidiyah karya Syekh Abdul Hamid Mursi, Nur alAnwar karya Abu Sayful Mujab
Noor Ahmad SS, dan Almanak Menara Kudusyang dipopulerkan oleh KH. Turachan Adjhuri. (Power PointSriyatin
Sadiq Al-Falaky dalam sidang anggota Badan Hisab Rukyat Departemen Agama RI di JL. Lapangan
Banteng Barat No.3-4 Jakarta Pusat (tanggal 29 Agustus 2007).lihat Gambar1)) - 2º 02' 09,6" 19:45 Selasa Starry Night
Pro 5 - 01º 51' 19:45 Astro Info - 02º 51' 19:45 Ascript - 03º 02' 24" 19:44:30 Mawaqit - 02º 09' 17" 19:45 Al Falakiyah -02º 00' 01" 19:45:10 Ephemeris Hisab
Rukyat -02º 09' 37,2" 19:45 Almanak
Nautika 19:44:10 E.W. Brouwn - 2º 02’59,63” 18:28:45,6 Jeen Meeus - 02º 00' 15" 19:38:35 New Comb - 02º 17' 19" 19:45 Menara Kudus - 02º 05’ 19” 19:38:36 Nurul Anwar - 02º 07' 19:43 Al Manahij al Hamidiyah -2º 10’14,33” 19:45:40 Al Khulashah al Wafiyah
- 01º 54' 18" 19:42:09 Badi'ah al
Mitsal - 02º 04' 19:45 Hisab Hakiki - 01º 35' 20:07 Al Qawa'id al Falakiyah - 01º 00' 20:00 Fath al Rauf al Manan - 00º 30'
19:00 Sullam al Nayyirain HILAL J A M TGL. H A R I TINGGI IJTIMA' SISTEM NO.
SISTEM HISAB AWAL RAMADLAN 2007 M
/ 1428 H MENURUT BERBAGAI MACAM SISTEM*) REKAP HASIL PERHITUNGAN IJTIMA' DAN
TINGGI “HILAL” *) Keputusan Temu Kerja
Evaluasi Hisab Rukyat Tahun 2007, Tgl. 16 s.d 18 Maret 2007 di Wisma bahtera
Cipayung, Bogor I. HISAB HAQIQI TAQRIBI II.
HISAB HAQIQI TAHQIQI III. HISAB KONTEMPORER Selasa Selasa Selasa Selasa Selasa
Selasa Selasa Selasa Selasa Selasa Selasa Selasa Selasa Selasa Selasa Selasa Selasa
Selasa 11 September ‘ 11 September ‘ 11 September ‘ 11 September ‘ 11 September
‘ 11 September ‘ 11 September ‘ 11 September ‘ 11 September ‘ 11 September ‘ 11
September ‘ 11 September ‘ 11 September ‘ 11 September ‘ 11 September ‘ 11
September ‘ 11 September ‘ 11 September ‘ -2º 46' 23,26" 11 September ‘ Gambar
1: Hasil Hisab Berbagai Sistem Hal yang
menarik lain dan menjadikannya istimewa dari karangan KH.
Muhammad Ma’shum bin Ali ini
ialah, banyaknya kitab-kitab dan buku-buku ilmu falak yang tersebar luas di Indonesia
terlahir berkat inspirasi yang didapat dari
kitab ini. Kitab tersebut juga menjadi acuan ormas-ormas Islam, salah satunya ialah magnum opus KH Noor Ahmad SS yaitu kitab
Nur al-Anwar, disamping Samsu
al-Hilaljilid I –nya beliau, juga kitab
Ittifaq Dzat al-Bainkarya KH Zuber Abdul
Karim Gresik .
Keberagaman dan populasi
karya-karya dalam ilmu falak senantiasa memberikan
corak dan warna baru dalam khazanah perkembangan keilmuan Diambil dari power pointSriyatin Sadiq
Al-Falaky dalam sidang anggota Badan Hisab Rukyat Departemen Agama RI di JL. Lapangan
Banteng Barat No.3-4 Jakarta Pusat (tanggal 29 Agustus 2007).
Penuturan KH. Noor Ahmad SS pada pelatihan
:”Hisab Rukyah Nasional” di Pondok Pesantren
Setinggil Kryian Jepara tgl. 29-31 Desember 2009.
Wawancara tgl. 19 Maret 2010dengan Sayful
Mujab, Sesuai penelusurannya ketika penelitian
skripsinya tentang Studi Analisis Pemikiran Hisab KH. Moh. Zubair Abdul Karim Dalam Kitab Ittifaq Dzatil Bain.
pada umumnya. Terlepas dari makin
berkembangnya ilmu falak, keanekaragaman
ini juga memberikan distribusi bagi bangsa ini sebagai salah satu kontributor perbedaan pemahaman dalam
penentuan awal bulan hijriyah.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi