Senin, 25 Agustus 2014

Skripsi Syariah:PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DALAM MENUMBUHKAN LEARNING COMMUNITY DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG PAJARAKAN PROBOLINGGO


BAB I  PENDAHULUAN  
A.  Latar Belakang  Dalam  dunia  pendidikan  yang  ada  pada  saat  ini,  menunjukkan  perkembangan  pendidikan  yang  begitu  pesat.  Di  satu  sisi  harapan  yang  dibebankan  pada  dunia  pendidikan  sangat  banyak,  tetapi  di  sisi  lain  dunia  pendidikan  mempunyai  banyak  masalah  yang  menghambat dalam  pelaksanaan  kegiatan  belajar  mengajar  di  sekolah.  Salah  satu  masalah  yang  dihadapi oleh sekolah adalah masalah belajar.
Masalah-masalah  sarana  pendidikan  yang  dihadapi  sekolah  antara  lain  sarana penunjang pendidikan belum sepenuhnya beradadalam kondisi yang  memadai. Hal ini dapat dilihat  misalnya sarana belajar seperti Perpustakaan  yang  tidak  lengkap  dan  sumber  belajar  lainnya.  Untuk  meningkatkan  mutu  pendidikan, maka banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah  penyediaan sumber belajar atau sarana dan prasarana, sekolah. Sebab sumber  belajar  yang  memadai  akan  dapat  mempermudah  terlaksanakanya  proses  belajar  mengajar  di  kelas  oleh  guru.  Dewasa  ini  media  dan  sumber  belajar  dapat  ditemukan  dengan  mudah.  Sawah  percobaan,  kebun  bibit,  kebun  binatang, tempat wisata, museum, perpustakaan umum,surat kabar, majalah,  radio,  sanggar  seni,  sanggar  olah  raga,  televise  dapat  ditemukan  di  dekat  kampus  sekolah.  Disamping  itu  buku  pelajaran,  buku  bacaan,  dan  laboratorium  sekolah  juga  tersedia  Oleh  karena  itu  para  santri  diharapkan   dapat  mengembangkan  kebebasan  berpikir  dan  ketulusan  pengabdiannya,  disamping memperoleh pengetahuan yang cukup dalam diri mereka.
Out put  pendidikan Pesantren Zainul Hasan dititikberatkan kepada pencetakan kaderkader Muslim ahlussunah waljamaah dan menjadi seorang mukmin.
 Untuk  fasilitas  sarana  pun  cukup  memadai,  yakni  terdiri  dari  internet  dan  perpustakaan.  Dalam  bidang  pendidikan  perpustakaan  mempunyai  peranan  sangat  penting  bagi  pembinaan  dan  pengembangan  ilmu pengetahuan  di  negara  kita.  Selain  untuk  menumbuhkan  minat  baca  siswa,  maka  dengan  adanya  perpustakaan   baik  yang  tradisional  maupun  modern  juga  bertujuan  untuk  menumbuhkan  Learning  Community  ,yang  didalamnya  adalah  golongan komunitas belajar yang tangguh.
Sebagaimana  diungkapkan  bahwa  ‘as  is  the  state,  so  is  the  school’  (sebagaimana negara, seperti itulah sekolah), atau ‘what you want in the state,  you  put  into  school’  (apa  yang  anda  inginkan  dalam  negara,  harus  anda  masukkan  dalam  sekolah).  Keprihatinan  bangsa  ini  yang  dilanda  krisis  multidimensi  dalam  berbagai  aspek  kehidupan  menuntut  peran  pendidikan  islam  sebagai  benteng  sekaligus  mencetak  generasi  penerus  untuk  memperbaiki  kondisi  yang  ada.  Menjadi  sangat  wajar  jika  beban  dari  krisis  ini  seluruhnya  dibebankan  kepada  pendidikan.  Baiknya  suatu  bangsa  bisa  dilihat  dari  baiknya  pendidikannya,  majunya  suatu  bangsa  juga  dipengaruhi  dari  pendidikannya.  Hal  ini  menunjukan,  bahwa  keberhasilan  dari  proses  pendidikan  tidak  hanya  dipengaruhi  oleh  pihak  sekolah  saja,  tetapi  peran   www.pzhgenggong.com   keluarga dan masyarakat juga berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan.
Berangkat dari hal inilah maka perlu diperhatikan lingkungan di luar sekolah,  baik  secara  formal  maupun  non  formal,  bahkan  informasi  sekaligus.  Harus  ada  upaya  menciptakan  lingkungan  yang  kondusif,  yang  mampu  mengembangkan  potensi  masyarakat  guna  mewujudkan  tujuan  pendidikan  yang  disepakati  bersama.
 Learning  Society disini  juga  bisa  disamakan  dengan  Learning  Community,  Learning  Society  lebih  mengarah  kepada  Lingkungan  maupun  masyarakatnya,  Sedangkan  Learning Community  kepada Proses Belajar, dan Lembaganya  Learning  community  merupakan  suatu  komunitas  belajar  di  lingkungan  sekolah di dalamnya berlangsung proses belajar membelajarkan antara siswasiswa,  guru-siswa,  guru-guru,  guru-kepala  sekolah,  sekolah-masyarakat.
Meskipun  definisi  ini  mudah  diucapkan  dan  dihafalkan,  tetapi  untuk  mengimplementasikannya  diperlukan  pemahaman  dan  pengahayatan  yang  mendalam,  bahkan  memerlukan  reformasi  pandangan  guru.  Selama  ini  berlaku  pandangan  bahwa  tugas  guru  mengajar,  mendidik,  dan  tugas  siswa  belajar. Di berbagai kesempatan kepala sekolah atauguru senantiasa memberi  nasehat kepada siswanya bahwa siswa harus belajar. Tugas siswa belajar dan  belajar  agar  diperoleh  prestasi  tinggi  dan  lulus  ujian.  Jika  siswa  berprestasi  dalam  ujian  maka  prestasi  sekolah  akan  meningkat.  Akibat  prestasi  ujian  sekolah  dikaitkan  dengan  prestise  sekolah,  maka  hampir  semua  kepala  sekolah dan pejabat (DIKNAS, Gubernur, Bupati) berupaya keras agar semua   www.google.com. Membudayakan Learning Society. Ditulis Oleh Arya Hermawan, 28-10-2008   siswa  lulus  ujian  dan  berprestasi  dalam  ujian  nasional.  Sekolah  yang  persentase kelulusannya tinggi dan rangking nilainya tinggi menjadi sekolah  berprestasi.  Sebaliknya  jika  persentase  kelulusannya  rendah  atau  rangking  nilainya  rtendah  merupakan  sekolah  yang  tidak  berprestasi.  Yang  menjadi  masalah  justru  bagaimana  meraih  prestasi  tersebut.  Pada  umumnya  keluar  anjuran  atau  petunjuk  “dari  atas”  bahwa  agar  prestasi  sekolah  dapat  ditingkatkan maka siswa harus di dril, diadakah jamtambahan atau les, atau  siswa  disuruh  melakukan  latihan  menyelesaikan  soal-soal.  Kenyataan  menunjukkan bahwa dengan dril atau les singkat, prestasi siswa dalam ujian  nasional   dapat  ditingkatkan  dan  mutu  sekolah  juga  dapat  ditingkatkan  .
Maka  disini  ada  keterkaitan  antara  sumber  belajar  dengan  kegiatan  belajar  siswa dalam menumbuhkan Learning Community. Dan untuk menumbuhkan  komunitas  belajar  itu  tentunya  di  butuhkan  tekhnik-tekhnik  untuk  mencapainya.  Sehubungan  dengan  pencapaian  dalam  menumbuhkan  Learning Community, maka Penulis termotivasi untuk mengkaji tentang:  “Penggunaan  Sarana  Sumber  Belajar  Dalam  menumbuhkan Learning  Community  Di  Lingkungan  Pondok  Pesantren  Zainul  Hasan  Genggong  Pajarakan Probolinggo”      Syamsuri,  Istamar.  2007.  Makalah  :  Membangun  Lear ning  Community  Menuju  sekolah  Berprestasi   B.  Rumusan Masalah  Berpijak  dari  Latar  Belakang  di  atas,  maka  timbullah  Pertanyaan  yang  merupakan Perumusan yang Perlu dikaji lebih mendalam:  1.  Bagaimana  kondisi  Sumber  Belajar  di  Lingkungan  Pondok  Pesantren  Zainul Hasan Genggong Pajarakan Probolinggo?  2.  Bagaimana Kondisi Learning Community di lingkungan Pondok Pesantren  Zainul Hasan Genggong Pajarakan Probolinggo?  3.  Bagaimana  Penggunaan  Sumber-Sumber  belajar  dalam   Menumbuhkan  Learning  Community  di  Lingkungan  Pondok  Pesantren  Zainul  Hasan  Genggong Pajarakan Probolinggo?  C.  Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka dalam  penelitian  ini  penulis  mempunyai  tujuan  mengembangkan  atau  menguji  kebenaran sebagai pengetahuan secara ilmiah, antar lain:  1.  Untuk  Mendeskripsikan  Sumber  Belajar   yang  terdapat di  Lingkungan  Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo.
2.  Untuk  Mendeskripsikan  Learning  Community  di  lingkungan  Pondok  Pesantren Zainul Hasan Genggong Pajarakan Probolinggo.
3.  Untuk  menjelaskan  Penggunaan  Sumber-Sumber  belajar  untuk  membangun Pesantren dalam Menumbuhkan Learning Community.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi