Senin, 25 Agustus 2014

Skripsi Syariah:PEMIKIRAN PROF. DR. M. ATHIYAH AL-ABRASYI TENTANG TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM KITAB AL-TARBIYAH AL-ISLAMIYYAH WA FALAASIFATUHA


 BAB I  PENDAHULUAN  
A.  Latar Belakang Masalah  Pendidikan  merupakan  tindakan  secara  sadar  yang  tujuannya  untuk  mengembangkan  fitrah  manusia  secara  potensi  sumber  daya  insani  menuju  terbentuknya  manusia  seutuhnya.
  Pendidikan  merupakan  proses  kegiatan  yang  secara berkesinambungan, bertahap, seirama dengan perkembangan subyek didik.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah : “  Sesungguhnya  kamu  melalui  tingkat  demi  tingkat  (dalam  kehidupan)  (Al- Insyiqooq: 19)   Yang  dimaksud  dengan  tingkat  demi  tingkat  ialah  dari  setetes  air  mani  sampai  dilahirkan,  kemudian  melalui  masa  kanak-kanak,  remaja  dan  sampai  dewasa. Dari hidup menjadi mati Kemudian dibangkitkan kembali.
 Untuk itu sebagai rasa syukur kita sebagai manusiaharus menggunakan  akal  budi  untuk  memikirkan  proses  manusia  dan  memutuskan  suatu  persoalan  dengan  mempertimbangkan  segala  sesuatu  secara  bijaksana.  Dalam  konteks  ini   Darmaning Tyas, Pendidikan dan pada Setelah Krisis: Evaluasi Krisis pada Masa  Krisis. (Cet.1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 3   Depareen Agama RI,Al-Qur’an Karim, (Bandung: PT Syaamil Cita Mulya, 2005),  hlm. 585  2  pemikiran dapat diartikan sebagai upaya cerdas (ijtihady) dari proses kerja akal  dan kalbu untuk melihat fenomena dan berusaha mencari penyelesaiannya secara  bijaksana,  sedangkan  pendidikan,  secara  umum  berarti  suatu  proses  perubahan  sikap  dan  tingkah  laku  seseorang  atau  sekelompok  orang  (peserta  didik)  dalam  usaha  mendewasakan  manusia  (peserta  didik),  melalui upaya  pengajaran  dan  latihan.  Serta  proses  perbuatan  dan  cara-cara  mendidik.  Dengan  berpijak  pada  definisi di atas, maka yang dimaksud dengan pemikiran pendidikan islam adalah  proses  kerja  akal  dan  kalbu  yang  dilakukan  secara  bersungguh-sungguh  dalam  melihat berbagai persoalan yang ada dalam pendidikan islam dan berupaya untuk  membangun  sebuah  peradaban  pendidikan  yang  mampu  menjadi  wahana  bagi  pembinaan dan pengembangan peserta didik secara paripurna.

Berangkat dari pemikiran di atas, maka salah satu tugas pendidikan adalah  mengembangkan naluri manusia, sehingga terbentuk kepribadian yang utama.
Agama  Islam  adalah  agama  ilmu  pengetahuan  dan  cahaya,  tidak  sempurna  agama  seseorang  yang  hidup  dalam  kebodohan dan  kegelapan.  Ayat  pertama  Al-Qur’an  yang  diturunkan  memiliki  aspek  yang  sangat  transparant  dalam  pemahaman  kependidikan,   yakni  perintah  untuk  membaca  bagi  Rasulullah,  dan  perintah  tersebut  dilakukan  secara  berulang-ulang,  dengan  menyebutkan  bentuk  pengajaran  yang  disandarkan  kepada  Allah.
  Didalam  AlQur’an Allah menyebutkan dalam surat Al-Alaq 1-5   Asmar Amsar ahtiar, Filsafat Agama (Jakarta: Logos wacana Ilmu, 1997) , hlm.
 Miftahullah Gulen, Pendidikan Agama pada Anak, (Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi,  2007), “Bacalah  dengan  (menyebut)  nama  Tuhanmu  yang  Menciptakan,  Dia  Telah  menciptakan  manusia  dari  segumpal  darah.  Bacalah,  dan  Tuhanmulah  yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia  mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
 Maksudnya: Allah mengajarkan manusia dengan perantaraan tulis baca  Disamping  ayat  Al-Qur’an  di  atas,  hadits  yang  berkaitan  dengan  masalah  pendidikan  bisa  dijumpai  juga  pada  teks  berikut,  yang  secara  tersurat  juga  menggambarkan betapa isi dan metode pendidikan senantiasa berkembang sesuai  dengan tuntunan masa. Sebagaimana disebutkan Rasulullah dalam Haditsnya.
Oleh karena itu, metode pendidikan yang terpenting dalam pendidikan islam  ada beberapa metode dalam pendidikan  yang kita kenal, dan semua metode itu  ada kelemahan dan kelebihannya. Sehingga kita sebagai pendidik harus selektif  betul  dalam  mengambil  metode  yang  cocok  dan  mudah  dipahami  oleh  peserta  didik.
Dalam ajakan Rasulullah untuk melaksanakan pendidikan tidak saja berhenti  atau  sekedar  ajakan  penyebaran  ilmu  pengetahuan,  tetapi  juga  ajakan  untuk  senantiasa  mencari  ilmu  dan  belajar  secara  terus-menerus.  Bentuk  kepedulian  Rasulullah  terhadap  pendidikan  dan  pengajaran  dilakukan  secara  praktek  atau  dengan  bahasa  lisan.  Hal  ini  terlihat,  ketika   mengajar  dijadikan  syarat  oleh   Al-Qur’a dan Terjemahannya, (Menara Kudus, 2006), hlm. 597  4  Rasulullah  bagi  bebasnya  para  tawanan,  yakni  apabila  mereka  (para  tawanan)  mengajarkan bahasa tulis kepada orang islam. Ini dimaksud agar pengajaran baca  tulis bisa menyebar dan mentradisi dikalangan umat islam.
Para  khalifah  sangat  menghormati  para  cendekiawan,  begitu  juga  para  ilmuan, sastrawan dan filosof menaruh perhatian besar pada pendidikan, bahkan  mereka  memberikan  nilai  terhormat  dan  menempatkan  posisi  yang  sangat  strategis bagi para pelaku pendidikan dimana pisisitersebut hampir sama dengan  posisi Nabi.
Selain  itu  Nabi  Muhammad  telah  memberikan  contoh  kepada  kita  akan  kepedulian  tentang  perlunya  pendidikan  dan  penyebaran,  juga  memberikan  isyarat bahwa guru mempunyai keutamaan tersendiri.  Tidak ada bedanya dengan  seorang pahlawan dalam memerangi kebodohan dan memberantas buta huruf.
Diantara  ulama’  yang  banyak  kepeduliannya  terhadap  pendidikan  islam  adalah  Athiyah  Al-Abrasyi,  dengan  kitab  Al-Tarbiyah Al-Islamiyah  wa  Falaasifatuha,  beliau  banyak  memberikan  gambaran  tentang  pendidikan  islam  dan pendidikan moral.
Untuk  mempermudah  penjelasan  ini,  maka  perlu  dibahas  mengenai  pendidikan  islam  dengan  yang  berjudul  “PEMIKIRAN    PROF.  DR.   M.
ATHIYAH  AL-ABRASYI  TENTANG  TUJUAN  PENDIDIKAN  ISLAM  DALAM  KITAB  AL-TARBIYAH  AL-ISLAMIYYAH  WA  FALAASIFATUHA”  5  B. Fokus Penelitian   Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memfokuskan pada perumusan  tentang pemikiran pendidikannya.
1.  Apakah  masih  relevan  pemikiran  Athiyah  Al-Abrasyi  tentang  tujuan  pendidikan  dalam  kitab  Al-Tarbiyah  Al-Islamiyyah  Wa Falaasifatuha  dengan tujuan pendidikan masa sekarang.
C.  Tujuan Penelitian  1.  Mengetahui  relevansi  pemikiran  Athiyah  Al-Abrasyi  tentang  tujuan  pendidikan  dalam  kitab  Al-Tarbiyah  Al-Islamiyyah  Wa Falaasifatuha  dengan tujuan pendidikan masa sekarang  D.  Manfaat Penelitian  Penelitian  ini  diharapkan  memberikan  mamfaat  didalam  bidang  akademis dan non akademis baik secara teoritis maupun praktis.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi