BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam
dunia pendidikan yang
ada pada saat
ini, menunjukkan perkembangan
pendidikan yang begitu
pesat. Di satu
sisi harapan yang dibebankan pada
dunia pendidikan sangat
banyak, tetapi di
sisi lain dunia pendidikan mempunyai
banyak masalah yang
menghambat dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar di
sekolah. Salah satu
masalah yang dihadapi oleh sekolah adalah masalah belajar.
Masalah-masalah
sarana pendidikan yang
dihadapi sekolah antara
lain sarana penunjang pendidikan
belum sepenuhnya beradadalam kondisi yang memadai. Hal ini dapat dilihat misalnya sarana belajar seperti Perpustakaan yang tidak lengkap
dan sumber belajar
lainnya. Untuk meningkatkan
mutu pendidikan, maka banyak
faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah penyediaan sumber belajar atau sarana dan
prasarana, sekolah. Sebab sumber belajar yang
memadai akan dapat
mempermudah terlaksanakanya proses belajar
mengajar di kelas
oleh guru. Dewasa
ini media dan
sumber belajar dapat
ditemukan dengan mudah.
Sawah percobaan, kebun
bibit, kebun binatang, tempat wisata, museum, perpustakaan
umum,surat kabar, majalah, radio, sanggar
seni, sanggar olah
raga, televise dapat
ditemukan di dekat kampus sekolah.
Disamping itu buku
pelajaran, buku bacaan,
dan laboratorium sekolah
juga tersedia Oleh
karena itu para
santri diharapkan dapat
mengembangkan kebebasan berpikir
dan ketulusan pengabdiannya, disamping memperoleh pengetahuan yang cukup
dalam diri mereka.
Out put pendidikan
Pesantren Zainul Hasan dititikberatkan kepada pencetakan kaderkader Muslim
ahlussunah waljamaah dan menjadi seorang mukmin.
Untuk fasilitas
sarana pun cukup
memadai, yakni terdiri
dari internet dan perpustakaan. Dalam
bidang pendidikan perpustakaan
mempunyai peranan sangat
penting bagi pembinaan
dan pengembangan ilmu pengetahuan di negara kita.
Selain untuk menumbuhkan
minat baca siswa,
maka dengan adanya
perpustakaan baik yang
tradisional maupun modern
juga bertujuan untuk
menumbuhkan Learning Community
,yang didalamnya adalah golongan komunitas belajar yang tangguh.
Sebagaimana
diungkapkan bahwa ‘as
is the state,
so is the
school’ (sebagaimana negara,
seperti itulah sekolah), atau ‘what you want in the state, you
put into school’
(apa yang anda
inginkan dalam negara,
harus anda masukkan
dalam sekolah). Keprihatinan
bangsa ini yang
dilanda krisis multidimensi
dalam berbagai aspek
kehidupan menuntut peran
pendidikan islam sebagai
benteng sekaligus mencetak
generasi penerus untuk memperbaiki kondisi
yang ada. Menjadi
sangat wajar jika
beban dari krisis ini
seluruhnya dibebankan kepada
pendidikan. Baiknya suatu
bangsa bisa dilihat
dari baiknya pendidikannya, majunya
suatu bangsa juga
dipengaruhi dari pendidikannya. Hal
ini menunjukan, bahwa
keberhasilan dari proses pendidikan
tidak hanya dipengaruhi
oleh pihak sekolah
saja, tetapi peran www.pzhgenggong.com keluarga dan masyarakat juga berpengaruh
terhadap keberhasilan pendidikan.
Berangkat dari hal inilah maka perlu diperhatikan lingkungan
di luar sekolah, baik secara
formal maupun non
formal, bahkan informasi
sekaligus. Harus ada
upaya menciptakan lingkungan
yang kondusif, yang
mampu mengembangkan potensi
masyarakat guna mewujudkan
tujuan pendidikan yang
disepakati bersama.
Learning Society disini juga
bisa disamakan dengan
Learning Community, Learning
Society lebih mengarah
kepada Lingkungan maupun
masyarakatnya, Sedangkan Learning Community kepada Proses Belajar, dan Lembaganya Learning
community merupakan suatu
komunitas belajar di
lingkungan sekolah di dalamnya
berlangsung proses belajar membelajarkan antara siswasiswa, guru-siswa,
guru-guru, guru-kepala sekolah,
sekolah-masyarakat.
Meskipun
definisi ini mudah
diucapkan dan dihafalkan,
tetapi untuk mengimplementasikannya diperlukan
pemahaman dan pengahayatan
yang mendalam, bahkan
memerlukan reformasi pandangan
guru. Selama ini berlaku pandangan
bahwa tugas guru
mengajar, mendidik, dan
tugas siswa belajar. Di berbagai kesempatan kepala sekolah
atauguru senantiasa memberi nasehat
kepada siswanya bahwa siswa harus belajar. Tugas siswa belajar dan belajar
agar diperoleh prestasi
tinggi dan lulus
ujian. Jika siswa
berprestasi dalam ujian
maka prestasi sekolah
akan meningkat. Akibat
prestasi ujian sekolah
dikaitkan dengan prestise
sekolah, maka hampir
semua kepala sekolah dan pejabat (DIKNAS, Gubernur, Bupati)
berupaya keras agar semua www.google.com.
Membudayakan Learning Society. Ditulis Oleh Arya Hermawan, 28-10-2008 siswa lulus
ujian dan berprestasi
dalam ujian nasional.
Sekolah yang persentase kelulusannya tinggi dan rangking
nilainya tinggi menjadi sekolah berprestasi. Sebaliknya
jika persentase kelulusannya
rendah atau rangking nilainya
rtendah merupakan sekolah
yang tidak berprestasi.
Yang menjadi masalah
justru bagaimana meraih
prestasi tersebut. Pada
umumnya keluar anjuran
atau petunjuk “dari
atas” bahwa agar
prestasi sekolah dapat ditingkatkan
maka siswa harus di dril, diadakah jamtambahan atau les, atau siswa
disuruh melakukan latihan
menyelesaikan soal-soal. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan dril atau les
singkat, prestasi siswa dalam ujian nasional dapat
ditingkatkan dan mutu
sekolah juga dapat
ditingkatkan .
Maka disini ada
keterkaitan antara sumber
belajar dengan kegiatan
belajar siswa dalam menumbuhkan
Learning Community. Dan untuk menumbuhkan komunitas
belajar itu tentunya
di butuhkan tekhnik-tekhnik untuk mencapainya. Sehubungan
dengan pencapaian dalam
menumbuhkan Learning Community,
maka Penulis termotivasi untuk mengkaji tentang: “Penggunaan
Sarana Sumber Belajar
Dalam menumbuhkan Learning Community
Di Lingkungan Pondok
Pesantren Zainul Hasan
Genggong Pajarakan Probolinggo” Syamsuri,
Istamar. 2007. Makalah
: Membangun Lear ning
Community Menuju sekolah Berprestasi B.
Rumusan Masalah Berpijak dari
Latar Belakang di
atas, maka timbullah
Pertanyaan yang merupakan Perumusan yang Perlu dikaji lebih
mendalam: 1. Bagaimana
kondisi Sumber Belajar
di Lingkungan Pondok
Pesantren Zainul Hasan Genggong
Pajarakan Probolinggo? 2. Bagaimana Kondisi Learning Community di
lingkungan Pondok Pesantren Zainul Hasan
Genggong Pajarakan Probolinggo? 3. Bagaimana
Penggunaan Sumber-Sumber belajar
dalam Menumbuhkan Learning
Community di Lingkungan
Pondok Pesantren Zainul
Hasan Genggong Pajarakan
Probolinggo? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang
dan rumusan masalah yang ada, maka dalam penelitian
ini penulis mempunyai
tujuan mengembangkan atau
menguji kebenaran sebagai
pengetahuan secara ilmiah, antar lain: 1. Untuk
Mendeskripsikan Sumber Belajar
yang terdapat di Lingkungan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong
Probolinggo.
2. Untuk Mendeskripsikan Learning
Community di lingkungan
Pondok Pesantren Zainul Hasan
Genggong Pajarakan Probolinggo.
3. Untuk menjelaskan
Penggunaan Sumber-Sumber belajar
untuk membangun Pesantren dalam
Menumbuhkan Learning Community.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi